Menikah adalah suatu keinginan setiap orang tapi apa yang terjadi jika menikah dengan orang yang tidak di kenal.
Itulah yang kini dialami oleh seorang gadis bernama Adhiba Noora Yasmin.
Gadis berusia 18 tahun baru saja masuk kuliah semester pertama itu pun terpaksa menikah atas permintaan Ayahnya yang kini sedang sakit parah.
Tanpa di duga itu adalah permintaan terakhir sang Ayah karena setelah acara ijab kabul selesai sang Ayah pun menghembuskan napas terakhirnya membuat nya hatinya terpukul.
Kesedihan pun menyelimuti hatinya.
Apa yang harus dia lakukan nya sekarang?
Lalu apakah suami yang tidak di kenalnya itu akan menerimanya sebagai seorang istri ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Noora masih terpaku melihat suaminya yang lagi-lagi keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya.
"Apa Abang Emir tidak kerja? tanyanya dalam hati hingga beberapa saat kemudian dia pun tersadar saat mendengar suara
Buk... buk... buk
"Seperti suara orang memukuli sesuatu".pikirnya hingga pandangan matanya langsung tertuju kepada Mommy mertua nya yang kini sedang memukuli suaminya dengan tasnya.
" Aw.. My sakit".ucap Emir sambil terus menghindar dari pukulan Mommy nya
"Rasain itu hukuman dari Mommy".
"Hukuman? Memangnya aku salah apa My? tanyanya sambil terus menghindari Mommy nya.
" Salah kamu itu banyak dam Mommy nggak bisa bilang satu-satu karena banyak".
Noora hanya terdiam menyaksikan nya, dalam hatinya ingin sekali bicara tapi di urungkan nya karena diri nya takut ketahuan kalau ingatan sudah kembali.
Dalam kepanikannya tiba-tiba pintu pun terbuka Ayah mertuanya pun datang langsung berlari menghentikan nya.
"Ada apa ini? tanyanya ingin tau.
Istri nya pun membuang muka ke arah lain sedangkan Emir masih berdiri di tempat nya sambil memegangi tangan kanannya yang sedikit nyeri karena terkena pukul.
"Aku nggak tau Dad tiba-tiba saja Mommy pukulin aku".ucapnya jujur karena memang tidak tau kenapa tiba-tiba Mommy nya memukuli nya.
Laki-laki paruh baya itupun langsung melihat kearah istrinya yang masih di posisi yang sama.Laki-laki itupun langsung mendekati nya dan mengusap punggung nya lembut.
"Jangan lakukan itu lagi My,malu di lihat menantu kita".bisiknya pelan di telinga istrinya.
Perlahan tapi pasti pandangannya langsung tertuju kepada putra dan menantunya yang melihat nya dengan sorot mata yang sulit di tebak.
Rasanya diri nya begitu malu karena perbuatan nya kepada putranya.
"Oh ampun, Mommy lupa Dad".ucapnya sambil menundukkan kepalanya malu kepada menantu nya.
" Lain kali lihat dulu ini kita ada di mana My ".
" Iya Dad maaf".
"Minta maaf sama Emir biar Mommy tidak di anggap ibu mertua yang buruk".
" Iya Dad akan Mommy lakukan, lagipula Mommy sudah puas meluapkan kekesalan yang ada di hati Mommy ".jawabnya merasa sedikit lega karena sudah melampiaskan kekesalannya kepada putranya itu.
" Kalau hati Mommy sudah jauh lebih baik coba sekarang minta maaf biar menantu kita tidak berpikiran buruk tentang Mommy ".
" Iya Dad".jawabnya sambil berjalan mendekat kearah putra nya yang kini berdiri di samping brangkar istrinya.
Emir yang melihat Mommy menuju kearah nya pun langsung melangkah mundur untuk menjaga jarak dengan Mommy, sungguh dia masih takut terkena pukul lagi sedangkan habis pukulan Mommy tadi kini masih terasa di tubuh nya.
Melihat putra nya yang menghindari nya membuat wanita setengah abad yang masih cantik itupun menjadi merasa sedikit bersalah.
"Seandainya dia lebih sabar dan tidak meluapkan emosinya mungkin keadaan nya pasti masih baik-baik saja".pikirnya dalam hati.
"Mir".panggilnya akhirnya tapi putra nya masih terdiam dengan jarak yang begitu jauh.
" Maaf."
Emir masih tanpa mengeluarkan suara apapun, sungguh perlakuan Mommy nya tadi membuat nya sampai terkejut setengah mati.Mommy nya tiba-tiba saja mengamuk seperti seseorang yang kerasukan.
"Jaga jarak My".katanya sambil menunjukkan salah satu jari sebagai kode kalau dia tidak mau dekat-dekat dengan Mommy nya.
