NovelToon NovelToon
Cadar Yang Ternoda Almayira

Cadar Yang Ternoda Almayira

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Almayira seorang gadis yang sangat religius, dia tidak pernah melepaskan niqobnya.

Namun di suatu hari ketika dia mengantar temannya, untuk menemui seorang laki_laki justru dirinya yang malah direnggut kehormatannya secara paksa sehingga
menyebabkan dia hamil saat masih sekolah, demi menutupi kehamilannya dia selalu menggunakan jaket.

Bagaimana nasib mayira? Apakah pria itu akan bertanggung jawab?

Penasaran? makanya baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Husein Menyukai Mayira

    "Saya tidak mengajarkan kamu hal serendah ini, kalian boleh menjadi brengsek. Tapi jangan menghancurkan perempuan" Ucap Rendra.

Bara hanya diem dia tidak tau harus berbuat apa, karena ini memang salah dirinya. Beda halnya dengan teman_teman bara, yang tidak mengerti apa yang dibicarakan Rendra. Dimana letak kesalahan, yang dilakukan Bara?

Bara sudah menganggap Rendra seperti Ayahnya sendiri, setelah pertemuan mereka tiga tahun yang lalu. Rendra mengajarinya banyak hal, sampai suatu hari Bara ditunjuk menjadi leader geng tiger.

    "Seberapa penting tiger bagi kamu? Tanya Rendra.

   "Sangat penting, bang Rendra tau itu, di tiger gue menemukan apa yang gue cari. Demi tiger gue rela ngelakuin apapun" Bara berkata jujur, walaupun singkat tapi itulah tiger untuk bara.

   "Kamu tau Sarah Lilyana Azzahra? Tanya Rendra.

Siapa yang tidak kenal dengan Sarah, dia adalah kekasih bang Rendra Yang membangun geng tiger. Tanpa perempuan itu, mungkin geng sebesar ini takan pernah ada. Dan dibawah kuasa Rendra lah, yang mengontrol geng ini agar tetap maju dan tidak termakan zaman.

   "Tunggu Sarah? apa yang dimaksud itu Sarah mertuanya, Bara merasa maut tengah mengincarnya. Namun Bara tidak menemukan tanda_tanda Sarah, akan menghabisinya. Ya walaupun di awal mertuanya, marah besar sih tapi setelah itu Sarah sangat baik pada mamanya" Pikiran Bara berkecamuk.

    "Jika geng tiger ini begitu penting bagi kamu, maka anak saya lebih penting bagi saya. Dan istri saya Sarah" Ucap Rendra tegas dan penuh penekanan.

Bara mengangguk mengerti.

"Kamu berani menghancurkan anak saya, maka tiger ini pun bisa saya hancurkan"

"Gue akan lakukan apapun agar tiger tidak dibubarkan" Kata Bara cepat tanpa pikir panjang.

"Keluar dari tiger?

Rendra bangkit dari duduknya, lalu mendekat kearah Bara kemudian berbisik. "Mayira istri kamu sekarang, bahagiakan dia sedikit saja kamu menyakitinya. Maka malaikat maut, sudah menyerahkan nyawamu ditangan saya" Setelah mengatakan itu, Rendra hengkang keluar dari markas. Disusul dua sahabatnya, dan para pengawalnya.

Sebelum benar_benar pergi, Rian menyempatkan diri menatap Bara. "Anak muda mainmu belum jauh, tidak bisakah kau bermain aman? sekarang nasi sudah jadi bubur, dan nasibmu mengatakan Rendra sebagai mertuamu hati_hati selalu" bisik Rian di akhir kekehan, menepuk beberapa kali bahu bara lalu pergi.

"Btw gue bawa pulang ya ni kacang, minta" Rian berseru saat sampai pintu keluar, sambil menunjukan sebungkus kacang pada mereka yang masih berada dalam gedung.

"Santai aja om" Jawab anak_anak tiger.

"Jangan panggil om, mas rendra kalian panggil bang, gue om. Panggil kang Rian aja hahaha" canda Rian.

Geng tiger memang mengenal Rian, orangnya humble dan humoris dari sahabatnya yang lain.

"Kang Rian ini kuacinya gak sekalian?

"Ngga anggap aja gue sedekah" padahal pada kenyataanya cemilan ini milik anak_anak geng tiger, setelah ngomong gitu rian berlari menyusul teman_temannya.

Evans menatap serius Bara, sahabatnya ini masih terdiam. Menetralisir rasa sakit di sekujur tubuhnya, Evans menatap sekeliling dia dapat melihat raut penasaran di wajah_wajah mereka.

Evans mengajak teman_temannya dan menarik Bara, ke ruangan khusus dilantai dua. Ruangan itu disediakan khusus untuk para anggota penting geng tiger, jadi tidak sembarangan orang bisa masuk.

Ruangannya biasa saja, tapi masih mewah dengan fasilitas tidak selengkap ruang tadi. Hanya saja ruangan ini kedap suara.

"Jelasin Bara kesalahan apa yang lo perbuat, sampai membuat bang Rendra semarah itu"? Tanya Evans, Teman\_temannya sudah duduk semua di sofa yang tersedia.

Bara diam beberapa saat, setelahnya ia menghembuskan nafas pelan.

"Gue udah menghancurkan anaknya Bang Rendra" Bara berkata jujur toh buat apa lagi dia menutupi hal ini, lama_lama juga mereka akan tau. Bara percaya akan teman_temannya, pasti akan menjaga rahasianya dengan baik.

"Hah"... Serentak empat orang disamping Bara menoleh padanya.

"Maksud lo?

