NovelToon NovelToon
Emergency 31+

Emergency 31+

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:150.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dfe

Bukan musuh tapi setiap bertemu ada saja yang diperdebatkan. Setiap hari mereka bertemu, bukan karena saking rindunya tapi memang rumah mereka yang bersebelahan.

Mungkin peribahasa 'witing tresno jalaran soko kulino' itu memang benar adanya. Karena intensitas keduanya yang sering bersama membuat hubungan antara mereka makin dekat saja.

Di usia Abhista Agung yang ke 31, masalah muncul. Dia ditodong untuk segera menikah, mau tidak mau, ada atau tidak calonnya, ibu Abhista tak peduli! Yang penting ndang kawin, kalau kata ibunya Abhi.

Lalu bagaimana cara Abhi mewujudkan keinginan sang ibu? Apa dia bisa menikah tahun ini meski calonnya saja belum ada?

Ikuti kisah Abhista selanjutnya di Emergency 31+

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran yang mengudara

Untuk kedua kalinya Lisa celingak-celinguk di depan meja kerja Deepika. Dia sengaja menunggu rivalnya itu datang. Dengan cosplay jadi patung selamat datang di sekitar ruangan Deepika. Juan yang memperhatikan tingkah laku Lisa jadi menghampiri gadis yang memakai baju crop top dan rok pendek yang memamerkan pahanya. Sangat seksi untuk ukuran penyiar radio.

"Ngapain di situ Lis?" Juan mendekati Lisa.

"Nggak ngapa-ngapain. Kenapa emangnya?" Lisa balik bertanya.

"Kayak sibuk banget, dari tadi mondar-mandir. Kan meja kerja kamu di sana. Di sini wilayah Deepika. Kamu nggak lupa tempat kamu sendiri kan Lis?"

"Cuma lihat-lihat bagian sini doang, apa kayak gitu juga salah di mata mu Ju? Kok muak ya aku liat kamu lama-lama. Sok jadi satpamnya Deepika, kamu dibayar berapa buat jadi babunya dia Ju?" Lantas si Lisa langsung ngegas tak terkontrol hanya karena pertanyaan dari Juan.

Juan memicingkan matanya, ini orang kok makin ke sini makin ke sana, pikir Juan berusaha tetap sabar dan waras menghadapi orang yang nyaris kehabisan kewarasan seperti Lisa itu.

"Nggak usah nyolot Lis. Aku ngomong sama kamu baik-baik, tapi kayaknya kamu lagi nggak pengen diajak ngobrol baik-baik sama orang. Segala macem ngatain orang babu, Lis Lis.. Kita di sini aja udah nunjukin kalo kita semua babu. Kita kerja ngikut orang! Aku cukup sadar diri tentang itu. Dan well, kamu kayaknya kudu di ruqyah. Akhir-akhir ini sikap mu ke orang-orang makin ngadi-ngadi. Coba introspeksi diri, ada yang salah nggak sama diri kamu sampai kena omongan dikit langsung meledak-ledak gitu."

Memilih pergi karena Juan tidak mau sampai ada drama jambak-jambakan antara dirinya dan Lisa di pagi hari, bukan takut kalah dari Lisa.. Sayang sama rambutnya aja, Juan baru saja melakukan treatment untuk rambutnya beberapa hari lalu sehabis gajian, dia tidak mau rambut yang susah payah di bleaching di salon mahal harus menjadi korban ke bar-baran seorang Lisa.

Lisa terlihat tak senang dengan perkataan Juan. Setelah dipikir-pikir, Lisa sedikit membenarkan apa yang dikatakan Juan. Akhir-akhir ini tingkat emosinya makin tinggi, seperti ingin menyerang semua orang rasanya. Di matanya tidak ada orang yang benar kecuali dirinya, Sae benar-benar membuat hidupnya berubah berantakan.

