NovelToon NovelToon
Terpaksa Jadi Pengantin Pengganti

Terpaksa Jadi Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Pernikahan rahasia
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Shania Nurhasanah

Sekar ayu terpaksa harus jadi pengantin menggantikan kakaknya Rara Sita yang tak bertanggung jawab.Memilih kabur karena takut hidup miskin karena menikahi lelaki bernama Bara Hadi yang hanya buruh pabrik garmen biasa.

Namun semua kenyataan merubah segalanya setelah pernikahan terjadi?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shania Nurhasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB LIMA BELAS

Taksi berhenti didepan lobby rumah sakit PELITA HARAPAN. Bara langsung mengeluarkan uangnya dari dalam dompetnya. Setelah membayar langsung ia beranjak dari dalam taksi menuju ruangan bapak dirawat. Sepanjang perjalanan yang dilewati bara terdengar bisik-bisik yang terpesona melihat dirinya meskipun dia habis kerja keringetan namun tak melunturkan pesonanya.

"Assalamualaikum," ucap bara saat membuka pintu ruangan.

Terlihat ibu mertuanya yang tertidur disisi ranjang mertuanya, juga istrinya yang sedang membaca majalah di sofa langsung beranjak menghampiri dirinya.

"Waalaikum salam, mas," jawab Sekar sambil mengambil tangan Bara untuk dicium takzim.

"Mas bara, pasti cape habis pulang kerja," ucap Sekar sambil menarik tangan bara untuk mengajak duduk di sofa.

Tak pernah Bara kira, rasanya akan sebahagia ini. Saat pulang kerja akan disambut oleh istrinya rasa lelah sepulang kerja langsung hilang begitu saja. Ia melihat pergerakan istrinya yang mengambilkan minum lalu memberikan gelas kepadanya. Namun semua kebahagiaannya tak berlangsung lama saat pintu kamar mandi terbuka.

Cklek

Terlihat seseorang yang menjebak dirinya dalam pernikahan, tapi memilih kabur saat hari itu ada didepan matanya.

"Ngapain lo disini?" ucap Bara dengan mata melotot.

"Oh, gue jenguk bapak gue," jawab Rara enteng ,meskipun dalam hati ketar-ketir ketakutan, tapi ia tak boleh lemah karena Bara bukanlah seorang yang berharga hanyalah kaum lemah dibawahnya.

"Lo masih punya muka setelah jebak gue?" ucap Bara marah.

"Muka gue masih nempel di kepala, kalau lo mau tau," ucapan Rara semakin membuat marah bara.

Usapan lembut di dadanya membuat amarah bara langsung mereda seketika, saat ia menoleh terlihat istrinya menenangkan dirinya. Kenapa tuhan menciptakan makhluk seperti Sekar meskipun terkadang absurd namun ia selalu memaafkan orang orang yang menyakiti dirinya. Bara bukan orang penyabar yang memaafkan orang-orang seperti makhluk berwujud Rara ini sudah macam demit yang berkeliaran saja.

"Elo mau pergi sendiri atau mau gue seret dari sini," tanya Bara sambil menunjuk Rara dan pintu keluar.

"Mas, udah," ucap Sekar yang masih menenangkan dirinya.

"Gak bisa Sekar, gue gak mau satu ruangan sama dia."

"Memangnya tempat ini yang bayar elo bara bukankan," ucap Rara meremehkan Bara.

"Siapa bilang, bukan gue yang bayar jelas ini dibayar pake uang gue," ucapnya dengan nada marah.

Sekar langsung menarik pundak Bara karena tinggi yang menjulang agar bisa berbisik ditelinga nya, "Mas Bara bilang kita jangan bongkar sekarang, kan lagi nyamar apa gak papa dibuka sekarang?"

Ah Bara melupakan fakta itu, ia harus terus bersandiwara sampai masalah pabrik selesai terpaksa ia harus diinjak-injak harga dirinya oleh Rara yang statusnya kakak ipar.

"Duit dari mana lo heh, gue tau buat bisa pindah ruangan aja pake duit adik gue iya kan iya dong," ucap Rara meledek Bara.

"Udah kak, lagipula sekarang Mas Bara udah nikah sama aku jadi jangan usik kami berdua," jawaban Sekar membuat telinga Rara tergelitik mendengarnya.

"Siapa juga mau usik lo berdua, gak penting," ucap Rara sambil mengibaskan rambut panjangnya, "udahlah gak penting juga urus lo berdua, mending pergi aja gue dari sini,"

Langsung Rara melangkah menghampiri ibunya yang tertidur tak terusik oleh pertengkaran mereka.

"Bu, ibu," panggil Rara sambil menggoyangkan bahunya.

"Kak, ngapain bangunin ibu?" tanya Sekar yang kesal dengan tingkah Rara.

"Bukan urusan lo," jawab Rara ketus, langsung ia membangunkan lagi ibunya. Setelah terbangun langsung mengajaknya keluar, karena tak mungkin dia meminta uang didepan Sekar dan Bara bisa habis harga dirinya

"Ayo, kita ke kantin dulu" ajak Rara kepada ibunya.

