Cinta Masa Kecilku

Mata Cecilia berkedip melihat perut yang sixpack, dan terasa keras di telapak tangannya.

Cecilia baru tersadar, dia menabrak seorang lelaki.

Perlahan Cecilia mengangkat wajahnya, dan menengadah melihat wajah pria itu.

Mata Cecilia bentrok dengan tatapan mata pria itu, yang ternyata sedari tadi terus menatapnya.

Mereka saling menatap dengan lekat, sementara telapak tangan Cecilia masih menempel di bagian rusuk pria itu.

Tubuh mereka yang begitu dekat, terlihat sangat intim.

Dan, perlahan mata Cecilia terbelalak setelah mengamati dengan jelas, siapa pria yang di tabraknya.

Cecilia terkejut bukan main begitu tahu siapa pria itu, dan kemudian dengan cepat Cecilia menarik tangannya, dan mundur kebelakang menjauhi pria itu.

Tapi, mendadak kaki Cecilia salah injak, dan mengakibatkan tubuhnya jadi terhuyung ke belakang.

"Ah..!!" jerit Cecilia terkejut, merasakan tubuhnya melayang ke belakang, dan akan terjatuh.

Dengan cepat tangan pria itu menangkap pinggang Cecilia, yang hampir saja sedikit lagi terjerembab jatuh ke lantai.

Tubuh Cecilia dengan cepat di tarik pria itu, dan masuk ke dalam dekapannya.

Tubuh pria yang setengah terbuka itu, menempel pada Cecilia, dan tangan besar milik pria itu, dengan erat memeluk pinggang ramping Cecilia.

Beberapa detik Cecilia tidak bisa bergerak, dia seperti bermimpi di siang bolong, tidak mempercayai kejadian yang di alaminya ini.

Kembali mereka saling menatap, dan membuat jantung Cecilia berdegup dengan kencang.

Cecilia mengedipkan matanya, dia pun tersadar dengan apa yang terjadi, dan dengan cepat tangannya mendorong tubuh pria itu.

Lalu memberi jarak di antara mereka berdua.

"Maaf, saya tidak tahu, kalau itu anda, Tuan!" sahut Cecilia membungkukkan tubuhnya sedikit dengan sopan.

Tidak ada jawaban dari pria itu, mata Cecilia melirik tubuh yang setengah terbuka itu.

Melihat bekas air panas dari teh yang di seduhnya tadi, sepertinya tidak terlalu merah.

Untung dia dengan cepat mengompresnya dengan air biasa, walau hanya dengan menempelkan telapak tangannya yang basah.

"Ah!" tiba-tiba Cecilia tersadar, dia telah lancang membuka kemeja pria itu.

Tubuhnya menegang di tempatnya, Cecilia jadi serba salah.

Bodoh! dasar bodoh kamu Cecilia! rutuk Cecilia di dalam hati, kenapa kamu bisa-bisanya tidak melihat siapa yang kamu tabrak, dasar kamu Cecilia!

Hati dan pikiran Cecilia berperang sendiri di dalam dirinya, merasa sangat malu dengan apa yang tadi dia lakukan.

Tangannya dia kepal dengan erat, dia benar-benar malu sekali.

Kepalanya yang masih menunduk, sesaat memejamkan matanya menahan rasa malu.

Ck! dasar memalukan! rutuk hatinya lagi, merasa kesal pada dirinya sendiri.

"Tidak apa-apa, kamu tidak salah, aku yang salah, masuk ke pantry tepat saat kamu akan berbalik!" akhirnya pria itu bersuara juga.

"A..apakah terasa sakit, saya akan ambilkan obat oles untuk luka panas!" sahut Cecilia dengan cepat mengangkat wajahnya, dan memandang pria itu.

Ternyata lelaki itu masih terus menatapnya, kembali mereka saling menatap.

Cecilia mengedipkan matanya, dia merasa jadi bodoh, tidak bisa bersikap seperti biasanya.

Ini karena kesalahannya membuat lelaki itu terkena air panas, untung saja bukan air yang baru mendidih.

Kalau tidak, kulit pria itu pasti melepuh, dan akan meninggalkan bekas luka yang tidak sedap di pandang.

Cecilia sudah mengalaminya, ada beberapa bekas luka pada tubuhnya, dan itu sangat tidak menyenangkan, membuat dirinya seperti tidak memiliki kepercayaan diri lagi.

"Tidak apa-apa, ini tidak akan menimbulkan luka, kamu sudah memberikan pertolongan dengan cepat tadi, dan...lagi pula airnya tidak terlalu panas!" sahut pria itu dengan suara yang ramah.

"Oh, syukurlah, ah...iya, anda ingin apa? apa saya bisa bantu untuk buatkan?" ujar Cecilia, masih merasa bersalah, dia ingin membantu pria itu sebentar, untuk menebus kesalahannya.

"Aku tidak menginginkan apa-apa!" jawab pria itu, masih terus memandang Cecilia.

"Eh?" Cecilia bingung dengan jawaban pria itu.

Jadi, untuk apa dia datang ke pantry? pikir Cecilia tidak mengerti.

"Aku tadi ingin memanggilmu, tapi kamu keburu berbalik!" ujar pria itu.

"Eh?" lagi-lagi Cecilia kebingungan.

Apa dia mencariku? untuk apa? Cecilia memandang pria itu, perasaannya mulai tidak nyaman.

Dia tidak ingin terlibat scandal dengan pria itu, di sini perusahaan Michael.

Apa pandangan orang-orang yang melihat mereka saat ini, pasti akan ada rumor tentang Direktur Group Michael dan Ceo yang baru, terlibat asmara.

Dan dia akan di cap sebagai pelakor, sama seperti dirinya yang di selingkuhi oleh adik tirinya.

"Ma..maaf Tuan, permisi, saya masih banyak pekerjaan!"

Dengan cepat Cecilia keluar dari pantry, dan berjalan setengah berlari menuju ruang kantornya.

Dia tidak ingin mendengarkan apa lagi yang akan di katakan pria itu.

Bersambung.....