Semua karena rasa cintanya yang begitu dalam pada pemuda berlesung pipi itu. Dia rela memberi apapun yang diminta Sae, bahkan tanpa Sae minta.. Lisa memberikan keperawanannya dengan suka rela. Padahal belum tentu juga Sae mau melanjutkan hubungan dengannya setelah kehormatan sebagai perempuan dia persembahkan pada orang yang merupakan pacar rivalnya itu.

Dulu, meskipun terkenal centil dan judes, Lisa tidak pernah mengusik urusan orang, beradu mulut dengan rekan kerjanya pun tidak pernah dia lakukan, tapi sekarang.. Belum ada seminggu dia sudah beradu mulut dengan Harvey dan Juan. Mungkin perasaan takut kehilangan seorang bernama Sae menjadikan dirinya jadi berubah drastis seperti ini.

"Yank! Aku mau bicara." Teriak Sae di parkiran.

Deepika dengan segala keterbatasan langkah kakinya berusaha menghindari Sae. Dia tau ini tidak mudah tapi untuk saat ini mundur dari hubungan antara dirinya dan Sae adalah jalan terbaik yang bisa dia lakukan.

"Deepika! Kamu dengar aku manggil kamu kan?!" Kali ini Sae semakin lantang menaikkan nada suaranya. Deepika berlalu tak peduli.

"Ngapain di sini?" Tanya Deepika pada Lisa yang duduk di kursi yang biasa dia pakai bekerja.

"Owh, udah dateng. Cuma mau ngasih ini. Sengaja aku nunggu kamu sih. Biar bisa ngasih langsung sama kamu." Lisa memberikan kotak besar yang entah apa isinya.

Deepika hanya melirik sekilas lalu menerimanya. "Ada lagi?" Tanya Deepika ingin segera duduk di kursinya.

Saat ingin pergi, Lisa terkejut dengan adanya Sae yang menerobos dari depan, sedikit mendorongnya agar lelaki itu bisa lebih dekat dengan Deepika.

"Kamu nyuekin aku?? Apa karena semalam??" Tiba-tiba Sae kehilangan kesabaran.

"Benar kata ibuk mas. Kita mending udahan aja... Aku.. Aku nggak bisa ngelawan ibuk-"

"Nggak Deep nggak! Aku nggak mau putus dari kamu! Bisa, kita bisa lawan ibu kamu! Ibu kamu itu kolot! Dia nggak mikirin kebahagiaan mu sama sekali, terus kenapa kamu musti susah-susah mikirin dia??!"

Deepika memicingkan mata.

"Dia, dia, dia siapa maksud kamu?! Dia itu ibuku mas! Bagaimana mungkin aku nggak mikirin ibuk! Mas, aku bisa berdiri di sini. Bisa kerja di stasiun radio ini juga karena ibuk! Bisa-bisanya kamu mikir secetek itu!!" Kali ini Deepika marah. Dia nggak terima ucapan Sae barusan.

Dan pertengkaran mereka tak lepas dari pengawasan Lisa. Perempuan itu bahkan tak bisa menghilangkan ekspresi keterkejutannya karena melihat pertengkaran Sae dan Deepika di depan mata.

'Apa ini yang dinamakan bantuan dari Tuhan? Tanpa perlu aku bersusah-susah, ternyata mereka bisa bertengkar dan renggang juga. Bagus deh! Tinggal lempar boom aja di bangunan yang udah mulai retak, pasti bangunan itu bakal hancur berkeping-keping.' Lisa tersenyum saeton nirojim di tengah pertengkaran Sae dan Deepika.

"Ada apa? Kenapa ribut-ribut hah?" Arya datang karena mendengar keributan di meja kerja Deepika.

"Maaf pak. Hanya salah paham kecil."

Sae yang menjawab. Sedangkan Deepika diam tak ingin lagi menambah keributan yang terjadi. Dia baru menyadari jika sudah jadi tontonan staf lainnya.

"Kalian bisa menyelesaikan masalah kalian di luar jam kerja. Jangan bawa masalah pribadi ke sini. Aku nggak suka!" Arya memberikan ultimatum pada keduanya.

