NovelToon NovelToon
My Sweet Lecturer

My Sweet Lecturer

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:17.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Alfiana

"Menikahlah dengan saya, Alara." Ucap Alderio seraya menggenggam tangan Alara.

Alara Sinta Pramudito, seorang mahasiswa tingkat akhir yang memiliki wajah cantik dan sangat manis harus rela melepas kegadisannya akibat kejadian satu malam yang tidak disengaja.

Kejadian yang enggan untuk diingatnya itu justru tidak direstui takdir, ia kembali dipertemukan dengan sang pria sebagai dosen pembimbingnya.

Alderio Gautam Haiyan, pria tampan dengan sejuta pesona yang berprofesi sebagai seorang dosen di universitas bergengsi di kotanya.

Tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita yang menjadi pasangannya malam itu apalagi sebagai mahasiswanya.

Sifat Alara yang tidak menye-menye dan spontan berhasil membuat sosok Alderio jatuh dalam pesonanya.


Lantas bagaimana kisah keduanya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jodoh yang tertukar?

Hari minggu seperti sekarang ini biasanya Alara dan Alderio manfaatkan untuk bersantai dan berduaan di kamar, namun minggu kali ini berbeda, mereka akan pergi mengunjungi rumah mama Mira untuk berkumpul bersama.

"Mas, nanti mampir ke toko kue dulu 'ya. Aku mau beliin Mama bolu keju." Ucap Alara menoleh ke arah Alderio.

Alderio mengangguk, dan seperti biasa ia akan memegang tangan istrinya untuk ia cium dan usap dengan lembut. Alara tentu tak menolak, ia juga menyukai sifat suaminya yang selalu menunjukkan rasa cinta padanya.

"Mas, gantian dong usap ini." Pinta Alara membawa tangan Al ke perutnya.

Alderio terkekeh, ia mengusap perut istrinya dengan lembut. "Oh jadinya anak Papa nggak kalah sama Mama nya 'ya." Celoteh Al.

"Iya dong, Papa. Harus adil, kalo Mama disayang, maka dedek juga harus disayang." Sahut Alara menirukan suara anak kecil.

Alderio tertawa mendengar suara menggemaskan istrinya. Ia lalu membelokkan mobilnya ke gerai toko kue sesuai permintaan istrinya yang ingin membeli sesuatu disana untuk sang Mama.

Alderio keluar duluan lalu disusul oleh Alara, ia menggandeng tangan suaminya lalu menariknya ke dalam toko kue.

"Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu?" seorang penjaga toko menyapa dengan sopan.

"Mau bolu cheese nya satu, terus macaron nya lima." Ucap Alara menunjuk kue yang ingin dibelinya.

Alderio memberikan dompet yang setebal martabak manis itu kepada Alara. Ia tersenyum seraya mengusap kepala Alara saat melihat ekspresi menggemaskan istrinya itu.

"Kan kartu kredit kamu juga masih sama aku, Mas." Ucap Alara mengeluarkan kartu kredit pemberian suaminya.

"Itu simpan buat beli kebutuhan pribadi kamu, kalau mau belanja keperluan rumah, atau apapun selain makeup, skincare dan apa lah aku nggak tahu, bilang sama aku aja." Jelas Alderio saat melihat wajah Alara masih kebingungan.

"Atau kamu mau pegang dompet aku sekalian, nggak apa-apa, Sayang." Lanjut Alderio membuat Alara buru-buru menggeleng.

"Nggak, Mas. Ada-ada aja, masa aku yang pegang dompet kamu, nanti kalo uangnya aku habisin gimana?" tanya Alara menantang.

"Ya aku cari lagi, kan suami kamu ini kaya." Jawab Alderio dengan santainya.

Alara menepuk jidatnya, ia lupa sedang bicara dengan putra sulung keluarga Haiyan, dan tentu saja Alderio tak takut miskin selama Tuhan mengizinkan nya.

