NovelToon NovelToon
Kang Pijat

Kang Pijat

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Pemain Terhebat / Harem
Popularitas:91.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Jamal Nurcahya

++ Iwan seorang pemuda usia 19 tahun, setelah ia menemukan sebuah cincin ajaib saat memancing disungai. Iwan mendapatkan kesaktian yang dipergunakan untuk memijat.

Seiring waktu banyak pasien yang telah disembuhkan, sehingga menjadi masalah karena banyak wanita yang menginginkan dia. Sehingga membuat ia terlena akan kenikmatan dunia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Iwan tak menyangka bila Shinta begitu sangat berani dan menghiraukan Dian yang sedang tiduran disamping mereka.

Dian yang semula hanya memandang, kini mulai terbakar gairahnya. Desahan, leguhan dan erangan Shinta membuat badannya terasa hangat, hingga terjadi kelembaban yang mulai menyiksa dirinya.

Iwan tersenyum melihat Dian yang sudah mulai menyentuh dan bergerak erotis "Kamu kalau mau, cepat bersiap siap Dian!" Bisik Iwan mesra sambil meraih kepala Dian agar mendekat dan mencium bibirnya.

Iwan masih terus bergerak dengan cepat dan berirama, sedang Shinta sesekali melirik kearah Dian.

Tangan Iwan masih memegang dan meremas buah indah yang bergoyang goyang, sedang tangan yang satunya mulai merayap mencari cela untuk masuk kedalam Dian.

Shinta mulai bergoyang mengikuti irama, petikan dan gesekan biola yang membuatnya melayang. Paduan suara terdengar lembut dikamar, Iwan memimpin paduan suara dengan baik. Perpaduan suara Shinta dan Dian semakin merdu hingga tepukan tepukan semakin terdengar membahana menambah gairah.

"Ahh... Shhh... Lebih cepat Mas!"Gumam Shinta yang sumber air kehidupannya mau keluar.

Dian yang sudah berganti kostum sudah bersiap siap untuk bernyanyi solo, dia tidak mau kalah dengan Shinta.

Shinta bergerak semakin lincah saat berganti gaya, Iwan terus memainkan alat musiknya hingga Shinta mengakhiri dengan teriakan lirih dan terdiam bersimpuh. Iwan segera menggeser Shinta untuk beristirahat, dan kini Dian mengganti posisi Shinta dengan gaya nungging yang sangat disukai Iwan. Shinta hanya menggelengkan kepala," Dasar penjahat kelamin, awas nanti aku bikin kamu lumpuh!" Runtuk Shinta dihati.

Iwan terus menabuh dengan pukulan yang berirama, dan tanpa rasa lelah dua gong ia mainkan juga.

Desahan dan leguhan Dian semakin keras hingga membuat Shinta kembali ingin mengantikan posisi Dian.Jeritan kecil dan gerakan spontan Dian lakukan saat ia mencapai klimaksnya.

Iwan segera membalik Shinta untuk bermain biola, dengan gesekan lembut ia mengawali permainannya. Permainan yang berawal lembut kini berubah semakin cepat, hingga Shinta hanya menjerit mengekspresikan nikmatnya. Tiba tiba" Pruuuuut ... Prut!" Terdengar suara kentut tak berbau, Iwan yang semula terkejut semakin membuat nafsunya bergelora. Dian mendengar suara suara yang lucu membuat dirinya tertawa lirih, Shinta yang tak sadar hanya menikmati hingga mata memutih. Iwan yang permainan biola akan segera mempercepat gesekannya, Shinta yang juga merasakan titik akhir ikut berkolaborasi hingga keduanya saling melepas dan terkapar puas.

