Mohon maaf jika EYD dan banyak kata yang tipo serta lainnya. Karena authornya masih belajar.
Kalau uda tamat baca Ampe eps 195 jangan pindah ke Lahirnya Penguasa Yin dan Yang, karena akun author ilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alendra Danuarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cao Yuan tampan
Cao Yuan kini berada di lantai bawah sedang memilah Milah baju untuk ia kenakan. Sang pelayan yang melihat Cao Yuan hanya berdiam sambil menatapnya yang selalu mengkerut kan dahinya seperti tak tertarik dengan satupun baju yang ada di toko itu.
"Pelayan!" panggil Cao Yuan tak menemukan baju yang cocok.
"Iya Tuan muda! apakah ada yang dapat saya bantu " jawab pelayan sambil menghampiri Cao Yuan.
"Apakah tidak ada baju yang setidaknya bagus ataupun sedikit mewah "tanya Cao Yuan sambil menatap lekat pelayan tersebut.
"Tentu ada Tuan muda! silahkan ikuti saya " jawab pelayan cepat.
Mereka berdua pun bergegas menuju anak tangga yang terdapat didalam toko pakaian tersebut. Hingga sampai pada lantai empat, lantai terakhir yang terdapat di toko pakaian itu sang pelayan memberhentikan langkahnya.
"Si.la.h..kan Tu" ucap pelayan kaget ketika tak melihat Cao Yuan mengikuti dibelakangnya, tapi kini Cao Yuan sudah mendahuluinya sedang memilih baju.
Cao Yuan sedikit senang melihat banyak baju dengan kualitas yang menurutnya bagus, ia pun segera memilih baju untuk ia kenakan. Tak berselang lama akhirnya Cao Yuan menemukan baju pilihannya, sebuah baju, eh tidak tidak, tapi sebuah jubah mewah berwarna biru terang terdapat sebuah corak Naga terdapat di punggung jubah itu membuatnya langsung berminat untuk membelinya.
"Pelayan! berapa harga jubah ini " tanya Cao Yuan sambil menunjuk baju pilihannya.
"Emm harga jubah itu dua puluh koin emas Tuan muda! " jawab pelayan sambil melihat Cao Yuan apakah mampu untuk membelinya tidak.
"Sedikit mahal juga" batin Cao Yuan.
"Pelayan! apakah ada stock jubah seperti ini sekitar sepuluh set?" tanya kembali Cao Yuan.
"Maaf tuan muda kami hanya memiliki satu set jubah itu. Karena jubah yang Tuan muda pilih adalah jubah dengan kualitas terbaik dan sulit untuk ditemukan ditoko pakaian lainnya " jawab pelayan sedikit senang akhirnya ia menemukan pelanggan yang mungkin membeli pakaiannya.
"Baiklah aku akan membeli jubah itu, dimanakah aku akan membayarnya " tanya lagi Cao Yuan.
Sang pelayan akhirnya membawa Cao Yuan ketempat pembayaran atau kasir. Selama melangkahkan kakinya ia selalu tersenyum kecil, pasalnya ia akan mendapat tip dari sang manager toko karena berhasil menjual satu jubah mewah yang terdapat di toko itu. Sesampainya di tempat pembayaran, terdapat satu wanita yang menatap seorang bocah cilik bersama pelayannya membawa satu set jubah yang mewah membuatnya tersenyum.
"Tuan muda! apakah kau akan membeli jubah mewah ini? " tanya sang kasir sambil memperhatikan baju lusuh anak kecil itu.
Cao Yuan hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda membenarkan ucapan sang kasir.
"Harganya dua puluh keping emas Tuan muda!" ucap sang kasir masih memperhatikan Cao Yuan mampukah ia membayar jubah itu.
"Baiklah! " jawab Cao Yuan ketus, ia menduga sang kasir menyepelekannya karena baju yang kini ia kenakan sudah lusuh.
Swuush! tiba tiba muncul koin emas sejumlah dua puluh di tempat meja pembayaran itu. Sang kasir dan pelayan tiba tiba merasa lemas, pasalnya ia melihat sendiri bahwa bocah cilik didepannya memiliki Cincin ruang.
