Dika sebenarnya cowok yang kurang pergaulan atau KUPER istilahnya. Semuanya berubah ketika Dika menjadi siswa di SMA Pelajar yang terkenal di kotanya. Semua orang heran melihat perubahan sikapnya yang periang dan suka usil kepada semua orang namun anehnya banyak orang tidak menyadari keusilannya. Bisa jadi karena wajah tampannya apalagi kaum hawa yang melihat wajah tampanya bahkan senyuman dan rayuan mautnya.
Suatu hari Dika harus berpikir 2 kali bila melakukan sikap usilnya kepada orang lain namun Dika tidak melakukannya apalagi kepada gadis cantik baru dikenalnya yang baru masuk di sekolah tersebut tapi Dika dilaporkan orangtua gadis tersebut ke polisi atas permintaan anaknya hingga harus berurusan dengan polisi sehingga orang tua Dika dan orang tua gadis itu dipertemukan. Namun tidak di sangka kalau orang tua mereka saling kenal bahkan menjodohkan mereka. Bagaimana cerita selanjutnya?, ikuti terus ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 Selesai Ujian
Sangaji dan Fatur meneriaki Irda yang lari begitu kencang walaupun tidak sempat mengejar Irda tapi mereka juga ketularan usilnya Irda dengan meneriaki kawan kelasnya untuk lompat sebagaimana yang dilakukan Irda.
Sementara itu Irda berlari sambil tertawa hingga dia berenti sebentar untuk mengatur napasnya karena tidak biasanya dia melakukan sikap usil seperti ini hingga tertawa sendiri
"Ini semua gara-gara Dika, aku jadi ikut-ikutan tapi asyik juga ya"
Ditempat lain, Dika mencoba mengorder taxi online tapi sebelum dia mengorder tiba tiba terdengar suara cewek yang tertawa terpingkal-pingkal yang mendekati dirinya
"Ternyata enak juga mengerjai orang ya, asyik, lucu dan memancing adrenalin"
Irda bicara sambil tertawa dan kelihatan napasnya ngos-ngosan karena baru saja berlari dan masih tertawa.
Sementara Dika memperhatikan Irda dan geleng geleng kepala melihat tingkahnya.
"Kenapa Irda, kelihatannya kamu senang kali ya"
Dika bertanya sambil terheran-heran melihat Irda yang begitu senang baru mengerjai orang hingga Dika terus memperhatikan Irda yang masih tertawa dan akhirnya bicara kepada Dika ketika dia sudah bisa mengatur napasnya.
"Aku baru tahu kalau Dika itu orangnya usil ya"
"Kenapa Irda mengatakan hal itu?"
"Ya buktinya sekarang tapi asyik, aku suka"
"Jadi kenapa Irda begitu senang kerena...."
"Tunggu aku yang jawab"
Irda tertawa kecil dan memberhentikan kata-kata Dika untuk dia jawab tapi dia masih tertawa karena teringat kalau dia lompat dan dia juga meneriaki Fatur dan Sangaji ikut lompat sedangkan Dika sebenarnya senang kalau dia punya teman yang sudah mulai usil seperti dirinya bahkan jadi pengikutnya namun Dika ingin menutupi tingkah usil selama ini agar tidak ketahuan maka Dika pura pura heran menanggapi Irda sambil menggelengkan kepala walaupun dia ingin tahu jawaban dari Irda yang menghentikan bicaranya
"Iya aku senang kali karena ngikuti cara kamulah, meneriaki orang untuk lompat, dan mau saja mereka disuruh lompat, seperti kami juga"
Irda menjawab dan menyambung kata Dika yang tadi dia berhentikan hingga Dika tersenyum
"Oh gitu ya"
Dika jadi ikut tertawa mengingat Irda, Silvi dan Farisa yang mau saja disuruh lompat tapi tidak tahu kenapa Irda sudah ketularan usil dirinya bahkan sudah cerita kalau dia mengikuti cara Dika yang teriak kepada Fatur dan Sangaji kalau ada lobang dan ternyata mereka mau saja hingga Dika menatap Irda yang kelihatannya lebih berani daripada Silvi dan Zaheera kalau ditatap sama Dika bahkan Irda duluan bertanya kepada Dika
"Jadi Dika mau kemana saat ini?"
