Angel dan kawan -kawan nya harus menangani satu orang wanita yg terus di ganggu oleh penghuni Rumah yg dia tinggali.. wanita itu terus saja di bayang -bayangi oleh satu sosok wanita misterius, yg selalu menampakan diri nya pada malam -malam tertentu..
sanggupkah Angel menghadapi mahluk tersebut.. Yuk ikuti kisah nya..
novel ini adalah lanjutan cerita dari CINTA GADIS INDIGO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khaira shafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34: A-apa ini..
Ryan dan Rizal terlihat menggeser kan lemari itu ke samping sebelah kanan, dengan perlahan, terlihat sebuah pintu berwarna merah yg tersembunyi di balik lemari itu, Rizal dan juga Angel nampak terkejut melihat nya..
Gadis itu terkesima saat meliat pintu besar yg tertutupi oleh lemari itu.. "A.. Apa ini..? Ternyata ada ruangan seperti ini di sini..!" ucap Angel terbata tidak percaya,.
Ia menyentuh daun pintu itu.. namun tiba - tiba saja tubuh nya seperti terdorong ke belakang, ia terjatuh,. "Agh..!" rintih nya terkejut.untung nya Rizal bisa menahan tubuh gadis itu, agar tidak terjatuh. "jangan di sentuh sembarangan fan, berbahaya.." ucap nya..
Gadis itu hanya mengangguk.. Ia kini menjauh dari pintu besar itu.. "Bagaimana kita bisa masuk ke dalam, jika belum di buka saja, aura nya sudah sangat kuat, dan seperti melarang kita untuk masuk ke dalam.." ucap Sandy..
Mereka semua terlihat berfikir, sementara hari semakin sore, mereka tidak punya banyak waktu lagi, untuk menemukan selendang merah itu. Angel terlihat bingung..
Ia bingung bagaimana cara nya mereka, agar mereka bisa masuk ke ruangan itu.. "Rahma... Rahma, aku memanggil mu..! Datang lah.." batin nya.
Ia kini menatap kosong pintu.. Wuussh... Tiba - tiba saja Angel merasakan hembusan angin di tengkuk nya, ia tahu jika Rahma kini sudah ada di belakang nya.
Ia menoleh ke belakang nya, dan benar saja, ia melihat gadis bergaun kuning itu tengah bediri memandangi nya.. Angel tersenyum melihat kedatangan, pendamping nya itu.
"Rahma..! Aku membutuhkan bantuan mu..! Aku dan yg lain nya hendak masuk ke dalam, tapi kami semua tidak bisa masuk, aura nya terlalu besar untuk kami berempat,aku bahkan sempat terpental tadi, saat aku mencoba untuk membuka nya." ucap nya tanpa basa - basi.
Rahma melihat dan memperhatikan pintu itu.. Ia kini menghampiri Angelica, dan berlalan mendekati gadis itu.. "izin kan aku merasuki tubuh mu sebentar Fan..!" ucap nya.
Gadis itu hanya mengangguk, memberikan izin pada Rahma, untuk segera merasuknya.. Wushhh.. Rahma kini sudah berada di dalam Raga milik Angelica.
Ia mendekati pintu itu dan menjulurkan tangan nya, seraya meraih gagang pintu itu.. Ceklek... Terdengar suara deritan dari pintu itu.. "sudah, aku buka kan pintu ini, kalian harus segera ke sana, dan menemukan selendang itu.." ucap nya.
Angel mengangguk.. "baiklah, aku dan yg lain nya, akan segera masuk ke dalam.. Terima kasih Rahma.. Aku dan yg lain nya akan masuk sekarang ke dalam.. Tapi tolong jangan jauh -jauh dari ku Rahma.." ucap nya, sebelum Rahma keluar dari raga Angel..
"Pintu itu sudah di buka oleh Rahma, ayo kita sekarag bisa masuk ke sana.." ucap Angel pada yg lain nya. Mereka semua mengangguk dan memberanikan diri mereka, untuk melangkah kan kaki nya masuk ke dalam.
Satu langkah kaki mereka baru saja memasuki ruang rahasia itu, angin dingin berhembus, mengikuti langkah mereka berempat.. Angel terdiam sejenak, ia menghirup udara yg ada di ruangan gelap itu.
