NovelToon NovelToon
Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Hot Duda Terpikat Penulis Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Enemy to Lovers
Popularitas:99.6k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Selena kira hidupnya akan tenang setelah menyewa apartemen sendiri dan pergi dari rumah orang tuanya yang terus melarangnya menulis novel dewasa, tapi ternyata tidak. Dia justru diganggu oleh komentar negatif secara terus menerus di karyanya. Merasa jengkel, Selena melacak keberadaan pemilik komentar negatif itu dan ternyata berada di sebuah perusahaan film.
Selena berpura-pura menjadi cleaning service dan bekerja di perusahaan itu. Dia curiga pada Regan, CEO di perusahaan itu. Berniat mengganggu Regan tapi dia justru yang merasa kesal dengan tingkah Regan yang sangat menyebalkan.

Apakah memang Regan yang menulis komentar negatif di novel Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Selena duduk di atas ranjangnya pagi hari itu. Dia menatap jendela yang masih tertutup rapat dengan cahaya matahari pagi yang samar-samar terlihat.

Hampir semalaman dia terus memikirkan perkataan Ivan. Regan maniak seks. Dia pasti mengganti objek fantasinya menjadi tubuhmu.

"Apa mungkin? Tapi ini memang resikoku menjadi penulis novel dewasa. Aku harus memastikannya. Aku dengar kemarin si duda memaksa pulang, lebih baik aku temui saja di kantor." Selena segera masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai membasuh tubuhnya, dia berganti pakaian dengan seragam cleaning service di perusahaan Regan. "Terpaksa menyamar lagi, masih ada satu hal yang harus aku selesaikan."

Kemudian dia keluar dari unit apartemennya dan masuk ke dalam lift. Dia menuju lantai dasar sambil sesekali menatap layar ponselnya.

"Prince Halu kirim pesan lagi. Siapa sebenarnya dia? Aku jadi penasaran," gumam Selena sambil keluar dari lift setelah sampai di lantai dasar. "Apa aku tanggapi saja ajakan pertemuannya?"

Selena menghentikan langkah kakinya di dekat sepeda motornya lalu membalas pesan itu. Dia setuju untuk bertemu langsung dengan pemilik akun Prince Halu satu minggu lagi.

Setelah membalas pesan itu, dia memakai helmnya dan menaiki motornya. Dia segera melajukan motornya menuju perusahaan Regan. Sudah beberapa hari dia tidak masuk, pasti Siska dan lainnya heboh bertanya alasannya tidak bekerja.

Baru saja Selena menghentikan motornya di tempat parkir, Adi sudah menghampirinya.

"Selena, kamu kenapa tidak masuk?" tanya Adi.

Selena melepas helmnya dan tersenyum kaku menatap Adi. "Aku baru kecelakaan. Tapi sekarang sudah sembuh. Ya, untungnya Pak Regan memberiku izin."

"Kecelakaan? Kenapa kamu tidak bilang. Aku jadi tidak menjenguk kamu," kata Adi sambil mengikuti langkah Selena.

"Hanya luka kecil, tidak apa-apa." Selena menghentikan langkah kakinya di dekat pantry untuk mengambil peralatan bersih-bersihnya tapi beberapa cleaning service dan office boy sedang berkumpul di sana.

"Selena, aku dengar Ivan ditangkap karena kasus pengancaman nyawa dan dengar-dengar dia bergabung di komunitas BL lalu menyiksa salah satu korbannya. Apa dia memang guy?"

Selena hanya mengangkat bahunya. Dia tidak menyangka berita itu menyebar dengan cepat.

"Jangan-jangan Pak Regan juga sama. Pak Regan sudah 8 tahun menduda dan anti wanita."

Selena semakin tertawa mendengar hal itu. "Jangan bicara sembarangan." Kemudian dia membawa peralatan kebersihannya menuju lift dan naik ke lantai 13.

"Hah! Ngapain aku masih belain si duda. Aku harus segera memastikan apa yang sebenarnya ada di dalam otak si duda ini."

...***...

"Kak Regan yakin hari ini mau bekerja?" tanya Arga sambil mengemudikan mobil milik kakaknya.

Regan hanya menganggukkan kepalanya sambil melihat luka di kepalanya yang masih terplester lewat cermin kecil yang dia pegang. "Hari ini ada rapat penting. Kamu mulai bekerja hari ini."

Arga menghentikan mobil itu di tempat parkir. Mereka keluar secara bersamaan dan melangkah masuk ke dalam perusahaan. Beberapa karyawan yang berpapasan dengan kakak beradik itu menatap kagum. Fisik mereka memanglah sempurna.

"Pagi Pak Regan," sapa salah satu karyawannya.

"Pagi." Regan masuk ke dalam lift dan menuju lantai 13. Tiba-tiba saja dia teringat Selena, apa hari ini Selena mulai bekerja?

"Elen bekerja hari ini," kata Arga sambil menatap layar ponselnya.

Lagi, Regan kalah satu langkah dari adiknya. "Kamu sering chat sama dia?"

Arga tersenyum kecil. "Jarang, kebetulan dia tanya Kak Regan dari semalam dan barusan dia tanya apa sudah sampai kantor."

Regan tersenyum kecil saat mendengar pesan Selena pada Arga yang ternyata hanya untuk menanyakannya.

"Seharusnya Elen bisa chat langsung sama Kak Regan. Tapi mungkin Elen takut karena Kak Regan kan galak atau dia sudah muak dengan tingkah Kak Regan."

Regan membuang napas kasar dan menatap tajam adiknya. "Kalau bukan adik sendiri kamu sudah langsung aku pecat sebelum bekerja." Setelah lift berhenti, mereka berdua keluar dari lift dan berjalan masuk ke dalam ruangan Regan.

