Malam Kelam Bersama Tuan William
"Minumlah Clau!" desak temannya menyodorkan sebuah gelas pada Claudya.
Claudya menolak pemberian dari temannya itu, karena Claudya tau kalau temannya itu pecandu nar ko ba. Claudya menggeleng kepalanya tapi sayangnya temannya itu langsung memaksa Claudya untuk minum.
Menjadi sebuah penyesalan bagi Claudya karena datang ketempat terkutuk itu, harusnya Claudya tidak datang hanya karena permintaan bodoh temannya itu.
Saat ini Claudya hanya pasrah saja, mau tidak mau Claudya meminum minuman itu dan akan langsung pergi dari sana sebelum temannya itu melakukan sesuatu yang lebih parah padanya.
Claudya bergidik saat merasakan minuman yang dia minum itu tidak enak dan rasanya aneh sekali bagi lidahnya.
"Rara, aku akan pulang. Rasanya kepala aku sangat pusing!" racau Claudya sedikit membentak karena merasa kepalanya berputar, Claudya berjalan dengan sempoyongan.
Dia keluar dari sebuah bar yang sangat ramai itu, di lorong-lorong bar itu Claudya melihat samar-samar seorang pria yang tengah berdiri menatap padanya.
Claudya merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya, tanpa dia duga Rara temannya itu sudah memasukan sebuah obat perangsang kepada minumannya tadi.
Claudya merasakan gerah yang luar biasa pada tubuhnya, ada sebuah hasrat dalam tubuhnya yang ingin sekali dia tuntaskan, Claudya sampai membuka jaket yang dia pakai sejak tadi. Claudya tidak kuat dia beberapa kali mengusap keringat yang terus bercucuran di keningnya.
Sedangkan Rara, saat ini dia tengah bernegosiasi dengan pria hidung belang yang akan membeli Claudya.
"Kau setuju silahkan ambil tapi kalau tidak setuju tidak masalah karena aku akan jual pada yang lain." Rara angkuh sambil menyilang kan tangannya di dada.
"Aku setuju, asal temanmu itu masih pera wan. Tapi awas saja kalau kau berbohong, maka aku akan menuntut mu!" Ancaman Pria tua itu tak membuat Rara gentar karena dia tau kalau Claudya sangat menjaga kehormatannya.
Pria itu keluar dan mencari Claudya yang masih berjalan sempoyongan dengan gerak tubuhnya yang tidak diam karena menahan hasrat dalam tubuhnya.
"Hey!" teriak Pria itu menghentikan langkah kaki Claudya.
Tapi Claudya ketakutan, dia langsung berlari menjauh dari Pria yang sedang mengejarnya itu, langkah Claudya sangat pelan hingga tanpa sadar dia langsung masuk kesebuah ruangan yang ditempati oleh Pria asing.
Claudya menutup kembali pintu ruangan itu, Claudya mendudukkan tubuhnya di pintu itu, tangannya terus dia kibas-kibas kan karena Claudya masih merasa gerah.
Pria dengan perawakan tegap dan tampan itu mendekat pada Claudya, tangannya memegang erat tangan Claudya.
"Malam ini jadilah wanitaku!" bisiknya ditelinga Claudya.
Pria itu bernama William Aldenandra, dia dengan kasar menarik Claudya untuk naik keatas ranjang, dengan kesadaran penuh William mengira kalau Claudya adalah wanita yang dia sewa malam ini.
William juga tidak tanggung-tanggung merobek pakaian Claudya hingga membuat perut Claudya terpampang jelas di matanya.
Tok
Tok
Suara pintu diketuk menganggu William, dengan kesal William langsung mendekat pada pintu dan membuka pintu melihat siapa yang baru saja datang dan menganggu kesenangannya.
"Ada apa?" tanya William dengan suara berat membuat lawan bicaranya khawatir kalau pria dingin itu marah.
"Saya mencari seorang gadis, dia masuk kedalam kamar anda." Pria tadi masih mencari Claudya.
"Tidak, didalam hanya ada istriku. Apa yang kau maksud istriku?" William bertanya dengan tatapan mata yang tajam membuat Pria tadi menggelengkan kepalanya.
"Maaf pak, mungkin saya salah." Pria itu berucap dan langsung pergi dari sana meninggalkan William yang tersenyum kecut karena baru saja mengakui wanita asing sebagai istrinya.
William kembali menutup pintu. Namun, tanpa dia sadar dibelakangnya sudah ada Claudya, dengan tidak sopannya Claudya langsung memeluk William dan menggoda William.
