" menikahlah nak, ini mungkin tak adil untuk kamu tapi hanya dengan ini kita bisa membalas Budi baik pak Handoyo " ucap bapaknya
" tapi Mel masih sekolah pak, dan Mel juga ga kenal sama anak nya majikan bapak itu, kalau dia jahat sama Mel gimana " ucap Melisa sambil menangis
" maafkan bapak nak, kalau kamu ga mau ya sudah bapak akan bilang pada majikan bapak " kata bapaknya
Melisa melihat raut kecewa di wajah sang ayah, Melisa merasa sangat bersalah, tapi haruskah ia mengorbankan masa muda nya dengan hidup bersama pria yang sama sekali tidak ia kenal?
akan kan Melisa menerima perjodohan itu????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Duduk dulu nak, kamu pasti cape setelah perjalanan jauh " kata mamah Sarah
Lalu mereka duduk bersama
" mba Rani... " panggil mamah Sarah
" iya nyonya " jawab rani
" Bu Melisa... " Rani ikut senang melihat Melisa kembali lalu memeluk majikannya
" Alhamdulillah Bu, ibu sudah kembali.. " kata rani
" iya mba, sehat kan Bu? " tanya Rani
" Alhamdulillah" jawab Melisa
" Rani buatkan Melisa susu ya " kata mamah Sarah
" baik nyonya " kata Rani
" mba... susunya kasih es ya " kata Melisa
" baik Bu " lalu Rani masuk ke dapur dan tak lama kembali membawa segelas susu
" Mel... Kenapa bisa kejadian seperti ini? " tanya mamah Sarah
" saat itu Mel pingsan mah, dan pas Mel sadar ternyata sudah ada di rumah itu, lalu Denis datang dan mengatakan ingin hidup bersama Mel, karena dia sangat mencintai Mel " kata Melisa
" awalnya Mel berontak, Mel selalu marah dan memakinya tapi dia ga pernah membalas atau berlaku kasar sama Mel, pernah saat itu Mel lempar dia pakai vas bunga sampai keningnya berdarah tapi dia ga membalas sama sekali " kata Melisa
" seperti nya dia terobsesi sama Mel sampai nekad seperti itu "
" dia marah sekali setiap Mel meyebut nama mas Zayn tapi setelah itu dia akan minta maaf sampai berlutut "
" akhirnya Mel putuskan untuk berpura-pura menerima nya, dan Mel katakan bahwa Mel mau hidup bersama nya dan melupakan mas Zayn, dengan syarat dia ga boleh menyentuh Mel sampai Mel melahirkan dan dia setuju "
" kemarin Mel meminta dia membelikan soto yang lokasinya agak jauh sengaja agar dia keluar lebih lama, karena kebetulan ada petugas goclean yang sedang membersihkan rumah jadi Deris ga mengunci pagar rumah itu dan Mel buru-buru keluar melarikan diri, Mel minta tukang ojeg buat antar Mel ke kantor polisi terdekat dan Alhamdulillah Mel bisa pulang " papar Melisa
" ya Tuhan Mel... Untung kamu kepikiran untuk ke kantor polisi " kata ibu
" iya Bu, Mel fikir jika Mel kabur sendirian pasti Deris akan ngejar Mel kemana pun, jadi lebih baik Mel ke kantor polisi " kata Melisa
Melisa bercerita sambil berderai air mata
" apa kamu sebelumnya ga menaruh curiga sama sekali sayang? " tanya Zayn
" gak mas, Mel ga nyangka dia akan selalu nekad itu, kamu ingat paket yang waktu itu di antar kurir, itu dari dia "
" dan setiap pagi, kalau Mel antar kamu berangkat ke kantor Mel selalu ngerasa ada yang memperhatikan kita, dan menurut pengakuan Deris itu dia, dia selalu memperhatikan dan mengikuti kemanapun Mel pergi
" bahkan dia tau saat kita bermesraan di balkon kamar " ujar Melisa malu
