Oh My Boss

Grace yang berada di kamar mandi, mulai merasakan takut. Ia takut jika Tunangan Lion mengetahui keberadaannya.

Hingga pintu kamar mandi di buka, tapi untungnya bukan Viola yang membuka pintu tapi Lion.

"Sudah selesai?" Tanya Lion.

"Iya sudah."

Grace langsung keluar dari kamar mandi, ia segera pergi dari ruangan Lion. Wanita itu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.

Jam sudah menunjukkan waktunya pulang, Grace berjalan keluar dari perusahaan. Tapi langkahnya langsung di hentikan oleh Jimmy yang menarik tangan Grace.

"Apa maksudmu memposting video itu?" Tanya Jimmy dengan nada tinggi, terlihat jelas kemarahan yang luar biasa di mata Jimmy.

Grace terdiam dengan senyuman di wajahnya, "Kenapa? Bukannya harusnya kau senang yah, jadi sekarang kau tidak usah sembunyi-sembunyi lagi kalau pacaran atau bermesraan dengan Erika." Jawab Grace.

"Grace, percayalah pada ku. Aku tidak seperti itu, saat itu aku khilaf. Dan Erika lah yang menggoda ku." Jawab Jimmy, ia berusaha meyakinkan Grace bahwa semua itu bukanlah kesalahan nya.

"Khilaf yah? Masa khilaf di nikmatin sih? Terus masa khilaf sampe ke hubungan atas ranjang sih?" Ucap Grace dengan senyuman mengejek.

"Oke oke, aku salah. Tapi ku mohon, kita masih bisa melanjutkan hubungan ini." Jelas Jimmy.

"Tidak, hubungan ini sudah tidak bisa di pertahankan lagi. Hubungan kita sudah berakhir ketika kau mulai bermain bersama dengan Erika." Jelas Grace.

"Jadi kau tetap ingin putus dari ku?" Tanya Jimmy, ia terlihat marah dengan keputusan Grace yang tetap ingin memutuskan hubungan mereka berdua.

"Betul sekali." Jawab Grace.

"Ingat Grace, aku yang menemani mu di saat kau susah. Aku juga yang menemani mu di saat kau masih jelek, dan sekarang kau ingin memutuskan hubungan dengan ku? Setelah apa yang ku lakukan untuk mu." Ucap Jimmy.

Grace mengerutkan keningnya, "Apa kau bilang? Setelah apa yang ku lakukan untuk mu? Apa kau tidak salah bicara, selama ini. Kau bahkan tidak pernah memberikan apapun kepada ku. Kau selalu bilang kepada ku, untuk apa membeli barang-barang mewah dan mahal. Hanya menghambur-hamburkan uang saja." Jelas Grace.

"Semua itu ku lakukan untuk mu."

"Hah? Kau lakukan untuk ku? Really? Lalu bagaimana dengan iPhone yang kau belikan untuk Erika? Kau membelikan wanita lain handphone mahal, sementara kekasih mu menggunakan handphone jelek. Kau anggap aku ini apa?" Tanya Grace yang kesal.

"Oke oke, aku salah. Aku.."

"Aku apa? Mau bilang aku khilaf lagi? Dah lah, urus saja kekasihmu. Jangan datang lagi kepada mu. Melihat wajahmu saja, sudah membuat ku muak." Jawab Grace.

Grace langsung berlari meninggalkan Jimmy begitu saja, terlihat Jimmy sangat marah dan kesal. Ia sama sekali tidak ingin hubungannya dengan Grace kandas.

Erika berjalan menghampiri Jimmy yang tengah marah-marah di parkiran mobil, "Mas.." Panggil Erika.

Jimmy langsung berbalik melihat Erika, ia melihat gadis itu menatapnya dengan tatapan sendu.

"Apa kau baik-baik saja Mas? Aku tidak menyangka jika semua ini, akan terbongkar dengan cepat." Ucap Erika dengan wajah yang sedih.

"Iya, ini tidak bisa di biarkan. Aku tidak bisa putus dengan Grace." Jawab Jimmy.

Mendengar hal itu, Erika langsung menatap Jimmy dengan tatapan terkejut dan tak percaya.

"Kenapa Mas, masih ingin bersama Grace. Dia sudah mencampakkan mu, jadi biarkan saja." Jawab Erika yang sedikit kesal.

"Grace itu wanita yang istimewa, di pekerjaan keras dan bahkan dia lulusan terbaik di ITB. Mana mungkin aku bisa melepaskan wanita seperti itu begitu saja." Jawab Jimmy.

"Lalu bagaimana dengan ku? Kita sudah berhubungan badan." Jawab Erika.

"Erika, aku akui. Kau memang cantik tapi hanya cantik. Dan kau bukan wanita yang cocok untuk ku nikahi, kau hanya wanita yang cocok untuk ku tiduri." Jawab Jimmy.

Erika terdiam sejenak, ia merasakan perasaan yang hancur luar biasa saat mendengar perkataan dari Jimmy.

Jimmy lalu pergi meninggalkan Erika begitu saja, pria itu seakan tidak peduli dengan kata-kata yang telah ia lontarkan pada Erika.