" Max apakah kau menyesal? " Sebuah suara menggema di telinga Maximilian..
Ditengah ajalnya, Max melihat seorang wanita yang selama ini ia siksa sedang merangkak menuju tempatnya berbaring dengan sekarat.
Wanita cantik namun dengan tubuh penuh luka yang dia buat selama ini.
wanita yang tak pernah ia anggap dan tak pernah dia pedulikan, wanita yang selama ini dia siksa mati matian.
wanita itu kini memeluk tubuhnya yang sekarat, memeluknya dengan erat, membiarkan api membakar tubuh wanita itu lebih dahulu sebelum menyentuh tubuh nya.
dapat ia rasakan api mulai membakar pakaian nya dan pakaian wanita itu.
" tenang saja.. aku akan melindungi mu.. "
kata kata lembut yang selalu ia berikan pada nya, bahkan di detik detik terakhir hidupnya.
Aku... aku sangat menyesal..
bisakah aku mendapatkan kesempatan lagi untuk bersama mu...
.
.
.
.
Jantung Max seketika terhenti ketika ia terbangun di kamar yang ia tempati 5 tahun lalu..
kamar ini... apakah aku kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ngidam Bakso
" Max.. Aku mau makan bakso.. " cicit Andini dengan suara kecil.
saat ini mereka sedang di dalam perjalanan setelah pulang dari rumah sakit. wajah gadis itu sudah tak sepucat tadi pagi, namun kondisi tubuh Andini masih terlihat begitu lemah.
" Baiklah, nanti aku akan minta pelayan untuk membuatkan mu bakso ya.. " Sahut max namun Andini malah menggelengkan kepalanya.
" Tidak mau! aku maunya makan di pinggir jalan,,, dulu waktu kecil, aku sering sekali makan bakso yang di jual di pinggir jalan. "
" Tidak bisa sayang, nanti kamu ketabrak kalau makan di tengah jalan. "
" Ishhh! bukan di tengah jalan juga! Di pinggir jalan Max! di trotoar! "
" Ha ha ha ha ha! iya iya... tapi di sini tidak ada yang seperti itu, kita makan di restoran Indonesia dekat sini saja ya.. " bujuk max yang malah di jawab gelengan oleh Andini.
" Memang gak ada ya? Benar benar gak ada satu pun yang jualan bakso gerobakan di pinggir jalan? " tanya Andini dengan polos, namun mata gadis itu mulai berlinang air mata.
dan itu adalah kelemahan terbesar dari Maximilian, dia bisa menghadapi serangan mafia apapun, namun dia tidak kuasa jika harus menghadapi wajah Andini yang berlinang air mata dengan sedih.
" Iya iya... kita coba cari ya.. " Ujar max yang seketika di sambut teriakan kegirangan dari Andini.
melihat Andini yang kembali senang, membuat max cepat cepat mengambil ponsel nya dan mengetik sebuah pesan pada seseorang.
.
.
.
Exito Express
Ruangan Asisten CEO
....
Terlihat seorang laki laki tampan berkulit putih sedang fokus dengan layar laptop di depannya.
Terdapat pula 2 tumpukan dokumen yang panjangnya mencapai 20 cm tertumpuk dengan rapi di meja kerja pria itu.
Sesekali pria itu akan memijit keningnya dan menghela nafas dengan panjang ketika melihat layar pada laptop tersebut.
TOK! TOK! TOK!
" Masuk! "
terlihat seorang gadis dengan membawa tumpukan dokumen, memasuki ruangan dengan gugup.
" Pak Carlos, ini laporan penjualan bulan ini yang anda minta. "
" Taruh di sana. " Sahut Carlos tanpa melihat sang lawan bicara.
Wanita itu pun dengan segera menaruh dokumen dokumen yang di maksud di meja kerja carlos.
" saya permisi pak. " ucap wanita itu yang di sahut dengan deheman oleh Carlos.
keadaan pun kembali sunyi, yang terdengar hanya ketikan jari pria itu yang menari nari di atas keyboard.
TOK! TOK! TOK!
" Selamat siang pak, saya dari bagian produksi ingin membawakan hasil lab dari minuman Tonico, mohon di periksa. " jelas pria tersebut yang di angguki oleh Carlos.
