Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maudy di culik
" sial.. Bakal kena masalah besar kita " kata orang tersebut ketika meninggalkan kostan Maudy
" mas... Aku takut mereka balik lagi " kata Maudy
" kalau mereka balik lagi kamu telpon aku aja " kata Virza
Maudy mengangguk
" ya udah aku pulang ya " pamit Virza
" iya mas, hati-hati ya " kata Maudy
" iya sayang, udah masuk sana " suruh Virza lalu Maudy masuk ke kamar kost nya setelah itu barulah Virza pergi
Maudy tertidur dengan sangat lelap hingga menjelang subuh tepatnya pukul 4 pagi ada yang mengetuk pintu kamar kost nya
Maudy terbangun
" siapa? " tanya Maudy dari dalam
" saya ingin mengabarkan bahwa Bu Marni meninggal dunia mba " kata seseorang di luar
" apa!!! " Maudy bergegas membuka pintu
" maaf mas apa benar yang anda katakan? Tanya Maudy
" iya mba, mba diminta ke rumah Bu marni " kata orang tersebut
" baik, tunggu sebentar " kata Maudy lalu Maudy mengambil tas nya dan pergi ke rumah peninggalan orang tua nya
" apa sebaiknya aku kabari mas Virza ya? " gumam Maudy
" mas aku pergi ke rumah ibu, aku baru aja dapat kabar kalau ibu meninggal " isi chat Maudy namun Virza masih tidur jadi pesan itu belum terbaca
Maudy menuju rumah Bu Marni bersama orang yang membawa kabar tersebut
Tak berapa lama Maudy tiba di rumah Bu Marni, namun bukannya suasana duka yang ada di sana namun sangat ramai seperti ada pesta
" loh... Kenapa suasana nya ramai sekali " batin Maudy bingung
turun dari mobil maudy langsung ditarik dan di bawa masuk ke rumah untuk di rias
" kalian bohong !!! " maki Maudy pada dua lelaki yang tadi menjemputnya
Maudy terus di tarik hingga masuk ke rumah
" akhirnya kamu pulang juga Maudy " kata ibu Marni
" apa-apaan ini Bu? Kenapa ibu bohongin Maudy " kata Maudy
" kamu harus menikah dengan bos Karsan sekarang juga, karena ibu ga mau terus-terusan jadi budak di rumah bos Karsan " kata Bu Marni
" gak, aku gak mau Bu " tolak Maudy
" ga ada gunanya kamu membantah Maudy, sekarang cepetan kamu mandi dan setelah itu kamu akan segera di rias oleh tim yang sudah di sediakan bos Karsan " kata ibu tiri nya itu
Maudy di tarik paksa oleh orang suruhan bos Karsan, mau tak mau Maudy mengikuti
Kini Maudy sudah selesai di rias, berbalut kebaya putih,namun air mata nya terus berlinang, ponsel dan tas Maudy di rampas oleh ibu tirinya Maudy tak bisa menghubungi Virza untuk meminta tolong, tapi untungnya sebelum berangkat Maudy sempat mengirim chat pada Virza
Maudy hanya bisa berharap Virza segera membaca chat nya dan menyusul dirinya sebelum ia sah di nikahi oleh rentenir tua itu
Waktu sudah menunjukan pukul 9.00 bos Karsan sudah duduk di meja dimana prosesi ijab kabul akan di laksanakan
Sementara Virza baru saja selesai mandi, karena hari ini weekend jadi ia bangun siang, Virza belum sempat membuka pesan Maudy karena bangun tidur ia langsung ke kamar mandi
Virza sudah rapi dan baru bisa membuka ponselnya
" Bu Marni meninggal? Apa iya? " Virza berfikir, seketika fikiran buruk melintas di benaknya
" aku harus susul Maudy " kata Virza dan bergegas pergi menuju rumah orang tua Maudy
" hallo Farhan tolong cari tau alamat orang tua Maudy segera kirim alamatnya ke ponsel gue " kata Virza menelpon asisten sekaligus sahabatnya itu
" oke " jawab Farhan
" hari libur, masih aja ngerepotin gue " gerutu Farhan lalu ia membuka laptopnya dan mencari alamat Maudy melalui data diri yang Maudy berikan pada perusahaan
Tak lama Farhan mengirimkan alamat rumah orang tua Maudy pada Virza
" untunglah tidak terlalu jauh dari sini " kata Virza saat membuka pesan dari Farhan
lalu ia menekan tombol di ponselnya lagi
" hallo Baron segera susul aku, nanti aku kirim alamatnya " kata Virza menelpon Baron dan anak buahnya jaga-jaga khawatir ada hal yang tak beres
" baik bos " jawab Baron dan Virza mengirimkan alamat orang tua Maudy
mobil melesat dengan cepat menyusur jalan ibu kota menuju pinggiran kota
Tiba di sebuah perkampungan dimana rumah orang tua Maudy berada
Benar saja dugaan Virza, bukan bendera kuning yang ia dapati disana melainkan tenda dan pelaminan
Bu Marni sengaja membohongi Maudy agar bisa di nikahkan dengan bandot tua itu
Virza mendengar ijab kabul sedang berlangsung ia berlari
" saya terima nikah dan kawinnya Maudy Nindya
" stop...!!!! " teriak Virza
semua orang yang ada di sana menoleh ke arah sumber suara
mata Virza memerah dan rahangnya mengeras menahan emosi
Virza berjalan menuju tempat akad nikah di langsungkan dengan ratusa tatap mata yang memperhatikannya
" siapa tuh, ganteng banget kaya artis Korea " gumam para tamu undangan
" hentikan pernikahan ini atau saya akan bawa kalian semua ke kantor polisi " kata Virza
" jangan dengarkan dia pak penghulu, ayo lanjutkan lagi, kata Karsan
" bagaimana ini pak Karsan? Bu Marni? " tanya penghulu
" udah pak penghulu lanjutkan saja " kata Karsan
Virza mendekat dan berbisik pada pak penghulu
" pak Maudy ini calon istri saya yang sedang mengandung anak saya, jadi tolong tinggalkan tempat ini " kata Virza
" baik pak " jawab penghulu
" Bu Marni, pak Karsan saya tidak bisa menikahkan pak Karsan dengan Maudy mohon maaf saya permisi " ucap penghulu lalu pergi meninggalkan lokasi pernikahan
" eh... Pak pak... Mau kemana? " tanya Karsan tapi pak penghulu tak mengindahkan panggilan Karsan
" ayo sayang kita pulang " ajak Virza pada Maudy Maudy mengangguk
" hey... Apa-apaan ini mau di bawa kemana Maudy? " teriak Bu Marni
" mulai sekarang jangan pernah ganggu Maudy lagi " kata Virza
" Maudy itu anak saya, jadi terserah saya mau di apa kan " kata Marni
" tutup mulut anda, selama ini saya masih menghargai anda tapi sekarang kelakuan anda ke saya sudah sangat keterlaluan Bu Marni, dalam darah saya sama sekali ga mengalir darah anda, jadi diantara kita tidak ada hubungan darah apapun dan mulai sekarang jangan pernah ganggu hidup saya lagi " kata Maudy dengan mata yang masih basah
" Baron kamu urus orang-orang ini " perintah Virza
" baik bos " jawab Baron
Karsan dan anak buahnya sudah ketakutan karena harus menghadapi Baron yang terkenal sangat kejam
Sementara maudy pergi bersama Virza meninggalkan rumah orang tua Maudy