NovelToon NovelToon
MY HOT AND SEXY HUBBY

MY HOT AND SEXY HUBBY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Jingga yang sedang patah hati karena di selingkuhi kekasihnya, menerima tantangan dari Mela sahabatnya. Mela memintanya untuk menikahi kakak sepupunya, yang seorang jomblo akut. Padahal sepupu Mela itu memiliki tampang yang lumayan ganteng, mirip dengan aktor top tanah air.
Bara Aditya memang cakep, tapi sayangnya terlalu dingin pada lawan jenis. Bukan tanpa sebab dia berkelakuan demikian, tapi demi menutupi hubungan yang tak biasa dengan sepupunya Mela.
Bara dan Mela adalah sepasang kekasih, tetapi hubungan mereka di tentang oleh keluarganya. Mereka sepakat mencari wanita, yang bersedia menjadi tameng keduanya. Pilihan jatuh pada Jingga, sahabat Mela sendiri.
Pada awalnya Bara menolak keras usulan kekasihnya, tetapi begitu bertemu dengan Jingga akhirnya dia setuju.
Yuk, ikuti terus keseruan kisah Jingga dan Bara dalam membina rumah tangga. Apakah rencana Mela berhasil, untuk melakukan affair dengan sepupunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 : Penyesalan Randy

Bila ada sesuatu yang harus di sesali dalam hidup Jingga adalah, ketika bertemu dan memutuskan menjalin asmara bersama Randy. Tapi ia sadar tak ada seorang pun yang dapat menentukan takdir, dan membaca ketetapan-Nya.

Mendengar Randy dan Putri akan di pecat dari perusahaan, membuat hati Jingga nelangsa. Walau bagaimana pun, mereka pernah menjadi bagian dari hidupnya. Apalagi Putri yang kini tengah berbadan dua, tentunya memerlukan biaya besar.

Dengan keduanya kehilangan pekerjaan, tentunya akan menimbulkan banyak masalah. Tapi semua itu adalah salah mereka sendiri, mengapa berani bermain-main dengan kesetiaan?

Kopi di cangkir sudah habis tak bersisa, dan Hani juga telah pergi ke lapangan bersama konsumen, yang ingin meninjau progres pembangunan apartemen. Dan kini Jingga tengah menikmati kopi keduanya, bersama dengan tugas yang menumpuk karena ditinggalkan berlibur.

Selama Hani menemaninya minum kopi, ia mendengarkan banyak gosip miring tentang Randy dan Putri. Jingga tak menyadari kedekatan mereka berdua akhir-akhir ini ternyata memiliki hubungan istimewa. Hani yang terkenal dengan julukan ratu bigos, dengan gamblang menceritakan affair mereka. Apapun yang terjadi dan tengah jadi perbincangan hangat diantara karyawan, semuanya bermuara dari Hani.

"Yang, bisa kita bicara!" sebuah suara yang cukup dikenal, memasuki gendang telinganya. Tanpa bisa dicegah Randy duduk di sebelahnya, bekas kursi yang di duduki Hani.

"Ada apa lagi sih, Ran?" tanya Jingga bosan. "Udah saatnya kamu merubah panggilan itu, karena kita sekarang gak ada hubungan lagi" lanjutnya menatap lelaki itu dengan geram.

"Aku gak bisa!" ujar Randy keras kepala.

"Itu harus, Ran! Gimana perasaan Putri? kalo denger kamu, masih manggil aku seperti tadi."

"Biarin aja! Aku gak cinta sama dia, hanya iseng pada mulanya" ucap Randy.

"Iseng yang akhirnya membuat kamu terjebak dalam nafsu sesaat, hingga hubungan kita yang jadi taruhannya."

"Ku akui, betapa bodohnya diriku. Bermain curang di belakang mu, serta menipumu dengan kelakuan buruk ku" ujar Randy sendu.

"Sudahlah Ran, nasi sudah menjadi bubur. Untuk apa di sesali? Menangis darah pun, gak akan mengembalikan keadaan."

"Maafkan aku" ucapan Randy terdengar lirih.

"Sudah ku maafkan, tetapi untuk melupakan butuh waktu lama" tutur Jingga, sembari membuang muka.

"Makasih, Jingga. Mungkin, kita gak akan bertemu untuk waktu yang cukup lama."

"Oh, memangnya kamu mau pergi kemana?" tanya Jingga terkejut. "Kalian berdua di pecat atau bagaimana?"

"Aku dan Putri gak di pecat, hanya di pindah tugaskan ke kantor cabang di Semarang. Aku kesini untuk mengucapkan selamat tinggal, dan mengambil surat penugasan serta berpamitan dengan Pak Bara" tutur Randy. "Jingga, aku sungguh teramat menyesal" lanjutnya lagi, setelah terdiam sesaat.

Jingga kehilangan kata, rasa benci juga kecewa seketika menguap berganti dengan kesedihan. Mereka pernah bersama sebagai rekan kerja, lalu kemudian menjadi sepasang kekasih hingga akhirnya harus berpisah karena orang ketiga. Dan kini tiba saatnya, harus benar-benar melepaskan Randy bersama Putri. Bohong bila Jingga tidak kehilangan, biar bagaimanapun mereka pernah memiliki romansa bersama.

Langkah kaki Randy semakin menjauh, meninggalkan sebuah hati yang terluka. Entah sampai kapan? Jingga mampu melupakannya. Mungkin waktu yang akan menghapus, dan menghilangkan jejak lukanya.

"Eghm" deheman keras terdengar dekat sekali dengannya, seolah memang sengaja ingin mengganggunya. Jingga mengangkat wajahnya dari posisi menelungkup di meja, dan mendapati seraut wajah tampan memandanginya dengan tatapan lembut.

