Niat Venus hanya untuk membawa pulang mantan kekasihnya yang mabuk parah, tapi siapa sangka seseorang menjebak nya hingga dia berakhir di atas ranjang dan akan dijual dengan seorang laki-laki tua.
Demi menyelamatkan kehormatan nya, Venus berusaha untuk melarikan diri ditengah keadaan nya yang dipengaruhi oleh obat yang tidak dia tahu apa.
Siapa sangka dia malah terjebak bersama Papa sang mantan nya, melewati malam panas bersama tanpa bisa dia hindari lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hye seung "eva", isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terus berlanjut sayang
Dan anggaplah dia sudah gila, setelah Gerald melepaskan semua pelindung tubuh nya, laki-laki itu langsung kembali menyambar bibir Venus.
Dia Fikir bukankah permainan pertama paling indah ketika mereka berada di atas kasur.
"Tidak akan menyesali nya?"
Bisik Gerald lagi kemudian.
"No"
Venus lagi-lagi menjawab mantap.
Mendengar jawaban gadis tersebut, seketika Gerald menarik tubuh Venus dan mengangkat tubuh gadis itu dengan cepat.
"Akhhh"
Venus berteriak kecil, sedikit terkejut kala tubuh nya di angkat ala bridal style oleh laki-laki tersebut.
"Kasur akan menjadi tempat pertama kita"
Ucap Gerald lagi.
Oh god bayangkan bagaimana rasanya menikmati malam pertama di atas kasur.
Venus tidak bisa menahan hasratnya, tidak peduli dimana pun laki-laki itu membawa nya, dia hanya bisa pasrah.
Dia membiarkan laki-laki tersebut menuntun nya menuju kearah kasur mendominasi berwarna putih didalam kamar tersebut.
Percaya lah Laki-laki itu jelas begitu berpengalaman, mampu membawa Venus semakin tenggelam dalam Hasrat gila nya.
Gerald terus bergerak memanjakan dirinya dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya.
"Om..?"
Dan kini Venus benar-benar berfikir dia seperti nya ingin buang air kecil saat ini juga.
"Berikan semburan terbaik mu pada ku"
Ucap Gerald pelan, dia mendongak dari bawah sana sambil menatap puas ke arah Venus.
"Aku mau pi..pis. om"
Gadis itu berteriak panik, mencoba memundurkan tubuhnya tapi gerald menahan gerakan pinggulnya, membuat Venus semakin tenggelam dibawah sana.
"Aku ingin kamu menumpahkan nya sekarang"
Oh...
Bahasa laki-laki itu terdengar begitu sensasional ditelinga Venus, membuat gadis tersebut semakin menggila.
Ketika Gerald kembali bergerak dibawah sana, Venus mengencangkan pegangan nya dan sesuatu terasa benar-benar tumpah.
Begitu Venus mendapat kan puncak nya, laki-laki itu secepat kilat naik keatas tubuh Venus.
Dia membenahi rambut gadis tersebut secara perlahan, menatap wajah pasrah dan sendu tersebut untuk beberapa waktu.
"Aku akan membawa mu sekarang seperti yang kamu harapkan, jangan minta aku berhenti karena aku tidak akan pernah bisa berhenti"
Ucap gerald kemudian.
Venus tidak peduli Dengan ucapan laki-laki tersebut, alih-alih menjawab dia lebih suka kembali menyambar bibir Gerald dan melingkarkan Kedua tangan nya ke leher laki-laki tersebut.
Dan siapa yang patut disalahkan?!.
Gerald jelas langsung menerima apa yang ditawarkan oleh gadis tersebut.
Ditengah nikmat ciuman manis yang tercipta di antara mereka, dibawah sana milik gerald telah bergesek secara sempurna, siap menerobos tempat terindah yang selalu diharapkan oleh semua laki-laki di dunia ini.
Dan ketika Venus masih menikmati ciuman manis mereka dalam hitungan detik tiba-tiba satu hantaman langsung memaksa menembus pertahanan nya.
"Akhhhhh Ommm..."
Gadis itu berteriak sedikit kencang,dia langsung mengencangkan pelukan nya di leher Gerald, mencoba menggigit bahu laki-laki tersebut tanpa berfikir dua tiga kali.
Gerald jelas terkejut, dia fikir kenapa terasa sempit dan sulit, masih begitu kecil dan seolah-olah ada lapisan tipis yang berusaha dia lewati.
"Oh...shi..t"
Dia Seolah-oleh menyadari sesuatu.
"You'r still virgin?"
Laki-laki itu bertanya sambil mencoba menghentikan gerakan nya, mencoba menatap wajah Venus yang Sejak tadi memeluk dirinya.
Terdengar ringisan dan tangisan lirih juga kecil dari bibir indah tersebut.
