Zahara ( Istri Kecil Milik Tuan Muda )

Zahida terus mengikuti mobil yang dikendarai Arhan dan Ferdi.

cekik

Mereka pun berhenti di sebuah rumah makan bergaya klasik.

Arhan segera turun dan berlari masuk ke dalam untuk mencari istrinya.

" Tuan muda sabar dulu kita tidak boleh gegabah, tuan " Teriak Ferdi namun tidak di dengarkan oleh Arhan yang sudah sangat khawatir dengan Zahara.

Dan begitu tiba di dalam terlihat Zahara yang sangat bahagia tertawa penuh canda tawa dengan seseorang yang tidak asing baginya.

" Zahara! ayo pulang sekarang juga! "Ucap Arhan dengan wajahnya yang garang karena sudah dikuasai emosi.

Ferdi yang berada di sampingnya pun hanya bisa mencoba menenangkan Arhan " Tuan, sabarlah jangan sampai nona muda merasa ".

" Tidak Fer! ini sudah keterlaluan! " Potong Arhan.

Zahida mencoba mengendap endap untuk menguping apa yang dibicarakan mereka.

" Kak Arhan! " Ucap Zahara.

" O jadi begini kelakukan kamu di belakangku Zahara, sekarang kita pulang dan kita bicara di rumah " Ucap Arhan.

Zahara mencoba menjelaskan " Kak, ini tidak seperti yang kamu lihat, aku dan kak Danu sudah kenal cukup lama dia kakaknya Radit dan kami tidak sengaja bertemu dan makan di sini itu saja tidak lebih ".

Namun Arhan yang sudah dibutakan oleh perasaannya sama sekali tidak mau mendengar penjelasan Zahara dan mencoba menarik tangan Zahara.

" Kak Arhan cukup! " Zahara meninggikan suaranya membuat Arhan berhenti seketika dan menoleh istrinya itu.

Arhan pun melepaskan perlahan pegangan tangannya dan membiarkan Zahara mundur ke belakang Danu.

Danu pun tersenyum miring merasa dirinya telah menang dari Arhan " Tuan Arhan Admaja, apa hak gak anda meminta Zahara pergi dari sini ".

Arhan mengerutkan rahangnya dan menatap tajam pada Zahara " Hak? Apa gak ku padanya? Lebih baik kamu tanyakan padanya tuan Danu apa hakku terhadapnya? ".

Danu menoleh pada Zahara dan mengusap lembut pundaknya " Sudahlah dek jangan takut ada kakak di sini, sekarang jelaskan pada kakak apa maksud tuan Arhan? ".

" D - dia suamiku kak " Jawab Zahara sedikit gugup.

Jleg

jleg

jleg

Mendengar jawaban Zahara Danu sangat kaget begitu juga Zahida yang sangat terkejut hingga menjatuhkan gelas kaca tanpa sengaja.

pyar

Semua mata menatap ke arahnya.

" Zahida, ngapain kamu di sini! " Ucap Ferdi sambil menepuk jidatnya.

"A-aku aku tudak tidak sengaja berada di sini, aku tidak mengikuti kalian, baiklah pak Ferdi aku akan pergi sekarang juga " Ucap Zahida dengan sangat gugup.

" Tidak ada yang bisa pergi dari sini, Zahida kamu juga harus tahu kalau Zahara adalah istriku, Ferdi umumkan pada media kalau dia istriku " Ucap Arhan dengan tatapan tajam yang menakutkan.

Zahara mengernyitkan alisnya " Hahhh apa maksud kak Arhan, ini tidak fer kak tidak sesuai dengan perjanjian kita ".

Arhan meraih tangan Zahara dan menariknya dengan kasar hingga tubuh kecilnya jatuh ke pelukan tuan muda.

" Au "

"Zahara! " Teriak Danu namun tubuhnya di tahan oleh Ferdi " Danu, jangan macam macam lebih baik anda tidak mengganggu mereka ".

Danu mengerutkan rahangnya dan mendorong Ferdi " Kalian semua brengsek! " kemudian Danu memilih pergi dar tempat itu.

Zahida yang teringat samar samar wajah laki laki yang sudah menidurinya dan wajahnya mirip dengan Danu, dia pun melotot sambil membuka mulutnya dan berlari mengejar Danu " Danu tunggu! ".

Danu pun berhenti dan menoleh pada sumber suara yang memanggilnya.

