Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 7
Rosa memakai piyama sutra miliknya, rasa penasarannya tidak bisa mengalahkan rasa kecewa di hatinya.
Ia ingin tahu kemana perginya Alan selama, ini dengan hujan yang terus turun dengan deras.
Rosa kembali mengemudikan mobilnya, ia melihat jalan yang terasa tak asing. Jalanan ini seperti jalanan yang saat itu ia lalui untuk membuntuti Alan.
"Sebenarnya siapa yang ingin kau temui, Mas?" Tanya Rosa dengan mata yang berkaca-kaca, pikirannya sudah di penuhi oleh hal-hal negatif.
Ia juga melihat Alan kembali memarkirkan mobilnya di minimarket yang sama, tapi kali ini Alan segera berlari dengan kencang masuk ke dalam gang yang sempit.
Tanpa memikirkan hujan yang deras, Rosa mengikuti kemana suaminya pergi. Tapi lari Alan sangat cepat, lagi dan lagi Rosa kembali di buat kehilangan jejak suaminya.
"Arg.."
Di tengah gang yang sempit dan gelap, di serta hujan yang lebat. Rosa hanya bisa menangis dan menahan kesal, ia merasakan kepalanya yang terasa sangat pusing.
Hingga mata nya tiba-tiba buram dan ia jatuh pingsan.
...
Rosa terbangun, ia merasakan tubuhnya terasa hangat. Perlahan matanya terbuka, pemandangan yang sangat asing baginya membuatnya terdiam dan bingung.
Perlahan Rosa bangun, ia melihat kesekeliling. Kini ia sadar jika ini bukan lah kamar nya.
"Kau sudah bangun?"
Terdengar suara seseorang menggema di dalam kamar, Rosa terkejut karena ia tahu jika itu adalah suara laki-laki tapi bukan suara suaminya.
"Siapa kau? Dimana aku?" Tanya Rosa, ia merasa familiar dengan sosok pria di depannya. Tapi ia lupa.
Xavier tersenyum tipis saat melihat ekspresi wanita di depannya, "Kau berada di kamar ku." Jawabnya singkat.
Rosa terkejut, ia lalu melihat pakaiannya yang sudah berganti. Kedua pupil matanya membesar, ia tidak bisa berkata-kata. Pikiran-pikiran aneh mulai muncul di benaknya.
"Jangan khawatir, pelayan yang mengganti pakaian mu." Ucap Xavier yang melihat ekspresi wajah Rosa.
Rosa hanya diam dan perlahan ia bangkit, tapi kepalanya masih terasa sangat pusing dan sakit. Saat Rosa hendak terjatuh, Xavier kembali menangkap tubuh wanita itu.
"Sebaiknya kau jangan bergerak dulu." Ucap Xavier yang membantu Rosa untuk duduk di atas ranjang.
"Bagaimana bisa aku berada di sini?" Tanya Rosa, ia ingat jika dirinya tengah mengikuti kemana suaminya pergi dan akhirnya ia kehilangan jejak suaminya.
"Aku menemukan mu di gang waktu itu, kau sudah tergeletak di atas aspal dalam keadaan basah kuyup." Jelas Xavier.
Rosa terdiam, ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.00. "Saya sangat berterimakasih, tapi saya harus pergi."
Xavier hanya diam, ia melihat Rosa pergi begitu saja dengan piyama yang masih melekat di tubuhnya.
"Supir ku akan mengantarmu pulang." Ucap Xavier.
Mendengar hal itu Rosa tersenyum, lalu kembali melanjutkan langkah kakinya. Xavier tersenyum melihat wanita yang baru saja berada di kamarnya.
Xavier melihat dari kaca kamarnya, seorang supir membukakan pintu mobil untuk Rosa lalu pergi begitu saja meninggalkan kediamannya.
Xavier membuka pakaian miliknya, terdapat beberapa tato yang terlihat indah di tubuhnya. Apalagi dengan kulit putih bersih, membuat tato itu menjadi sebuah karya seni yang sangat indah.
...
Rosa berjalan masuk ke kediamannya, ia melihat para pelayan yang menatapnya heran.
"Dimana Tuan?" Tanya Rosa.
"Tuan belum pulang, Nyonya."
Deg...
jantung Rosa berdetak dengan kencang, ia menahan amarahnya yang luar biasa saat mengetahui jika suaminya belum pulang sama sekali.
"Baiklah, siapkan air hangat untuk ku." Ucap Rosa, ia merasa kesal dan marah.
Di ambilnya handphone dan langsung menelepon nomor Alan, tapi nomor hp suaminya sama sekali tidak aktif.
"Kemana sih kamu, Mas?" Gumam Rosa dengan perasaan yang kesal dan marah.
Ia di minta untuk percaya jika Alan tidak memiliki selingkuhan, tapi dengan sikap dan sifatnya sekarang membuat Rosa tidak bisa berhenti berburuk sangka terhadap suaminya itu.