NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Menjadi Istri Tawanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Anggraini 27

*"Ah ... ampun, Kak. U-udah! Naya ngakuh, Naya salah."*


Masa remaja yang seharusnya dilalui dengan ceria dan bahagia, mungkin tidak akan pernah dialami dengan gadis yang bernama Hanaya Humairah. Gadis cantik yang lemah lembut itu, harus terpaksa menikah dengan Tuan muda dingin nan kejam.

Demi menyelamatkan ibunya dari tuduhan penyebab kematian mama dari sang tuan muda, ia rela mengorbankan kebahagiaannya.

Akankah Gadis itu bisa menjalani hari-harinya yang penuh penderitaan.
Dan akankah ada pelangi yang turun setelah Badai di kehidupannya.

Penasaran ...?
Yuk ikuti kisahnya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggraini 27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 6

"Aw ...," pekik Naya. Yang dilempar begitu saja di atas ranjang.

Ya, setelah selesai ijab kabul dan semua orang kembali ketempatnya masing-masing. Malik langsung menarik tangan Naya. Dan sampailah Naya seperti ini sekarang. Dilempar begitu saja di ranjang milik Malik.

Malik menggenggam dagu Naya. "Lo tau? kesalahan apa yang lo perbuat."

"E-enggak, Kak. Naya gak tau," ucap Naya yang terbata-bata sambil menahan tangisnya.

Dihempaskan wajah Naya dengan kasar.

"Ck. Lo itu abis buat rencana gue gagal tau gak! Apa susahnya, sih. Cuma bilang 'Iya, Siap' gampang kan?" jengkel Malik.

'Apa dia bilang "gampang?" Hati dan pikiran ku tak sejalan dengan kemauan dia. Kalau bukan demi ibu. Gak akan pernah mau aku ketemu orang seperti ini. Wujudnya seperti malaikat, tapi hati seperti iblis. Sesuai dengan namanya. Malaikat Malik, penjaga pintu neraka. Neraka untuk diriku. Oh, ya Tuhan ... berikan kekuatan untuk menghadapi dia ...,' batin Naya, yang tetap diam tanpa mau menjawab.

"Jawab!" tegas Malik.

"I-iya. Maaf, Kak."

"Ck. Dasar gak guna!"

Malik pun bergerak menuju lemari mengambil sebuah Map di dalam sana.

"Tanda tangani ini!" Memberikan kertas yang berada di 

dalam map itu kepada Naya.

"A-apa ni, Kak?" tanya Naya yang mengambil kertas itu.

"Surat jaminan. Biar lo gak akan pernah coba-coba kabur. Kalau sampek lo kabur, siap-siap aja, kalau ibu lo gak akan gue ampuni!" jawabnya tegas.

"Cepat tanda tangani. Dan ingat! Lo harus turuti apa yang gue pinta, jangan coba lo membantah. Lo tau siapa gue, kan?" sambungnya menggertak Naya.

"I-iya, Kak." Naya pun dengan cepat langsung menandatangani kertas itu.

"Su-sudah, Kak." Menunjukkan tanda tangannya.

Malik pun mengambil kertas itu kembali. " Bagus. Sekarang lo beresin barang, Lo. Karna kita tidak akan tinggal di sini," ucap Malik.

"Kita mau kemana, Kak?" tanya Naya lagi.

"Gak usah banyak tanya. Ingat! apa yang gue bilang? turuti pinta gue." Setelah mengucapkan itu Malik pun pergi keluar.

Naya hanya bisa mengigit bibir bawahnya, sambil menatap kepergian Malik.

'Ya Tuhan. Apa maksudnya aku harus turuti pinta dia. Apa dia juga mau mintak haknya? Aduh ... bagaimana ini ...,' batin Naya bingung yang berjalan mondar mandir.

***

Jam 6 sore. Mereka pun segera berangkat ketempat tujuan.

Naya yang keluar dengan membawa dua koper. Satu miliknya dan satu lagi, anda taulah?

"Non, sini! biar bibik bantu bawa satu," tawar bik Atun yang merasa kasian melihat Naya.

