NovelToon NovelToon
Janji CINTA

Janji CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:65.5k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Memiliki anak tanpa suami membuat nama Cinta tercoret dari hak waris. Saudara tirinya lah yang menggantikan dirinya mengelola perusahaan sang papa. Namun, cinta tidak peduli. Ia beralih menjadi seorang barista demi memenuhi kebutuhan Laura, putri kecilnya.

"Menikahlah denganku. Aku pastikan tidak akan ada lagi yang berani menyebut Laura anak haram." ~ Stev.

Yang tidak diketahui Cinta. Stev adalah seorang Direktur Utama di sebuah perusahaan besar yang menyamar menjadi barista demi mendekatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27~ MAAFKAN PAPA YANG SUDAH MENGABAIKAN MU

"Kita sekalian belanja aja, ya?" ucap Vano ketika telah berada di luar butik. Ia dan Cinta baru saja selesai melakukan fitting baju pengantin. Sesuai janjinya kemarin, hari ini ia juga akan membelikan semua keperluan istri dan putrinya.

Cinta mengangguk. "Tapi kita beli seperlunya aja ya biar gak lama. Aku gak enak titipin Laura ke Mama terlalu lama."

"Gak enak apanya, sih? Laura itu cucunya Mama, loh. Malah Mama pasti senang banget jagain cucunya. Sama anaknya Kak Rian aja suka gak mau dilepas kalau main ke rumah."

Cinta hanya menanggapi dengan senyuman tipis. Walaupun Laura memang sudah menjadi cucunya mama Kinan, namun tetap saja ia merasa tidak enak. Baginya Laura jelas berbeda dengan cucu-cucunya mama Kinan yang lain.

Setelah berada di dalam mobil, Vano pun bergegas melajukan mobilnya meninggalkan pelataran butik. Tak berapa lama kemudian mereka akhirnya sampai di sebuah pusat perbelanjaan. Sepasang pengantin baru tersebut masuk ke dalam dengan tangan saling menggenggam.

"Kita beli untuk kamu dulu, baru setelah itu untuk Laura," ujar Vano ketika mereka baru menaiki eskalator.

Cinta hanya mengangguk, ia menuruti saja keinginan suaminya. Sebenarnya tidak berbelanja pun tak masalah, ia bisa meminta mbok Darmi untuk membawakan barang-barangnya, namun Vano melarang untuk membawa dan akan membelikan yang serba baru.

Begitu sampai di lantai atas, mereka langsung menuju toko yang menjual khusus pakaian wanita. Vano lah yang lebih terlihat antusias, sementara Cinta hanya melihat-lihat.

"Honey, ini cocok banget dipakai sama kamu." Vano memperlihatkan enam pasang piyama tidur dengan karakter kartun yang berbeda-beda.

Cinta seketika menggeleng. "Enggak usah yang itu. Ambil yang satin polos aja." Menurutnya piyama pilihan suaminya itu lebih cocok untuk gadis remaja.

"Yaaaahhhh, padahal ini lucu, loh. Laura pasti suka kalau kamu pakai ini, ada karakter kartunnya."

Cinta terkekeh. "Nanti kita beli poster kartun aja untuk Laura."

"Ya udah deh," Vano pun mengembalikan piyama karakter kartun tersebut ke tempatnya semula lalu mengambil beberapa pasang piyama berbahan satin polos dengan warna yang berbeda-beda. "Yang ini?" tanyanya.

"Iya."

Mereka pun lanjut memilih pakaian lainnya. Cinta sesekali melirik suaminya sambil menahan senyum. Tak menyangka, seorang Stevano Atmajaya mau merepotkan dirinya untuk berbelanja keperluan wanita. Sejak tadi suaminya lah yang sibuk memilih-milih, sedangkan ia hanya mengarahkan mana yang ia sukai dan tidak. Lebih dari satu jam lamanya dihabiskan Vano hanya untuk membelikan keperluan istrinya. Ia baru berhenti ketika ponselnya berdering.

"Aku angkat telepon dari Kak Rian sebentar," ucap Vano.

"Iya." Setelah suaminya sedikit menjauh, Cinta pun memusatkan perhatiannya pada deretan tas branded yang tertata rapi. Di kamarnya, ia juga memiliki banyak sekali koleksi tas-tas yang serupa. Hampir setiap bulan ia selalu membeli tas keluaran terbaru dan terkadang dibelikan oleh papanya. Tapi semenjak ada Laura, ia tidak lagi memikirkan keperluan dan kesenangannya sendiri. Sebab putri kecilnya itulah yang harus ia utamakan. Terlebih setelah semua fasilitasnya ditarik dan ia hanya mengandalkan gaji bulanan sebagai barista.

