Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Ozy pusing sekali melihat kedua anaknya tidak bisa dilarang untuk pergi dari rumah, apa lagi maksa bawa Suratmi dan minta perpisahan segera dilaksanakan supaya tidak ada lagi yang disakiti.
"Berikan Ayah waktu selesaikan masalah anak-anak, apa tega melihat Ayah dan Bunda bercerai dan kalian tega melihat Ayah tanpa kehadiran Bunda." ucap Ozy tidak ingin kehilangan istri dan anak-anak.
"Iya kita tega, Ayah sendiri tega tidak bisa tegas sama anak kesayangan Ayah kan apa lagi Bunda sampai disiram air dingin sudah parah anak kesayangan Ayah, dari pada kita aniaya dia lebih baik kita pergi dari sini, sudah cukup kita direndahkan sama anak kesayangan Ayah!" tegas Lisa keputusan final yang diambil tidak bisa dibatalkan, Lisa tidak mau menjadi orang bodoh yang mau ditindas terus tanpa ada akhir dari masalah yang ada.
"Maafkan Bunda sayang, seharusnya dulu Bunda tidak terima cinta Ayah jika tahu akhirnya seperti ini sayang, Bunda sayang dan peduli sama Dea tapi sikap dan ucapan anak itu semakin keterlaluan, Bunda rasa perpisahan jalan terbaik dari pada kita selalu nahan emosi tapi anak kita tidak bisa berubah sama sekali, terimakasih atas cinta, kasih sayang, dan peduli sama Bunda selama ini. Tapi maaf Bunda sudah sakit hati sama apa yang dilakukan Dea selama ini." ucap Suratmi berusaha tegar tidak nangis, keputusan pisah bukan lah keinginannya tapi keadaan yang tidak bisa dirubah terpaksa harus berpisah, Suratmi tidak tega main tangan ke Dea untuk memberikan hukuman.
"Sudah jelas kan Ayah, jadi biarkan kita bertiga pergi dari sini, hidup lah sama anak kesayangan Ayah dan harta kalian tidak akan habis karena tidak ada kita lagi, Lilis tahu Dea takut hartanya habis jadi bikin ulah terus supaya kita pergi pasti anak kesayangan Ayah bahagia sekarang." ucap Lilis langsung dorong dua koper untuk pergi dari rumahnya Ozy.
Suratmi terakhir kalinya mencium telapak tangannya Ozy sebelum perpisahan yang terpaksa Suratmi pilih.
Lisa dan Lilis menunggu Suratmi yang pamit sama Ozy, Lisa tidak pernah mimpi pergi dari rumah Ozy tapi pilihan pergi pilihan terbaik dari pada sakit hati terus menerus.
**
Airin mendapatkan kabar dari orang yang kenal sama Suratmi dan Ozy, kasih tahu kalo Suratmi, Lisa, dan Lilis. Keluar dari rumah Ozy sambil bawa koper, membuat Airin senyum sinis mendengar kabar terbaru ibu kandungnya.
"Biarkan saja dia dan anak-anak kesayangannya hidup susah, memangnya enak nikah sama duda yang punya anak walaupun kaya belum tentu bahagia dan begini kan akhirnya pisah juga, biar merasakan penderitaan dan penyesalan perempuan yang tidak tahu diri itu." ucap Airin santai.
"Bagaimana kalo perempuan itu ke rumah lama, apa anda ijinkan tinggal di sana?" tanya Orang kepercayaan Airin.
"Tentu tidak dong, enak saja dia yang bikin saya hidup sendiri masa dia enak tinggal di sana sama kedua anaknya, pantau rumah itu kalo perempuan itu ke rumah kabarin saya biar saya usir mereka tidak akan saya biarkan tinggal di sana!" lanjut Airin dengan tegas tidak rela, kedua saudara tirinya tinggal dirumahnya setelah dibenerin sama Airin.
Airin minta orang kepercayaannya pergi dan langsung ke rumah lamanya, biar tahu orang tua dan kedua adiknya datang ke rumahnya atau tidak.
**
Dea bahagia sekali melihat orang-orang yang selama ini dibencinya akhirnya pergi juga dari rumah, Dea langsung jalan menuju Ozy yang berdiri didepan pintu meratapi kepergian Suratmi, Lilis, dan Lisa.
"Jangan sedih Ayah, Ayah masih bisa menikah lagi tapi jangan orang susah lagi, Ayah masih tampan dan kaya bisa pilih perempuan lebih baik dari Suratmi yang cuman incar harta Ayah saja, sudah masuk yuk Ayah jangan meratapi kepergiaan sampah seperti mereka." ajak Dea sambil pegang tangannya Ozy.
"Mereka bukan sampah mereka keluarga kita, Suratmi perempuan pilihan Ayah untuk menjadi ibu pengganti untuk kamu Dea memangnya dia pernah berkata kasar ke kamu atau pukul kamu? Kalo Ayah cari perempuan lain walaupun kaya belum tentu tulus sayang sama kamu dan rela berkorban demi sepenuhnya peduli sama kamu, kamu sakiti dia diam saja kan Dea selama ini dan kamu sudah keterlaluan tidak sopan nya ke Bunda kamu mengerti!" tegas Ozy emosi menatap anaknya tidak merasa bersalah sama sekali.
"Kalo jahat iya tinggal paksa tinggalin Ayah lah, sudah jangan berfikir negatif Ayah yakin saja dapetin perempuan lebih baik dari pada Suratmi perempuan miskin itu Ayah." lanjut Dea santai, Dea paksa Ozy masuk kedalam rumah karena sudah lama berdiri didepan pintu menatap kepergian Suratmi, Lilis dan Lisa.
double y thor