"bau Darah... bau nya tidak enak,.. Hueek.." ucap nya, tiba - tiba saja ia memuntahkan isi perut nya.. Rizal terkejut melihat nya.. "apa kau bisa masuk ke dalam..? Kau kuat? Jika tidak kuat, jangan di teruskan, biar aku saja dan Ryan yg masuk, da mencari selendang itu, kau dan sandy, tunggu di sini.." ucap nya..
Angel terdiam.. "tidak aku harus ikut, aku tidak mau di tinggal di sini Zal.." jawab nya.. Rizal hanya mengangguk saja. "baiklah.. Jika kau tidak kuat lagi, bicaralah pada ku.." jawab nya. Angel mengangguk..
Semakin dalam mereka masuk ke dalam ruangan itu, semakin campur aduk bau udara yg ada di tempat itu. Bukan hanya Angelica yg mencium dan menghirup nya, semua orang yg berada di sana pun sama.
Dengan langkah perlahan mereka semakin dalam memasuki ruangan itu.. Tiba -tiba saja sandy berhenti melangkah, membuat mereka bertiga juga ikut berhenti..
"ada apa..? Kenapa kau berhenti san..?" tanya Rizal.. Sandy menatap nya.. "Aku.. Aku melihat Mayat..! Ada mayat di sana.." jawab nya sambil menunju tepat di depan nya..
Rizal langsung menyoroti tempat yg di tunjuk sandy tadi, mereka juga terkejut saat melihat beberapa mayat seorang wanita yg tergeletak di tempat itu..
"Astagfirullah.. Ya Tuhan..." ucap Angel terbata, ia langsung menutup wajah nya. Rizal segera menutupi wajah Angelica.. "jangan melihat nya, tutupi saja wajah mu.. Atau kau keluarlah." ucap nya..
"sebenar nya apa yg di lakukan oleh bu Arini..? Apa kan mayat -mayat ini adalah warga yg hilang di hutan itu..?" batin Ryan.. "bagaimana apa kita harus masuk ke dalam lagi..? seperti nya, akan ada lebih banyak lagi mayat seperti ini di dalam.. Mereka juga seperti nya, gadis- gadis yg di jakan oleh bu Arini.." ucap Rizal.. Menyadarkan semua orang dari lamunan mereka semua.
"kita harus mencari selendang meah itu dulu zal, tidak mungkin kan jika kita tidak melanjutkan nya, kita sudah setengah jalan, untuk mayat -mayat ini, nanti kita uruskan jika semua nya sudah beres.. kita bisa lapor polisi, atau menghubungi tuan yofi, untuk memberitahu dia, tentang semua ini.." jawab Ryan..
"gue setuju sama Ryan, kita harus mencari selendang merah itu dulu, dan mengakhiri semua nya.." jawab Sandy.. Braaak... Tiba - tiba saja Terdengar suara keras dari luar sana,
Mereka semua terkejut mendengar nya.. "pintu.. Pintu ya tertutup.. Zal.. bagaimana ini.." ucap Angel terbata, ia terlihat panik. "HAHAHA HAHAHA.. KALIAN MENCARI INI..? UNTUK MEMUSNAH KAN KU..? TIDAK BISA..! KALIAN TIDAK AKAN BISA MEMUSNAHKAN KU.." teriak Arini..
Kini tubuh nya sudah sepenuh nya di kuasai oleh nyai Gendis, wanita paru baya itu melayang -layang di udara, menggunakan selendang merah itu.. Ia terlihat menghampiri Angel dan yg lain nya..
"Jenengan ora bisa buat aku mati...! Aku abadi di dunia iki.. Dunia iki sudah ada di tangan aku.. Arini.. Pun sudah jadi budak aku,.. Kalian, tidak bisa menghancurkan ku.. Kalian akan bernasib, seperti mereka.. MATI DI TEMPAT INI.." ucap nya.
Angel memundur kan langkah nya, ia berlindung di belakang Rizal.. semua orang yg melihat dan mendengar itu semua terkejut.. "bagaimana bisa dia melepaskan diri dari ikatan itu, dan juga keluar dari kamar yg terkunci.." bisik Sandy.
"Dia bukan lah bu Arini..! Dia sosok nyai gendis yg sebenar nya, jiwa nya merasuki tubuh bu Arini.. Di menjebak kita ke tempat ini.." jawab Ryan berbisik..
Nyai gendis kini menatap Angel lekat.. Ia tersenyum menyeringai, saat melihat nya. "Nduk.. Kemarilah..! Kemarilah Nduk.." ucap nya sambil tertawa..
Bersambung.