Setelah berbicara dengan kakaknya mengenai persiapan resepsi di hotel. Vano pun mengakhiri panggilan kemudian menghampiri istrinya yang sedang melihat-lihat berbagai koleksi tas branded. Namun, langkahnya terhenti kala seseorang memanggil namanya.

Ia pun menoleh ke asal sumber suara. Sebelah alisnya terangkat melihat Sinta, teman sekelasnya semasa SMA dulu. Mereka juga kuliah di universitas yang sama, namun dengan jurusan berbeda. Ia sudah cukup lama tak bertemu Sinta, seingatnya terakhir kali saat acara reuni hampir dua tahun yang lalu.

"Van, gak nyangka kita bakal ketemu disini. Kamu apa kabar?"

"Seperti yang kamu lihat sendiri," jawab Vano sambil tersenyum tipis.

Sinta mengindai penampilan Vano. Sudah lama tak bertemu, pria itu semakin terlihat tampan dan gagah. Namun, lama tak bertemu bukan berarti ia tidak mengetahui berita mengenai temannya tersebut.

"Oh ya, Van. Selamat ya, atas pernikahan kamu. Aku sedih loh, gak diundang, padahal kita teman."

"Terima kasih. Waktu itu mendadak saja menikh, tapi kamu bisa datang nanti saat resepsinya."

"Serius, Van?"

Vano hanya mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban.

"Oh ya, ngomong-ngomong istri kamu itu sudah punya anak ya, tapi belum pernah menikah sebelumnya?" tanya Sinta kemudian.

"Memangnya kenapa?" Bukannya menjawab, Vano justru balik bertanya.

"Ya, gak apa-apa, sih. Cuma aku heran aja. Dari sekian banyaknya wanita yang mau sama kamu, tapi kamu justru memilih wanita yang telah memiliki anak, belum pernah menikah lagi. Kamu itu bukan cuma tampan aja, Van. Tapi juga berasal dari keluarga terpandang, kenapa tidak mencari yang sepadan gitu? Yang lebih layak untuk kamu. Anak rekan bisnismu, kan banyak," ucap Sinta.

Ekspresi wajah Vano seketika berubah. Ia menatap temannya itu dengan lirikan tajam. Satu hal yang paling ia tidak sukai adalah jika ada yang mengungkit tentang status Cinta, apalagi sampai menghinanya. Siapapun itu.

"Kamu sama sekali tidak berhak menilai kelayakan istriku. Bagiku dia adalah perempuan istimewa dan sangat layak untukku. Jangan sampai kamu hanya pintar melihat kekurangan orang lain, tapi kekurangan sendiri tidak sadar!" tukas Vano sembari menunjuk di depan wajah temannya itu. Setelah mengatakan itu, ia pun berbalik pergi. Namun, baru beberapa langkah ia kembali menoleh menatap Sinta.

"Kalau ada yang tidak layak, itu adalah kamu. Kamu sama sekali tidak layak hadir di resepsi pernikahan ku nanti!" pungkasnya, kemudian melanjutkan langkahnya menghampiri istrinya.

Sinta menghentak kakinya dengan kesal. Seharusnya ia bisa menjaga bicaranya tadi. Gagal sudah rencananya yang berniat untuk datang ke resepsi pernikahan Vano hanya untuk mendekati Sean.

Cinta tersentak kaget ketika Vano tiba-tiba merangkul pinggangnya. Saking seriusnya menatap deretan tas branded yang mengingatkan saat-saat hobi berbelanja nya, ia sampai tak menyadari kedatangan suaminya.

"Mau beli tas?"

"Enggak, cuma lihat-lihat aja," jawab Cinta.

"Oh, aku pikir kamu mau beli. Soalnya daritadi aku perhatikan kamu terus melihat deretan tas-tas itu."

"Cuma teringat sama koleksi tas aku saja di rumah."

"Ya sudah, sekarang kita beli kebutuhan untuk Laura."

Cinta mengangguk. Mereka pun menuju toko yang menjual pakaikan khusus anak-anak. Di toko itu Vano menghabiskan waktu lebih lama daripada saat membelikan kebutuhan istrinya.

Gaun-gaun balita perempuan yang berjejer itu membuatnya terpesona sampai bingung harus mengambil yang mana. Alhasil ia pun memborong semuanya dan membuat Cinta sampai geleng-geleng kepala.