"Ngapain, Ra?" tanya ibu yang masih linglung langsung ditarik untuk berdiri mengikuti langkahnya.

"Kak, pelan-pelan. Ibu baru bangun tidur," tegur Sekar.

"Terserah gue," ucap Rara sesuka hati.

Setelahnya, mereka langsung keluar ruangan meninggalkan bara dan Sekar juga ayah yang berbaring di ranjang.

"Kok, lo kuat sama mereka," tanya bara heran dengan sikap Sekar.

"Mau heran tapi dia emang kakak saya, mas."

"Pingin lihat gue, azab nya kayak apa kelakuannya kayak gitu," ucap Bara enteng

"Hussh! jangan ngomong gitu Mas Bara doain orang begitu," tegur Sekar kepada Bara yang berbicara asal bunyi.

"Lagian, kakak lo ngeselin parah." Langsung bara duduk kembali untuk melanjutkan minum yang tertunda, dan merilekskan urat yang tadi tegang gara gara kehadiran Rara.

"Mas Bara, mau mandi dulu atau makan dulu?" tanya Sekar kepada bara sesudah minum.

"Mau makan kamu, boleh?"

Uhukk

Sekar langsung meneguk ludahnya karena ucapan frontal Bara.

"Mau minum keselek 'kan" ucap Bara lempeng membuat kesel Sekar bukan main.

Dengan mendengus kesal sekar berucap "Mas Bara ngomong datar banget."

"Masa, saya harus mendayu dayu kaya sinden"

"Astaga, bisa jokes juga?" Sekar kembali tersenyum.

"Ya, bisa lah dikit sih."

"Oh iya, aku nanya loh Mas Bara mau apa dulu," ucap Sekar mengalihkan obrolan mereka.

"Mandi dulu deh, tolong kamu siapin makan."

"Tapi baju Mas Bara gimana? masa gak ganti baju."

"Nanti ada yang nganter kesini kamu terima."

Tak lama setelah pintu kamar mandi tertutup, langsung terdengar ketukan dari arah depan.

Saat Sekar membukanya terlihat kurir yang mengantar pesanan Bara.

"Atas nama Bara Hadi," tanya kurir.

"Saya istrinya, mas."

"Kalau begitu, tanda tangan disini sebagai bukti telah menerima barang."

Setelah selesai tanda tangan selesai, kurir langsung meninggalkan tempat, dan Sekar menghampiri kamar mandi karena Bara sudah memanggilnya untuk dibawakan baju.

"Sekar bajunya datang, belum," teriaknya dari dalam kamar mandi.

"Ini, Mas."

Cklek

Sekar segera menyerahkan barang yang di pesan Bara tadi, lalu ia langsung menyiapkan makanan untuk dimakan Bara yang jelas bukan dirinya. Sekar sungguh menikmati perannya ini menjadi istri yang baik walau ia tak tahu akan sampai kapan. Apa akan berakhir bahagia atau dimeja perceraian itu masih misteri.

"Ngapain ngelamun?" tanya Bara mengagetkan Sekar dari lamunannya

"Mas Bara kapan keluar?" tanya Sekar saat melihat Bara sudah didepannya yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk meskipun masih ada tetes air yang mengalir dari tubuhnya.

"Gue tanya malah balik, tanya," ucap Bara kepada Sekar.

"Maaf Mas, lagi banyak pikiran."

"Mikirin apa? mikirin gue."

"Astaga, jangan kepedean ya mas emang di hidup saya cuman mas Bara terus," sangkal Sekar meski dalam hati berkata,"iya mikirin mas bara dan kelanjutan pernikahan kita"

Maklum wanita cuman bisa memendam dalam hati sambil update status galau biar doi ke sindir walau berakhir marah marah karena ternyata gak peka ujungnya.

"Ya siap tau kan mikirin gue," ucap bara sambil mengangkat bahunya acuh.

"Enggaklah, mas Bara mau makan lauknya pake apa?" tanya Sekar kepada bara yang sudah duduk dikursi.

"Daging rendang, kayaknya enak." Segera Sekar ambilkan permintaan Bara, lalu ia mulai makan dengan khitmat sampai nambah dua kali enaknya makan rendang.

Setelah makan, Sekar langsung mencuci piring bekas bara agar tempat terlihat lebih rapih seperti semula meskipun berada di rumah sakit tempat bapak dirawat.

"Sekar!!"

1
Naila hana
sungguh teganya.. teganya.. teganya..
paksa hancurkan pernikahan anaknya..
Shania Nurhasanah
siap kak🤗...jangan lupa ikutin terus ceritanya ya😁😊
Naila hana
lanjut lagi dong..
Naila hana
lanjut dong..
Mawarti
ok bangett
Shania Nurhasanah: terima kasih sudah mampir kak🤗🙏
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Shania Nurhasanah: terimakasih sudah mampir 🤗saya akan belajar lagi dan berusaha berkembang 😇🙏
total 1 replies
Ivy
Kehabisan kata-kata. 😶
Shania Nurhasanah: terimakasih sudah mampir kak🤗🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!