Iwan berbaring melepas lelah setelah permainan panjang yang ia lakukan, Dian dengan santai mulai memberikan sentuhan dan kecupan diwajah dan tubuh Iwan. Didudukinya tubuh Iwan sambil menggoyang dan menggeser buah yang menggantung indah, hingga sang bocil kembali ingin berkelana memasuki lembah. Dian mengambil peran sebagai penari, ia bergoyang goyang lembut hingga Iwan semakin terhanyut. Iwan tak tinggal diam sambil memegang dan meremas membuat Dian semakin mempercepat goyangannya hingga tak berapa lama ia mencapai klimaksnya. Iwan segera menyuruh Shinta berganti posisi,sebuah tamparan lembut ia berikan membuat Shinta merasa diawang awang. Iwan bagaikan tukang kayu kini memainkan pahatnya dengan sangat kuat disertai tamparan dibidang yang mengagumkan. Shinta yang mengerang keenakan terus mendesah dan berteriak.

" Dian jangan tidur, sebentar lagi jatah kamu!" Seru Iwan sambil bermain main dilembah Dian, sedang Dian hanya tersenyum merasakan nikmat sentuhan Iwan. Iwan terus memahat mereka bergantian dan akhirnya ia menembak beberapa kali dan kedua wanitanya tertidur berhias senyum kenikmatan.

" Sudah jam 1 dini hari, 3 jam tak terasa!" Iwan segera menyelimuti kedua wanitanya dan dia bergegas kekamar mandi. Setelah merokok sebatang, Iwan segera masuk kekamar dan berbaring diantara mereka berdua. Rasa bahagia tersungging disenyumnya melihat wanitanya tertidur pulas, dikecupnya satu persatu dan dia pun akhirnya tertidur pula.

Jam 5 pagi Shinta terbangun dan melihat Iwan yang masih tidur hanya menggelengkan kepala " Sungguh hebat kamu Wan, pantas 1 tidak cukup !" Gumamnya sambil turun dari tempat tidur dan berjalan kekamar mandi. Setelah mandi Shinta masuk kekamar dan memakai bajunya, setelah itu ia pergi kedapur untuk membuat 2 gelas teh dan segelas kopi.

Mendengar bunyi berisik didapur Dian segera terbangun dan menatap Iwan, diciumnya kening Iwan lalu turun dan menuju ke kamar mandi.

Shinta hanya tersenyum melihat Dian yang bugil dan meneruskan menyesap teh panasnya. Setelah Dian keluar dari kamar mandi

" Dian tuh tehmu, diminum biar segar!" Kata Shinta.

"Terima kasih Mbak Shinta!" Sambil menyesap teh dalam keadaan bugil.

"Cepat pakai baju Dian nanti dia bangun, masih sanggup kamu melayaninya!" Olok Shinta.

" Heran aku Mbak, kita berdua aja gak mampu buat dia tepar tambah kita yang duluan tepar!" Gerutu Dian lalu beranjak ke kamar, Shinta hanya tertawa kecil.

Setelah Dian kembali kedapur mereka melanjutkan obrolan yang sempat tertunda, meski tadi malam Shinta emosi tapi akhirnya ia mau menerima kehadiran Dian dan bermain bersama.

"Tadi malam aku emosi gara gara kita berdua dibilang hanya mampu melayani dia satu ronde!" Keluh Shinta

" Ya terbukti kita tidak mampu mengalahkannya!" Sela Dian sambil menghela nafas.

" Kita masak apa mbak, apa nanti kita beli saja diwarung?" Tanya Dian.

" Hanya ada beras tuh diember, nanti kita tanak lauknya aja kita beli!" Kata Shinta. Waktu masih pukul 6 pagi takutnya bila mereka keluar dari rumah bisa jadi bahan omongan tetangga Iwan.

Iwan terbangun dan melihat kedua wanitanya tidak ada dirumah, " Kemana lagi mereka!" Gumamnya lalu pergi kekamar mandi.

Setelah mandi ia mengambil kopi yang sudah dingin dan dilihatnya dimeja makan sudah ada nasi, lalu ia berjalan keruang tamu dan duduk sambil merokok. Hingga rokok yang dihisapnya habis mereka belum juga pulang, diteguknya kopi untuk menentramkan hatinya.

Tak lama kemudian Shinta dan Dian datang membawa beberapa bungkus makanan, setelah memarkir motor mereka berdua segera masuk kedalam rumah. "Aduh sayangku dari mana kalian?" Tanya Iwan sambil menghampiri.

" Beli sarapan Mas!" Kata Dian sambil berjalan ke dapur diikuti Shinta dan Iwan.