" Taruh di sana! " Ucap pria itu lagi lagi tanpa melihat sang lawan bicara
Setelah menaruh dokumen yang di maksud, pria tersebut pun segera ijin untuk meninggalkan ruangan.
" TOK! TOK! TOK!
" Selamat siang tu-"
" TARUH DI SANA DAN PERGI! " Bentak pria itu tanpa membiarkan orang yang baru saja sampai untuk sekedar menyelesaikan sapaannya.
wanita berkaca mata yang sedang membawa tumpukan dokumen itu pun terlihat terkejut sekaligus takut ketika mendengar bentakan dari Carlos.
Dengan hati hati Wanita itu pun menaruh tumpukan dokumen setebal 25 cm itu di meja kerja pria tersebut.
Dan tanpa menunggu lama, wanita itu pun akhirnya pergi. siapa juga yang mau berlama lama dengan pria tempramen seperti Carlos? baru saja masuk sudah di bentak bentak.
Sementara Carlos sendiri hanya bisa memandang pasrah pada meja nya yang kini penuh dengan tumpukan dokumen yang sebenarnya sebagian adalah pekerjaan milik max.
Namun karena max libur hari ini, maka seluruh pekerjaan pria itu di alihkan pada nya. dan itu sukses membuat Carlos setengah gila. mungkin jika pekerjaan nya di tambah lagi, pria itu akan benar benar gila.
TING!
sebuah notifikasi di ponsel pria itu sedikit mengalihkan pandangan dari Carlos.
Notifikasi itu adalah notifikasi khusus, notifikasi itu hanya akan muncul jika max yang mengirimi nya pesan.
" istri ku ingin bakso, carikan gerobak bakso dan penjual bakso bohongan. pura pura lah untuk berjualan di sekitar jalanan Madrid. "
begitulah pesan dari Maximilian yang sukses membuat Carlos termenung beberapa saat sebelum akhirnya berteriak frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri.
" akhhhhhh!! Apa-apaan ini! Shitttt! shittt!! shitttt!!!aaaakkkhhhh!!! "
Pria itu terlihat sangat frustasi, Carlos membenamkan kepalanya pada tumpukan dokumen yang ada di depannya.
tak berapa lama, Pria itu akhirnya mengambil kembali telepon nya dan melakukan panggilan terhadap seseorang.
" Halo, kalian sedang apa di markas? "
"... "
" Tidak, tidak ada pengiriman ganja lagi.. aku punya tugas untuk kalian. istri bos ingin memakan bakso pinggir jalan, tugas kalian hari ini adalah sebagai tukang bakso. "
"... "
" beli saja bakso di restoran restoran! nanti kalian tinggal jual bakso itu di pinggir jalan! itu saja tidak paham! kau bodoh ya!?? "
".... "
" Memang kenapa jika kalian adalah mafia?!!! bos kalian juga Ketua mafia, tapi lihat saja tingkahnya! sudahlah kerjakan saja! jangan mengeluh! "
".... "
" Awas jika baksonya tidak enak! pastikan kualitasnya terjamin!! "
"..... "
" iya! "
Tut!
Setelah panggilan itu tertutup, Carlos akhirnya kembali bisa tenang mengerjakan tugasnya yang seperti tak akan ada habisnya.
namun meski begitu, setidaknya dia bisa kerja dengan tenang sekarang tanpa gangguan dari mana pun lagi.
.....
Sementara di satu sisi, terlihat di dalam mobil BMW itu Andini memanyunkan bibirnya dengan cemberut.
Dia juga memegang perutnya yang kosong dari tadi pagi.
" Andini, ayo makan dulu.. kita cari bakso setelah makan ya.. " bujuk max sembari berusaha menyuapi gadis itu di dalam mobil yang kini sudah terparkir di area parkiran taman.
" tidak mau! aku mau bakso! aku mual mencium bau masakan lain! " Ucap Andini kekeuh dengan keinginan nya.
Sementara Max sendiri hanya bisa menggaruk kepala nya yang tak gatal, dia sudah membelikan gadis itu bakso, tapi dia tak mau memakannya.