Alara tak mau pusing, ia mengambil beberapa lembar uang merahan lalu kembali memberikan dompet suaminya.

"Aku cuma butuh segini untuk bayar, Sayang." Ucap Alara mengedipkan sebelah matanya.

Alara segera membayar di kasir, sementara Alderio terdiam seperti orang bodoh. Baru dikasih kedipan mata, ia sudah melayang.

"Bisa gila beneran saya, punya istri cantik segala-galanya." Gumam Alderio mengusap dadanya sendiri.

Setelah selesai dengan urusan kue, Alderio dan Alara kembali melanjutkan perjalanan nya menuju rumah Mira. Sejujurnya Alara kurang suka datang kesana, bukan karena mertuanya jahat, tapi Renata yang membuatnya muak.

"Mas, Renata itu suka sama kamu." Celetuk Alara, namun Alderio hanya diam, tanpa reaksi apapun.

"Mas, kamu nggak terkejut? Atau jangan-jangan kamu udah tahu kalo dia suka sama kamu dan ajak kamu ketemuan di hotel?!" Cerocos Alara menarik-narik tangan suaminya.

Alderio menepikan mobilnya, ia menangkup wajah istrinya yang sedang merajuk itu lalu mencium bibir nya yang tak henti berceloteh dengan cepat.

"Aku tahu, Sayang. Tapi aku nggak peduli, bahkan aku membiarkan kamu yang tegur dia." Jawab Alderio menjelaskan.

"Kamu temui Renata malam itu 'kan?" tanya Alderio menatap istrinya dengan lekat.

"I-iya, abisnya aku nggak suka dia minta kamu datang ke hotel, jelas-jelas kamu udah punya istri. Lebih cantik lagi," jawab Alara sewot diembel-embeli dengan pujian untuk dirinya sendiri.

Alderio tertawa mendengar ucapan istrinya yang benar, tentu saja Alara pemenangnya. Soal kecantikan, sifat dan karakter tentu saja istrinya ini yang menang. Sementara Renata hanya gadis penggoda yang tidak punya bakat menggoda, bukan malah seksi, justru mual melihatnya.

"Aku tuh cintanya sama Mama Ara doang, nggak ada perempuan selain Mama Ara." Ungkap Alderio lebay.

Alara berdecak, ia menarik hidung suaminya lalu mengigit pipi pria itu. "Lebay." Cibir Alara.

"Ciee, Mama Ara udah berani gigit-gigitan." Goda Alderio mencolek dagu istrinya.

Alara menekuk wajahnya, ia menepis tangan Alderio lalu mendorong tubuh suaminya itu pelan agar kembali pada posisinya di kursi kemudi.

"Apaan sih, udah deh ayo pergi. Kita udah kesiangan banget ini, Mas." Ajak Alara kesal.

Alderio kembali melanjutkan perjalanannya, ia menggunakan kecepatan sedang karena sadar tengah membawa ibu hamil yang bawel, namun juga ngangenin ini.

Setelah hampir 30 menit, mobil Alderio akhirnya sampai di garasi keluarga Haiyan. Alderio tersenyum lebar ke arah sang istri, namun ia mengganti ekspresinya menjadi datar saat keluar dari mobil.

"Mas Al, sikapnya kalo diluar dingin, coba kalo dikamar apalagi nggak dikasih jatah, nangis dia." Celetuk Alara geleng-geleng kepala.

Alara dan Alderio masuk ke dalam rumah dan langsung disambut oleh tawa keras dari beberapa orang, termasuk Mama Mira.

"Ah Al, Alara. Kalian sudah datang?" Mama Mira mendekat lalu memeluk Arsha dan Alderio bergantian.

"Ma, ini aku bawakan bolu keju kesukaan Mama." Ucap Alara memberikan bolu yang ia bawa.

"Dan ini untuk Papa, macaron. Tapi ingat ya, Pa. Jangan banyak-banyak," lanjut Alara memberikan macaron kepada Papa Aden.

