Kisah Cinta antara seorang duda beranak satu dengan gadis cantik yang ternyata adalah adik dari asistennya sendiri.
Semuanya berawal ketika Ghea bertemu dengan bocah tampan bernama Gathan. Dilanjutkan dengan pertemuan Ghea dengan Gavin, yang ternyata adalah ayah dari Gathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BatagorAci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 32
"Sial!! ban gua kempes ya Allah, gimana oy? bengkel jauhhhh."
Ghea benar-benar prustasi karna saat ditengah perjalanan pulang menuju rumahnya tiba-tiba ban motornya bocor dibagian belakang. Dan saat itu kondisi jalan lumayan sepi dan tempat bengkel lumayan agak jauh dari tempat ban Ghea bocor tadi.
Dan pada akhirnya mau tak mau Ghea harus mendorong motornya sampai mendapati bengkel terdekat.
Mau menghubungi orang rumah atau teman pun tak bisa, karna kondisi ponsel Ghea saat itu tengah lowbat.
Hampir seperempat jam Ghea mendorong motornya, dan akhirnya ia tiba didaerah yang sudah ramai kendaraan. Dan disana juga ternyata ada bengkel yang masih buka.
Sepertinya dewi keberuntungan memihak Ghea!
"Bang tambal ban yak, bocor yang belakang nih." Ucap Ghea pada pemilik bengkel tersebut.
"Siap neng, tunggu bentar neng." Balasnya.
Ghea memilih menunggu ban motornya ditambal sambil meminum sekaleng minuman dingin yang ia beli diwarung yang berada tepat didepan bengkel motor itu.
🍁🍁🍁🍁🍁
Ban motor Ghea akhirnya selesai ditambal. Waktu terus berjalan, dan hari mulai petang. Mungkin sebentar lagi akan dikumandangkan suara adzan.
"Makasih bang, balik dulu gua." Ucap Ghea pada pemilik bengkel tersebut.
"Siap neng." Balas Pemilik bengkel itu.
Ghea pun kembali melajukan motornya menuju arah ke rumahnya.
"Bang Sat jomblo ngenes."
"Bang Sat abangnya monyet. Eh gua monyet dong?
"Bang Sat pacarnya tukinem, eh salah kan jomblo."
"Bang Sat abangnya Ghea, nah gitu bener."
Ghea asik menggerutu sambil melangkahkan kakinya kedalam rumah. Saat dibuka...
Ceklek
"Good night epribdeh, assalamualaikum calon penghuni surga." Seru Ghea.
"Lah kok gelap njirr? Sepi kek kuburan." batin Ghea terheran. Karna tak seperti biasa rumahnya gelap dan sepi.
Ghea masih mematung didepan pintu utama, gadis itu kemudian meraba-raba dinding untuk mencari saklar lampu.
Gubrak!!!
"Astagfirullah SETAN!!! gua kaget monyet!" Pekik Ghea sambil mengelus dadanya. Gadis itu terkejut kala pintu utama itu tertutup dengan sendirinya, bahkan Ghea tak sadar kalau pintu itu tertutup dengan sendirinya.
Eh? Lah kok ketutup sendiri?
PANIK NGGAK? PANIK NGGAK? PANIK LAH MASA ENGGAK!!!
"Bundaaaaaa!!! setan huaaaaaa!!!!" Ghea yang tersadar langsung berteriak dan lari tunggang langgang ke sembarang bahkan membuat gadis itu menabrak lemari hingga tubuhnya nyungsep nyosor lantai.
Jedug!!!!
"Awww hiksss... pala gua benjol Ya Alloh."
"Ghe-
"Arghhhhhhh pergi lu demit cemen! Beraninya sama cewek lu yaaaaa!!" Teriak Ghea dengan keras bahkan Ghea menimpuk setan itu menggunakan tasnya dengan brutal.
Bayangan hitam itu semakin mendekati Ghea, Ghea semakin berteriak heboh . Pada tau lah Ghea ini takut sama yang namanya demit, setan, jin, makhluk gaib, dan sebagainya apa lagi didukung dengan kondisi ruangan yang gelap, makin jadi.
"Bundaaa ayahhhhhh Bang Saaaaaat tolongin oyy Ghea mau digigit hiks..."
Klik
Pyarr...💡
Semua lampu menyala tanpa aba-aba.
"Surprise!!!!"
"Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday
Happy birthday
Happy birthday to you~"
Ghea mendongak menatap tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.
Emak, bapak, calon emak mertua, calon babe mertua ternyata ada disana. Tak lupa sosok tampan hadir membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilin nya, bersama dengan putra ganteng nya yang ia gandeng.
Satu lagi jangan dilupakan, sosok bayangan hitam yang menakut-nakuti Ghea ternyata adalah abang laknatnya sendiri. Satya hanya nyengir dengan penampilan memakai jubah besar berwarna hitam.