Dan dari sinilah William mengira kalau Claudya memang benar adalah seorang wanita murahan yang sukanya bermanja pada setiap pria.
William tersenyum tipis melihat tingkah Claudya yang membuatnya resah, tanpa berlama-lama William langsung menyeret Claudya untuk naik keranjang.
Claudya mencium dengan rakus bibir William, bukan itu saja Claudya juga me
"Wanita nakal," gumam William.
Malam ini adalah malam yang sangat kelam bagi Claudya, saat ini dia masih terpengaruh oleh obat perangsang yang dia minum tadi. Bagaimana reaksi Claudya nanti setelah dia sadarkan diri? Apa bisa Claudya menerima ini semua? Sungguh malam ini adalah sebuah malam yang akan menghancurkan Claudya.
**
Pagi harinya, Claudya terbangun dia memegang kepalanya yang terasa sangat berat. Claudya mengingat apa yang terjadi semalam tapi semakin dia ingin mengingat maka kepalanya semakin pusing, Claudya menatap ruangan yang tengah dia tempati, Claudya baru sadar kalau semalam dia menghabiskan waktu bersama dengan seorang pria asing.
"Astaga!" gumamnya panik sambil melihat tubuhnya yang sekarang memakai kemeja putih kebesaran, Claudya merasa kalau kemeja itu adalah kemeja milik pria asing semalam karena pakaian dia robek.
"Semalam apa yang aku lakukan dengan pria itu?" Claudya membulatkan matanya saat melihat ada bercak darah di atas ranjang yang dia tempati.
Tangisannya pecah, bayangkan saja Claudya selama ini sangat menjaga kehormatannya bahkan Claudya juga tidak pacaran karena dia ingin fokus belajar. Tapi sekarang Claudya malah terjebak dalam kondisi yang sangat rumit, yaitu dia digauli oleh pria asing yang bahkan Claudya juga lupa seperti apa rupa pria itu.
"Astaga, Tuhan. Kenapa bisa-bisanya aku melakukan ini? Berdosa 'kah aku? Ampuni aku Tuhan, Hikss.. hikss..." Isak tangis Claudya semakin menjadi-jadi setelah mengingat kejadian semalam yang sebelumnya dia meminum minuman yang Rara berikan padanya.
Claudya ingin sekali marah pada Rara dan sekarang dia akan meminta tanggung jawab pada Rara karena sudah melakukan ini padanya, tapi mata Claudya langsung memicing saat melihat ada sebuah surat di atas nakas dekat dengan ranjang.
Tangan Claudya mengambil surat itu dan langsung membacanya, betapa terkejutnya Claudya sampai membuat tubuhnya ambruk dilantai.
(( Wanita nakal!
Aku tidak menyangka kalau kau masih Virgin, terima kasih malam tadi yang begitu menyenangkan. Aku tambahkan uang lebih untuk mu, anggap saja ini adalah hadiah karena aku orang pertama yang melakukannya padamu, aku sarankan jadilah wanita baik. ))
Hancur hati Claudya saat melihat surat itu, Dia benar-benar dianggap sebagai wanita nakal sekarang, dia merasa kehidupan tidak akan berpihak lagi padanya.
Tapi saat ini dia harus bertanya pada Rara kenapa temannya itu melakukan hal sekeji itu padanya.
Dengan langkah tertatih-tatih Claudya berjalan menuju ke arah luar ruangan yang menjadi saksi bisu antara dirinya dan seorang pria yang tidak Claudya kenal.
Sepanjang perjalananan Claudya ditatap heran oleh pegawai yang bekerja di bar itu, Claudya hanya menunduk dan segera pergi dari sana.
Claudya hanya ingin pergi ke rumah Rara, Dia ingin bertanya tentang masalah kemarin malam. Tak butuh waktu lama hanya setengah jam saja Claudya sudah sampai di rumah Rara.
Tok
"Bu, Rara-nya ada?" tanya Claudya.
Pembantu yang membukakan pintu langsung mempersilahkan Claudya untuk masuk karena mereka memang sudah sahabatan cukup lama, jadi keluarga Rara mengenal Claudya dengan baik.
"Rara!" Claudya berucap dengan nada tinggi.
"Clau, kau datang?" Rara terkejut menatap pada Claudya yang datang, Rara bertanya dengan suara bergetar karena takut pada Claudya yang menatapnya sedikit tajam.
"Obat apa yang kamu masukan pada minuman aku semalam? Hah? Rara kamu mencelakai aku!" geram Claudya.
Plak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
sunshine wings
Sahabat apa ini,mencelakai teman sendiri.. 😤😤😤😤😤
2024-11-22
0