"Wahhh … terima kasih banyak ya, Nak. Kamu tahu aja Papa lagi pengen." Balas Papa Aden tampak senang.

"Al, ayo ajak istrimu duduk!" tutur Mama Mira lalu beranjak dari ruang tamu untuk membuat minum.

Alara berusaha biasa saja meski ia sadar sedang ditatap dengan tajam oleh Renata maupun Mika, kakak beradik itu sepertinya tidak suka dengan kedatangannya.

"Kak Alara, bagaimana kandungannya?" tanya Mika basa-basi.

Alara tersenyum hangat. "Baik kok, Alhamdulillah." Jawab Alara mengusap perutnya.

"Duhhh, sayang banget ya. Aku duluan yang akan punya anak, padahal Kak Al kan anak tertua. Lagian dulu segala nolak kakakku sih, jadi nikahnya lama 'kan." Celetuk Mika asal bicara.

"Jodoh ditangan Tuhan, setiap manusia sudah ditentukan jodohnya masing-masing dan mungkin kakakmu bukan jodoh suamiku, makanya mereka nggak nikah." Balas Alara berusaha tenang.

"Pernah dengar jodoh yang tertukar?" tanya Renata mengangkat sebelah alisnya.

"Tidak." Jawab Alara menggeleng tak peduli.

Alara menatap sang suami, ia meminta izin melalui isyarat mata untuk pergi membantu Mama Mira, dan Al menyetujuinya.

Alara beranjak dari duduknya, kemudian pergi ke dapur. Lebih baik ia membantu ibu mertuanya, daripada meladeni kakak beradik yang tidak jelas itu.

"Pernah dengar jodoh yang tertukar?" Alara mengulangi ucapan Renata dengan suara yang sengaja dibuat jelek, tak lupa juga ekspresinya yang totalitas.

"Biji matamu yang tertukar sama mata kodok." Lanjut Alara mencibir sambil memutar bola matanya malas.

YOUR EYES, RENATA. MAS AL CUMA JODOH MBA ARA SELAMANYA 🥴🥴

To be continued

1
Long Kali
Buruk
EsTefaYe
bayi gorila...,item donk??
EsTefaYe
akhirnya menantu tertua jd yg pertama & anaknya jd cucu pertama juga/CoolGuy/
Etikasari
Luar biasa
vi: cerita bagus
total 1 replies
Sarah Yuniani
haduh kata kata pesimis
Sarah Yuniani
kok kak bima .. bukannya adik ya
Sarah Yuniani
jodoh datang secepat kilat
Sarah Yuniani
sakit jiwa
Sarah Yuniani
iyalah oranglain juga
Sarah Yuniani
kenapa juga ikut si uler keket
Sarah Yuniani
Echa gimana ceritanya thor .. kasih pelajaran dong
Sarah Yuniani
nah gini , jangan mau ditindas pelakor .. kebanyakan ada yang alurnya lebay ,, kalo yang ini tegas !!
Mami Radifa
Pasti malu nya d ambang batas ya 🤭jodoh mu adalah Pak Bimo Rhe santai
Mami Radifa
Untung bacanya udah tamat kalo masih up wowww bikin susah tidur nie gara"penasaran
Mami Radifa
Ayo gas pollll.... PAK Bima 💪💪💪💪💪
Mami Radifa
😁😁😁😜😜🤭Mama Ara terlalu polos dan bner"apa ada nya banget langsung sat set gitu ya mau nya🥰🥰🥰😁😁
Mami Radifa
So swett Pk Bim... /Tongue//Tongue//Tongue//Drool//Drool//Drool//Drool/
Mami Radifa
Kayak nya mau romantis kayak pasangan AA dechhh🥰🥰🥰
Mami Radifa
Maju terus Thor ttng Bimo dan Rhena ✌️✌️✌️😁😁🥰🥰🥰
elis farisna
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!