"Rencananya mau ke hatimu tapi takut..."
Dika bicara sambil tersenyum kepada Irda yang menatapnya serius
"Takut apa?"
"Takut kalau sudah ada orang lain yang selalu menyanyikan isi hatinya padamu"
Dika bicara seperti bersyair kepada Irda yang langsung spontan dijawab oleh Irda
"Belum ada kok, lihat saja sendiri, aku malah menunggu kedatangan dirimu untuk bisa berlabuh di hatiku"
"Benarkah hatimu masih sekosong itu Irda, bukan ada seorang laki-laki yang selalu menemani dirimu setiap pulang sekolah"
"Bu bukan seperti itu......"
Tiba tiba terdengar suara dua orang cewek yang tertawa mendekati Dika dan Irda yang lagi bicara hingga Irda tidak melanjutkan kata-katanya karena tidak ingin orang tahu kalau dia sedang ingin mengungkapkan perasaan hatinya pada Dika karena suasananya sangat tepat ketika Dika sudah mempertanyakan isi hatinya yang masih kosong dan kepastian hubungan antara dia dan Fatur yang hanya sekedar tetangga yang sering pulang sama tapi saat ini terganggu oleh kedatangan Silvi dan Farisa yang masih tertawa mengingat kejadian yang dilakukan Irda kepada Fatur dan Sangaji.
"Disini kau rupanya Irda ya?, kami kehilangan dirimu ternyata kau mengikuti cara Dika mengerjai orang ya"
"Hei iya tapi sayangnya kalian datang jadi bagaimana mereka?"
Irda mengaruk-garuk kepala seperti yang dilakukan Dika hingga Dika tertawa sendiri sedangkan Dika merasa terselamatkan oleh kedatangan Silvi dan Farisa karena dia sudah bisa menebak arah pembicaraan Irda kepada dirinya yang tadinya asal bicara saja tapi ditanggapi Irda dengan serius
"Selamat aku, untung mereka datang kalau itu terjadi maka aku bisa kebingungan untuk menjawab kata-kata Irda sedangkan aku hanya bercanda dan belum mau serius ke arah sana dan aku takut menyakiti hatinya"
Dika bicara dalam hati sambil mengelus dadanya hingga dia berusaha ikut nimbrung dengan Silvi dan Farisa yang masih tertawa.
sementara Irda merasa terganggu oleh kedatangan Silvi dan Farisa yang pendekatannya kepada Dika jadi gagal padahal dia sudah merasa kalau Dika sudah membuka hati untuknya tinggal dia menjawab dan meluruskan hubungannya dengan Fatur sedangkan Dika mendekati mereka bertiga
"Pasti kalian tertawa karena lihat Irda mengerjai orang ya"
"Kok Dika tahu ya, kami kan belum cerita sama Dika"
Silvi menjawab kata-kata Dika yang sepertinya sudah menduga maksud tertawa mereka
"Iya, Irda sudah cerita"
Dika menjawab sambil tersenyum manis membuat semua cewek terpesona.
"Gawat"
Silvi bicara sendiri setelah melihat senyuman Dika yang begitu manis
"Aku terpesona melihat senyumanmu Dika"
Sementara Irda dan Farisa merasakan apa yang dirasakan Silvi sehingga mereka juga berkata "Hatiku berbunga bunga"
"Aku merasakan lagi yang kedua kali"
Irda bicara sendiri hingga merasa kembali terbuai hingga tiba-tiba ada tepukan dibahu mereka bertiga yang dilakukan oleh Dika untuk menyadarkan mereka karena tidak mau terjadi apa-apa dengan mereka dipinggir jalan di depan sekolah mereka
"Aku pulang duluan ya"
Dika bicara sambil menyadarkan mereka yang dia tidak mau terlalu lama berada diantara mereka karena kuatir akan datang usilnya sama mereka sedangkan dirinya sudah mau pulang yang kebetulan Taxi online yang sudah dia order sudah datang dan Dika langsung masuk.