Akhirnya yang dikhawatirkan Arya terjadi, dia paling tidak suka dengan adanya hubungan percintaan di tempat kerja atau lebih tepatnya cinlok. Jodoh atau tidak berjodoh jika ada masalah pasti imbasnya ke pekerjaan. Tapi mau bagaimana lagi, perasaan suka, sayang dan cinta seseorang tidak bisa paksakan dan di setting oleh atasan kan?

"Ada apa apa bos?" Harvey baru datang.

"Tuh. Deep sama Kuncup berantem. Teriak-teriak kayak orang nonton konser. Bikin pusing pala aja mereka berdua itu."

"Alamak.. Bisa bertengkar pulak mereka? Ku kira jalan cerita cinta mereka bakal lurus, mulus, semulus pantat bayi kingkong, tak ada hambatan. Ternyata pun sama saja! Itu lah alasan kenapa aku tak mau main pacar-pacaran, bikin pendek umur orang saja. Emosi sehari tiga puluh kali, bisa pening palaku dikasih jalan hidup macam tuh!" Harvey berkeluh kesah.

"Tuhan itu Maha Adil Togar, makanya sampai sekarang kamu nggak dikasih pasangan hidup dulu. Biar nggak botak palamu mikirin drama Cupatkai kayak si kuncup itu."

"Alamak bos.. Mulut bisa pedas begitu. Berapa kintal cabe yang kao makan pagi ini bos?"

Arya malah tertawa. Terluka hati mungil Harvey ditertawakan seperti itu oleh Arya, tapi itu semua hanya candaan saja.

"Aku masuk ya kak." Deepika masuk ke ruang siaran.

"Yupz, semangat! Kerja, kerja, kerja!" Juan mengepalkan tangannya ke udara memberi semangat pada Deepika.

Dan program pagi ceria kembali dibawakan dengan lancar oleh Deepika. Meski hatinya morat-marit seperti dihantam ombak Pantai Selatan, dia tetap harua profesional dalam melakukan siaran. Tidak boleh ada drama galau atau suara sumbang khas orang habis menangis semalaman.

"Selamat pagi, selamat beraktifitas untuk sahabat pagi ceria semua. Apa kabar sahabat semua di sana? Semoga kesehatan dan keselamatan selalu diberikan Allah untuk kita semua ya. Aamiin. Dan ya, pagi ini masih bersama aku. Deepika Yora announcer paling cetar membahana di radio kesayangan kita yang mengudara di 91.10, Pop FM Purwodadi. Meski agak bindeng suaranya karena keasikan karaoke semalaman tapi masih kedengaran seksi lah ya hahaha. Well, kak Juan kayaknya udah nggak sabar nih mau muterin satu tembang hits buat nemenin pagi sahabat semua. Kak Juaaan.. Jadi mau muter lagu apa nih? Hehehe, Kayaknya emang nggak usah lama-lama ya. Kita dengerin aja persembahan dari Mahalini-Sampai menutup mata. Cekidot!"

Juan memutar lagu yang sudah dia siapkan. Namun yang terdengar adalah suara perbincangan dua orang yang seperti sedang memperdebatkan sesuatu.

"Hiks.. Aku udah kasih semuanya buat kamu mas! Kamu lihat kan, darah di seprei itu udah buktiin kalau kamu udah ngerenggut apa yang paling berharga di hidupku!!"

"Astaga Lisa, kamu yang datang sendiri padaku. Aku hanya menerima apa yang kamu berikan! Lalu setelah semua terjadi kamu mau nyalahin aku?! Gila!"

Deepika terhuyung ke belakang kursinya, Juan yang tadinya santai melepas headphone tidak menyadari kesalahan yang dia lakukan. Sementara itu, seorang lelaki berlari cepat ke arah ruangan penyiaran untuk menghentikan rekaman suara yang masih berputar. Sae! Dia sampai beberapa kali menabrak orang untuk sampai ke ruang siaran.

