NovelToon NovelToon
Dendam Kuroten: Sang Pemimpin Pasukan Iblis

Dendam Kuroten: Sang Pemimpin Pasukan Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yusei-kun

Tiga ribu tahun setelah Raja Iblis "Dark" dikalahkan dan sihir kegelapan menghilang, seorang anak terlahir dengan elemen kegelapan yang memicu ketakutan dunia. Dihindari dan dikejar, anak ini melarikan diri dan menemukan sebuah pedang legendaris yang memunculkan kekuatan kegelapan dalam dirinya. Dipenuhi dendam, ia mencabut pedang itu dan mendeklarasikan dirinya sebagai Kuroten, pemimpin pasukan iblis Colmillos Eternos. Dengan kekuatan baru, ia siap menuntut balas terhadap dunia yang menolaknya, membuka kembali era kegelapan yang telah lama terlupakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusei-kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuan Tenebris Arcanum

"Suijin no Tsurugi the First Dance: Xiphias Gladius" tanpa basa-basi, Yusei langsung menyerang, menghunuskan pedangnya dengan kecepatan penuh. Lawannya mencoba menghindar, namun dengan kecepatan serangan Yusei, ia berhasil mengenai bagian pinggang sedikit sehingga merobek baju lawannya dan terbuat luka goresan pada bagian pinggang lawannya.

"Oi oi, jangan terburu-buru begitu, kita perlu bicara dulu sebentar. Anggota terakhir Shimizu" sambil tersenyum tipis meskipun darah menetes tipis dari pinggangnya yang terluka. Namun Yusei terus mendekat dan menyerang menggunakan pedangnya. Akhirnya pria tersebut mengeluarkan dua belatinya untuk beradu dengan pedangnya Yusei.

"Di dunia yang penuh sihir ini, tak ku sangka masih ada orang yang menggunakan belati" ucap Yusei sambil terus menyerang dan menebaskan pedangnya. "Apa bedanya dengan dirimu" ucap lawannya sambil menangkis setiap serangan Yusei dengan kedua belatinya.

Yusei menyerang dari berbagai sisi, depan, kiri, kanan, dan juga atas atau bawah. Lawannya melompat menghindari setiap serangan Yusei sambil sesekali menangkisnya dengan belati. Kedua belati milik pria tersebut beradu dan terdengar dentingan suara logam yang saling beradu dan menciptakan percikan-percikan api.

"Kau terlalu terburu-buru. Tapi sebagai anggota klan yang terkenal dengan kehebatan sihirnya, senimu dalam berpedang boleh juga" ucap pria itu yang mencoba mengajak Yusei bicara, namun Yusei terus menyerang tak menghiraukan pria tersebut. "Baiklah, jika kau ingin serius. Rasakan ini" ucap pria tersebut sambil mengeluarkan petir dari kedua belatinya dan mengarahkannya ke Yusei. Namun Yusei dengan sigap berhasil menghindari petir tersebut meskipun dari jarak yang cukup dekat.

"Suijin no Tsurugi the Second Dance: Shark Wave" dengan cepat Yusei mengayunkan dan menebaskan pedangnya ke arah lawannya sehingga membentuk seperti gelombang yang membuat lawannya terhempas jauh ke belakang dan menghantam sebuah batang pohon sehingga salju-salju dari daun pohon tersebut terjatuh ke bawah.

Tak sampai disitu, Yusei terus menyerang dengan tidak kenal ampun ke arah lawannya. "Aqua Tempest" dengan menciptakan ledakan air, membuat area di sekitar menjadi hancur. Lawan berhasil menghindar, namun pohon yang ada di belakangnya hancur menunjukkan seberapa kuat serangan yang diciptakan olehnya. Dengan sangat cepat, Yusei melesat ke arah lawannya, namun kali ini lawannya mencoba untuk bangkit dan ketika Yusei telah dekat, ia mengeluarkan petir dari seluruh tubuhnya sehingga menciptakan ledakan yang cukup kuat. Yusei yang melesat dengan sangat cepat tidak sempat untuk menghindar dan terkena ledakan tersebut sehingga membuatnya terhempas cukup jauh.

