🥉 Juara 3 YAAW Priode 3 2024 Genre Pria
"Jangan bunuh aku, tidaaaaak."
Crassss.
Kepala jatuh menggelinding dari anak nya ketua kampung yang baru menikah, sejak saat itu setiap malam purnama maka akan selalu ada korban yang jatuh, banyak nya korban dengan bentuk sama membuat wanita sakti bernama Purnama juga di curigai oleh banyak orang.
Benarkah bila Purnama si wanita ular kembali di jalan yang sesat?
Benarkah bila kata orang dia kembali kejalan sesat untuk menyempurnakan ilmu nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. di datangi warga
Purnama menatap para warga uang sudah beramai ramai datang di rumah nya, tentu dengan pelopor yaitu Pak Lurah dan Usman yang sudah mendapatkan pelajaran dari Arya. Zidan kebetulan sedang di kota sehingga dia juga tidak tau bahwa orang orang sudah mendatangi rumah nya lagi, masih dengan tuduhan yang sama seperti sebelum nya.
Tapi kali ini mereka lebih yakin karena sudah melihat secara langsung bahwa Arya yang menjadi manusia ular, maka dapat di pastikan bahwa dia yang membunuh banyak korban dan memakan jantung nya. Lubis memaksa masuk kedalam rumah Arya, dengan alasan ingin menggeledah bagian dalam untuk mencari apa jantung para korban di simpan dalam rumah ini.
Namun Fatma tidak memberikan izin karena mereka ingin masuk tanpa permisi, bukan karena takut bahwa dia menyembunyikan fakta. tapi sikap mereka yang sejak awal sudah tidak sopan, membuat siapa pun akan merasa geram walau para warga yang datang ini sudah tua, ulah mereka sendiri yang membuat orang tidak bisa untuk menghargai.
Maka nya Fatma tetap kekeh menahan di depan pintu rumah tidak memberi izin pada semua yang ingin masuk, bahkan bila memang harus adu jotos pun dia sanggup karena harga diri sedang di pertaruhkan di hadapan orang banyak ini tentu nya, wanita bercadar pun tak gentar untuk menghadang.
"Di mana Arya sekarang?!" sentak Pak Lurah sangat sengit.
"Pantas kah orang yang di sebut lurah tapi bertanya dengan nada begitu? di mana sopan santun mu wahai manusia yang bernama Hartono!" geram Purnama.
"Tidak usah sok membahas sopan santu ku! kau pasti tidak bisa menjawab kan di mana adik mu, karena adik mu sedang melarikan diri setelah ketahuan oleh para warga bahwa dia adalah manusia ular." sengit Pak Lurah.
"Jangan sembarangan berkata, Pak Lurah!" Fatma juga membela suami nya.
"Aku tidak pernah bohong, bukan cuma aku yang melihat dia menjadi manusia setengah ular! ini berpasang pasang mata melihat dia yang memasukan kotoran sapi kedalam mulut ku, dia ingin membunuh ku." sentak Pak Lurah.
"Kenapa bisa ketahuan, bukan lah Xiefa bisa membuat sirep?" Maharani juga kaget.
"Sirep dia kuat, kok aneh ya bisa ketahuan." Xiela juga bingung.
"Hancur sudah, mereka pada melihat Arya pula sedang menjadi ular." cemas Nilam kelabakan.
"Ini bocah juga kemana sih, kalau dia ada di sini kan bisaa gerak cepat membuang ingatan orang orang ini." Maharani berulang kali menatap jalanan.
Tangan Purnama saja sampai terkepal erat karena sekarang tuduhan kian masuk akal pada mereka, ini juga kenapa kok Arya bisa sampai ketahuan oleh para warga saat sedang mengerjai Pak Lurah. soal itu sudah mendapat izin dari dia, Purnama juga setuju bila Hartoni sedikit di berikan pelajaran
Namun siapa sangka bahwa masalah malah datang lagi, karena rasa kesal mereka pada Hartono. sekarang menimbulkan masalah besar yang membuat warga sangat yakin Arya adalah pelaku nya, Nino mendekati Purnama agar wanita ini tidak semakin emosi.
"Tenang lah, kau panggil saja Arya sekarang." suruh Nino.
"Arya sedang tidak ada di rumah, Pakde." ujat Purnama.
"Aduh! kok bisa kebetulan gini sih." keluh Nino juga bingung.
"Cepat suruh keluar adik mu! tidak usah mengelak lagi, dia yang sudah membunuh banyak orang." sentak Lubis.
Braaaak.
Pintu rumah yang dari sebelah samping di tendang oleh Usman dan Mus, mereka tetep kekeh ingin masuk kedalam rumah nya Arya. anak anak Arya saja sampai ketakutan melihat dua orang masuk dengan raut wajah yang sangat menakutkan, mereka duduk meringkuk di sebelah nya sofa besar.
"Keluar kau siluman, tunjukan dirimu!" teriak Usman sangat menyala.