"Oh maaf, saya ketiduran" ucap Jingga gelagapan. "Sebelumnya, apa kita pernah bertemu?" tanyanya, dengan dahi mengernyit.

Cowok itu tertawa kecil, membuat Jingga terpesona dengan keramahannya.

"Tentu saja, beberapa hari yang lalu kita bertemu" ujarnya penuh teka-teki. "Kamu berlari sambil menangis, karena menjumpai kekasih mu dengan wanita lain."

"Oo, kamu cowok yang memberikan sapu tangan biru yang saya tolak" tebak Jingga tanpa ragu. "Ya, saya baru ingat! Kamu Bima Adiswara, bukan? Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Hei...tanyanya satu persatu dong!" ujar cowok berkulit kecoklatan itu, dengan suaranya yang berat. "Saya!?" tunjuknya pada diri sendiri. "Saya bekerja di sini, mulai hari. Dan saya tersesat, di hari pertama masuk."

"Oh... hahaha!" Jingga tanpa sadar tertawa keras-keras, begitu Bima menyelesaikan kalimatnya. "Ups sorry!" ujarnya ketika melihat gesture cowok itu salah tingkah.

"No problem!"

"Kenapa gak minta tolong Mbak Silvi, sih?"

"Saya gak mau merepotkan orang lain, apalagi sekretaris Pak Bara banyak pekerjaan" ucapnya.

"Hayo...apa yang kalian lakukan? Ini jam istirahat lho" suara cempreng juga nyaring mengisi seantero ruangan. Siapa lagi kalau bukan Hani? Rupanya dia baru pulang dari lapangan.

"Berisik banget, sih" omel Jingga.

"Ini dengan Pak Bima, ya" ujar Hani mengabaikan omelan Jingga, ia lebih tertarik pada makhluk tampan yang bersamanya. "Maafkan saya, ya Pak" ucapnya, sembari menangkupkan ke dua tangan. "Seharusnya, saya tadi berpesan pada Jingga agar menyambut bapak" lanjutnya.

"Enggak usah se-formal itu, saya lebih senang melihat-lihat dulu keadaan sekelilingnya" tutur Bima bijak.

"Shut Jingga! dia manager baru pengganti Randy" bisik Hani pelan, menyenggol bahu Jingga.

"Wah, maaf Pak Bima atas keteledoran saya. Saya pikir, anda karyawannya biasa" ucap Jingga tersipu malu.

"Enggak jadi masalah. Berhubung sekarang sudah tiba waktu makan siang, gimana kalo kalian tunjukkan? Dimana saya bisa mengisi perut, yang mulai keroncong ?" tanyanya, sembari melihat jam di pergelangan tangannya.

"Bapak mau makan di kantin, atau di cafe?" tanya Hani antusias.

"Gimana, kalo di kantin saja? Kalian gak keberatan, kan?!"

"Enggak, Pak!" ujar Hani semangat.

"Oke! Kalian bisa memimpin jalan, saya akan mengikuti dari belakang."

"Maaf, saya gak lapar" ucap Jingga. "Kamu dan Pak Bima saja, Han."

"Ah, gak seru!" sungut Hani.

"Beneran Han, gue males makan."

"Gue bungkus ya, makanannya. Lo, mau makan apa? Nasi rames atau Mie tek-tek."

"Enggak usah Han, gue gak nafsu!"

"Denger Jingga! Lo jangan menyiksa diri, Randy udah bahagia dengan pilihannya" ucap Hani jengkel. "Mana Jingga yang energik? Cewek yang terkenal jutek seantero kantor."

"Lo, belum pernah berada di posisi gue."

"Siapa bilang?"

"Lo selalu ceria, gak pernah gue liat murung ataupun bersedih."

"Lo salah besar besti, kesedihan bukan buat diumbar. Cukup gue dan Allah yang tau, orang lain mana ada yang perduli dengan penderitaan kita? Ayo... lepaskan semua kesedihan lo, masih banyak yang harus kita raih."

Hani memang cewek dengan kepribadian riang, jarang menampakkan kegalauan. Jadi Jingga percaya apa yang dikatakannya adalah suatu kebenaran. Tanpa suara ia mengikuti langkah kaki Hani, menundukkan kepalanya karena malu terlihat oleh Bima yang menunggu mereka di depan pintu ruang kantor yang terbuka.

...****...

1
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Si Mela gak sangka ternyata ular kadut... serakah. demi melancarkan tujuan nya, dia rela menyakiti orang yg Trsakiti..

Lanjut Ka Author jangan patah semangat..
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Klo ceritanya bagus scroll nya pelan pelan penuh dengan perasaan bgitu pun bacan'y....

Lanjut ka n ttp semangat 💪
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Laki so romantis knpa gk nikah aja sih ma su sepupu tiri entu jangan kbanyakan drama dech..
kasian Jingga dah di hianati pacar sekarang suami'y

Lanjut Ka Author ttp semangat 💪
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Novel yang luar biasa
I like❤👍
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Seger di setiap percakapan suami istri entu ya walopun kelakukuan suami'y susah di tebak...

menurut aku nie novel sangat bagus... aku suka tokoh Jingga yg tegas tak banyak drama kumenangis membayangkan...🤣ini mah berbeda tak sperti kbanyakan novel" lain yang hobi mainkan air mata..

Semangat Ka author moga success🏆💪
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Kasian Jingga di hianati temen temen nati bisa jadi Hana jga bgtu..
Sama Laki'y jga kaya punya rencana tidak baik..

Lanjut ka....
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Akhirnya benteng pertahan jebol...

Lanjut ka Author ttp semangat
Rosmeini Yazid
lanjut Thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!