"Sial, jika aku membunuhnya, ia adalah tangkapan yang langka. Jika tidak, nyawa ku yang akan melayang" pikir pria itu. Kemudian tanpa pikir panjang, ia mencoba menggunakan elemen petirnya yang sangat kuat, mengalirkan petir ke seluruh tubuhnya dan juga ke belatinya, lalu menyerang ke arah Yusei yang sedang mencoba untuk berdiri.

"Suijin no Tsurugi the Third Dance: Sea Snake" Yusei dengan lincah memutari pria tersebut sehingga ia berada dibelakang pria tersebut lalu menghunuskan pedangnya ke arah pria tersebut, pria itu berbalik dengan cepat dan menangkis dengan belatinya yang sudah dialiri petir. Akhirnya, Yusei pun terkena sengatan dari petir tersebut yang meledak sehingga mengenainya membuat ia dan lawannya terlempar ke arah yang berbeda.

Keduanya sama-sama mencoba untuk bangkit, saling serang dan beradu pedang dengan belati. Pria tersebut melemparkan satu belatinya ke arah Yusei, sementara ia berlari melesat dan bersiap menikam Yusei dengan belatinya yang satu lagi. Yusei menghindari belati yang terlempar ke arahnya, namun mengenai pipinya sedikit sehingga menciptakan goresan luka, serta petir pada belati tersebut membuat Yusei tersengat sehingga ketika lawannya sudah dekat, genggaman pedang Yusei yang tidak terlalu kuat membuatnya kalah beradu dengan belati sehingga membuatnya terlempar dan pedangnya terlepas.

"Sekarang..." ucap pria tersebut yang kemudian menyerang ke arah Yusei dengan tinjunya yang sudah dialiri petir. "Sial" ucap Yusei yang kemudian melompat ke samping menghindari serangan pria tersebut sambil berlari ke arah pedangnya. Yusei berhasil menghindari tinju pria tersebut, namun pria tersebut yang sedang melesat meskipun tidak mengenai Yusei dengan tinjunya, ia menembakkan petirnya tepat ke arah Yusei. Yusei yang segera mencabut pedangnya kemudian mengarahkannya ke petir tersebut. Serangan pria tersebut berhasil ditepis oleh Yusei dengan pedangnya, namun petirnya terlalu besar sehingga tetap mengenai Yusei.

Pria itu kemudian melemparkan belatinya yang satu lagi ke arah Yusei. Yusei yang baru saja terjatuh mencoba melompat ke samping. "Kena kau" ternyata pria tersebut sudah berada disamping tepat di posisi Yusei melompat. "Iron Thunder Fist" dengan pukulan petirnya, pria tersebut berhasil mengenai Yusei dan membuatnya terjatuh dengan penuh luka dan sengatan petir.

"Ini yang terakhir" ucap pria tersebut yang kemudian mendekati Yusei dan menendang Yusei dengan kakinya yang sudah dialiri petir sehingga Yusei yang sedang terjatuh menjadi terlempar ke sebuah tepi-tepi tebing kecil dan kemudian terjatuh ke tanah.

"Ku pikir aku harus kehilangan suatu tangkapan yang langka, namun sepertinya tidak perlu" ucap pria tersebut yang kemudian mendekati Yusei yang sudah kesulitan bergerak. Pria tersebut mengeluarkan suatu obat bius dari sakunya. "Kau sudah tidak bisa apa-apa lagi, disini tidak akan ada seorang pun yang akan menolong mu" ucap pria tersebut sambil terus mendekat dan ingin menyuntikkan jarum obat tersebut kepada Yusei.

