Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di sekap belasan tahun
Glam mengernyit ketika melihat dua benda yang ia inginkan. Lalu cemberut dan menatap kesal pada Damon.
"Ini terlalu besar!!!!" rengek Glam ketika menjenjeng bra dan celana dalam di kedua tangannya.
"Pakai saja yang ada!" balas Damon, kesal.
"Ck! Ini tidak akan nyaman!" protes Glam lagi.
Damon menghela nafas kasar seraya memijit pelipisnya, kesabarannya di uji dengan tingkah gadis bodoh ini. Jika saja dia tidak sayang dengan uangnya, mungkin ia sudah menembak kepala gadis tersebut, atau lebih parahnya mencincang tu*buhnya.
"Jangan menguji kesabaranku, bodoh!" maki Damon lalu keluar dari kamar tersebut tanpa memedulikan gadis itu.
Glam menghentakkan kedua kakinya kesal, seraya menatap dua benda itu sambil terus menggerutu. Mau tidak mau akhirnya ia memakai dua benda itu dari pada dia nanti telat ke gereja.
*
*
"Jadi Anda ingin mengantarkan gadis itu ke Gereja?" tanya Nero pada Damon yang sudah berada di halaman rumah, tepatnya duduk di dalam mobil mewah, sedangkan Nero berdiri di luar mobil, sedikit membungkukkan badan di dekat jendela mobil yang terbuka kacanya.
Damon menarik nafas panjang lalu mengangguk. "Aku tidak ingin kehilangan uangku!" jawab Damon, dingin tanpa ekspresi.
"Ah, iya, aku paham." Nero tersenyum penuh arti sekaligus menatap cemas pada boss-nya.
Tidak berselang lama Glam keluar dari rumah, gadis itu terlihat sangat cantik dan anggun, meski tidak menggunakan make-up sekalipun.
Bibir Glam cemberut karena dia harus menggunakan dalaman yang kebesaran dan membuatnya sangat tidak nyaman.
Tidak dipungkiri, Nero bahkan sampai terpesona melihat gadis itu, tapi tidak tahu dengan Damon, pria itu terlihat sangat kaku, tidak berekspresi dan dingin.
"Tuan Damon akan mengantarkan Anda ke Gereja, Nona Glam," ucap Nero pada Glam sambil tersenyum tipis.
"Baiklah." Glam mengangguk pasrah yang terpenting dia sampai di Gereja dengan selamat.
Nero membukakan pintu mobil untuk Glam.
Glam tersenyum manis pada Nero, tidak lupa mengucapkan terima kasih pada pria itu. Sejujurnya Glam sangat syok dan terkejut melihat mobil mewah milik Damon, tapi dia menyembunyikan perasaannya itu agar tidak terlihat kampungan.
"Pakai sabuk pengamanmu!" kata Damon dingin, tanpa menoleh, kedua tangannya sudah memegang stir mobil dan pandangannya lurus ke depan.
"Ah, iya," jawab Glam, seraya meraih sabuk pengaman tapi dia tidak tahu cara memakainya. "Bagaimana caranya memakainya?" tanya Glam, tersenyum meringis pada pria itu.
"Apa kau sebodoh ini!" maki Damon seraya menoleh dan menatap tajam Glam.
"Aku memang tidak tahu!" Glam menjawab sambil mengerucutkan bibir.
Melihat ekspresi Glam membuat pria itu ingin meremas wajah gadis itu. Ia harus menahan emosinya, karena tidak ingin kehilangan uangnya yang sudah ia keluarkan untuk membeli gadis itu.
"Kau aku beli mahal-mahal kenapa tidak berguna sama sekali!" umpat Damon seraya memiringkan badan, memasangkan sabuk pengaman ke pinggang Glam.
"Aku di sekap selama belasan tahun. Aku di besarkan untuk di jadikan pelacur, wajar saja jika aku tidak bisa apa-apa," jawab Glam jujur dan sangat polos.
Damon menghentikan gerakan tangannya ketika mendengar ucapan gadis tersebut.
Klek!
Sabuk pengaman sudah terpasang.
Damon sama sekali sulit ditebak. Pria itu selalu terlihat datar dan dingin, bahkan sekarang author sendiri saja tidak tahu bagaimana perasaannya setelah mendengar ucapan Glam. Apakah terkejut atau tidak?
glam kuret pasti sedih kalau sudah di jelaskan sabar ya glam.
merinding 😱😱😱