Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.
Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.
Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.
Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Yuk intip terus kisahnya...
Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.
follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 32
Tiba-tiba perut Rania berbunyi ketika mencium prima masakan yang sangat mengoda indra penciumannya. Rania yang baru kali ini mencium aroma masakan sewangi ini langsung bertanya pada dirinya sendiri. Dia menatap Cheesy yang bermain sendiri di sampingnya dengan penuh kebingungan.
"Apa ini aroma masakan papamu, Sayang?" tanya Rania berlahan bangkit dari tidurnya.
Dia berlahan turun dari ranjang dan membawa Cheesy kedalam gendongannya. Dia berjalan menuju sumber aroma masakan itu sambil mengendong Cheesy. Saat tiba dia dapur senyuman Rania langsung mengembang seketika. Dia menatap Randy yang sedang menata masakannya di atas meja.
Bukannya tergoda dengan masakan Randy. Namun, Rania terpaku dengan pesona ketampanan Randy yang begitu mengoda. Dia melihat rambut Randy yang masih acak-acakan dan juga celemek yang menempel pada tubuhnya. Berlahan Rania melangkahkan kakinya mendekati sang suami.
"Sayang! kau sudah tidak sabar ya?" tanya Randy menatap Rania yang berjalan mendekatinya.
Mendengar pangilan sayang dari Randy, Rania langsung terdiam binggung. Dia bertanya pada hatinya sendiri apakah pangilang sayang itu untuk Cheesy atau dirinya.
"Tidak! kau jangan geer sendiri, Ra. Mungkin pangilan sayang itu untuk Cheesy. Mas Randy 'kan selalu memanggil Cheesy dengan sebutan sayang," batin Rania langsung menepis rasa bapernya.
"Ayo duduk! sebentar lagi masakannya sudah siap," ucap Randy menarik kursi dan mendudukkan Rania di sana.
"Terima kasih, Mas," ucap Rania tersenyum sambil menatap dua piring nasi goreng yang ada di depannya.
"Sama-sama, Sayang," ucap Randy tersenyum lalu mencium puncak kepala Rania.
"Sayang! jadi pangilan sayang itu," batin Rania menatap Randy binggung.
"Kenapa kau menatapku seperti itu? apa tidak bisa aku memanggil istriku dengan sebutan, Sayang?" tanya Randy tersenyum sambil menoel hidung mancung Rania.
"Tidak apa-apa! aku tadi yang terkejut saja," ucap Rania tersenyum canggung.
"Mulai sekarang kau harus terbiasa," ucap Randy tersenyum lalu kembali melanjutkan masakannya.
"Kau masak apa lagi?" tanya Rania.
"Masak ayam goreng sepesial untuk istriku," ucap Randy tersenyum lalu menyajikan ayam goreng buatannya.
"Nasi goreng sepesial untuk orang yang sepesial," ucap Randy memberikan satu piring nasi goreng di lengkapi dengan telur mata sapi dan juga ayam goreng beserta kerupuknya.
"Wangi sekali! pasti rasanya sangat enak," ucap Rania menatap piring itu dengan mata berbinar.
"Sayang papa makan juga ya," ucap Randy meletakkan Cheesy ke kursinya.
Tidak lupa, Randy juga meletakkan satu mangkuk bubur untuk Cheesy. Cheesy sangatlah lincah dan juga aktif. Bahkan di umurnya yang masih tujuh bulan dia sudah bisa makan sendiri. Walaupun lebih banyak di jadikan mainan ketimbang di makan. Namun, Randy merasa bahagia karena bisa melihat putri kecilnya berkembang.
"Biarkan dia makan sendiri. Sekarang makanlah makananmu," ucap Randy tersenyum.
"Mas! nanti aku mau ke toko Kak Nur ya," ucap Rania mencoba terbuka kepada Randy.
Sama seperti Randy yang mulai membuka hatinya. Rania sebagai istri juga harus terbuka kepada Randy. Lagi pula untuk saat ini dia membutuhkan dukungan dari Randy. Dia tidak akan membiarkan restoran yang dia bangun dengan susah payah hancur dengan sekejap.
"Ngapain?"
"Aku mau membicarakan soal barang yang di kirim Kak Nur,"
"Kenapa? apa barangnya bermasalah?"
"Barangnya tidak bermasalah. Tapi pembukuannya," ucap Rania kesal.
"Sudah ku duga," gumam Randy mengusap wajahnya kasar.
"Maksud, Mas?" tanya Rania mengerutkan keningnya binggung.
"Lebih baik kau lebih berhati-hati dari sekarang. Kau jangan terlalu percaya dengan orang yang baru kau kenal,"
"Apa maksud Mas, Mila?"
Mendengar pertanyaan Rania, Randy langsung terdiam. Dia menatap lekat Rania sambil mengenggam tangannya.
"Ia! Mila itu tidak seperti yang kau lihat. Dia itu sangat licik bahkan dia rela melakukan apapun untuk mendapatkan yang dia inginkan,"
"Termasuk menghancurkan wanita yang mendekati orang yang dia cintai?"
"Ia!" ucap Randy menunduk.
"Kau tenang saja. Orang licik harus di hadapi dengan cara licik juga," ucap Rania tersenyum sambil membalas gengaman tangan Randy.
"Kau tenang saja. Aku akan mudah menghadapinya. Karena sekarang aku telah mendapatkan dukungan darimu,"
Mendengar ucapan Rania, Randy langsung tersenyum kecil. Dia dapat melihat semangat yang begitu besar yang terpancar dari mata Rania. Semangat untuk memperjuangkan miliknya, dan tidak akan pernah memberikan kesempatan kepada orang yang ingin merebutnya.
"Aku percaya kepadamu. Kau adalah wanita yang kuat. Jadi aku yakin kau akan bisa melawan semuanya dengan mudah," ucap Randy tersenyum.
Bughh....
Rania dan Randy langsung terkejut ketika mendengar suara benda yang terjatuh. Mereka berdua langsung menatap ke sumber suara itu dengan penuh kekhawatiran. Namun, berlahan rasa khawatir mereka langsung sirna dan di gantikan dengan suara tawa.
Mereka melihat mangkok bubur Cheesy telah jatuh ke lantai dan membuat isinya tumpah berserakan. Mereka juga melihat kursi Cheesy yang di penuhi dengan noda bubur. Namun, yang membuat tawa mereka semakin pecah, adalah penampilan Cheesy yang sangat berantakan. Wajah dan juga pakaiannya di penuhi dengan noda bubur. Tidak lupa dengan ekspresi imut Cheesy yang sangat mengemaskan.
"Sayang! sepertinya Cheesy cemburu kepadamu. Lihat tatapannya," ucap Randy tersenyum.
"Mas sih," ucap Rania menyelesaikan makannya lalu menghampiri Cheesy.
Rania langsung membersihkan semua noda bubur itu, lalu membawa Cheesy kedalam gendongannya. Dia memandikan Cheesy dengan penuh kebahagiaan sambil bernyanyi kecil di iringi oleh ocehan Cheesy.
Melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah Rania, Randy hanya mampu tersenyum kecil. Dia mersa bahagia karena dia sudah berhasil membuat senyuman indah itu terpancar di wajah cantik Rania.
"Sayang! Terima kasih karena memberikan wanita sekuat dan selembut Rania kepadaku. Aku berjanji akan menjalankan wasiatmu dengan baik. Aku akan mencintai Rania seperti aku mencintaimu. Kau yang tenang di sana ya," ucap Randy menatap foto Tika yang masih terpajang dengan kokohnya di kamar mereka.
Bersambung.....
rania jadi randy.. 😂😂