Tak terasa tiga jam pun berlalu. Kini, tak hanya di dalam bagasi, tapi di bagian kursi penumpang pun penuh dengan barang-barang belanjaan Vano hanya untuk anak dan istrinya.

"Mau beli apa lagi?" tanya Vano setelah beberapa saat mobilnya melaju.

"Sudah, ini saja sudah sangat banyak," jawab Cinta.

"Baiklah, kalau begitu sekarang kita beli lemari pakaian untuk Laura. Setelah itu kita pulang, aku sudah sangat rindu padanya."

Cinta hanya menanggapinya dengan senyuman. Sungguh, ia merasa sangat beruntung dipertemukan dengan Vano. Tak hanya ia yang mendapatkan pendamping hidup yang begitu sempurna, tapi putrinya juga mendapatkan sosok ayah yang begitu menyayanginya.

Di sisi lain...

Di dalam ruangannya, Papa Haris menatap foto-foto yang baru saja dikirimkan oleh orang suruhannya dengan mata berkaca-kaca. Dari sekian banyak foto-foto tersebut, hampir semuanya berisi foto putrinya yang tersenyum lepas saat berbelanja dengan Vano.

Hari ini ia memang meminta seseorang untuk memantau kegiatan putrinya. Dan melihat bagaimana cara Vano memperlakukan putrinya, ia merasakan kelegaan dalam hati.

"Sekarang, kesedihanmu selama satu tahun ini telah terbayarkan, Nak. Maafkan Papa yang sudah mengabaikan mu."

1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
tor ente pagipagi bikin dunia emak emak huruhara ini......
Salim S
haaaah lagu lama rencana s ulet bulu supaya vano nidurin dia dan bertanggung jawab nikahin dia walau jadi madu ngga masalah...
tp semoga ceritanya lain dari yg lain..semoga prediksi ku meleset soalnya sudah banyak cerita novel tg seperti itu.....lanjuuut semangat thor..
LANY SUSANA
semoga Vano cepat sadar kl yg di peluk bukan Cinta ya
awas kl kena jebakan ular 🐍🐍🐍🐍indri
amilia amel
moga aja Vano nggak sampai enak enakan sama getuk lindri
dan sudah ketahuan sama mbok Darmi biar Vani terselamatkan dari rencana licik getuk lindri
Sugiharti Rusli
waduh si Vano masuk jebakan si Indri lagi nih,,,
Nofita Sari
semoga cinta datang tepat waktu di rumah papa haris dan vano segera sadar jika itu bukan cinta
Uthie
Wadduuhhhh.... semoga Vano gak mengulang hal sama si Indri iblis itu 😡
🌷💚SITI.R💚🌷
klu vano smp trjebak dan tidur sm inidri sy ga nerusin bacay thoor ga tega sm cunta..
🌷💚SITI.R💚🌷
jangan smp ya thoor vano trjebak sm indri
Mom Ilham
males ih kejebak kok 2x
emma
awas ya thor klo sampe vano sm indri
Heri Wibowo
semoga Fano segera menyadari kalau perempuan itu bukan cinta.
Ibu Khaisah
jangan sampe Vano terjebak sama Indri Thor
Giandra
waw bakal bikin dendeng loundry ni.ayo Thor Kenapa pemeran orang ' kaya tapi otaknya dibikin pendek
LISA
Vano percaya aj sama pesan yg msk ke hpnya pdhl itu dr si Indri yg jahat..moga aj rencananya Indri gagal..Vano segera sadar klo perempuan yg di kamar itu bkn Cinta..
Rian Moontero
yaach masak vano mau ngelakuin kesalahan sprti dulu🤔kasihan cintaa😫😪
Haikal syahputra haykal
rencana Indri bner2 joos, dri sekian org yg pinter gk ada yg ngecek CCTV. bnr2 mantep rencana Indri gk ada tau musuhny pinter ny mnt ampun.. semuany pe ak.. aplgi vano hrs ny jngn buru2 nyamperin cinta bodo
dewi: sepertinya kita hrs mnt pertolongan mbok darmi ini kk utk menyadar kan vano klu yg d tempat tdri it bkn non cinta
Siti Koyah: jangan sampai si vano CRIT SMA si indri
total 5 replies
Anonymous
bodoh ko dipiara sich
LISA
Pasti tuh kelakuannya si jahat Indri biarkan kebenaran yg terungkap
kaylla salsabella
ealah Vano ...Vano
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!