Andini hanya mau makan bakso yang di jual di gerobakan pinggir jalan, tapi ini di Madrid, dimana ada penjual bakso gerobakan?!!
" Andini aku mohon... ini sudah hampir siang, ingatlah jika kau sekarang hamil anak kembar.. makan lah sedikit ya, aku mohon.. " Max berusaha kembali menyuapi andini yang kali ini mau di terima gadis itu.
" Huekk!! "
Namun baru saja masuk ke mulut, makanan itu kembali di muntah kan oleh Andini.
" Aku.. Hiks.. aku tidak bisa max.. aku pasti sangat menyusahkan mu ya.. hikss... maafkan aku,, aku benar benar tidak bisa menahan rasa mual ku.. " Andini menangis ketika diri nya menyadari jika dia telah membiarkan anaknya kelaparan di kandungannya.
namum sayangnya, rasa mual yang ia rasakan benar benar tak tertahankan. dia tak bisa menelan makan apapun yang masuk ke mulutnya.
Dia juga ingin makan dengan lahap, tapi dia tidak bisa melakukan itu!
Max yang melihat gadis tersebut menangis merasa tak tega, lagi dan lagi dirinya lemah pada tangisan Andini.
" ya sudah, tak usah di paksakan.. mari kita cari tukang bakso lagi.. " bujuk max dengan sabar menghapus air mata di pipi cubby gadis itu.
TENG! TENG! TENG!
"SO BAKSOOOOO!! SO BAKSOOOOO!! "
Mendengar sebuah suara yang begitu familiar dengan bunyi ketukan sendok yang khas, membuat wajah Andini menjadi terkejut sekaligus bersemangat secara bersamaan.
tanpa menunggu lama, Andini langsung berlari keluar dari mobil. tindakan Andini tersebut, sukses membuat max kalang kabut mengejar gadis itu
" Pak! Baksooo!!! " Andini berlari dengan girang menghampiri gerobak bakso yang berhenti tak jauh dari mobil mereka terparkir.
.......
.......
.......
.......
.......
...Bersambung...
Untuk beberapa bab ini kita santai dulu ya.. He he he, untuk selingan.. nanti konflik yang sebenarnya baru bakalan muncul di beberapa bab lagi.
ada Bapak bapak nemu berlian
Eh, berliannya malah di curi
Berbahagia lah Andini dan Maximilian
Karena besok kita tak tau apa yang terjadi
Terima kasih sudah mampir, Jangan lupa tinggal kan like, komen, dan vote ya ❤❤❤
ada orang d'siniiii....
Thor.... Otorrrr....
pulank kampung ya jd gak nongol²...
serem byk binatang buas'y..
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🏃🏃
selamat menunaikan ibadah puasa..
🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
buah semangka banyak isinya
Ku tunggu bab selanjutnya
semangat berkarya.../Determined/
wkwkkwkwkwkw
jan smp ada yg sabotase cctv kamar Andini..
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤣🤣🤣
Jumi belajar menyetir mobil
mobil d'bawa pelan sekali
Otor.. Otor teriak'Ku memanggil
tolong up lg satu kali
🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤣🏃🏃🏃🏃
Thor bilang sm tuh Bapak klo nemu berlian lg bagi 2 ma Aku., jd gak bakalan hilang lg🤭🤣🤣
buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jalan² k' Banjarmasin
jangan lupa mampir k'rmh'Ku
klo Otor berkenan main
akan Ku jamu d'tempatKu
semangat berkarya 💪
semangat up 🥰
dasarrrr maniakkk....
🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sama beli ragi
ayolah thor..
update lagi....
wkwwkk ikut berpantun ya thor..semngtt kaka
Andini olahraga lari
Max pergi k' Jakarta
melihat Andini slalu berseri
membuat Max semakin Cinta
suwiwitttttt😍😍😍
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🏃
Aku mo ikutan mungut...
🤭🤭🤭🤭🤣🤣✌️✌️✌️✌️✌️✌️
hhmmm....
klo sampai Max tidak memecat ulat bulu...
tinggal kan saja dia Andin...
itu berarti Aku wanita spesial yg istimewa yg memiliki pancaran sinar yg meneduhkan" balas Andini dgn elegan
hidup Andini... hiduppp...
hempas ulat bulu....