"Kita udah terlanjur kayak gini, apa nggak sebaiknya kita ulangi apa yang kita lakukan tadi? Aku akan pelan-pelan.."

Dan itu adalah akhir dari pertunjukan rekaman suara yang membuat seluruh Jawa Tengah tahu jika Sae telah berselingkuh dengan Lisa. Ada senyum mengembang di wajah Lisa. Tapi semua itu dia sembunyikan di balik kepura-puraannya. Dia pura-pura syok dan menangis karena semua orang tahu jika dia sudah diperawani oleh Sae, pacar Deepika.

"Kok bisa ada rekaman lain masuk ke sana sih Ju?! Apa kamu nggak ngecek dulu sebelum muter rekaman sialan itu hah?!" Arya marah. Dia menggebrak meja melampiaskan kemarahannya.

Juan menunduk mengakui keteledoran yang dia lakukan.

"Biasanya aku cek dulu pak. Tapi tadi.. Maaf... Aku pikir, aku tadi sudah-" Juan tergagap menjelaskan apa yang terjadi.

"Udah Ju." Arya memotong ucapan Juan.

Yang paling sakit di sini adalah Deepika, dia bahkan tidak bisa lagi menangis. Dia hanya diam menanggapi rekaman yang dia dengar. Jadi semua itu benar? Sae berselingkuh dengan Lisa? Tapi kenapa? Apa salah Deepika sampai Sae bisa setega itu padanya..

Pertanyaan demi pertanyaan membuat Deepika makin pusing. Apalagi semalaman dia tidak tidur sama sekali. Kegaduhan di tempat kerjanya makin membuat Deepika syok. Juan ingin menghibur Deepika namun dia sendiri juga sedang ketakutan di ruangan Arya dan menunggu sanksi yang akan dia terima atas keteledoran yang dia lakukan.

Sesaat Deepika teringat dengan kotak yang Lisa berikan padanya tadi pagi. Tangannya bergetar membuka kotak itu, dan matanya langsung mendapati pemandangan puluhan lembar foto perse_tubuhan antara Lisa dan Sae. Jatuh, kotak itu jatuh berserakan memperlihatkan isinya. Mendadak semua gelap untuk Deepika. Dia lunglai tak sadarkan diri dengan tubuh ambruk ke lantai.

_________

"Deepika udah pulang tant?"

Abhi bertamu ke rumah Sani untuk menemui putri dari pemilik rumah itu. Ada kekhawatiran di hati Abhi sejak siang tadi. Tak butuh waktu lama untuk membuat kabar tentang kesalahan pemutaran lagu di station radio tempat Deepika bisa menjadi viral. Dan kabar itu bisa dengan mudah sampai ke telinga Abhi.

"Masuk aja mas Abhi. Dia ada di dalam."

Sani sengaja pulang dari kios lebih awal karena mendapat kabar jika anaknya pingsan di tempat kerja. Sani pikir semua itu karena mungkin Deepika belum pulih betul dari kecelakaan yang menimpanya kemarin tapi sudah aktif bekerja, kelelahan fisik bisa memicu seseorang drop dan tumbang.

Tapi alangkah terkejutnya Sani ketika tahu jika Deepika baru saja mendapat hantaman hebat di tempat kerjanya, dan semua itu disebabkan oleh orang bernama Sae!

"Kirain lagi nangis-nangis di kamar, atau merenung liatin embun di jendela, taunya malah nonton tipi sambil makan kuaci. Syukurlah kalo kamu baik-baik aja."

Abhi mendapati Deepika sedang menonton film kartun 'Masha and the bear' dengan satu toples kuaci di samping tempat gadis itu duduk.

"Nggak ada yang baik-baik aja mas.. Hati ku sakit.. Tapi aku capek nangis terus."

Deepika menepuk sebelah sofa memberi tanda agar Abhi mau duduk di sampingnya.

"Aku nggak pernah bertamu ke sini. Padahal kita tetangga samping rumah." Abhi duduk di samping Deepika. Satu toples kuaci menjadi pemisah jarak di antara mereka.