Cincin ruang di Benua Rendah memang sedikit menjadi perhatian warga , mereka tau seorang yang memiliki Cincin ruang biasanya beridentitas seorang pendekar ternama ataupun anak bangsawan .
"Tuan muda! terimakasih telah belanja di toko kami yang kecil ini " ucap kasir merendah karena takut menyinggung pemuda itu.
"Baiklah apakah disini ada kamar kecil untuk mengganti pakaianku ini " tanya Cao Yuan kembali.
"Baik ikuti saya " jawab pelayan cepat .
Cao Yuan kemudian mengambil jubah itu dan mengikuti sang pelayan mencari kamar kecil untuk tempat gantinya. Setelah lima menit berganti pakaian Cao Yuan memandangi tubuhnya sendiri.
"Woaaah! aku seperti seorang raja ternyata, tak hanya itu wajahku menjadi sangat tampan ketika mengenakan jubah ini" ucap Cao Yuan senang dan memuji dirinya sendiri.
Setelah itu ia keluar dari kamar kecil yang disediakan toko pakaian itu. Sang pelayan terdiam menatap wajah kecil Cao Yuan yang terlihat tampan, tak hanya itu saja bocah kecil itu seperti memiliki aura kepemimpinan yang seakan akan membuat pelayan itu menjadi hormat.
"Trimakasih! " ucap Cao Yuan risih ketika ditatap sang pelayan terus menerus sambil memberi satu koin emas pada pelayan itu.
"T.i.dak usah Tuan muda! " jawab pelayan menolak pemberian Cao Yuan.
"Jika kamu tak menerimanya maka aku sungguh kecewa!" balas Cao Yuan kemudian hendak turun dari lantai empat dan mencari resto untuk mengisi perutnya.
Sang pelayan akhirnya menerima koin emas itu dan mengikuti Cao Yuan untuk mengantarkannya keluar dari toko pakaian. Cao Yuan setelah keluar dari toko pakaian kemudian mencari resto terdekat tapi ia selalu menggerutu ketika melihat resto yang ia jumpai selalu penuh dengan pelanggan . Sehingga ia memutuskan untuk kembali mencari resto lainnya.
Sepuluh menit berlalu akhirnya Cao Yuan melihat satu resto yang sepertinya memiliki bangku kosong.
"Huh! hanya resto ini saja , lihat saja jika sang pelayan mengusirku lagi " ucap lirih Cao Yuan kemudian memasuki resto itu.
Benar apa yang dipikirkannya , tiba tiba para pelanggan yang tadi melihat Cao Yuan menggunakan baju lusuh dan kini berganti dengan baju mewah membuat mereka iri dan memberikan komentar pedas terhadapnya.
"Cihh! lihat pemuda miskin tadi, kini sudah berganti baju mungkin ia mencuri ditoko pakaian" cibir salah satu pelanggan.
"Mungkin dia merampok salah satu pakaian milik bangsawan kota ini! "
Semua orang memberikan komentar pedasnya, tapi Cao Yuan terus melangkahkan kakinya hingga tepat di tempat pemesanan makanan.
"Hemm! mau apa? " tanya pelayan yang tadi mengusir Cao Yuan dengan nada tak senang.
Cao Yuan mengkerut kan alisnya mendengar ucapan pelayan itu dengan nada tak senang padanya.
"Aku ingin pesan makanan" ucap santai Cao Yuan.
"Baiklah pilih saja menunya " ucap pelayan itu sambil memberikan sebuah kertas berisi menu makanan dan minuman.
Cao Yuan tak mempermasalahkan kembali karena ia sudah merasa sangat lapar. Cao Yuan juga memesan banyak makanan yang belum pernah ia coba selama berada di sekte Pedang Naga Langit.
Sang pelayan tak percaya melihat pesanan banyak oleh pemuda itu dan kemudian meragukannya.
"Maaf ! kami tak menerima hutang ketika makanan sudah disiapkan " ucap pelayan kembali ketus.
"Huh! tinggal siapkan saja , mampu atau tak mampu aku membayarnya bukan masalahmu " ucap Cao Yuan langsung membalikan badannya mencari bangku kosong.
Masih revisi belum bisa update dua episode trimakasih
jatuh dari jurang.tiba tiba tulang nya dihancurkan semuanya.seharusnya ada guru yang menyelatkannya
atau ada peningalan dewa naga