" Kok gak bangunin aku, nih bocil tadi sudah kangen sama Mamanya!" Kata Iwan sambil memegang bocilnya.

"Aduh anak Mama sayang, sini nak Mama suapi!" Sambil menarik celana Iwan dan mengeluarkan sibocil.

" Bocil gak boleh nakal, mau Mama Dian suapi?" Sambil mencium kepala bocil dan segera membuka bungkusan ayam penyet. Dipegangnya si bocil dan di ambilnya sambal dengan sendok," Nah bocil nih Mama suapi sambal, biar bocil cepat besar!" Iwan yang kaget segera meringkuk" Jangan Mama! nanti bocil kepedesan, bocil pinginnya mimik cucu!" Kata Iwan memelas.

"Bocil harus nurut sama Mama Dian!" Kata Shinta sambil menahan tawa.

" Enggak.. bocil mau mimik cucu gak mau mamam sambel!" Seru Iwan segera bergerak menarik bocilnya dari tangan Dian.

"Awas nanti bocil aduin sama Mama dewi kalau Mama Shinta dan Mama Dian nakal!" Sungut Iwan

Dian dan Shinta tertawa terbahak bahak sedang Iwan hanya tersenyum.

" Eh.. Mas, Dewi kenalin sama kita dong!" Seru Shinta.

"Ya nanti sore Dewi aku suruh kesini biar kalian bertiga aku unboxing sekalian ha.... ha... ha....!"

Kata Iwan sambil tertawa.

" Ih kaya kuat aja!" Sindir Shinta.

" Ya nanti kalian bertiga akan tahu sendiri betapa perkasanya Iwan Danu Reksa!" Iwan menyombongkan diri sambil menepuk dada.

" Awas ya kalau gak bisa buktiin, nanti bocilnya aku suapi sambal biar tahu rasa!" Kata Dian ketus sedang Iwan hanya tertawa.

Segera Iwan mengirim pesan untuk menyuruh Dewi datang nanti Sore, mereka bertiga pun segera sarapan sebelum berangkat kerja.

***

Bersambung ...

Note:Maaf kalo update nya lama, author mikir kedepan nya kek nya cerita aku kurang menarik yah?😊

1
S H 10
hati² Dian.. nantinya diculik kasihan sih sma Dian.. sudah 2kali org nak menculiknya.. /Cry//Cry/
S H 10
hahaha Iwan pasti gembira ..
S H 10
capek Iwan kasihan banget sih..
S H 10
kok lama sekali mbak ju..
S H 10
adakah ni lembah ketiga??
S H 10
kok rasa gemas banget ya Iwan..
S H 10
ku ingtkan ikan yang meledak.. haha
S H 10
wahh lembah kedua nih /Chuckle//Chuckle/
Ellsya
Maaf ye, ane komen...
Aku pernah baca ini cerita Iwan tukang pijat.. ketemu cincint leluhur. Roh didalamnya bernama Siti. Punya calon istri 12 bahkan bertambah. Belum baca lagi lanjutannya...
Di novel sebelah Fzz Judulnya "Pijat Nikmat". Kalau gak percaya coba cek.

Jangan marah ye
Ellsya: e' eeeeeeh siapa yg lapor kak..
Pa'tam: Sudah dilaporkan sebagai plagiat dan akan segera ditindak lanjuti.
total 4 replies
S H 10
kuatkan batin dlu Iwan..
S H 10
Luar biasa alur ceritanya.. keren sih dan seru juga Author..
Kopi_susu: terima kasih sudah membaca 😊
total 1 replies
S H 10
pak tani tetap cangkul hingga malam..
S H 10
makin byk makin bagus nih iwan..
S H 10
high kick.. tendanganya gila sih..
S H 10
hahaha..
S H 10
cieee sayang nihh..
S H 10
siapakah cwek itu?? langsung next page.. dahhh
S H 10
wahhh.. adakah sistem cincin?
S H 10
sikat terus.. hahaha/Joyful//Joyful//Joyful/
S H 10
ada² aja lawak iwan sma nina.. ya udah ayo turun.. hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!