Saat Kaisar Ryu telah berhasil membunuh musuh Klan Liu, Liu Ryu berniat untuk pergi ke Dunia Tiantang untuk membuat perhitungan kepada Kaisar Langit karena mereka telah mengganggu ketenangan Kekaisaran Awan juga ingin membunuh Keluarganya.
Untuk pergi ke Dunia Tiantang bukanlah perkara mudah, dimana Liu Ryu harus menjelajahi berbagai tempat karena dia bukan dari Dunia Tiantang.
Dalam perjalanan tersebut Liu Ryu menemukan pengalaman baru sehingga dia semakin kuat.
Apakah Liu Ryu berhasil pergi ke Dunia Tiantang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kediaman Sekte Teratai Putih
Satu minggu setelah Penyerangan Kekaisaran Kabut Awan, kini berita kehancuran Kekaisaran Kabut Awan menyebar cepat hampir seluruh Kekaisaran di Benua Tengah.
Beberapa Kekaisaran yang lain bertanya-tanya siapa dibalik pemberontakan tersebut, bahkan banyak yang menyebarkan mata-mata untuk sekedar memastikan.
Beberapa Kekaisaran ada yang berniat untuk merebut wilayah Kekaisaran Kabut Awan agar bisa menjadi Kekuasaan mereka.
Namun setelah mendengar penuturan mata-mata yang mengatakan Semua Sekte Besar Pendukung Kekaisaran Kabut Awan sebelumnya, dimana kini sudah rata dengan tanah, langsung mengurungkan niat mereka.
Mereka sangat yakin jika mereka melakukan penyerangan bukan tidak mungkin Kekaisaran mereka lah yang akan dihancurkan.
Namun Bagi Rakyat yang dibawah Kekaisaran Kabut Awan, kini malah merasa senang karena beban hidup mereka kini telah hilang dengan kembalinya Kaisar Guan.
Beberapa Kota yang sebelumnya berdampak buruk akibat Pajak yang begitu besar dan ditambah lagi dengan Sekte aliran Hitam yang berbuat semena-mena, kini secara perlahan mulai membaik akibat bantuan langsung dari Pihak Istana.
Para Komandan dan beberapa Prajurit dari Kekaisaran menyebar ke seluruh Penjuru membagikan Bibit tanaman sesuai yang dibutuhkan Penduduk.
Tidak hanya itu, pihak Istana juga membebaskan pajak untuk semua para Rakyatnya sampai situasi benar-benar pulih.
Tetapi untuk para petani dan pedagang dalam Skala kecil, Pihak Kekaisaran membebaskan pajak sampai mereka bisa mengembangkan usaha mereka.
Hal itu semua atau usulan Ryu sendiri, karena menurutnya Istana masih banyak Harta yang telah Ryu dapatkan dari rampasan milik Sekte Pedang Suci.
Ditambah lagi dengan banyaknya Batu Roh hasil jarahan anggota Sekte Teratai Putih dari kedua Sekte sebelumnya dan jarahan Huli Chen dan keempat rekannya.
Mereka sangat senang membantu pihak Istana Kekaisaran Kabut Awan, karena mereka juga menganggap bahwa bagian dari satu Keluarga begitupun sebaliknya.
Hal itu tentu saja karena Ryu yang telah mengambil Putri mereka sebagai Istri, sehingga mereka juga terlihat akur. 😁✌️
Sedangkan Keluarga Klan Sheng, Klan Xin, Klan Huli, Klan Yun, Klan Jun dan Klan Lin yang tersisa di wilayah mereka masing-masing, kini ingin menuntut balas atas kematian ketua Klan mereka beserta anggota Klan yang terbunuh.
Namun pembalasan tersebut dibatalkan oleh beberapa pengurus Klan dan penatua Klan yang sudah tidak sepaham dengan ketua Klan mereka.
Sedangkan beberapa Sekte menengah yang lain menuntut balas atas perlakuan Sekte pendukung Sheng Shuxiang yang membuat mereka banyak yang mati dan sebagian melarikan diri ke ke wilayah Kekaisaran lain.
Setelah Pemberontakan tersebut, beberapa Sekte menengah mengirim utusan mereka untuk mengabarkan hal tersebut sebagai bentuk dukungan mereka kepada Kaisar Guan dan untuk meminta petunjuk dari pihak Kekaisaran.
Tentu saja mereka punya sebab, karena sekte mereka masih berada di wilayah Kekaisaran Kabut Awan dan tentu demi mendapatkan perlindungan maupun dukungan dari pihak Istana.
Kaisar Guan pun menerima mereka dengan baik dan memberikan kebebasan secara penuh untuk mengembangkan Sekte mereka dengan syarat harus mementingkan rakyat mereka.
*****
Dua hari kemudian, kini anggota Sekte Teratai Putih telah menempati Sekte Baru mereka yang sangat megah.
Hal itu tentu membuat mereka sangat senang dan bersemangat. Bangunan baru pun kini mulai berjejer dengan Rapi menempati Pulau tersebut.