" Kamu, Danu, dasar brengsek kamu, kamu sudah meniduriku dan meninggalkanku begitu saja " Ucap Zahida sambil mendorong tubuh Danu . Danu terdiam menatap wanita itu dia memang tidak pernah melupakan kejadian itu dan masih ingat betul kalau waktu itu dia menyetubuhi gadis itu tanpa pengaman. Seketika dia pun terkejut " Hahhh jangan jangan gadis ini benar benar hamil " batinnya.

Zahida menampar pipi Danu.

plaks

"au "

Dan itu membuatnya tersadar dari lamunannya " Hehh wanita jalang, kenapa kamu menamparku! " .

Zahida mencoba untuk tenang dan tidak mengatakan yang sebenarnya karena teringat pesan mamanya untuk merahasiakan kehamilannya dulu karena targetnya yang harus bertanggung jawab adalah Arhan Admaja pengusaha muda yang kaya raya.

Danu mendengus kesal " Dasar wanita stress" Ucap Danu kemudian pergi meninggalkan Zahida yang terdiam membeku dengan pikirannya sendiri.

Sedangkan Arhan sudah berhasil membawa istrinya masuk ke dalam mobilnya dan meminta Ferdi membawa mobil Zahara.

Arhan masih menyimpan kemarahannya dan tak ingin menyakiti istrinya karena itu dia memilih untuk diam.

Zahara pun terdiam dan menatap ke luar kaca jendela dan entah apa yang saat ini berada di dalam benaknya.

Arhan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

" Kamu mau kita mati " Ucap Zahara yang membuat Arhan menurunkan kecepatannya dan berhenti di sisi jalan.

" Apa sih yang kamu mau! " Tanya Arhan masih dengan emosi.

Zahara tidak menjawab juga tidak menoleh padanya membuat Arhan semakin naik tensinya.

"Zahara! Kamu masih mendengarkan ku atau tidak! " Gertak Arhan.

Hiks hiks hiks

Zahara tidak menjawab tapi menangis sesenggukan karena merasa dirinya tidak dihargai lagi.

Arhan pun geram dan menarik tubuh istrinya untuk menghadap padanya " Zahara, aku ini suamimu tapi kenapa kamu sama sekali tidak menghargaiku! ".

" Bukan aku yang tidak menghargai tapi kamu yang tidak menginginkan perjodohan ini kan, jujur kak Arhan, kamu menyembunyikan status kita karena malu memiliki istri sepertiku, iya aku sadari memang aku tidak cantik dan seksi seperti kak Silvi dan mantan mantan kak Arhan yang lain " Ucap Zahara yang membuat Arhan terdiam seketika dan sedikit bertanya di dalam hati " Mantan, mantanku yang mana lagi, bukankah mantanku hanya Silvi " Batinnya. Ya meskipun rumor yang beredar di luaran bahwa Arhan Admaja adalah seorang playboy tapi kenyataannya dia adalah laki laki setia yang tersakiti.

" Maumu apa " Tanya Arhan dengan dingin.

" kita jalani saja hidup kita masing masing kak dan tidak perlu publikasikan hubungan kita, seperti ini saja lebih baik, anggap saja pernikahan kita hanya status keluarga dan di dalam keluarga tapi di luar kita bukan siapa siapa " Jawab Zahara yang tidak sesuai ekspektasi karena menurutnya tidak mungkin Zahara yang polos bisa mengatakan itu, sungguh tak di sangka, akhirnya Arhan yang dibuat gila karena istri kecilnya.

...💔💔💔...

Beberapa hari setelah itu.

Arhan mulai stress dengan masalah rumah tangganya. Dia lebih sering keluar ke klub tanpa sepengetahuan papa dan mamanya. Hanya Ferdi yang selalu setia menemani dan mengawasi tuan mudanya.

" Tuan muda ini sudah malam, sebaiknya kita pulang sekarang " Ucap Ferdi sambil membantu Arhan berjalan keluar dari klub malam.

" Ferdi, aku ini bukan siapa siapa, aku gagal aku telah gagal memilikinya, dia yang aku cintai ternyata tidak mengharapkan aku " Racau Arhan yang membuat Ferdi iba dan merasa kasihan.

" Tuan, aku akan membantumu untuk bicara dengan nona muda" Gumam Ferdi.

" Ferdi, apa ruangan ini tidak memakai AC " Tanya Arhan sambil melepaskan kancing bajunya padahal udara malam ini sangatlah dingin.

Ferdi mengernyitkan keningnya dan meminta Arhan untuk duduk sebentar karena Ferdi merasa curiga bahwa ada yang sengaja mencampurkan obat kuat di minuman Arhan.

Ferdi pun kembali ke dalam dan benar saja, dia menemukan gelas yang baru saja dipakai oleh Arhan sudah tercampur dengan obat kuat dosis tinggi.