"Besok kita jumpa lagi ya cantik"
Dika bicara sambil melambaikan tangan kepada mereka bertiga
Sementara tiga cewek yang baru tersadar dari lamunan mereka jadi tersadar dan tetap melambaikan tangan kepada Dika dengan perasaan sedih karena sudah jauh dari pujaan hati mereka.
Di dalam taxi online, Dika mengambil handsfree dan mendengarkan musik sambil mengingat kejadian kejadian usil yang telah dilakukan. Dika tertawa dan merasa senang juga karena hari ini ujian sudah selesai.
Sambil memejamkan mata, Dika menyayikan lagu yang lagi ramai dinyanyikan anak muda sebayanya saat ini
It was just two lovers
Sittin' in the car, listening to Blonde
Fallin' for each other
Pink and orange skies, feelin' super childish
No Donald Glover
Missed call from my mother
Like, "Where you at tonight?" Got no alibi
I was all alone with the love of my life
She's got glitter for skin
My radiant beam in the night
I don't need no light to see you
Shine
It's your golden hour (oh)
You slow down time
In your golden hour (oh)
Tiba tiba pak Supir menghentikan mobil yang membuat Dika terkejut
"Maaf dik, bukankah alamatnya dijalan Menteng no 2 ya"
"Iya pak, apakah kita salah jalan, karena tiba tiba bapak berenti, membuat saya terkejut saja, apa bapak suka usil ya"
Dika merasa pak Supir sudah usil kepada dirinya hingga menghentikan mobilnya tiba-tiba
"Tidak dik saya tidak berani, sepertinya kita sudah sampai dik, lihatlah!"
Dari jendela mobil yang dibukakan pak Supir, Dika melihat keluar dan ternyata memang mereka sudah sampai rumahnya tapi 'kenapa terasa terlalu cepat seperti tidak percaya kalau sudah sampai rumahnya hingga Dika melihatnya
"Iya sudah sampai ya, jangan-jangan bapak punya ilmu menghilang ya!"
"Tidak dik"
Dika jadi heran sendiri karena merasa baru dua menit didalam mobil taxi online dan lagu yang dinyanyikan juga belum selesai dinyayikan karena biasanya lagu yang dinyayikan selesai bahkan diulang dua kali barulah pak Supir memberitahunya dan Dika merasa memang rumahnya jauh dari sekolah tapi dia tidak mungkin berlama-lama dalam mobil hingga dia mengeluarkan uang untuk membayar taxi onlinenya
"Makasih ya Dik"
Pak Supir menerima uang dari Dika untuk ongkos taxinya sedangkan Dika memasuki rumahnya yang besar yang dijaga oleh dua Security yang bersikap ramah kepada dirinya karena Dika memang anak majikannya.
"Siang nak Dika,"
Dua Security menyapa Dika secara bersamaan sambil tersenyum.
"Siang pak, sudah makan siang pak Wisnu dan pak Farel"
"Sudah nak Dika"
Pak Wisnu dan pak Farel menjawab secara bersamaan.
"Saya masuk pak"
Dika langsung permisi untuk masuk kerumahnya yang besar dan dipersilahkan oleh Securitya untuk segera masuk dan mengucapkan salam
"Assalamu'alaikum"
Dika mencari Mamanya tapi tidak terlihat diruang tamu,dikamar dan mungkin....
"Wa alaikum Salam"
mamanya Dika menjawab salam dari Dika yang kelihatanya masih berada di dapur dan masih pakai celemek masak ketika Dika langsung menemui mamanya di dapur
"Mama ku sayang lagi buat apa?"
Dika langsung bertanya ketika melihat mamanya masih pakai kain celemek
Terlihat mamanya lagi sibuk membuat adonan kue dibantu oleh bik Naomi yang masih ada hubungan saudara sepupu dengan kelurga mama tapi sudah lama tinggal dengan mereka sejak Dika masih TK sebagai asisten rumah tangga mereka.
"Ini buat black forest cake kesukaanmu,"
Mamanya Dika menjawab pertanyaan anaknya sambil fokus memasak
"Kok, cepat pulang ya, apa sudah selesai ujiannya atau kamu tidak ikut ujian ya!"