Sosok mayat perempuan ditemukan di sebelah kandang kambing.
Saksi mata pertama yang melihatnya pergi menemui kepala desa untuk memberitahukannya.
Kepala desa melaporkan kejadian menghebohkan ini ke kantor polisi.
Serangkaian penyelidikan dilakukan oleh petugas untuk mengetahui identitas mayat perempuan dan siapa pelaku yang membunuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anita
Tidak berapa lama setelah menerima laporan. Para petugas kepolisian Polres Tanah Tandus langsung bergerak menuju ke lokasi kejadian.
Tim penyelidikan dan penyidikan di pimpin oleh Arjuna, beliau adalah Kasat Reskrim Polres Tanah Tandus.
Hujan berbaik hati untuk menghilang dan berganti membiarkan sinar terang matahari yang akan membantu para petugas polisi.
Senin, 15 Februari 1999, pukul 09:40
Ketika sampai di TKP para petugas langsung mengamankan lokasi kejadian.
Mereka memeriksa dengan seksama tempat dimana mayat perempuan itu ditemukan. Di sebelah kandang kambing. Di sekitarnya dan juga di sekelilingnya.
Petugas meminta keterangan para saksi.
Petugas memeriksa kondisi si mayat.
Sepasang sepatu wanita berwarna merah maroon yang tampak masih baru. Ukuran 37.
Sosok perempuan yang tergeletak begitu saja di tanah. Mengenakan gaun berwarna kuning dengan motif kupu-kupu berwarna hitam. Mengenakan jaket berwarna cokelat yang tidak dikancingkan dan celana jeans berwarna biru.
Sosok perempuan itu terlihat sangat pucat. Wajahnya miring ke kanan. Matanya sudah tertutup.
Rambut hitam nya yang sebahu. Kulit tubuhnya yang putih, dan pakaiannya, masih dalam keadaan kering.
Sama sekali tidak memakai perhiasan dan tidak ada barang bawaan lainnnya.
Petugas mengambil gambar perempuan tidak bernyawa itu beserta jejak-jejak yang masih tersisa. Hujan deras semalam terlalu berpengaruh sehingga menghilangkan jejak-jejak yang seharusnya masih tertinggal.
Setelah petugas selesai memeriksa TKP dan juga jasad perempuan itu di tempatnya ditemukan. Saatnya untuk masuk ke tahap berikutnya.
Polisi membawa jenazah perempuan itu ke RSUD Tanah Tandus guna pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa petugas tetap tinggal di desa Janjiwan untuk melakukan olah TKP lebih lanjut. Selain itu mereka juga akan mendalami keterangan para saksi.
*
Dengan data dan fakta yang didapatkan mulailah proses penyidikan.
Identitas mayat perempuan.
Setelah ditelusuri akhirnya petugas berhasil mengetahui siapa sosok mayat wanita muda tersebut.
Memang warga desa Janjiwan belum mengenalnya. Tapi sejatinya mulai hari senin ini perempuan itu akan menjadi bagian dari komunitas desa mereka.
Sosok perempuan itu bernama Anita Jelita, berusia 22 tahun dan dia adalah seorang guru. Seharusnya hari ini ia sudah mulai masuk untuk mengajar di SD Negeri Janjiwan.
Anita bukanlah orang dari kabupaten Tanah Tandus. Sesuai dengan alamat yang tertera di KTP nya, Anita berasal dari kabupaten Riyak. Sebuah kota yang berjarak dua jam dari kecamatan Tepati.
Itulah data yang diperoleh dari kecamatan tentang identitas mayat perempuan itu.
Anita tiba di kecamatan Tepati kemarin di hari minggu 14 Februari pukul 11.00 siang. Hari itu ia langsung singgah ke rumah indekos yang sudah dipesannya satu minggu yang lalu.
Menurut kesaksian dari para penghuni kos yang lain dan juga pemilik rumah indekos, Anita datang bersama seorang laki-laki muda seumurannya. Laki-laki yang sama yang mengantarnya seminggu yang lalu ketika mencari kos di Tepati.
Ciri-ciri laki-laki itu berperawakan kurus dan tinggi. Kulitnya gelap dan rambutnya gondrong. Menurut ibu kos yang pernah berjumpa denganya, laki-laki itu mempunyai mimik muka yang tegas dan juga tidak banyak bicara.
Setelah tiba di kos di siang hari itu, Anita dan teman laki-lakinya keluar dari kamar kos untuk pergi mencari makan sekitar jam dua siang.
Itulah kesaksian para saksi di rumah indekos yang terakhir kali melihat Anita. Mereka juga belum terlalu akrab dan mengenal ibu guru muda tersebut.
Dengan keterangan itu petugas kepolisian mencari laki-laki yang diduga sebagai teman dekat dari Anita untuk dimintai kesaksian. Sejauh ini ialah orang yang paling dicurigai atas kematian Anita.
Di hari itu juga pihak kepolisian pun juga langsung bergerak untuk mengabari peristiwa pedih ini kepada keluarga Anita.
*
Senin, 15 Februari 1999, pukul 12:50
RSUD Tanah Tandus
Jasad Anita.
Jenazah perempuan tidak bernyawa itu sekarang berada di kamar jenazah RSUD Tanah Tandus.
Jam 13:40 telah selesai dilakukan pemeriksaan terhadap tubuh si mayat.
Visum luar atau pemeriksaan tubuh bagian luar dilakukan oleh dokter jaga rumah sakit dan hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Sementara ini dari hasil yang telah diketahui, penyebab Anita meninggal bukan disebabkan oleh tindak kekerasan karena tidak ditemukan tanda atau bekas luka seperti memar dan trauma di tubuh korban.
Selanjutnya dari pihak kepolisian berkenan untuk melakukan visum dalam atau pemeriksaan bagian tubuh bagian dalam pada tubuh korban untuk mengetahui penyebab kematian Anita secara pasti. Tindakan ini disebut dengan otopsi.
Tapi untuk melakukan tindakan otopsi perlu persetujuan dari keluarga korban.
Untuk itulah dari pihak kepolisian menunggu terlebih dahulu sampai keluarga Anita tiba di rumah sakit Tanah Tandus.
Mulai dari sini Anita akan disebut dengan korban.