"Benar kata ibuk.. Suatu saat aku akan tau kalau Sae nggak pantes buat aku. Tapi ini terlalu cepat nggak sih mas..?"

"Doa ibu itu mustajab. Bersyukur dikasih tau sifat aslinya sekarang. Masih mikir mau bertahan dengannya karena tiga tahun itu lama?"

Deepika menggeleng lemah.

"Masha bisa seneng banget di deket beruang itu ya mas.. Kayak nggak ada beban."

Mata Abhi ikut melihat ke arah televisi yang menampilkan film kartun kesukaan berjuta anak di dunia.

"Beruangnya tau gimana caranya bikin tuh bocah senyum tiap bareng dia. Emang kualitas nggak bisa bohong sih, orang dewasa itu lebih tau gimana cara membuat sekitarnya bahagia. Tuh, kamu lagi lihat contoh nyatanya."

Deepika menatap lekat-lekat ke arah lelaki yang duduk satu sofa dengannya.

"Kamu lagi promosi diri sendiri mas? Aku baru aja putus lho."

Abhi tersenyum samar. "Aku ngomongin film kartun Deep. Ternyata putus cinta malah mengupgrade kebodohan mu ya."

"Maas Abhi!!!"

"Nggeh, dalem.."

Pipi Deepika mendadak bersemu merah. Nggak beres nih! Pikir Deepika memegangi dadanya.

1
𝐙⃝🦜𝐆𝐂 𝐙𝐈𝐅𝐄𝐈🥴
sabar den itu pak abhi pengen monyong tapi masih jam kerja jadi ya kamu yang diomelin
Eka 'aina
gk kebayang orang tinggi, kulit putih, mata sipit trs ngomongnya Jawa kyknya lucu bngt GK sihh jadi gemess🤗
Eka 'aina
cie cieee mas abhi seperhatian gitu sama Deepika 😀😀
▶︎•|၊|။||||။၊|။|||။|||။ ɦε૨ 𐌌
abhi ketularan dee sekarang. doyan ngomel 🤣 kesian si den wkwkwkw
ſᑎ🎐ᵇᵃˢᵉ
bisa²nya kamu den mengeluarkan zat bau di saat yang tidak tepat 🤣🤣😭😭
Eka 'aina
nahh bener bngt nih emaknya si deepi
Eka 'aina
tapi orang macam abhi ini emang beda dan bikin penasaran
Eka 'aina
oohh jadi si see beneran kelon ma Lisa pinter bngt ya dia ngelesnya sampek hampir percaya loh aku
Uswatun Hasanah
den bengek, 🤣
🦊
den pasti pengen cekik othor 🤣🤣🤣🤣
Khafiza Achmad
den :😅😅😅😅
mbaknya:janck🤮🤮🤮
Thor edan tenan memang 🤭🤭🤭
💤𝐙⃝🦜✈️
den baguse ngarso udh hiat oi, ngeri keselek dia dijadiin bahan nistaan othor Jontor 😅
sabar Yo den, biasa, mungkin kurang sajen dia
ato olab kebanyakan makan semen tiga ronda 😂
Bunda
wkwk...author super tega sm kamu den...
💤𝐙⃝🦜✈️
lotex itu temannya kram ya?
lengkapnya 'kram bodi prit' itukan? kan kan kan?
Kartini Rotua Situmorang
ehh serius?? brarti yang di warung-warung tuak bs dnk y dipidanakan klo berisik
mamah fitri
wes.. angel wes nek nama panjangnya itu wkwkwkwk
Irma Minul
Luar biasa
Pa Muhsid
sabar den orang yang terdzolimi itu do'a nya tembus langit ke7 sekarang tinggal do'a balik buat otor semoga panjang umur dan banyak rizki yg penting sing mules semalam biar tau rasanya buang gas hehe 😄😄😄😜
wati
👍
🍊 NUuyz Leonal
ini othor nya punya dendam pribadi ya sama den 😂😂🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!