NovelToon NovelToon
Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Hilangnya Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹

Retno adalah seorang istri yang baik dan setia, Retno selalu mengalah dalam hal apa pun walaupun tidak bisa di pungkiri sebagai istri ada rasa kesal dan emosi nya.
Retno terus bertahan dengan Rio suami nya hanya karena memikirkan ke dua anak nya dan juga memikirkan kesehatan ibu nya.
Lama kelamaan pertahanan Retno melemah, rasa sabar dalam diri Retno menghilang sehingga Retno memutuskan untuk kembali ke rumah orang tua nya.

Bagaimana kisah Retno selanjutnya, apa yang di lakukan oleh Rio sehingga kesabaran Retno menghilang?
Dan bagaimana kehidupan Retno dan ke dua anak nya setelah Retno memutuskan untuk kembali ke rumah ke dua orang tua nya.
yuk baca cerita nya di Hilangnya Kesabaran Seorang Istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 HKSI

Pagi-pagi buta Retno sudah bangun dari tidur nya, Retno mengerjakan sholat tahajud dan berdo*a agar semua permasalahan yang sedang dialami nya cepat selesai dan merubah hidup ke depan nya bersama ke dua anak nya.

Walaupun Ardan sudah marah dan berbicara kasar kepada diri nya tapi Retno sebagai orang tua akan tetap selalu mendo*a kan nya bagaimanapun keadaan anak nya.

Setelah selesai sholat subuh Retno langsung pergi ke dapur masak untuk sarapan pagi.

"Kamu sedang apa Ret? Ini masih pagi kamu tidur lagi aja sana." Ucap Bu Tantri yang sudah berdiri di belakang Retno.

Retno membalikan tubuh nya dan menatap ke arah ibu nya, "Ngga apa-apa bu."

"Kamu jangan banyak pikiran dan jangan merasa ngga enak dengan ibu, ibu jamin kamu ngga akan sampai kelaparan di sini." Retno hanya tersenyum.

Dalam hati Retno ingin sekali membahagiakan ke dua orang tua nya dan memberikan apa yang mereka mau, tapi dengan kondisi sekarang jangankan untuk mereka, untuk dirinya sendiri pun Retno harus menahan semua keinginan nya.

"Makasih Bu sudah mau menerima aku dan Bela, maaf Retno belum bisa membahagiakan ayah dan ibu."

"Sudah ngga perlu minta maaf, ibu ini ibu kandung kamu yang melahirkan kamu dengan penuh kasih sayang, masa Iyah ibu tidak mau menerima kamu, ibu ini sudah tua ke depan nya nanti kamu lanjutkan usaha ibu."

Kondisi ekonomi keluarga Retno lebih baik daripada keluarga Rio, kedua orang tua Retno sudah mempunyai mobil, motor, rumah yang lumayan besar, tanah yang luas serta beberapa kontrakan, sementara keluarga Rio hanya mempunyai sebuah rumah makan dan tidak punya kendaraan apa pun.

Maka dari itu ke dua orang tua Retno sangat marah ketika mendengar Retno di sengsarakan oleh suami nya.

Retno hanya terdiam dan melanjutkan masak nya, setelah sholat subuh Bu Retno sudah siap-siap untuk membuka toko sayuran nya.

"Nak ibu ke toko dulu, kamu istirahat saja dulu nanti ke depan nya kamu yang melanjutkan usaha ibu ini."

"Biar Retno yang antar Bu." Ucap Retno lalu mengeluarkan sepeda motor ayah nya.

Pak Mahpud ayah nya Retno selalu pergi terlebih dahulu ke toko sayuran nya untuk mempersiapkan sayuran-sayuran yang akan di jual di bantu Sultan dan Deri pekerja ke dua orang tua nya.

"Ngga usah nanti kamu capek."

"Ngga apa-apa Bu."

"Nanti Bela mencari kamu?"

"Bela bangun nya suka siang Bu jadi akan aman."

"Ya sudah terserah kamu saja, tapi jika anak kamu sudah bangun ibu akan pergi sendirian."

"Sudah ayo aku antar, ini untuk sarapan nya sudah Retno siapkan." Ucap Retno dan Bu Tantri pun langsung menerima nya.

Bu Tantri memang selalu membawa sarapan untuk suami, anak dan pekerja nya, tapi kali ini pekerjaan Bu l Tantri sedikit ringan karena ada Retno yang membantu nya.

Dengan perlahan Bu Tantri naik dan duduk di belakang Retno, "Ya sudah ayo jalan biar kamu cepat kembali, ibu takut Bela nyariin kamu."

Retno mulai melajukan motor nya dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi dan mengabaikan ucapan ibu nya.