"Tidak ada siapa-siapa ya..." gumam Yusei yang sudah tertidur tak berdaya sambil melihat ke langit yang dijatuhi oleh butiran-butiran salju. Sementara itu, ketika pria tersebut sudah semakin dekat dan ingin menyuntikkannya kepada Yusei. Tiba-tiba seekor naga biru bermata merah muncul dan menghantam pria tersebut dengan sangat keras sehingga membuatnya terlempar dan salah satu tangannya terputus. Pria tersebut terlempar dengan cukup keras. "Sial.." erangan pria tersebut sambil mengeluarkan darah dari mulutnya.

Tubuh Yusei terhuyung saat ia mencoba berdiri. Luka-luka akibat sengatan listrik di sekujur tubuhnya memaksanya meringis kesakitan. Dengan nafas terengah, ia menyeret kakinya menuju pedangnya, Suijin no Tsurugi, yang tergeletak di tanah yang bersalju. Tangan bergetar, namun penuh tekad, mencabut pedang itu dari tempatnya. Cahaya biru samar dari pedang tersebut menerangi wajah Yusei yang penuh luka dan keringat.

"Katakan siapa kau, dan apa tujuanmu," ucap Yusei dengan suara yang berat namun tegas. Matanya menatap tajam ke arah pria yang tersungkur di tanah, di hadapannya. Familiar naga biru yang telah ia panggil kini berdiri megah di sampingnya, tatapannya tak kalah mengintimidasi.

Pria yang terluka itu hanya tertawa kecil, meski darah segar masih mengalir dari sudut bibirnya. "Bunuh saja aku... Tujuan kami jauh lebih penting, bahkan melebihi nyawaku sendiri," jawabnya dengan senyum yang penuh penderitaan.

Kemarahan Yusei meningkat, namun ia menahannya. "Aku tanya sekali lagi, siapa kau?" Kali ini suaranya lebih tegas, penuh otoritas, namun pria itu tetap tersenyum, meski tubuhnya jelas menunjukkan tanda-tanda kesakitan yang luar biasa.

Dengan tatapan dingin, Yusei mengangkat pedangnya. "Sepertinya kau tak memberiku pilihan lain." Ia mulai mengumpulkan energi sihir yang kuat ke dalam Suijin no Tsurugi. "Suijin no Tsurugi The Second Dance : Jet Shark Wave!"

Yusei mengayunkan pedangnya, menciptakan gelombang air raksasa berbentuk hiu yang menyelimuti aura mematikan. Di saat yang bersamaan, naga biru miliknya bergabung dengan serangan itu, meningkatkan kekuatannya hingga tak terbendung. Gelombang dahsyat itu meluncur dengan cepat menuju pria tersebut, membawa kematian yang tampaknya tak bisa dihindari.

Namun, tepat ketika serangan itu hampir mengenai pria tersebut, sebuah cahaya menyilaukan muncul. Cahaya itu menabrak serangan Yusei, menciptakan ledakan besar. Angin ledakan membuat tanah bergetar, dan suara dentuman keras menggema di udara.

Ketika cahaya itu perlahan memudar, naga Yusei telah menghilang, dan di depan pria yang hampir mati itu berdiri seorang pria lain. Sosok itu memiliki aura yang luar biasa kuat, dengan energi cahaya yang tampak berpendar di sekitarnya. Matanya tajam, penuh percaya diri, dan tubuhnya tegap seperti ksatria.

"Kau tidak apa-apa, Ren?" tanya pria tersebut dengan nada tenang namun penuh wibawa.

Pria yang tersungkur itu, ternyata bernama Ren, menatap penyelamatnya dengan mata penuh rasa syukur. "Ti-tidak apa-apa, Tuan Ryusei. Aku... aku tidak menyangka akan selamat."

Ren menundukkan kepala, merasa bersalah. "Anda tidak perlu jauh-jauh datang hanya untuk menyelamatkan saya, Tuan Ryusei. Memang sudah menjadi takdir saya untuk mati di sini."