"Gak usah. Dia bisa sendiri!" Bukan Naya yang menjawab, melainkan Malik yang sudah berada di luar, dengan Gery yang sudah menyiapkan mobil untuk kepergian mereka.

Naya hanya bisa membuang nafasnya perlahan melihat sikap Malik.

'Ini dia lagi gak ngajak gue pergi honeymoon, kan?  Positif thinking ajalah, pasti gak mungkin. Eh ... tapi ngomong-ngomong kok aku gak ada liat bunda ya,' batin Naya, yang melihat kesemua penjuru.

"Lo, bisa cepat gak sih!"

"I-iya,Kak." Berkat ucapannya Malik, Naya langsung bergerak cepat.

Gery yang melihat Naya membawa dua koper itu pun, berinisiatif untuk memasukkan ke bagasi belakang.

"Ger, biar dia aja."

Belum sempat dia menyentuh koper itu. Malik sudah duluan berkata, hingga dia tidak jadi membantu Naya.

Setelah selesai Naya meletakkan semua koper itu.

Tak lama pak Rama datang, dengan menggunakan kursi roda yang dibantu dengan bik Atun.

"Ma-malek, ka-kamu mau pe-pelgi ke-kemana, Nak? Ka-kamu, ja-jangan buat yang ma-macam-macam dengan di-dia ya," tanya pak Rama yang melihat mantunya baru saja memasukkan koper.

Malik yang tadinya sudah berada di dalam mobil pun keluar kembali.

"Papa tenang aja. Gak usah khawatir. Malik gak akan buat dia meninggal kok. Dia kan sekarang istri Malik. Iya kan, Sayang?" ucap Malik yang merangkul bahu Naya dengan cengkramannya yang kuat.

'Ya, ampun. Kenapa ucapan sayangnya sungguh mengerikan untuk didengar. Dan ini apa? Kenapa cengkramannya sungguh menyakitkan.'

"I-iya, Om. Oom gak usah Khawatir. Naya pasti baik-baik saja. Lagian sekarang kak Malik suami Naya, jadi kemana pun kak Malik pergi. Naya akan selalu bersama kak Malik, Om," ucap Naya yang coba menenangkan mertuanya, dengan menahan rasa sakit dibahunya.

Rama pun melambaikan tangannya, mengisyaratkan Naya untuk mendekat.

"Si-sini, Nak."

Sebelum Naya maju, dia terlebih dahulu melihat ke arah Malik.

Kemudian Malik pun melepaskan genggamannya.

"Nak, ja-jangan pa-panggil Oom. Pa-Panggil Papa a-aja ya. Se-sekarang kamu su-sudah Papa anggap a-anak papa se-sendili."

Mendengar ucapan mertuannya. Membuat Naya merasa sedih, karena dia seperti menemukan sosok kehangatan seorang ayah yang selama ini telah duluan diambil sang pencipta.

Naya pun mengangguk." I-iya, Pa."

"Sudah, ayo!" seru Malik.

"Pa, Naya berangkat dulu ya. Papa jangan khawatir, dan tetap selalu jaga kesehatan papa ya."

"Bik, saya titip papa ya," ucap Naya sebelum masuk ke mobil. Sedangkan Malik sudah lebih dulu masuk kedalam mobil, karena malas melihat drama yang dilakukan mereka.

"Iya, Non. Non juga tetap jaga kesehatan ya. Kalau ada waktu sering-sering main kesini," ucap bik Atun ramah.

"Bisa cepat nggak?!"

"Eh. I-iya, Kak."

Bersambung...

1
Nuriati Mulian Ani26
keten
muna
lanjut trss thor
muna
lanjut
Anggraini 27: sudah up ya.
terima kasih sudah menjadi pembaca setia Naya dan Malik😍
total 1 replies
muna
kok gak up sih thoor
Tóc tém^^~
Mantap banget nih ceritanya, bikin ketagihan!
Anggraini 27: Terima kasih/Smile/
ikutin terus ceritanya ya/Kiss/
total 1 replies
Nami/Namiko
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Anggraini 27: Terima kasih /Smile/
ikutin terus ceritanya, ya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!