Dua puluh menit berlalu dan Retno sudah sampai di depan toko sayuran ke dua orang tua nya, jarak dari rumah ke toko sayuran memang agak jauh sehingga mereka butuh kendaraan untuk pergi ke toko nya.

Biasa nya Sultan yang selalu mengantar jemput Bu Tantri, tapi kali ini Sultan telat menjemput karena banyak nya pembeli.

"Bela sama siapa nak?" Tanya pak Mahpud ketika melihat kedatangan Retno yang mengantar ibu nya.

"Bela masih tidur yah."

"Ya sudah cepat pulang nanti Bela bangun dan mencari kamu lagi, Bela belum paham dengan lingkungan di sini takut nya Bela keluar dari rumah mencari kamu."

"Iyah ayah.* Retno memutar motor nya.

"Tunggu sebentar nak kamu mau masak apa siang nanti, kamu ambil sayuran yang kamu mau."

"Di dalam kulkas masih banyak Bu, biar yang ada saja dulu sayang daripada ke buang."

"Ya sudah kalau begitu kamu hati-hati."

"Iyah Bu, ya sudah kalau begitu aku pulang, Yah, adek, aku pulang."

"Iyah hati-hati." Retno kembali pulang ke rumah dan langsung membersihkan rumah.

Semua sudah Retno bersihkan dan Bela juga sudah mandi, Retno di rumah sendirian karena Bela ikut dengan Susan pergi menjemput Alikha.

Retno duduk di kursi belakang lalu menyandarkan punggung nya, Retno kembali teringat dengan Rio dimana waktu itu Rio sudah mulai terhasut kembali sama orang lain.

Wildan yang kini kerja di warung nya Rio semakin berani kepada Rio untuk meminta kebutuhan keluarga nya dan juga sudah berani ngajak Rio untuk melakukan hal yang tidak baik.

Malam itu Rio sedang menikmati makan malam nya dengan Retno, Bela dan juga Ardan.

Tiba-tiba suara ponsel Rio berdering membuat Rio langsung menerima nya, Retno mendengar kalau Wildan minta uang untuk jajan anak nya di sekolah.

Kesal dan marah bercampur menjadi satu membuat Retno menyelesaikan makan nya.

Rio yang sudah selesai dengan makan nya langsung pergi ke kamar dan mengambil jaket serta kunci motor.

"Mau kemana yah?"

"Sebentar ayah mau ke rumah Wildan dulu."

"Tapi besok pagi-pagi anak-anak sekolah."

"Ayah juga pulang kok ngga bakalan nginep."

Retno tidak bertanya lagi karena pasti akan selalu ada jawaban dari Rio.

Retno menatap punggung Rio yang mulai menghilang di balik pintu, terdengar suara motor yang sudah di nyalakan dan melaju dengan pesat membuat Retno menghembuskan nafas nya dengan kasar.

Retno heran sekali dengan suami nya itu, semakin hari kelakuan nya semakin ngga jelas tapi Retno terus bersabar dengan harapan Rio akan berubah.

Retno membersihkan piring kotor lalu mencuci nya, "Ardan, Bela ayo cepat tidur besok sekolah."

"Iyah mah."

Ardan membaringkan tubuh nya di depan televisi sementara Bela masuk ke dalam kamar nya.

Setelah melihat kedua anak nya sudah terlelap, Retno pun masuk ke dalam kamar dan membaringkan tubuh nya.

"Kenapa semenjak kamu ketemu orang itu jadi tambah berbeda mas, kamu seakan-akan tidak memperdulikan aku dan anak-anak, aku heran kamu sampai segitu nya mau bayarin kontrakan dan memenuhi kebutuhan nya sementara kebutuhan di rumah kita kamu batasi dengan alasan jangan terlalu boros." Gumam batin Ira sambil menatap langit-langit kamar.

Retno terus memikirkan Rio suami nya yang dari dulu selalu memperhatikan orang lain di bandingkan dirinya.

Kali ini sifat Rio sangat berlebihan kalau menurut Retno, sampai-sampai dia rela pergi malam hari dan meninggalkan anak-anak dan istri nya demi memberikan uang kepada Wildan.

1
Wifasha Fasha
ini Retno msih di mana lalu,pa dah ninggalin Rio trus plng ke rmh ortu nya
Seri ArSyarief
Ya Allah thor..hanya 1 bab pembuka
Momy: sabar😂
total 1 replies
Vajar Tri
waahhh pembuka yang bikin darah meluap ke permukaan Thor 😤😤😤😤
Momy: makasih dah mampir
total 1 replies
ℋℐᎯτυs
akhirnya momy muncul 🤭
Momy: mencoba di sini lagi say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!