NovelToon NovelToon
Istrinya Pak Guru ?

Istrinya Pak Guru ?

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / cintapertama / nikahmuda / cintamanis / Konflik etika / Pernikahan Kilat
Popularitas:17.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

WANTED DILARANG JIPLAK !!! LIHAT TANGGAL TERBIT !!!

Karena ketidaksengajaan yang membuat Shania Cleoza Maheswari (siswi SMA) dan Arkala Mahesa (guru kimia) mengikat janji sehidup semati di hadapan Tuhan.
Shania adalah gadis dengan segudang kenakalan remaja terpaksa menikah muda dengan gurunya Arka, yang terkenal dingin, angkuh dan galak.
Tapi perjuangan cinta Shania tak sia sia, Arka dapat membuka hatinya untuk Shania, bahkan Arka sangat mencintai Shania, hanya saja perlakuan dingin Arka di awal pernikahan mereka membuat lubang menganga dalam hati Shania, bukan hanya itu saja cobaan rumah tangga yang mereka hadapi, Shania memiliki segudang cita cita dan asa di hidupnya, salah satunya menjadi atlit basket nasional, akankah Arka merelakan Shania, mengorbankan kehidupan rumah tangga impiannya ?

Bagaimana cara Arka menyikapi sifat kekanakan Shania.Dan bagaimana pula Arka membimbing Shania menjadi partner hidup untuk saling berbagi? ikuti yu asam manis kehidupan mereka disini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengakuan yang terlambat

Arka benar benar menyusul Shania ke sekolah, apa yang membuat hatinya begitu takut jika Shania akan marah, sedih, ia mulai tidak yakin dengan hatinya sendiri, bulshittt jika alasannya hanya karena ikatan pernikahan. Karena yang sekarang ia pikirkan bukanlah dosa, tapi apakah nanti Shania nya akan pergi dari sisinya ? Shania nya ??? kamu sudah gila Arka ?! sejak kapan Shania jadi miliknya.

Arka mengelus dadanya lega, rupanya Shania benar benar pergi untuk ekskul basket, ia pikir Shania akan kabur atau bergabung dengan anak anak berandal seperti kebiasaannya. Entah kenapa, akhir akhir ini Shania terlihat begitu mempesona dimatanya, saat dengan gadis kecil itu pun terkadang ada debaran tak biasa, apa dia sudah tak waras menyukai anak kecil ? apa yang dikatakannya pada Dimas tempo hari, semacam pedo fil....kini ia yang menelan air ludahnya sendiri.

Shania mendribble bola dan menshootnya ke dalam ring, beberapa kali. Mengundang decak kagum pelatih dan pemain lainnya. Tapi tunggu, saat Cakra merangkulnya Shania tidak menolak seperti biasanya. Arka mengepalkan tangannya, inginnya menghampiri Cakra dan memberikan bogeman mentah. Tapi itu ia urungkan, saat ini tak mungkin ia turun begitu saja dan melakukannya.

Arka menunggu Shania di dekat pintu gerbang, bukan waktu sebentar ia menunggu. Hampir 3 jam ia menunggu berteman satpam sekolah.

"Pak tumben kesini ?! apa ada yang tertinggal ?" tanya satpam sekolah.

"Bukan pak, cuma mau liat anak anak basket, " jawabannya memang tak masuk di akal, tapi satpam itu mengiyakan saja meskipun ia pikir aneh, mau menonton basket tapi ko diamnya di gerbang. Bahkan awan pun seakan ingin memberikan Arka ganjarannya, ia terlihat mendung dan menampakkan kekuasaannya dengan menurunkan hujan.

Arka bukan lelaki bo*doh yang mau maunya berdiri di bawah guyuran air hujan hanya agar membuat Shania terenyuh. Ia masuk ke dalam mobil, menunggu Shania di dalam. Tak berapa lama akhirnya Shania dan anak anak basket lainnya keluar.

