Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merindukan Nya
Sudah dua hati kepergian Jery ke Jerman mengurus Pabrik Otomotiv terbaru mereka.
Bahkan sudah dua hari ini juga Jery tidak menghubungi nya.
Apa Suami Pelit hanya karena pecel ulek itu tidak merindukan nya juga ?
Mau menelpon duluan gengsi nya selangit. Dia tidak ingin Jery merasa besar kepala karena Senja merindukan nya.
Entah lah, Selama hamil ini Senja mudah merindukan nya. Tapi Malu melakukan nya.
Tak Lama ponsel nya berbunyi dan benar saja.
Suami Kejam menghubungi nya.
Secepat mungkin dia merubah ekspresi wajah bahagia nya menjadi Cemberut.
" Hallo, Sudah makan Siang ? " Jery yang tau bahwa di Indonesia sudah memasuki jam makan siang.
" Belum !" Jawab Senja biasa saja. Padahal hati nya senang Jery menghubungi nya.
" Kenapa belum ? Anak anak butuh makan Senja, Ini sudah siang. " Jery merasakan Khawatir melihat Senja yang masih berada di tempat tidur dengan wajah murung melihat nya.
" Kenapa ? Apa ada yang sakit ?" Tanya Jery panik melihat Senja diam saja menatap nya.
Saat ini mereka sedang saling menatap tanpa bicara sama sekali.
Pikiran Senja dengan segala kerinduan nya yang di baluti gengsi nya.
Sementara Jery yang merasakan Kerinduan juga pada Senja, Tapi seperti nya tidak merindukan nya.
Jika di lihat dari raut wajah nya Senja yang murung melihat nya.
" Ingin apa ? Coklat mau ? Dari Jerman ke Belgia cukup dekat, Mau aku belikan coklat ? Disini Coklat nya enak " Jery memulai percakapan dengan Senja.
Senja hanya mengangguk saja, Sejujur nya dia senang. Jery perhatian pada nya namun takut hati nya akan sakit jika terlalu mendamba Pria itu.
Jery tersenyum tulus untuk Senja, Setidak nya wanita hamil itu tidak menolak tawaran nya.
" Apa mereka Nakal ? Hm, Maksud ku membuat mu terus memuntahkan isi perut mu ?" Tanya Jery khawatir.
Senja mengangguk lagi, Memang benar, Anak anak nya membuat nya kewalahan karena muntah.
" Apa mereka memang kembar ? Papa dan Mama bilang aku harus menanyakan nya langsung pada mu. " Ucap Jery membuka percakapan walau Senja seperti nya enggan.
Senja mengangguk dan menjawab " Tiga. "
Jery kaget, Apa maksud nya tiga ? Apa Senja ingin coklat nya tiga buah atau apa ?
" Tiga ?" Jery kaget dan menunjukan ketiga jari nya.
" Iya. " Sahut Senja.
" Coklat nya tiga buah ?" Tanya Jery yang masih belum mengerti.
Senja langsung murung dengan ucapan Jery, Apa dia tidak mengerti apa yang di maksud Senja ?
" Aku hamil 3 anak !"
" Hah ?" Jery kaget bukan main.
Bagaimana bisa ? Dia cukup bahagia Senja di nyatakan hamil dan tambah kebahagiaan nya saat Senja di prediksi hamil bayi kembar dan apa ini ?
Tuhan berbaik hati memberi nya 3 bayi sekaligus ?
" Kau yakin Senja ? Ada 3 orang anak di dalam perut mu ?" Tanya Jery sekali lagi untuk memastikan nya.
" Jadi Tuan tidak percaya ? Tuan pikir aku bohong ?" Senja mulai menangis.
Apa Jery tidak percaya ? Apa ini semua lelucon pikir nya ?
Sejahat itu kah Jery tidak percaya pada nya ?
" Kau Jahat ! Aku membenci mu ! Kau suami jahat ! Suami pelit ! Suami kejam !. Aku membenci mu !!" Teriak Senja.
Tut.
Sambungan telepon di putus kan oleh Senja.
Dia menangis di dalam kamat nya, Tak tau kah Jery bahwa dia rindu ?
Senja bahagia bahwa dia bisa mengandung 3 anak Jery sekaligus, Tapi Jery seperti tidak percaya pada nya.
" Senja ? kenapa menangis ? Apa yang sakit ? Kita kerumah sakit ya ?" Mama mertua sudah panik bukan main melihat menantu kedua nya menangis dengan senggugukan.
Mata sembab dan air mata mengalir deras.
Senja menggeleng dan masih senggugukan di sana.
" Tuan Jery tidak percaya aku hamil 3 anak kembar, Dia pikir aku berbohong, Dia Hiks...hiks..."
" Kurang ajar anak itu !" Geram Papa mertua nya itu langsung menghubungi putra nya itu.
" Hall--"
" Dasar Anak kurang ajar ! suami tidak tau diri ! Kenapa membuat Wanita yang mengandung anak mu menangis lagi ? Lihat, Lihat itu dengan mata mu sendiri. " Papa Jack mengarah kan ponsel nya ke arah Senja yang masih menangis di dalam pelukan Mama nya.
Dengan mata sembab dan hidung memerah.