" gila... Secinta itu dia sama kamu sampai terobsesi " kata Zayn
" itu bukan cinta mas, itu penyakit, dia itu merasa sendiri, orang tua nya di luar negri, sejak beranjak remaja dia sudah hidup sendiri makanya dia selalu membayangkan bisa memiliki teman hidup yang bisa menemaninya "
" seperti orang yang memiliki kepribadian ganda, kadang dia sangat lembut tapi kalau sudah marah seperti orang kesetanan dan setelahnya ia akan menyesal berlebihan " kata Melisa
" kenapa kamu ga minta bantuan art atau satpam di rumahnya? " tanya Zayn
" ga ada art disana, selama ini dia tinggal di Jakarta, dia kan senior aku di kampus mas, sepertinya rumah itu hanya di tempati nya sesekali saja, untuk membersihkan nya saja dia memanggil petugas kebersihan online setia 2 hari sekali " kata Melisa
" ya sudah jangan di pikirkan lagi, sekarang kamu sudah pulang, hilangkan rasa takut dan trauma yang kemarin kamu rasakan supaya bayi kamu sehat " Kata papah
" iya pah " jawab Melisa
" mulai hari ini kemanapun kamu pergi harus sama aku " kata Zayn
" mobil aku sayang dong ga di pakai " kata Melisa
" sesekali kita pakai kan bisa " ucap Zayn
" bukan cuma kamu yang trauma sayang, tapi aku juga, aku hampir aja kehilangan kamu selamanya " kata Zayn
" iya mas " jawab Melisa
" udah Zayn, ajak Melisa istirahat dulu sana " suruh mamah Sarah
" iya mah, ayo sayang istirahat dulu " ajak Zayn
Lalu mereka naik ke lantai dua untuk istirahat di kamarnya
Zayn membuka kan pintu kamar untuk sang istri
" aku kangen kamar ini " kata Melisa
" sama yang punya kamarnya ga kangen? " Rajuk Zayn
" tentu saja aku kangen, kamu adalah orang yang paling aku rindukan mas " Melisa mengalungkan tangannya di leher suaminya
" Kamu lelah? " tanya Zayn
Melisa menggeleng
Zayn mencium bibir sang istri melepaskan segala rindu yang ada
Ia membawa Melisa ke dalam ruang rindu yang begitu besar, memberikan sentuhan yang sekian lama tak tersentuh, Melisa merindukan itu, Melisa menikmati dengan rasa yang lebih dalam dari pada awal menerimanya dari sang suami
Peraduan cinta yang tertahan membuat mereka lebih mendalami rasa itu
" masss.... " desah sang istri
" aku merindukan mu sayangku " bisik Zayn
Zayn melakukan yang seharusnya ia lakukan, memberikan apa yang selama ini Melisa rindukan
( bayangkan sendiri saja ya ☺️ )
Melisa dan Zayn berbalut selimut dan saling memeluk setelah merasa lelah karena kegiatan mereka
" kamu yakin dia tak pernah menyentuh mu? " tanya Zayn
" apaan sih... Kamu pikir aku cewek apa? Aku lebih baik mati di bunuh pria gila itu daripada harus melayani nafsu nya " kata Melisa
Zayn tersenyum... " aku percaya sayang " kata Zayn
Ia mengelus perut sang istri yang sudah mulai membuncit itu
" baby twins... Terimakasih sudah mau menjaga mommy selama jauh dari Daddy " kata Zayn
" sekarang sudah berapa bulan sayang? " tanya Zayn sambil mengelus perut istrinya
" sekarang sudah menginjak 4 bulan mas " kata Melisa
" aku ingin menggelar syukuran atas kepulangan kamu sekalian syukuran 4 bulanan, karena aku merasa sangat bahagia bisa bersama kamu lagi, gimana kamu setuju? " tanya Zayn
" iya, aku setuju mas " kata Melisa
" nanti kita bicarakan sama mamah dan ibu ya " ujar Zayn
Melisa mengangguk