Eca yang awalnya tenang dan sangat mencintai Hanif di kampus, tiba-tiba di nikahkan paksa oleh seseorang yang tidak dikenal oleh nya.
Eca belum tahu kalau orang itu adalah Preman pasar, Aturan demi aturan posesif dari Eca membuat Niko yang awalnya sayang ke Eca perlahan muncul kebencian.
Gimana cara mereka menjalin hubungan pernikahan yang romantis? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Rencana Orang Tua.
Masih di dalam rumah sakit, Setelah Bu Susi menghampiri ruangan Niko, kini giliran Pak Roby yang menghampiri ruangan nya.
"Niko kamu gak apa-apa kan?" Kata Pak Roby.
Niko menggeleng, meyakini mertua nya untuk tidak terlalu hiperbola mencemaskan keadaan nya. "Hanya luka kecil yah, Niko tidak apa-apa kok" Katanya
Eca memprotes dengan kedua mata membulat "LUKA KECIL!? Kamu sudah tau tadi di dorong ke jurang sama Teh Fany, keadaan kamu juga sampai kehilangan sebelah mata, dan kamu bilang itu luka kecil?"
Niko menoleh tajam yang lebih tajam dari Eca, lalu memampang senyum dengan mata terpejam.
"Gak masalah ini keren kok, saya rasa kalau saya sekarang mirip kaya kakashi" Kata Niko.
"Kakashi? Kakashi siapa ya?" Tanya Eca sambil mengerut kening.
"Pedagang bakso di kantin kampus kamu" Jawab Niko.
"Perasaan pedagang bakso kantin di kampus Eca namanya Pak Yusuf deh, terus juga kamu gak pernah masuk lebih dalam ke kampus Eca!" Kata Eca.
"Kemarin Pak Yusuf ganti nama jadi kakashi, Sampai ngadain syukuran tumpeng" Kata Niko.
"Eh masa sih, kok Eca gak tau ya?" Kata Eca mulai percaya. Niko membuang wajah karena ingin melepas ketawa yang dia tahan.
Anggi yang dari tadi jadi pemeran latar dia bangkit dari tempat duduk dan memberi Niko kue kesukaan nya.
Niko meraih kue yang diberi Anggi "Ah ini, kok saya jadi keinget pasar ya.."
"Pasar? Oh ya tau gak A?" Kata Anggi sejenak, lalu dia mendekatkan diri ke Niko.
"Pasar pagi yang kakak pegang sekarang sudah ada yang kuasai" Bisiknya sambil memprovokasi.
"SERIUS!!" Kata Niko seolah sewot.
Niko vakum lebih dari 3 bulan menjadi preman pasar. Ya, setelah pernikahan Niko terbilang sangat jarang menjumpai pasar, jangankan ke pasar— ke rumah Tante nya aja juga jarang.
Alasan nya masih sama, selain sibuk menjaga Eca di desa, ada juga dia yang sibuk mengolah data di perusahaan. Waktunya seakan tidak ada untuk pergi ke pasar, jarak rumah ke pasar itu juga terbilang jauh.
"Bagaimana A mau rebut kembali?" Kata Anggi melanjutkan bisikkan nya.
Niko tersenyum, dia menggeleng kepala tetap pada pendirian nya sebagai suami baik untuk Eca. Niko terus berupaya menjaga dan membimbing Eca jika dia salah arah.
Dalam lamunan nya Niko, tiba-tiba Pak Roby memanggil namanya.
"Niko"
Niko menoleh dan menjawab panggilan dari ayah mertua nya.
"Tiffany sekarang sudah sadar, saya sudah tau alasan kenapa dia tega mendorong kamu, apa niat pernikahan kamu sebenernya untuk balas dendam ke ayah?" Tanya Pak Roby tajam.
Niko menggeleng "Enggak, selepas pulang dari pesantren niatan dendam itu sudah tidak ada" Kata Niko dengan senyum.
Setelahnya Niko mengaku dulu emang ada niatan untuk membunuh Pak Roby, namun itu di gagalkan oleh Eca, sampai membuat tangan Eca terluka. Rahasia Eca yang seakan dia tutup selama ini terbilang sia-sia, Niko sendiri lah yang perlahan mulai mengaku.
"Ca, apa kamu dendam ke Niko?" Tanya Pak Roby kini untuk Eca.
"Enggak" Jawab Eca dengan lugas. "Yang dendam ke Niko justru teh Fany pah" Sambung nya.
"Oke semuanya sudah jelas" Kata Pak Roby sambil melangkah menghampiri Bu Kiara dengan Bu Susilowati.
"Bu Kiara bagaimana?" Tanya Pak Roby. Dan Kiara mengangguk.
"Mah gimana?" Tanya Pak Roby untuk Bu Susi. Lalu Bu Susilowati juga mengangguk.
"Oke sepakat ya" Kata Pak Roby.
"Wait" Cegah Eca menatap tajam ke orang tua yang tiba-tiba berunding.
"Ada apa nih tante?" timpal Niko penasaran.
"Niko, kamu saya keluarkan dari perusahaan, dan untuk Eca nanti papah akan urus berkas putus studi kuliah kamu, Minggu depan kalian akan terbang ke Bali untuk bulan madu"
"WHAT BULAN MADU!!" Kata Eca membelalak. "Pah ini bukan bulan madu tepatnya kita akan di buang jauh ke provinsi lain!" Protes Eca.
"Ini sudah diketuk palu, dan papah mau kasus dendam-mendendam ini tidak ada lagi di keluarga kita!" Kata Pak Roby dengan nada sewot.
bukan om,