NovelToon NovelToon
Shadow Of The Old Promises

Shadow Of The Old Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Galaxy_k1910

Sebuah ramalan kemunculan raja iblis berhasil membuat dunia kacau balau akibat kemunculan para monster, makhluk mistis serta fenomena alam baru.

Untungnya manusia masih memiliki secercah harapan. Mereka adalah para manusia yang berhasil membangkitkan kekuatan hebat, mereka disebut Awakening.

Akan tetapi, apakah secercah cahaya itu dapat mengalahkan kegelapan yang begitu besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galaxy_k1910, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindahan 3

Hari demi hari pun berlalu, Ekilah mulai terbiasa dengan rumah besarnya sekarang. Jika dirumah sebelumnya tempat favorit Ekilah untuk menyendiri adalah rumah pohon, maka di mansion Rajendra ini, perpustakaan lah yang menjadi tempat favoritnya.

Selain karena suhu perpustakaan yang sudah diatur, ruangan penuh buku itu juga berdekatan dengan ruang komputer. Jadi setelah puas menyendiri di perpustakaan Ekilah bisa pergi ke ruang komputer untuk bermain game.

Jujur saja, Ekilah bertanya-tanya kenapa ada ruang komputer di mansion ini. Apa sang ayah, Karsa Rajendra hanya ingin menghambur-hamburkan uang saja?

Saat ini, Ekilah sedang berada di perpustakaan dengan sebuah novel bertemakan zombie di tangannya. Perempuan itu duduk di sofa panjang yang berdekatan dengan jendela.

Awan gelap yang mulai menutupi area mansion perlahan membawa Ekilah hanyut dalam novel yang ia baca.

Zombie adalah salah satu lawan yang sedikit merepotkan dalam teknik manipulasi jiwa Ekilah. Apalagi jika mereka menyerang dalam jumlah banyak.

Tapi Ekilah tidak terlalu takut dengan mahluk itu. Dia malah merasa bersemangat jika harus berurusan dengan zombie.

Baginya, sensasi ketika berhasil memberantas seluruh zombie begitu menyenangkan.

Jdaaar!

Sambaran petir terdengar dari kejauhan. Bersamaan dengan itu Ekilah pun menutup novelnya. Dia berjalan keluar sembari mengibaskan tangannya pada seorang penjaga perpustakaan yang hendak memberikan salam.

'Tundra, mau melihat sosok arwah?'

[Apa yang mau kamu lakukan?]

'Mencari arwah pendendam level platinum.'

Suara tawa Tundra bergema dalam kepala Ekilah.

[Tumben sekali kamu ingin mencari gara-gara lebih dulu. Ada apa?]

Sembari berjalan menuju kamarnya Ekilah membalas pertanyaan Tundra dengan jawaban sederhana.

'Aku hanya ingin bertemu dengan teman lama.'

Tundra terdiam sebentar. Jawaban Ekilah tadi membuat niatnya sedikit turun. Tidak ada hal yang menantang dari bertemu teman lama.

Perempuan berambut putih itu berjalan menyusuri lorong mansion menuju ke tempat sang ibu berada. Dia tidak perlu bertanya pada para pelayan karena ia sudah bisa merasakan hawa keberadaan Rahayu dari jauh.

"Mama~" Ekilah memanggil Rahayu yang sedang berada di taman sendirian.

"Oh, Eki. Ada apa?"

Ekilah berjalan mendekat dan aroma harum dari bunga-bunga langsung tercium di hidungnya.

"Aku punya ide bagus untuk meningkatkan perlindungan pada mansion."

Rahayu tersenyum tipis. "Apakah kamu berencana menggunakan Vyona untuk mengalahkan seluruh penunggu di gunung ini?"

Ekilah tersenyum tipis. Rahayu bisa menebak rencana yang ia buat dengan mudah jika rencana itu berkaitan dengan dunia ghaib.

"Jadi apa boleh aku meminjam-"

"Wah wah, sekarang kamu menganggap aku ini sebuah barang ya. Ekilah."

Suara seorang wanita dewasa muncul dari belakang Rahayu. Wanita cantik berambut hitam dengan Kilauan putih layaknya bintang itu menatap Ekilah dengan senyuman.

Ekilah mengangkat tangannya. "Maksudku bukan begitu, Vyona. Aku sedang meminta pertolonganmu kok."

Sosok yang sedang melayang di udara itu menghembuskan nafas pendek. "Ayah dan anak sama saja."

"Eh? Jadi Papa mau meminta bantuan Vyona juga."

Rahayu mengangguk pelan. Di kemudian melirik ke arah Vyona.