"Yahhh ! hujan ?!" Shania dan Melan terdiam di gedung kelas X dekat parkiran untuk bertesuh sebentar.

"Sha, pake motor ?" tanya Cakra, Shania mengangguk.

"Masih ujan, " imbuh Cakra.

"Cuman tinggal gerimis, " jawab Shania.

"Aku harus pulang, " jawab Shania lagi. Ia tetap mengingat tugasnya sebagai seorang istri, bahkan Shania kini tertawa miring, istri??? perebut pacar orang ? memaksa Arka menjalani hubungan suami istri dengannya? go to the hell Shania! melihat ekspresi berharap Alya membuatnya jadi manusia paling bersalah di muka bumi, lihatlah wajah Arka yang selalu menatapnya tajam, membuktikan jika Arka memang risih dengan keberadaannya, tak menginginkannya. Tapi statusnya sebagai istri, tak bisa ia pungkiri...kata bunda dan mamah dedeh dosa besar jika seorang istri menelantarkan suami, tidak melayaninya. Dosanya terlampau banyak terutama pada bunda, ayah, dan pak Hadi tentunya.

Setelah ini ia akan bicara pada Arka, tentang kelanjutan hubungan keduanya.

"Sini !" ajak Cakra meraih tangan Shania, Shania tidak menolak. Cakra mengeluarkan sebuah jas hujan untuk Shania. Saat Arka sudah hampir meraih payungnya dari jok belakang.

Cakra bahkan sudah memasangkannya di tubuh Shania, apakah ada haknya untuk tak suka?

"Gue ga mau loe sakit, " ucap Cakra, kini Shania terlihat semakin manis untuknya.

"Makasih, " jawab Shania.

"Kalo gitu gue duluan. Lan ! gue duluan !"

"Hati hati Sha, kalo ada polisi tidur bangunin dulu !" seloroh Melan.

"Siap ! ntar gue kasih kopi sekalian biar ga tidur mulu !" Shania memakai helmnya dan melajukan motornya keluar gerbang, diikuti Arka. Arka tak kembali ke cafe, tapi ia mengikuti Shania pulang ke rumah.

Setibanya Shania langsung melepas jas hujan milik Cakra dan menggantungnya, mobil Arka ikut terparkir, membuat Shania terkejut.

"Eh, udah pulang ?!" bukannya menjawab Arka langsung berjalan mendekat.

Arka yang datang langsung memeluk Shania, membuat Shania terkesiap.

"Maafkan saya, " Shania tak membalas pelukan Arka, ia justru kebingungan apa yang terjadi dengan lelaki yang terkenal galak dan sombong ini. Arka melepaskan pelukannya.

"Saya mau jelaskan tapi kamu keburu pergi, maaf saya tidak jujur dari awal, namun saya bukan tipe lelaki yang main main dengan sumpah di depan Allah...bahkan saat belum adanya rasa apapun disini !" tunjuknya di dada.

"Pak, saya ngerti...saya ga apa apa asli deh ! satu tahun pak ! mari kita bercerai, dan menjalani hidup masing masing, " jawab Shania dengan wajahnya tanpa dosa. Seakan tidak mengerti apa itu cerai.

Arka bukan lagi terkejut mendengarnya, ia menggeleng tak setuju.

"Maaf saya sudah datang diantara kalian, saya datang di waktu yang tidak tepat. Saya baru tau jika pacar ka Alya yang seorang pemilik cafe itu pak Arka...maaf saya tidak tau pak !" jawab Shania formal. Tak ada lagi menyebutkan nama untuk dirinya sendiri. Sungguh ada rasa tak nyaman dan tak suka di hati Arka ketika Shania yang tidak marah, tapi bagai orang lain untuknya. Apa yang dipikirkan gadis kecil ini.

"Sha, jangan seperti ini."

Kata kata itu tiba tiba keluar dari mulut Arka.

"Permisi pak, saya mau mandi. Mau menyiapkan makan malam dan beres beres."

Arka hanya bisa menatap nanar tubuh kecil itu perlahan hilang di pintu dapur.

