Pernahkah kamu menyatakan cinta pada seseorang, yang kamu sukai di depan umum?
Celine Ainsley, pernah menyatakan cintanya pada seorang lelaki, kakak seniornya, saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas.
Joseph Scott, menolak pernyataan cinta Celine dengan dingin, membuat Celine jadi bahan tertawaan semua teman sekolahnya.
Peristiwa yang sangat memalukan!
Momen itu terjadi, lima tahun yang lalu, dan sekarang tanpa di duga, mereka bertemu lagi di reunian lima tahun sekolah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31.
Tidak butuh begitu lama, Asisten Joseph dapat membuat bagian pemasaran satu persatu, yang akan mengikuti meeting memasuki ruang meeting.
Mereka terkejut melihat Joseph telah berada dalam ruang meeting, dan di meja telah di letakkan berkas yang akan mereka bahas dalam meeting pagi ini.
"Tuan Scott, kami tidak di beritahu kalau hari ini ada meeting, kenapa begitu mendadak sekali, Tuan?" tanya seorang pria yang masuk ke ruang meeting.
Sepertinya pria itu memiliki jabatan yang penting di bagian pemasaran. Saat tadi ia datang ke bagian pemasaran, pria itu tidak ada di sana.
"Bukankah sudah di beritahu satu jam yang lalu, akan ada rapat jam sepuluh?" Joseph balik bertanya.
Joseph menoleh ke arah Celine.
"Saya sendiri yang datang memberitahukan langsung kepada Manajer pemasaran, Nona Belinda!" jawab Celine dengan raut wajah serius.
Pria yang tadi bertanya pada Joseph, seketika menunjukkan raut wajah marah kepada seorang wanita, yang dengan anggunnya memasuki ruang meeting.
"Apa yang telah kau lakukan?!" tanyanya dengan tekanan nada, yang tajam kepada wanita tersebut.
"Apa? ada apa dengan mu?" wanita itu balik bertanya, dengan raut wajah bingung memandang pria rekan satu departemennya tersebut.
"Bukankah tadi Sekretaris Tuan Scott menyampaikan kepadamu, akan ada meeting jam sepuluh ini?" nada suara pria itu terdengar semakin kesal.
Wanita itu, Belinda, Manajer pemasaran, terdiam di tempatnya dengan raut wajah biasa saja.
Ia menunjukkan sikap biasa saja, tanpa merasa bersalah sama sekali. Dan sikapnya itu, diam-diam di perhatikan Joseph.
"Apakah kau masih ingin bekerja di perusahaan Scott?" tanya Joseph dengan nada dingin, dengan tatapan matanya memandang map berkas di atas meja.
Belinda masih tetap diam, dan ia merasa kalau Joseph tidak bicara padanya, karena ia sudah lama bekerja di grup Scott, jadi menurutnya pertanyaan Joseph bukan di tujukan padanya.
Perlahan ia memandang Celine, yang masih berdiri pada posisinya sedari tadi, karena ia Sekretaris baru yang masih belum mengerti, dengan jalannya meeting pada sebuah perusahaan.
"Kenapa kau tidak menjawab apa yang di katakan Tuan Scott?" tanya Belinda dengan nada dingin.
Brakk!!
Tiba-tiba Joseph memukul meja dengan tangannya, dan membuat semua terkejut dengan apa yang di lakukan Joseph.
"Sungguh lancang kau! berani sekali kau bicara seperti begitu kepada Sekretaris ku!!" nada suara sangat kencang, membuat semua terkejut.
Dan mata Joseph pun memandang Belinda, dengan tatapan yang begitu dingin. Membuat Belinda baru tersadar, kalau Joseph sebenarnya marah padanya.
Belinda dengan cepat merubah raut wajahnya, dan posisi duduknya. Ia pikir Joseph menegur Sekretaris barunya, yang kinerjanya yang tidak baik.
"Apa maksud mu tidak memperdulikan pemberitahuan Sekretaris ku, kalau ada meeting di jam sepuluh?!" tanya Joseph dengan nada yang sudah mulai meninggi.
"Saya.. saya.. "
"Apakah karena dia Sekretaris baru, jadi kau tidak merasa penting dengan apa yang ia sampaikan?!"
Belinda menundukkan wajahnya, ia mengepalkan tangan dengan erat. Ia merasa Joseph melebih-lebihkan permasalahan, tentang status Sekretaris baru, yang menurutnya tidak begitu cocok menjadi seorang Sekretaris.
"Tuan, saya Manajer yang sudah lama bekerja di grup Scott, soal dia memberi informasi kepada kami, itu kan... sebagai bentuk latihan padanya, agar dia lebih baik lagi ke depannya!" jawab Belinda dengan penuh percaya diri, karena seorang pegawai junior, perlu di latih secara mental, agar dapat lebih baik lagi kedepannya.
Brakkk!!!
Joseph melemparkan map berkas dengan kasar ke arah Belinda, dan membuat semua yang ada dalam ruang meeting terperanjat saking kagetnya.
Belinda lebih terkejut dengan apa yang dilakukan Joseph padanya, sehingga ia berdiri dari duduknya.
"Jadi menurutmu! aku perlu di latih agar kuat mental menghadapi kalian, yang sudah mulai bertingkah seperti pemilik perusahaan, begitu?!!" sentak Joseph dengan nada yang tinggi.
"Ti... tidak, Tuan!" jawab Belinda menciut.
Ia benar-benar telah melakukan kesalahan, pesan yang di sampaikan Sekretaris baru itu, pesan dari Joseph yang harus mereka dengarkan.
"Akhirnya kau mengerti apa yang telah kau lakukan! dan.. sekarang aku ingin kau urus ke bagian HRD surat pengunduran diri mu! aku tidak suka kau menindas Sekretaris ku, karena dia Sekretaris baru!!"
Semua yang ada dalam ruangan itu membeku di tempatnya masing-masing, tidak berani untuk buka suara, karena Joseph telah menunjukkan sikap kejamnya.
Bersambung.....
udh d usir scra hlus,msh ga ngrti....
malu woooyyy....