"Sebenarnya tanpa disuruh, Vyona sudah membuat pelindung pada mansion ini tapi untuk seluruh gunung... Sepertinya kamu butuh istirahat dulu." Rahayu tersenyum lembut pada Vyona.

Angin berhembus lebih kencang membawa aroma hujan.

""Mama masuk saja ke dalam./Lebih baik kamu segera masuk, manusia.""

"Wah."

Ekilah dan Vyona meminta Rahayu untuk masuk secara persamaan. Keduanya langsung melakukan kontak mata.

Rahayu yang tidak ingin ada pertengkaran antara sang putri dan sang penjaga pun langsung memasuki mansion, dengan begitu Vyona juga akan masuk.

"Jika kamu tetapi butuh bantuanku maka berikan aku sesuatu yang bisa digunakan sebagai penyimpan arwah!"

Mendengar perkataan Vyona, Ekilah langsung menatap pedang Erasmo yang sedang berada di lengan kirinya sebagai tato.

[Itu mustahil karena pusaka ini dirancang khusus untuk diriku.]

Tundra langsung menjawab pertanyaan yang ada di dalam kepala Ekilah membuat perempuan itu langsung kecewa.

"Apa aku harus membuat jimat sendiri? Tapi bagaimana caranya?"

[Kamu punya banyak waktu, Ekilah. Bacalah buku-buku tentang pembuatan jimat atau minta Langsung pada ayahmu.]

Ekilah berpikir sebentar. Lebih baik ia membuat jimat sendiri daripada harus beli. Sang ayah, Karsa sekarang juga sibuk dengan beragam urusan sebagai kepala keluarga Rajendra.

Ekilah kembali berjalan menuju perpustakaan, tak lupa ia juga mengambil beberapa permen untuk teman makannya.

Butuh banyak waktu bagi Ekilah untuk mencari buku mengenai cara pembuatan jimat.

"Ketemu!" Setelah sekitar 1 jam mencari akhirnya perempuan berambut putih itu menemukan barang yang berguna.

Buk!

Ekilah langsung merebahkan tubuhnya di sofa panjang tak lupa juga menaikkan kedua kakinya ke atas meja dan mulai membaca halaman pertama buku.

{Cara membuat jimat menggunakan bahan seadanya untuk kalian orang miskin.}

"..." Ekilah tidak tahu harus berkata apa tentang judul bab pertama dari buku itu.

Karena penasaran dengan judul bab yang lain Ekilah pun mulai melihat lembar selanjutnya.

{Cara membuat jimat menggunakan bagian tubuh mahluk hidup untuk kalian para psikopat dan penjahat.}

{Cara membuat jimat dengan bahan ramah lingkungan untuk kalian orang berhati lembut dan takut hukum.}

{Cara membuat jimat menggunakan permata mahal untuk kalian orang kaya yang suka menghamburkan harta.}

{Cara membuat jimat dengan rumit untuk kalian orang rajin dan suka menyulitkan diri sendiri.}

{Cara membuat jimat dengan mudah, simpel, dan cepat untuk kalian orang malas dan tidak suka bekerja.}

Akhirnya Ekilah pun menemukan cara yang cocok untuk dirinya. Namun begitu ia kembali membaca isi bab tersebut Ekilah langsung mengurungkan niatnya.

{Kelebihan:

Proses pembuatannya mudah.

Kekurangan:

Bahan-bahan sulit ditemukan.

Kurang efisien untuk digunakan jika berkaitan dengan arwah kelas atas.

Mudah hancur dan sulit diperbaiki.}

Puk!

Ekilah langsung menutup buku itu dengan wajah kecewa. "Lebih baik kita minta pada Papa saja."

[Dasar pemalas setidaknya baca buku itu sampai habis. Siapa tahu kamu bisa membuat jimat di keadaan terdesak dengan mudah.]

Ekilah terdiam sebentar. Saran dari Tundra memang ada benarnya. Ekilah hanya perlu membaca saja bukan harus bertarung dengan arwah tingkat tinggi.

Dia juga malas kalau harus keluar dan turun ke lantai satu untuk menuju ruang kerja sang ayah.

"Baiklah, untuk sekarang aku terima saja saranmu, Tundra."

[Akhirnya.]

1
Celing Danakarya 0211
karakternya ada yang reinkarnasi ada juga yang mengulang waktu kembali ceritanya seru.
Siswa Rey
kalau tidak ada awakening terus gimana mereka mengalahkan raja iblis?
Galaxy_k1910: manusia berkemampuan khusus ada cuman mereka disebut pahlawan bukan awakening.
total 1 replies
Dian
Semangat trus berkarya thor 💪🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!