Bahkan para Murid begitu antusias ikut serta dalam menyelesaikan bangunan yang lain membantu para tukang yang dikirim langsung dari pihak Istana.
Patriak Xiao Long yang sudah menempati Sekte baru mereka, kini memerintah kepada beberapa Murid mereka untuk menangkap Ikan yang ada di Danau guna menjual ke beberapa Pedagang.
Sebagian hasil untuk merawat ikan yang ada di Danau dan sisanya untuk keperluan Sekte dan keperluan anggota Sekte Teratai Putih untuk keseharian mereka.
Sekte Teratai Putih juga menjalin hubungan dengan beberapa pedagang untuk menjual hasil ikan yang ada di Danau tersebut demi kelancaran perkembangan wilayah Kekaisaran Kabut Awan.
Para Pedagang merasa sangat senang atas kerja sama tersebut, dimana mereka tidak lagi harus mengumpulkan Ikan dari berbagai tempat karena pihak Sekte memberikan mereka tempat untuk mengambilnya di pinggir Danau dimana ditempatkan di luar Gerbang Sekte.
Patriak Xiao Long juga meminta para Murid untuk menjaga Danau tersebut agar tidak dirusak oleh pihak luar untuk kepentingan pribadi.
Untuk Istana yang baru, Xiao Long dan yang lain tidak ingin tinggal di tempat itu. Mereka lebih memilih untuk tinggal di tempat yang lain karena tidak ingin mengganggu Ryu dan Istrinya.
Meskipun mereka mengetahui bahwa Ryu dan Istrinya tidak bisa tinggal lebih lama, namun mereka akan mencari beberapa pelayan untuk merawat Istana tersebut selama Ryu dan Istrinya berpergian.
Ryu dan Istrinya yang sudah berada di Dunia Quzhu, kini Ryu keluar dari Istana Kristal menuju Penjara Abadi.
Di dalam Penjara Abadi kini Ryu dihadapkan ribuan Buaya yang sebelumnya mereka tarik dari Danau lalu menuju ke Penjara Abadi.
Semua Buaya sungai tersebut dalam keadaan lemah tidak berdaya karena kekuatan mereka sudah diserap oleh Penjara Abadi.
" Mengapa kalian mendekati wilayah manusia sebelumnya?" Tanya Ryu kepada salah satu Buaya sungai yang paling besar.
" Maaf Tuan... Kami diberi tugas oleh Kaisar Langit untuk mencari keberadaan Dewa Agung dan Istrinya." Ucap Sosok Buaya Putih.
" Hmmm... Jadi kalian menyamar menjadi Buaya sungai?" Ryu menyipitkan matanya sambil memperhatikan Aura yang dipancarkan oleh sekelompok Buaya sungai.
" Be... Benar Tuan. Tapi kami memakai Buaya sungai ini sebagai wadah kami." Ucap Buaya Putih.
Hingga beberapa saat keluar cahaya putih dari semua Buaya sungai tersebut dan terlihat beberapa sosok yang memakai pakaian seorang Prajurit.
" Sepertinya Kaisar Langit tidak sabar ingin dihancurkan. Bahkan kalian telah membunuh semua Buaya sungai untuk penyamaran kalian." Ryu menggelengkan kepala karena ternyata Buaya sungai tersebut hanya Hewan Roh tingkat Bumi.
Hanya saja ketika pasukan yang dikirim Kaisar Langit untuk merasuki tubuh mereka, sehingga mereka bisa mencapai tingkat Surgawi tahap awal hingga tahap akhir.
Ryu memperkirakan bahwa Prajurit Kaisar Langit menganggap Ryu tidak bisa bertarung di dalam air, itulah sebabnya mereka memilih tubuh Buaya sungai yang bisa bertarung di dalam air.
Dengan sebilah pedang di tangannya, Ryu langsung membunuh semua prajurit tersebut hingga tidak ada yang tersisa.
Setelah semua selesai, Ryu juga mengumpulkan Inti Roh Buaya sungai tersebut yang menurutnya sangat membantu untuk meningkatkan kekuatan fisik.
Meskipun sebenarnya Buaya sungai hanya sebagai korban, namun tidak mungkin Ryu kembalikan lagi ke dalam Danau karena sudah ditinggali anggota Sekte Teratai Putih.
Merasa semua sudah selesai, Ryu kembali ke Istana Kristal dan menuju kamarnya langsung membersihkan diri kemudian mengganti pakaiannya.
Tidak lama kemudian Ryu keluar dari kamar menuju ke tempat Istrinya yang sedang menunggu di lantai dasar Istana Kristal.
Di lantai dasar, mereka pun menyambut kedatangan Ryu lalu mengajaknya untuk makan bersama.
Setelah selesai makan, mereka berbincang ringan membicarakan tentang keberangkatan mereka ke Benua Timur untuk menemui anak-anak mereka sebelum melakukan perjalanan ke Dunia Tiantang.