"Ini sakit"
Gerald tidak percaya gadis itu seorang perawan, dia tidak bisa lagi mundur, keluar akan menyakiti gadis tersebut, masuk bahkan tidak ada bedanya.
Semua ada di titik tengah.
Percayalah gadis itu tidak bisa lagi dikatakan seorang perawan saat ini karena dia sudah hampir masuk sepenuhnya.
"Kenapa kamu tidak bilang kamu seorang perawan?"
Protes gerald cepat.
Jika dia tahu mana mau dia bergerak hingga sejauh ini.
"Jangan berhenti, lakukan sesuatu, please..."
Alih-alih menjawab pertanyaan gerald, Venus kembali masuk kedalam ceruk leher laki-laki tersebut, bicara dengan nada memohon.
"Kita sudah sejauh ini"
Lanjut Venus lagi kemudian kembali bergerak menjelajahi leher laki-laki tersebut.
Oh god Gerald fikir ini benar-benar gila.
Tapi benar juga kata Venus, mereka sudah sejauh ini jadi dia mana mungkin lagi untuk berhenti.
Persetan dengan semua, mereka jelas telah di kuasai oleh has.rat bersama.
Sudah tidak mungkin lagi untuk mundur karena sudah cukup terlanjur maka Gerald fikir yah sudah basah sekalian.
"Aku akan Lebih berhati-hati"
Bisik laki-laki itu kemudian.
Pada akhirnya secara perlahan gerald bergerak, Awalnya dia bergerak hati-hati dan Sepersekian detik kemudian tahu-tahu Gerald menekan Milik nya dengan cepat.
Seolah-olah tersengat aliran listrik dengan Watt besar, seketika Venus merangkul dan mencakar punggung laki-laki tua berkharisma tersebut, dia meringis dan menggigit bahu Gerald Secara refleks.
Dan bisa gerald rasakan bagaimana sensasi mem perawani seorang gadis, ini benar-benar luar biasa menakjubkan.
"Oh baby"
Bisik gerald di antara rasa nikmat di bawah sana dan sakit di punggung dan bahunya atas cakaran serta gigitan dari Venus.
Sesuatu yang lembut mengalir menandakan dia benar-benar telah melanggar dan melewati batas pelindung milik gadis tersebut.
Venus berusaha untuk menahan perih dan sakit, ini bahkan jauh lebih sakit dari luka kecelakaan yang dia alami saat jatuh dari motor ketika dia masih duduk di bangku SMA kemarin.
Bagaimana mengatakan nya?.
Ini begitu aneh.
Saat gerald berusaha bergerak dia mencoba menahan rasa sakit dibawah sana, tapi percayalah semakin lama ketika dia mulai terbiasa, satu sensasi baru dia rasakan.
Apalagi Gerald bergerak begitu lembut dan mampu memberikan kenyamanan dan kenyamanan terhadap dirinya.
Semakin lama rasanya semakin indah, membuat mereka saling beradu kasih tanpa henti.
Hingga pada akhirnya Venus merasa sesuatu kembali akan tumpah dibawah sana, seolah-olah tahu ini waktunya laki-laki itu mulai memompa dengan gerakan cepat dan menghantarkan Venus menuju ke satu puncak terbaik nya.
"Together"
Bisik Gerald.
Dan bayangkan bagaimana mereka mendapatkan penyelesaian terindah mereka.
Seolah-olah mereka sama-sama mendapatkan kenikmatan yang Begitu luar biasa.
"Oh baby, thank you so much"
Ucap Gerald sambil mencium lembut bibir gadis tersebut.
Alih-alih menjawab, Venus yang telah mendapatkan pelepasan tebaik nya Hanya mengembangkan senyuman nya, dia membiarkan laki-laki tersebut melesat kan Ciuman terbaik nya dan membiarkan dirinya masuk kedalam dekapan laki-laki tersebut.
ternyta kristy....duk yola...😉
ceritamu itu selalu mengandung unsur misteri dan teka-teki..
terkadang, seseorang yg kita kira berperan sbg antagonis, malah menjadi peran utamanya..
tapi terkadang emang beneran antagonis..
dibuat pusing tujuh keliling, nebak2 alur cerita dan sebagainya..
itu emang ciri khas semua novelmu mak..
sekalipun dibilang cerita ringan, gak berat, tapi masih tetap ada unsur teka-teki nya walopun cuma sedikit..
amazing dah pokoknya..
sayangnya Darrel dan Gea gak dilanjut lagi ya mak..
penasaran kan jadinya..
anyway, semoga sehat selalu mak..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga selalu sukses.. 💪🏻😘🥰😍🤩
Semoga dalam cerita ini Venus tidak bodoh dan lemah