Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Mawar berlarian di atas pasir pantai dengan Rangga, keduanya menikmati suasana sore hari di pantai yang sepi. Arga dan Rosalina duduk di atas kursi santai seraya menikmati pemandangan matahari yang mulai terbenam.
"Nyaman sekali bukan?" Tanya Rosalina dengan senyuman di wajahnya, ia menggunakan kacamata hitam dengan topi pantai yang menghiasi penampilannya, meski di usia tua tapi Rosalina tidak mau kalah soal fashion.
"Emm.." Arga hanya bergumam sebagai jawaban, matanya menatap ke arah Mawar dan juga Rangga yang sedang bermain-main di sisi pantai.
"Mama.. Kita main air, yu.." Ajak Rangga.
Mawar langsung menyetujui ajakan anak itu, keduanya duduk di tepi pantai dan menunggu sampai ombak datang. Terdengar suara tawa Rangga dan Mawar saat ombak mengenai tubuh mereka berdua, Rangga sangat menyukai liburannya bersama dengan Mawar.
Arga yang melihat Mawar dan Rangga nampak sedikit khawatir terlebih ombak dan angin cukup kencang, ia langsung bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Mawar.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Arga dengan mata yang fokus pada Mawar, topi pantai Mawar tiba-tiba terbawa angin. Arga langsung menangkapnya, Mawar yang menyadari topinya terbawa angin langsung menoleh ke arah Arga.
"Apa tadi kau bilang?" Tanya Mawar seraya tersenyum dan memeluk Rangga.
"Apa yang sedang kalian lakukan, ombaknya cukup kencang." Jelas Arga seraya memberikan topi pantai milik Mawar.
"Kamu sedang bermain air, ayo.. Daddy.." Ajak Rangga dengan senyuman lembut.
Mawar tersenyum dan ikut memaksa Arga untuk ikut bermain air, Arga pun hanya bisa menyetujui ajakan kedua orang di depannya. Kini ketiganya bermain air, mereka tertawa bersama saat ombak datang.
Hingga ketiganya berhenti bermain dengan mata yang menatap ke arah barat, "Lihat Daddy.. Matahari nya terbenam." Ucap Rangga dengan senyuman senang.
Begitu juga dengan Mawar dan Arga, mereka tersenyum tipis saat melihat matahari yang terbenam. Nampak sangat indah meski hanya sesaat, Mawar dan Arga duduk bersebelahan seraya menatap matahari yang terbenam.
Rosalina yang duduk di kursi nya tersenyum tipis saat melihat Arga dan Mawar yang tengah duduk bersama, dengan Rangga yang berada di tengah.
"Mereka sangat serasi, bukan?" Tanya Rosalina pada asisten di sampingnya.
Asisten itu tersenyum tipis, "Iya Nyonya." Jawab asisten itu.
Hingga matahari pun terbenam sepenuhnya, kini yang ada hanya langit yang gelap. Arga langsung bangkit dan mengajak Rangga dan Mawar untuk segera kembali ke villa.
Rangga langsung bangkit, ia berlari ke arah Rosalina yang sudah berdiri dan bersiap untuk pergi.
"Oma, tadi Rangga main ombak." ucap Rangga dengan antusias.
"Iya, Oma juga tadi lihat. Sekarang Rangga harus langsung mandi, setelah itu kita makan." Ucap Rosalina dengan senyuman, ia menggenggam tangan Rangga dan membawanya pulang ke villa.
Mawar berjalan bersama dengan Arga, Mawar berjalan tanpa alas kaki yang membuat Arga heran. "Kemana alas kaki mu?" Tanya Arga.
Mawar menggelengkan kepalanya, ia tadi mencari alas kakinya tapi tidak ada sama sekali dan ia tidak menemukannya. Alhasil ia pulang dengan bertelanjang kaki, Arga menghela nafas jengkel.
"Jika kau berjalan tanpa alas kaki seperti itu, kaki mu akan terluka." Ucap Arga.
Ia lalu membungkukkan badannya, Mawar nampak heran dengan apa yang dilakukan oleh Arga.
"Apa yang kau tunggu, cepat naik. Aku akan menggendong mu." Jelas Arga.
"Tapi baju ku basah." Ucap Mawar.
"Naik!" Ucap Arga dengan sedikit nada tinggi, Mawar pun langsung naik ke atas punggung Arga.
Pria itu menggendong tubuh Mawar dan membawanya ke villa, Arga berjalan dengan pelan-pelan. Ia merasakan punggungnya seperti berlubang karena benda kenyal dan besar terus menekan punggungnya. Mawar juga sedikit heran karena pria itu berjalan sedikit lambat, hingga tiba di depan villa Arga langsung menurunkan tubuh Mawar.
Saat itu juga Mawar langsung berjalan ke depan Arga, dengan disinari cahaya lampu dan baju Mawar yang tipis. Membuat bagian tubuh Mawar terlihat jelas menerawang membuat Arga terdiam seketika dengan mata yang tidak bisa di alihkan.