"Kau adalah pembunuh calon istriku! bangsaaat, keluar lah kau sekarang." pekik Mus juga.
Duaaak, Duaaaak.
Pintu kamar nya Arya juga di tendangi oleh mereka berdua, membuat emosi Fatma sudah tidak bisa terbendung lagi. di biarkan malah makin menjadi, maka lebih baik bila sekarang turun tangan untuk mengurus dia manusia ini.
"Keluar kau iblis! tak akan aku mengampuni mu, sejak dulu aku sudah curiga kalau kau bukan manusia." geram Usman.
Duaaaak.
Kali ini bukan pintu rumah yang di tendang, melainkan punggung nya Usman hingga pria itu jatuh menabrak dinding kamar dengan keras nya. tangan patah kian rusak lagi, karena tulang belum bersambung seperti semula.
"Kurang ajar kau ya lama lama, aku sudah menahan emosi ini dari tadi." geram Fatma yang barusan menendang Usman.
"Rasakan ini." Mus maju sambil membawa batang kayu.
Tapi mendadak tubuh nya kaku tidak bisa bergerak, karena sudah di totok oleh Leha sehingga kaku lah dia. member Purnama satu ini memang menguasai bidang obat serta akupuntur kuno, sehingga dia tau titik lemah lawan nya.
"Sini kau!" Fatma menjambak rambut Usman dan di seret keluar.
Plaaak, Plaaaak.
Di sempat kan dulu menampar dua kali wajah nya Usman, baru lah kemudian di bawa keluar dari dalam rumah dengan cara di lemparkan sehingga tambah sengsara saja rasa nya tangan ini. Mus yang masih jadi mainan nya Leha, dati atas sampai bawah di gerayangi oleh setan bencong satu ini. Mus ketakutan setengah mati, karena ini pasti setan yang pernah menghajar nya pikir dia.
"Sopan kau ya kalau bertamu di rumah orang, kau pikir siapa dirimu sehingga bisa masuk seenak nya dan menghancurkan barang di rumah ku!" Fatma sangat geram.
"Kami tidak akan kurang ajar bila kalian mengeluarkan Arya sekarang! atau memang dia sedang tidak ada di rumah karena berburu mangsa?" seringai Pak Lurah.
"Aku tidak paham kenapa kalian begitu benci pada keluarga ku! padahal kami hidup sama sekali tidak pernah merepotkan kalian." heran Purnama.
"Tidak usah banyak drama kau wanita sialan, cepat katakan di mana Arya!" sentak Risman.
"Wah nada bicara mu galak sekali ya!" Purnama menatap Risman dalam.
Yang di tatap begitu ngeri karena metasa pernah mendapat tatapan begini, namun dia lupa itu tatapan dari siapa. reaksi tubuh Risman juga sangat lain sehingga dia tidak berani mau dekat dekat dengan wanita cantik ini, ada sesuatu yang berbeda sekali.
"Bukti apa yang kalian punya sehingga bisa menuduh adik ku begini?" Purnama menatap warga dengan serius.
"Saat dia sedang menyumpal mulut Hartono menggunakan tai sapi, kami melihat Arya menjadi manusia setengah ular! tapi aku rasa itu hanya karena gelap nya malam saja, belum tentu itu ular sungguhan." jelas Nino.
"Kau tidak usah membela Purnama terus, No!" bentak Risman.
Nino menarik nafas berat karena dia lagi yang di salahkan, padahal niat nya hanya ingin bicara mewakili agar santai, namun orang orang malah menuduh dia membela Purnama dan adik nya pula. serba salah harus bagai mana, sedangkan dia di sini hanya berusaha menjelaskan dengan baik, bila yang lain yang membuka mulut maka akan lain cerita karena mereka mengatakan dengan emosi.
"Aku cuma mengatakan hal yang tadi kita lihat, memang benar kan kalau kita tidak melihat nya jelas." ucap Nino.
"Yang lain memang tidak melihat jelas, tapi aku menyaksikan sendiri dan juga aku di belit oleh ekor ular nya Arya!" geram Pak Lurah yang memang di belit oleh Arya.
"Sialan, Arya apa tidak sadar kalau para warga akan datang! kenapa dia lama sekali, dan kenapa bisa sampai ketahuan." batin Purnama dalam hati nya.
"Kenapa kau diam saja? sudah tidak bisa menyangkal lagi kan, kau dan adik mu memang iblis yang membunuh banyak orang! ternyata benar kata Mbah ku, bahwa kau adalah siluman ular yang sering makan jantung manusia." geram Pak Lurah sangat marah.
"Jangan membawa hal lama yang belum pasti juga, Pak Lurah!" sergah Nino tetap di pihak Purnama.
Pak Lurah sudah tidak sabar lagi karena Purnama tidak bisa juga menjawab bahwa Arya ada di dalam rumah atau tidak, maka dia langsung masuk untuk mencari keberadaan nya Arya.
Lagi kerja nich, ada notif langsung gasss....🤗🤭
pagi slmat juga thor,,,semangat braktivitas
semangat juga thor.