"Anaknya bang Renda sekarang lagi hamil, dan gue ayah dari janin itu" perjelas bara.

Reaksi teman_temannya sekarang sudah jelas ternganga kaget, dengan fakta yang diceritakan Bara. Pantas saja Bara semarah tadi, bahkan jika saja Rendra tak kenal dekat dengan Bara. Seperti anak sendiri, mungkin bara sudah mati di tangan Rendra.

"Kok bisa?

"Kapan itu terjadi?

"Terus sekarang bagaimana?

"Fatal banget kesalahan lo!

Bara diserang dengan berbagai pertanyaan, tapi ia mencoba untuk tetap tenang. Bara menjawab pertanyaan itu satu persatu..

"Gue juga nggak tahu kenapa bisa tarjadi, waktu itu gue mabuk. Semua terjadi sebulan yang lalu, saat gue mau nembak Astrid di hotel. ternyata yang datang itu temennya, kemarin gue udah nikah" panjang kali lebar Bara menjelaskan. Tentu saja itu bisa membuat teman-temannya paham dengan mudah, Bara memperlihatkan cincin di jari manisnya.

"Seriusan lu udah nikah, Anjir Kenapa gue nggak diundang" protes lebay Arya.

DUGH

"Ya elu saat kondisi seperti ini masih aja nanyain undangan, seharusnya kita itu kecewa karena gagal makan gratis huhaha"..

"Bisa diem nggak" bentak Rafhael

"Berarti Lo sekarang menantunya Bang Rendra? tanya Evan, Bara mengangguk.

"Emangnya anak Bang Rendra namanya siapa sih?

Rendra memang tidak pernah ngasih tahu tentang keluarganya, kepada geng Tiger karena ia tidak ingin keluarganya terkena masalah.

"Namanya adalah...

"Mayira" Panggil seseorang merasa dirinya yang dipanggil, ia pun menoleh. Ada Husein di sana Tengah menjelaskan rumusan masalah, dan kegiatan rohis yang akan terjadi satu bulan ini.

"Kenapa kamu tidak fokus? Tanya Husien.

Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu, tapi Mayira belum bisa pulang. Karena tugasnya seorang sekretaris rohis, kebetulan organisasi itu mengadakan rapat penting.

Mayira tidak bisa fokus melakukan apapun, bahkan kesimpulan dan perumusan yang seharusnya ia catat. Setelah memperhatikan tidak dicatat olehnya, Mayira menatap kertas kosong dan Pena di hadapannya.

"Mayira bisa fokus kok" Ucap Mayira.

Husein tersenyum dan kembali menjelaskan, presentasinya menggunakan Infocus. Peserta rapat juga mendengarkan dengan hikmat, Apa yang dijelaskan ketua Rohis mereka. Tentu saja Mayira dan Husein tidak hanya berdua di ruangan itu, ada juga sekitar 20 orang mau ikut rapat itu.

Satu jam kemudian Husein mengakhiri rapat, dan mempersilakan anggota rohis untuk pulang ke kediamannya masing-masing. Namun karena hari masih hujan lebat di luar sana, jadinya mereka memilih untuk tetap tinggal di lingkup sekolah. Mayira lebih memilih dan menunggu hujan reda, di depan gerbang yang kebetulan ada sebuah pondok di sana. Ia takut jika harus menunggu di dalam gedung sekolah, takut jika nanti sopirnya datang menjemputnya dianya tidak tahu.

"Dingin ya" Ucap husein.

Mayira menoleh kearah sumber suara, ia mendapati Husein yang mendekat ke arahnya. Mayira mengangguk "Ya Kak" Mayira memeluk tubuhnya sendiri untuk menghangatkan, sebenarnya ia membawa jaket tapi milik suaminya Bara. Tadi ia ingin mengembang kembalikannya, tapi tidak sempat karena waktu jam istirahat baru tidak ada di lingkungan sekolah.

Sekarang Mayira juga takut menggunakannya, karena itu akan terlihat mencolok di hadapan teman-temannya. Jaket yang melambangkan leader Tiger itu, sering digunakan Bara ke sekolah.

Jujur saja berdekatan dengan Husein, juga membuat jantung mayira berdegup kencang. Mayira memendam perasaan selama ia masuk SMA pada Husein, rasa itu semakin besar saat Mayira masuk anggota rohis. Kebetulan sekali husein, mencalonkan diri menjadi ketuanya.

"Kakak nggak bawa payung? tanya Mayira.

Husein menggeleng, "Percuma juga kan bawa payung?

Mayira tanpa bingung, "Loh kenapa Kak? kan ini hujan.

Pandangan Husein tetap pada rintik-rintik hujan yang menetes dari atap pondok, tempat mereka berteduh.

Husein menoleh pada arah Mayira, "Payung Cuma bisa melindungi dari hujan, bukan melindungi kamu dari laki-laki tidak benar di luar sana.

"Hah"

____Tbc___

1
setetes tinta
halo kk saya mampir, Jan lupa mampir di karya saya juga ya kk☺️
setetes tinta: makasih kakak☺️
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀: ok insyaallah aku mampir
total 2 replies
Isni Rosiati
hati2 kalo bikin cerita novel apalagi ada unsur agamanya
Isni Rosiati
sayangnya kok gadis berniqob hamil karena perkosaan. sebetulnya apa sih maksudnya? menurutku gadis berniqob itu sangat religius dan sangat tahu dg ajaran agama Islam. kalo dapat musibah seperti ini, pasti dia sudah paham bagaimana menyelesaikannya. aneh juga tapi storynya jangan sampai melenceng dan punya maksud tertentu. ada udang dibalik rempeyek
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Hai guys mampir yukk, ceritanya dijamin seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!