" Senjaa...Kau kenapa ? Apa yang sakit ? Katakan pada ku. "
" Kau lihat ? Dia menangis karena suami bodoh seperti mu, Dia memang mengandung 3 anak mu. Tapi kenapa kau tidak mempercayai nya ? Jika kau bukan anak ku satu satu nya, Sudah ku tenggelam kan kau di segitiga bermuda !"
" Jangan Pa..." Bukan Mama nya yang berteriak, Atau pun Jery, Itu suara Senja.
Mereka semua melihat ke arah Senja, Sejenak Jery merasa senang, Senja membela nya.
Tapi harapan nya sirna saat Senja melanjut kan kata kata nya.
" Jangan di tenggelam kan Pa, Aku ingin dia memanjat pohon mangga di belakang. Aku ingin makan mangga nya. " Cicit Senja.
" Kau dengar ? Cepat selesaikan pekerjaan mu. Jangan buat Ibu dari calon cucu cucu ku menunggu terlalu lama. "
" Ck, Jika saja Papa berbaik hati untuk mengurus perusahaan disini aku tidak akan sesibuk ini. " Jery tidak terima di salah kan.
" Kau ingin makan mangga iya ? Tapi aku tidak bisa memanjat, Di ambilkan mang Jajang mau ? Atau pakai tangga saja ya ?" Jery berusaha menawar.
" Sebenar nya ayah anak anak itu kau atau mang Jajang ? Kenapa harus mang Jajang yang memanjat nya ?" Papa Jack kembali meradang saat melihat Wajah Senja semakin murung.
" Jelas Jery lah ! Orang Jery yang pertama yang merasakan nya ! Jery hebat bukan ? Sekali tembak langsung Jadi, Papa dan Mama meminta satu cucu dan Jery memberikan nya 3 hebat bukan ?" Bangga nya.
" Lalu kenapa Mang Jajang yang harus memanjat pohon Mangga nya ?" Tanya Mama nya.
" Ma, Jery mana bisa memanjat. " Melas nya mohon ampun.
" Itu urusan mu--"
" Tidak apa Pa. Senja sudah tidak ingin lagi Mangga nya, Senja gak Papa kok. " Lirih nya pelan.
" Senja...bukan begitu maksud ku Sayang...Aku akan memanjat nya untuk mu yaa...Sudah jangan menangis lagi ya..." Entah sadar atau tidak Jery memanggil Senja dengan kata Sayang, bahkan ketiga orang yabg berada disana mendengar nya dengan jelas.
" Janji ? Tapi jika tidak mau juga tidak apa ! Aku bisa meminta mang Jajang saja yang memanjat nya, biar mang Jajang saja yang menjadi ayah dari anak anak ku. "
" Hey ! enak saja. Mana bisa begitu ? Oke aku akan pulang lusa, Jangan menangis lagi ya ? " Jery berusaha membujuk Senja.
Senja tersenyum malu disana masih dalam pelukan Mama mertua nya.
" Mau coklat juga. Yang banyak. " Lanjut Senja lagi.
" Iya, Apalagi ?" Tanya Jery lembut.
" Mau Kerumah ibuk bapak boleh ?"
" Iya, Nanti kita kesana. !"
" Mau Naik kuda di kebun teh boleh juga ?" Tanya nya lagi.
" Boleh !."
" Mau makan bakso aci boleh ? Rujak serut ? Cendol dawet ? Asinan bogor ? Lontong balap ? Sate madura boleh ?" Kontan saja Semua orang melongo disana.
Bagaimana bisa wanita yang tadi nya menangis sekarang banyak permintaan nya ? Apa semua itu ?
Jery tidak pernah mendengar nya ? Iyakan saja lah pikir nya.
" Iya, Boleh !" Jawab Jery akhir nya.
" Cepat pulang, Aku menunggu Tuan. " Ucap Senja malu malu.
" Beri aku senyuman ," Pinta Jery lagi.
" Tidak ! Aku tidak mau sebelum Tuan mengabul kan semua keinginan ku. !"
" Bagus ! Kau siksa saja suami bodoh mu itu. Biar tau rasa dia. " Imbuh Papa mertua nya.
" Pa, Jangan meracuni pikiran Senja, Dia gadis baik dan polos. " Ucap Jery tak terima.
" Iya, Dan kau yang telah merusak wanita polos itu. Sudah, Kerja kau sana. Kami ingin menghabis kan uang yang kau hasil kan. Ayo kita belanja. " Ajak sang Papa.
" Ck, Dasar Tua bangka !" Umpat Jery kesal.
" Kau tidak memerikan istri mu kartu ? Suami apa kau Hah ?" Imbuh Mama Nya kali ini.
" Tuan Jery memberikan ini Ma," Senja mengeluar kan kartu kartu yang di tinggalkan Jery untuk nya.
" Lihat, Istri ku membela ku !"
" Terserah Mu ! "
Tut !
Papa nya mematikan sambungan telepon begitu saja.
" Ayo, Bersiap. Kuta habiskan uang suami mu itu. " Ajak Mama Claire.
...🤣🤣🤣...
Anak Mang Jajang apa anak Jery ?
Follow ige ibuk @amelia_falisha1511
.
.
hadir thor☺️