" Tapi".
"Ngga ada tapi-tapian My,jujur saja badan aku sekarang ini terasa sedikit begitu sakit akibat pukulan Mommy barusan."ucapnya jujur.
" Tapi Mommy benar-benar mau minta maaf Mir, Mommy khilaf".
"Aku udah maafkan tapi lebih baik kita jaga jarak, jujur aku masih sedikit takut".
" Baiklah Mommy akan jaga jarak".katanya akhirnya mengalah dan kini berlangkah mendekati brangkar menantunya yang terlihat syok melihat nya.
"Sayang".panggilnya dengan suara pelan.
Noora hanya melihat nya tapi tidak berkata apa-apa.
" Maaf ya".ucapnya penuh rasa bersalah lalu mengambil kedua tangan menantunya dan mengusap nya lembut.
"Mommy melakukan itu semua nya demi kamu.Jujur saja Mommy tuh benar-benar syok saat lihat tempat tinggal kamu yang menurut Mommy kecil sekali, Mommy merasa begitu bersalah sama kamu karena secara tidak langsung bertanggung jawab bagaimana pun kamu adalah menantu Mommy yang seharusnya di jaga tapi gara-gara sikap abai dari putra Mommy kamu jadi menderita ".katanya sambil terus mengusap tangan menantu nya yang masih terdiam sedangkan Emir hanya membuang muka kearah lain sungguh hatinya sedikit tersentil dengan ucapan Mommy nya.
"Itu sebabnya Mommy pukulin aku tadi? tanya Emir tiba-tiba membuat sang Mommy pun langsung menatapnya dengan pandangan sinis.
Deg... deg.. deg
Jantung Noora pun berdetak sangat kencang saat mendengar alasan Mommy mertua nya memukuli suaminya.
" Semuanya karena aku".batinnya berkata sambil terus melihat kearah suaminya yang terlihat menahan emosinya.
" Iya,salah satunya itu".jawabnya membuat raut wajah Emir pun berubah menjadi kesal karena Mommy nya masih melihat nya dengan tatapan sinis nya dan itu membuat nya semakin tak nyaman.
"Ngga usah menatap aku seperti itu My, semuanya memang kesalahan aku tapi bisakah Mommy membicarakan nya saja ngga usah main pukul-pukul badan aku.Sakit My. Jujur aku merasa sedikit kesal karena aku ini bukan anak kecil yang tidak akan mendengar kan jika Mommy menegurku".
Wanita paruh baya itupun langsung terdiam saat mendengar perkataan putranya barusan.Seharusnya dia membicarakan nya bukan melakukan perbuatan yang membuat putranya malu di hadapan istri nya.
"Apa aku sudah sangat keterlaluan? tanyanya dalam hati.Lalu pandangan nya langsung tertuju kepada putranya yang terlihat begitu kesal.
Tak ada ucapan yang keluar dari mulut Mommy nya akhirnya Emir pun langsung mengambil ponselnya yang berada di atas nakas lalu melangkah menuju ke arah pintu.Tapi saat tangannya ingin memegangi handle pintu terdengar suara seseorang
"Kamu mau kemana Mir?
" Cari angin ".jawabnya tanpa menoleh lalu keluar dengan hati yang tidak baik-baik saja.
Sungguh di mana pikiran Mommy nya bisa-bisanya mempermalukan dirinya di hadapan istri nya.
Di dalam ruang rawat suasana pun menjadi hening setelah perdebatan tadi.Setelah beberapa menit kemudian
Daddy Emir pun ikutan keluar menyusul putranya,sungguh pikiran nya kini hanya tertuju kepada putranya.Jadilah kini dalam ruang rawat hanya tinggal mereka berdua.
"Maaf ya Noor".
Noora pun melihat Mommy mertua nya lalu mengambil kedua tangannya dan mengusap nya pelan.
"Semuanya bukan kesalahan nya,ini murni kesalahan Noor. Noor yang pergi tanpa izin hingga menyebabkan kesalahpahaman ini."
"Tapi".
" My, please".
"Ya baiklah Mommy ngga akan membahas nya lagi semua nya demi kamu.Tapi ini aneh loh Noor".mertuanya pun berhenti berbicara membuat gadis itupun bingung.
" Aneh apa My? tanyanya ingin tau.
"Ngga biasanya Emir itu tersinggung dengan ucapan Mommy biasanya dia abai tapi ini kok beda ya.Apa jangan-jangan ini akibat dia menjadi pengangguran".ucap Mommy nya dan sontak membuat gadis itupun terkejut bukan main
" Abang pengangguran?Apa semua karena aku?tanyanya dalam hati.
Bersambung
jangan dipikir pembacamu akan naik dg diviralkan. akun kamu bisa saya tumbangkan
hufft