Shania menghela nafasnya, memang seharusnya seperti ini sejak dulu, apa yang ia harapkan bermanja manja ria seperti biasanya pada Arka? tak tau malu loe Sha !!! pacar orang ditempelin terus,

Kacau...itu yang Arka rasakan sekarang. Mereka jalani malam seperti dua orang asing tapi dalam satu atap, ibunya juga memutuskan untuk lebih lama di Surabaya, katanya masih kangen sama saudara di sana. Ia sempat menanyakan keadaan Shania pada Arka. Ibunya saja yang jauh di Surabaya sana bisa merasakan apa yang dialami keduanya sekarang.

BUGHHHHH !!!!

Satu bogeman dilayangkan di wajah Arka hingga tubuh atletis itu tersungkur ke pojokan dapur dari Dimas, Lukman menjadi penengah bersama Arga.

"Gue udah bilang sama loe Ka, jangan sakiti Shania. Jadi sebenernya loe tuh mau Shania apa Alya ?!" Dimas masih bersungut sungut marah, jelas saja ia marah, gadis yang ia suka ternyata sudah dinikahi oleh sahabat sekaligus bosnya sendiri, tapi sekarang Arka malah membuat Shania harus berada dalam situasi begini.

"Dim !! sabar, tunggu penjelasan Arka !" jawab Lukman membangunkan Arka.

"Gue memang salah Dim, sorry ! gue yang tidak tegas dari awal, seharusnya sejak awal menikah gue putuskan hubungan dengan Alya, bukan malah mengulur waktu."

"Setidaknya loe jadi laki dikit ! kalaupun loe ga cinta sama Shania, loe bilang dan terbuka, ga usah maruk !" Dimas masih dengan kemarahannya. Arka menerima semua makian Dimas karena memang benar adanya, bukan pembelaan yang patut ia dapatkan dari sikap tak tegasnya.

"Loe sudah punya istri men..mau cinta ataupun engga bereskan urusan loe sama Alya dulu, " jawab Lukman.

"Iya gue akui gue salah, " Dimas hanya mendelik saja, sedangkan Arka sudah mengusap ujung bibirnya yang perih.

Lukman terlihat gusar, seperti ada yang ia sembunyikan.

"Sebenernya gue mau bilang ini sejak awal, tapi gue ga mau dibilang sebagai penghasut ataupun pengadu." Arka dan Dimas menoleh penasaran. Lukman mengeluarkan ponselnya memutar sebuah video. Mata Dimas terbelalak, tapi Arka hanya menutupi keterkejutannya dengan sikap tenangnya, sungguh jika ini benar terjadi maka keputusannya menemui Alya kali ini memang benar.

"Siall ! " umpat Dimas lalu tertawa miring.

.

.

.

.

1
Erna Masliana
anjaylah bikin malu 🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
🤣🤣🤣/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Masliana
ada bagusnya punya teman kayak gitu..kita jadi tau informasi terkini.. gak usah ikut komentar cukup tau aja
Erna Masliana
😭😭😭😭😭😭😭
Erna Masliana
bisaan si Bapak giliran ikutan langsung dapet
Erna Masliana
Pak Wahyu 🤣🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
iya betul
Erna Masliana
hu'um 😁😁😁
Erna Masliana
ciki naon hayang atuh sugan wae meunang nu sarua 🤣🤣
Erna Masliana
mantap Pak Arka 👍👍
Erna Masliana
ntar anaknya jasun.. Jawa Sunda
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣masa sih gitu...menor banget dong
Erna Masliana
wah hamil ini mah.. sekolahnya gimana
Erna Masliana
jangan hamil dulu
Erna Masliana
amiin
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣dikira tikus kejepit
Erna Masliana
puyeng gak tuh 🤣🤣🤣🤣
Erna Masliana
hebat kamu Sha👍👍👍 makin dewasa
Erna Masliana
😂😂😂😂
Erna Masliana
bener
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!