Pengen Ghea cakar tapi malu ada calon mertua. Ya udah deh maen aman aja.
Gavin tersenyum berjalan menuju Ghea sambil memegang kue ulang tahun di tangannya.
"Happy birthday calon makmum."
Beuhh.... Ghea mau guling" tapi gengsi udah mewek duluan, masyaallah lah bisa jadi makmumnya Mas Duda.
"Happy birthday mommyh. " Pria kecil itu juga mengucapkan selamat ulang tahun untuk calon emak nya.
"Bangun yang, jangan duduk di lantai ntar kotor." Ucap Gavin sambil mengulurkan tangannya pada Ghea.
Hiksss......
"Jangan nangis dong, mom nya Gathan masa nangis." Ucap Gavin pada Ghea.
"Mommy lilinnya mahu abis." Ucap Gathan sambil menunjuk lilin pada kue yang mulai meleleh.
"Make a wish?" Ghea menganggukkan kepala nya kemudian memejamkan matanya memanjatkan doa.
"Tiup sama mommy, mau?" Tanya Gavin pada Gathan, Gathan menganggukkan kepalanya dengan lucu.
1 2 3 huffttt..........
🌹🌹🌹🌹
"Selamat ulang tahun ya anak cantiknya bunda." Ucap Bunda Citra sambil memeluk tubuh putrinya.
"Ghea masih marah loh hiksss di omelin bunda tadi pagi hiksss.. "
"Bunda minta maaf sayang, cuma iseng doang kok. Jangan marah sama bunda ya." Ucap Bunda Citra, Ghea masih bengek sesegukan mode mewek.
"Selamat ulang tahun ya cantik, mamah sama papah doain yang baik-baik buat kamu." Ucap Mamah Wina sambil mengelus puncak kepala Ghea. Ghea hanya menganggukkan kepalanya.
Entah sejak kapan orang tua Gavin dan orang tua Ghea saling mengenal, yang pasti mereka kelihatan sudah akrab.
"Selamat ulang tahun putri ayah, sehat-sehat ya. Yang tadi pagi maafin ayah, salahin abang kamu aja itu rencana dia, ayah cuma ikutan doang." Ucap Ayah Juan sambil melirik Satya.
"G g-gua disuruh ama pacar lu noh." Seru Satya sambil menunjuk Gavin menggunakan dagu nya.
Ghea beralih menatap Gavin, didapati pria itu masih berdiri disampingnya bahkan masih menampilkan senyuman manis seolah tak terjadi apa-apa , padahal tadi siang pria itulah yang membuat Ghea tambah kesal.
"Maaf ya udah bikin kamu kesel tadi." Ucap Gavin merasa bersalah, Pria itu merentangkan tangannya berharap Ghea mau memeluk dirinya.
Bukan Ghea namanya kalo menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Ghea langsung menghambur memeluk tubuh Gavin.
"Hiks kalian jahat banget sih, ngasih kejutan tapi dibikin kesel dulu seharian hiks srottt." Tangis Ghea sambil menyedot ingusnya yang mbeler kemana-mana.
Gadis itu melampiaskan rasa kesalnya sambil memukul-mukul dada bidang Gavin. Gavin hanya pasrah menerima hal itu, resiko membuat macan betina kesel.
"Sayang ingus nya di lap dulu ih, masa cantik-cantik jorok." Ucap Bunda pelan. Ghea hanya mencebikkan bibirnya kesal mendengar ucapan bundanya.
"Jangan nangis lagi yang, maaf ya." Gavin mengusap puncak kepala Ghea.
"I want to say." Ucap Gavin.
"Ngomong apa hiksss....srottt."
Gavin berjongkok didepan Ghea dan hal itu disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak, dari Ghea maupun Gavin.
"Malam ini, aku akan mengatakan dengan segenap kerinduanku. Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Jadilah pendamping hidupku." Gavin mengucapkan kalimat manis itu dengan tulus, pria itu berjongkok didepan Ghea sambil menyodorkan satu cincin berlian mewah yang disimpan dalam suatu wadah berbentuk kotak dihadapan Ghea.
"So, will you marry me?" Tanya Gavin sambil mendongak menatap wajah cantik Ghea.
"Yes, i will!" Jawab Ghea, Gadis itu langsung menubruk tubuh Gavin dan memeluknya, bahkan membuat tubuh Gavin terhentak kebelakang karna sebelumnya ia tak mengira jika Ghea akan memeluknya.
"Bukan adek gua nih yang begini. Tapi kalo dilihat-lihat romantis banget ya alloh, jodoh saya dimana ya?" batin Satya.
"Anak bunda kok agresif banget sih." batin Bunda Citra.
.
.
.
.