"Terimakasih, suami ku.." Ucap Mawar seraya tertawa dan langsung masuk ke dalam Villa.
Wajah Arga seketika memerah sempurna, ia mengepalkan tangannya dan memukul-mukul meja di depannya. "Sialll..." Gumam Arga.
Sementara itu Mawar langsung masuk ke dalam kamar mandi, ia membersihkan setiap inci tubuhnya dengan sabun khusus yang sudah di siapkan. Mawar tersenyum puas, aroma sabun nya sangat wangi dan membuat Mawar sangat ingin berlama-lama untuk mandi.
Hingga akhirnya Mawar selesai mandi, ia mengambil handuk putih. Yang hanya menutupi bagian atas dan bawah tubuhnya, pundak dan leher Mawar terlihat sangat jelas. Saat ia keluar dari kamar mandi, Arga sudah berada di kamar dengan wajah yang gelisah.
Tatapan mata keduanya saling beradu, membuat suasana canggung yang terjadi tiba-tiba. Arga langsung mengalihkan pandanganya, ia mengambil handuknya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Mawar terkejut saat pintu kamar mandi di tutup dengan suara keras, "Biasa aja kali." Ucap Mawar, ia mengira jika Arga kesal karena menunggunya lama di kamar mandi.
Mawar langsung pergi ke lemari pakaian, ia mulai memilih-milih pakaian tidur yang cocok untuk malam ini. Mawar terus mencari pakaian yang tidak terlalu seksi, namun semuanya sama saja. Seraya menghela nafas kasar, Mawar mengambil baju tidur hitam yang seksi serta sedikit transparan, namun tetap menutupi bagian inti tubuhnya.
Mawar pergi ke ruang ganti dan menggunakan pakaian tidur itu, di depan cermin yang ada di kamar Mawar duduk seraya merapihkan pakaiannya.
Tersenyum suara ketukan di pintu kamar, Mawar langsung beranjak untuk membuka pintu. Saat pintu di buka, ia melihat beberapa pelayan villa berada di depan pintu.
"Nona Muda, ini adalah makan malam yang sudah kami siapkan." Ucapnya.
"Bawa saja masuk." Ucap Mawar, ia lalu mempersilahkan beberapa pelayan masuk dan menatap makanan yang sudah di siapkan. Setelah selesai, para pelayan itu langsung pergi.
Mawar melihat hidangan lezat yang sudah tersaji di atas meja, ia merasa sangat lapar. Namun Mawar tak berani langsung makan, ia tetap harus menunggu Arga untuk makan.
Tak beberapa lama Arga keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama, matanya langsung tertuju pada Mawar yang tengah berada di dekat meja makan.
Tapi tatapan Arga tertuju pada baju tidur Mawar yang nampak sangat seksi dan sedikit menerawang, Arga bisa melihat jelas punggung putih Mawar dan juga bagian perut wanita itu yang nampak sangat langsing tanpa ada gumpalan lemak sedikit pun.
Mawar menoleh ke arah Arga, ia tersenyum senang saat melihat pria itu. "Ayo kita makan." Ajak Mawar pada Arga.
Arga hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan, meski ia tidak bisa merasakan kenyamanan untuk saat ini. Keduanya makan bersama di atas meja makan, Mawar makan dengan sangat lahap.
Semua makanan di depannya adalah makanan laut dan Mawar sangat menyukainya, ia jarang memakan makanan seperti ini. Berbeda dengan Mawar, Arga nampak tidak berselera makan. Ia merasakan ketidaknyamanan di bagian bawah tubuhnya, sementara mata Arga terus melihat Mawar dengan pakaian tidur yang cukup seksi.
Arga menutup setengah wajahnya dengan tangan kanannya, tangan kirinya memukul-mukul meja makan dengan keras.
"Sial.. Dia seksi sekali." Pikir Arga.
Mawar yang melihat tingkah Arga merasa sangat heran, "Kau kenapa?" Tanya Mawar dengan wajah panik.
Arga yang tersadar dengan apa yang telah ia lakukan hanya bisa menenangkan dirinya, "Tidak ada." Pria itu lalu bangkit dari tempat duduknya dan segera kembali ke kamar.
"Kau tidak menghabiskan makan malam mu?" Tanya Mawar karena melihat Arga yang tidak menyentuh makanannya sedikit pun.
"Aku tidak lapar, jika kau mau. Kau habiskan saja semuanya." Jawab Arga.
Mendengar hal itu kedua mata Mawar berbinar-binar, ia langsung menghabiskan semua makanan di atas meja dengan lahap.
"Emm.. Menikah dengan Arga adalah surga dunia di hidup ku." Gumam Mawar dengan senyuman senang.
Lagian gimana Rosalina ga ngamuk, baru juga 8 hari Morgan ditinggal istrinya kok udah minta nikah lagi.