Cintanya, harga dirinya, dan ketulusannya, telah ia berikan pada pria itu, dan bahkan sampai rela tidak menginginkan, James Sebastian, tunangan yang di jodohkan Ibunya kepadanya.
Tapi, apa yang ia dapat? Eleanor Benjamin, di tinggalkan pria itu, Richard Marvin, saat mereka akan melangsungkan pernikahan, demi wanita lain!
Hingga sebuah mobil menabraknya, dan ia meregang nyawa, Richard tidak memperdulikannya!
Eleanor berharap, seandainya ada kesempatan kedua untuknya! ia akan mendengarkan Ibunya. Dan membalikkan keadaan! membalas apa yang ia rasakan pada Ricard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3.
Eleanor tidak menghiraukan gumaman para tamu, dan saksi pernikahan yang gagal. Ia melangkah dengan tenang meninggalkan Altar, tanpa rasa sedih sedikit pun.
Ting!
Sebuah pesan masuk ke ponselnya, dan ia melihat pesan dari wanita yang sangat di sayangi Ricard.
Dengan tenang Eleanor membuka pesan tersebut, 'Kamu sudah lihat, kan? Ricard lebih memperdulikan aku dari pada kamu, bahkan dia sampai rela meninggalkan mu di Altar, sungguh kasihan kamu'.
Eleanor tersenyum dingin membaca isi pesan wanita, yang sangat di sayang Ricard tersebut. Sedikit pun ia tidak terbawa emosi lagi, seperti yang ia lakukan sebelum mendapat kecelakaan.
"Semoga kalian berbahagia, ambillah lelaki sampah itu, aku tidak mau lagi" gumam Eleanor menutup ponselnya.
Sesampainya ia di apartemennya, ia mulai mengemasi barang-barang pemberian Ricard. Menurunkan foto-fotonya dengan Ricard, dari tembok apartemen.
Ia memasukkannya ke dalam sebuah kardus. Barang sekecil apa pun, pemberian dari Ricard, ia masukkan semua ke dalam kardus.
Eleanor tersenyum puas melihat apartemennya, telah bersih dari barang pemberian Ricard. Dan, satu pun foto dirinya dengan Ricard, tidak terlihat lagi di sekitar apartemennya.
Ting! tong!
Terdengar suara bel berbunyi. Eleanor membuka pintu apartemen, dan seorang pria, Petugas pengirim barang, tampak berdiri di depan pintu apartemennya.
"Apakah anda, Nona Eleanor Benjamin?" tanya petugas pengiriman barang.
"Ya, benar! itu nama saya!" jawab Eleanor.
"Ini paket atas nama Eleanor, dari Ricard Marvin!" Petugas pengirim barang memberikan sebuah bungkusan pada Eleanor.
Eleanor menerima paket tersebut, dengan tatapan tidak berminat. Sebelum ia kecelakaan, ia selalu senang mendapat kiriman paket dari Ricard.
Ricard selalu memberi sesuatu padanya, kalau Ricard pergi menemui wanita yang sangat disayang Ricard.
Biasanya barang yang di beri Ricard padanya, selalu sama dengan barang yang Ricard beri kepada Melanie.
"Sepertinya paket ini salah alamat, seharusnya barang ini tidak di kirim ke alamat saya!" kata Eleanor, setelah memperhatikan bungkusan paket.
"Oh, begitu ya?" Petugas pengirim barang, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia merasa bingung.
"Saya akan ganti alamat tempat pengirimannya, tunggu sebentar!" Eleanor membawa paket ke dalam, untuk mengubah alamat pengiriman.
Eleanor membawa kembali paket tersebut, kepada Petugas pengirim barang. Ia mengganti alamat pengiriman, ke alamat Melanie Cordelia.
Petugas pengirim barang melihat sebentar alamat, yang telah di ganti Eleanor, "Kalau begitu, saya permisi Nona!" ucap Petugas setelah melihat alamat pengiriman barang tersebut.
"Iya, silahkan Tuan!" jawab Eleanor, lalu menutup pintu apartemennya.
Eleanor kemudian masuk ke kamar, untuk mengemasi pakaiannya ke dalam koper. Dan memisahkan pakaian pemberian Ricard, untuk ia buang bersama dengan barang pemberian Ricard lainnya.
Sementara itu di apartemen Ricard.
Ricard menghempaskan tubuhnya ke sofa. Ia merasa lelah satu harian, karena mengatasi dua masalah.
Ricard meraih ponselnya. Melihat apakah ada pesan dari Eleanor, karena ia telah memberikan tas mewah untuk menenangkan hati Eleanor yang marah.
Kening Ricard berkerut, karena satu pun tidak ada pesan dari Eleanor seperti biasanya. Ia dengan cepat bangkit dari duduknya.
"Ada apa dengannya? bukannya seharusnya dia mengucapkan terimakasih padaku, seperti biasanya ia lakukan setelah ku berikan sesuatu?" gumam Ricard bingung.
Ting!
Satu pesan masuk, dan seketika Ricard tersenyum, "Bagaimana mungkin dia tidak akan mengirim pesan padaku, mungkin dia lupa" gumam Ricard senang, karena dapat melembutkan perasaan amarah Eleanor.
Tapi, seketika raut wajahnya berubah, setelah memeriksa pesan yang masuk. Ternyata pesan dari Melanie.
'Ricard, terimakasih tasnya ya, aku suka sekali, kamu begitu tahu seleraku, aku suka.. suka.. sukaaa sekali'
Kening Ricard semakin berkerut berpikir, kapan dia memberi tas kepada Melanie. Ia jadi kebingungan sendiri
Ting!
Satu pesan masuk lagi, dan ia melihat pesan dari Melanie. Sebuah foto tas yang baru saja di buka.
"Bukankah, tas itu aku kirim untuk Eleanor? kenapa bisa di tangan Melanie?" gumam Ricard kebingungan.
Ricard sontak berdiri dari duduknya, ia merasa tidak salah menuliskan alamat, tapi kenapa bisa paketnya ada pada Melanie?
"Jangan-jangan... !"
Ricard menyambar kunci mobilnya dari atas meja, dan dengan tergesa-gesa keluar dari apartemennya. Ia harus segera ke apartemen Eleanor.
Bersambung.....
makanya jangan serakah