Regan menghentikan langkah kakinya saat melihat Selena dengan santai sedang menghabiskan cemilan coklatnya di sofa ruangannya.

Ya, hari itu Selena memang membersihkan ruangan itu sekalian membersihkan cemilan milik Regan yang jarang tersentuh.

"Selena, aku memang tidak menyuruhmu bersih-bersih dan menyuruhmu hanya datang saja ke kantor tapi jangan bersantai di ruanganku seperti ini. Lihat bungkus cokelat itu."

Selena mengambil seluruh bungkus cokelat yang ada di atas meja lalu membuangnya ke tempat sampah. Dia kini berjalan mendekati Regan yang sedang melihat beberapa dokumen di mejanya. "Kak Arga, aku mau bicara berdua dengan kakak kamu. Tolong keluar."

Arga hanya menganggukkan kepalanya. Dia bisa membaca emosi Selena dari raut wajahnya. Sebentar lagi emosi itu pasti akan meledak.

"Arga, kamu ambil jadwal pembuatan film di tim produksi," suruh Regan sebelum Arga keluar.

"Oke." Arga menutup pintu itu setelah keluar.

Selena masih menatap Regan dengan tajam. Sebenarnya dia kasihan melihat luka Regan yang masih belum sepenuhnya sembuh tapi sudah memaksakan diri untuk bekerja.

"Ada apa? Kalau mau mengetik dan ingin tidak ada gangguan, kamu ke kamar pribadiku saja setelah bersih-bersih," kata Regan sambil menandatangani beberapa dokumen.

Selena memukul meja Regan cukup keras yang membuat Regan tersentak.

"Selena, kamu mau apa? Jangan menguji kesabaranku!"

"Aku sudah tahu apa yang direkam dari kamera pengintai yang dipasang Ivan," kata Selena, meskipun dia tidak benar-benar melihatnya. Dia urung memulihkan video yang telah dihapus itu karena membayangkannya saja dia sudah bergidik ngeri.

"Kamu melihatnya?"

"Iya, kamu membaca novelku sambil berfantasi kan?" Suara Selena bergetar. Sebenarnya dia takut berhadapan langsung dengan Regan. Bagaimana jika Regan melakukan hal sama seperti Ivan, menyekap korbannya dan memaksa melakukan hal yang di luar batas.

Regan berdiri dan semakin mendekati Selena.

Selena terus berjalan mundur hingga dia jatuh terduduk di sofa.

"Iya, kenapa? Bukankah hal yang wajar untuk pria normal. Kamu menjual tulisan dewasa kamu, kenapa sekarang kamu marah saat aku berfantasi dengan tulisan kamu."

Selena mengepalkan kedua tangannya. Dia ingin berdiri tapi lututnya terasa lemas. "Jadi, ini alasan Pak Regan ingin mengadaptasi novelku agar bisa bertemu langsung dengan penulisnya?"

"Mengapa bicara kamu semakin jauh. Semua tidak ada hubungannya dengan masalah pribadiku. Bisnis tetap bisnis." Regan membungkukkan badannya dengan satu tangan menahan tubuhnya di sandaran sofa.

Selena mengalihkan pandangannya. Dia tidak pernah memikirkan akan berada di posisi ini, bertemu dengan pembaca yang sering berfantasi dengan tulisannya.

"Kalau kamu tidak rela hasil karya kamu digunakan sebagai ajang fantasi, berhenti saja menulis. Aku yakin, bukan hanya aku saja yang berfantasi dengan tulisan kamu."

Selena mendorong Regan dengan keras karena Regan terus mengintimidasinya. "Apa yang kamu pikirkan sekarang? Mengganti objek fantasi kamu dengan tubuhku?"

"Kamu pikir aku pria seperti apa?"

"Kamu maniak se ks. Seandainya aku tahu lebih awal semua video itu, aku tidak akan melindungi nama baik kamu dari media. Terima kasih atas kejujuran kamu." Kemudian Selena pergi dari ruangan itu.

"Selena!" panggil Regan tapi Selena sudah menutup pintu itu dengan keras. "Sepertinya aku salah bicara. Bagaimana kalau dia benar-benar berhenti menulis?"

1
jaran goyang
ɴᴇxᴛ
Salim S
lanjuut
Kim nara
Aih ga sabar pengen liat regan junior
Uba Muhammad Al-varo
modusnya Regan bisa bener, kalau habis bercinta ada ide, padahal itu mah akal' annya Regan
tina
lanjut kak
mars
bukanya lt 13 ya ko jdi 12
Risma Waty
Memang gituan bisa dapat ide, Regan? bukannya malah ambyar.. 😀
mars
ha ha ha kocak beneran,papa shaka the best,justru pernah nakal makanya g mau anaknya jdi korban🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mang tri
Bahagia selalu regan selena 😍
mars
sumpah keren bgt,serem lo beneran kaum mereka,
mars
Luar biasa
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ᴋᴇʀᴇɴ
tina
lanjut kak
Uba Muhammad Al-varo
karena kelamaan menduda, sekali hentakan Regan langsung membobol gawang Serena
+44
mwehehehehehe 🌚🌚🌚
Risma Waty
Selena... Selena.... 😀
Rini
gollllll
Risma Waty
Wow, Selena yang ngajakin belah duren....
Nandi Ni
gimana mo lakuin sekarang,yg ada dijeda fulu ma othornya hemmmm..!
fb/Ig: Puput Alfi: wkwkwk.
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh nunggu pengantin yang mau MP ketunda lagi ini mah,masih nunggu update nya kembali 🙏💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!