Ryusei menggeleng pelan. "Nyawaku dan nyawamu memiliki nilai yang sama. Sudah menjadi tugasku untuk melindungi." Suaranya tenang, namun setiap kata yang diucapkannya mengandung otoritas yang sulit dibantah.

Ryusei kemudian mengalihkan pandangannya kepada Yusei, yang berdiri dengan Suijin no Tsurugi di tangannya. "Yusei Shimizu, anggota terakhir dari klan Shimizu yang legendaris. Aku kagum, kau telah membangkitkan familiar sekuat itu."

Ia melangkah maju perlahan, sorot matanya tajam. "Bergabunglah dengan kami. Kami membutuhkan orang sepertimu. Dengan kekuatanmu, kita bisa mengakhiri semua ini."

Yusei menyipitkan mata, penuh curiga. "Aku bahkan tidak tahu siapa kalian. Kalian menyerangku tanpa alasan, dan sekarang kalian mengajakku bergabung? Apa maksud kalian sebenarnya?"

Ryusei menghela nafas, lalu menatap ke langit yang mulai gelap. "Dunia ini sudah tidak memiliki harapan, Yusei. Sebentar lagi, dunia yang busuk ini akan dihancurkan oleh Kuroten. Semua akan tenggelam dalam kegelapan bersama para iblis."

Yusei tak bergeming, namun ia tetap mendengarkan.

"Namun, bahkan jika Kuroten berhasil dikalahkan," lanjut Ryusei, "siklus ini tidak akan berhenti. Akan selalu ada pemilik elemen kegelapan berikutnya, yang akan terlahir entah dari mana. Meski ia adalah orang baik sekalipun, manusia akan tetap memandangnya sebagai ancaman, sebagai iblis. Mereka akan dihina, disiksa, diasingkan... hingga akhirnya mereka benar-benar menjadi raja iblis yang baru."

Ryusei menatap Yusei dalam-dalam. "Siklus ini sudah berlangsung selama ribuan tahun. Setiap kemenangan yang diraih manusia hanyalah awal dari kehancuran berikutnya. Itulah sebabnya kami hadir dan kami akan mengakhiri siklus ini untuk selamanya."

Yusei memandang Ryusei dengan tatapan penuh kebimbangan. Kata-kata itu menghantamnya dengan berat, namun ia tetap berdiri kokoh. "Dan bagaimana caramu menghentikan siklus ini?" tanyanya.

Ryusei tersenyum tipis. "Dengan menghancurkan sistem dunia ini, dan membangun dunia baru yang bebas dari kebencian dan diskriminasi. Bersama kami, kau bisa menjadi bagian dari perubahan itu. Kami akan menghilangkan semua elemen yang ada di dunia ini, hingga manusia tak lagi bergantung dengan sihir, dan tak akan ada lagi raja iblis baru yang akan terlahir"

"Untuk itu, bergabunglah dengan kami, TENEBRIS ARCANUM..."

1
Dhea Ayu Putri
/Smile/
Yusei Shimizu: /Smile/
total 1 replies
Raja Semut
semangat author up nya biar gua juga makin rajin ngasih hadiah nya
Yusei Shimizu: siap, sarannya diterima...
Raja Semut: author tolong klo buat novel usahakan fkus aja di satu karakter ngak usa terlalu banyak cerita in karakter sampingan klo gini mah judul nya ngak sesuai sama cerita nya karna ngak berfokus pada karakter utama/Speechless/
total 2 replies
ig : mcg_me
Menarik,
Mar Briyith ER
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Yusei Shimizu: nantikan selalu updatenya ya kakak /Grin/
total 1 replies
Vash the Stampede
Aku udah ngebayangin situasi karakter-karakter disini ke kehidupan nyata, bisa ngeri ngeri sedap gitu loh!
Yusei Shimizu: nantikan selalu update terbarunya ya kakak /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!