Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 : Kenapa kau lagi
Xinxin melewati hari yang melelahkan kemarin, jadi dia tertidur begitu cepat. Dia bangun sangat pagi di hari berikutnya, dan berlari mengelilingi halaman seperti biasa.
Tapi ada yang aneh, mengapa orang-orang melihat nya dengan pandangan memuja. Setelah berkeliling sebanyak 5 putaran, dia memanggil seorang pelayan yang lewat, "Tong Yan, kemarilah.."
Pelayan itu kemudian berlari menghampiri Xinxin, "ya nona.."
"Tong Yan, apakah ada sesuatu yang aneh di wajahku." Xinxin bertanya pada Tong Yan.
Tong Yan memandang Xinxin dan menggelengkan kepalanya, "Tidak ada yang aneh nona." jawab Tong Yan.
"Tidak ada, benarkah." tanya Xinxin dengan tidak percaya. "Jika tidak ada, mengapa mereka semua memandang ku dengan begitu aneh."
Tong Yan memandang sekeliling nya, dan berkata, "Itu karena nona sangat luar biasa."
"Luar biasa, maksudmu aku?
"Apakah aku melakukan sesuatu yang hebat." tanya Xinxin.
"Ya, nona." Tong Yan memandang Xinxin dengan mata berbinar.
Xinxin melambaikan tangan, "Berhenti menatap ku seperti itu. Jadi, katakan.. apa yang membuat mereka begitu aneh." tanya Xinxin.
"Itu bunga nona."
Tiba-tiba Xinxin teringat bunga "Jelek" yang dikatakan Wang Xuemin semalam. Semalam dia sangat marah, sehingga dia langsung pergi ke kamarnya dan tertidur.
Dia hampir lupa, jadi dia buru-buru pergi menemui Yan Yihua untuk meminta nya melepaskan rangakaian bunga "Jelek" itu. Tapi Yan Yihua menolaknya, ini adalah karya pertama putrinya, dia sangat menghargai nya. Adapun suaminya yang mengatakan bunga itu jelek, lupakan saja!.
Merasa permintaan nya tidak akan pernah dikabulkan, Xinxin pergi dengan cemberut.
****
"Jadi maksudmu, gadis itu adalah putri Jenderal Wang." tanya Fu Sichen.
"Benar yang mulia, kemarin saat gadis itu pergi dari Toko keluarga Tang, hamba menyuruh salah satu prajurit bayangan mengikuti nya. Dan mereka melihat gadis beserta pelayanan nya masuk ke mansion Wang." jawab Ling Jiwei.
"Tapi bagaimana bisa, jika gadis itu memang benar putri Wang Xuemin, tidak mungkin kita tidak tahu mereka memiliki senjata seperti itu." Balas Fu Sichen.
"Itu juga yang menjadikan nya aneh. Yang Mulia, apakah anda pernah mendengar rumor tentang Jenderal Wang." tanya Ling Jiwei.
"Aku pernah mendengar beberapa, tapi kukira itu hanya karena beberapa orang tidak menyukainya, dia telah tidak menonjolkan diri selama bertahun-tahun. Jadi cukup banyak orang yang ingin menginjaknya." jawab Fu Sichen.
"Yang Mulia, ini juga salah satu rumor terkait Jenderal Wang, dikatakan Jenderal Wang tidak menonjolkan dirinya selama bertahun-tahun karena kematian putrinya. Selain itu, istrinya menderita depresi berat. Lalu ada juga yang menyebutnya bahwa Wang Xuemin memiliki putri lain diluar, yang bahkan seumuran dengan umur putranya." ucap Ling Jiwei.
Fu Sichen berfikir sejenak, menurut nya dengan karakter Wang Xuemin, sangat sulit mengatakan bahwa dia akan selingkuh, apalagi memiliki anak haram.
Tapi jika dia mengatakan bahwa gadis itu bukanlah putrinya, itu juga tidak mungkin. Untuk alasan apa Wang Xuemin melakukan sesuatu yang merepotkan.
"Jiwei, ayo pergi ketempat jenderal Wang."
*****
~Di depan mansion keluarga Wang~
"Tuan muda.. itu nona Xinxin." dia melihat Xinxin dan Pei Shi kuat dari gerbang mansion keluarga Wang.
Fu Sichen terlihat bersemangat, dia berteriak memanggil nama Xinxin, "Xinxin.." sambil melambaikan tangannya dari seberang jalan.
Xinxin menoleh, "Kenapa dia lagi." apakah dunia ini begitu sempit, sehingga akan bertemu orang ini setiap waktu.
Melihat sapaannya diabaikan, Fu Sichen tidak sedih, dia bahkan berjalan sambil tersenyum. Yah, inilah yang membuatnya menarik. Gadis ini, awalnya dia hanya mencarinya untuk menjadi sekutu nya, tapi ternyata dia adalah putri Jenderal Wang.
Jenderal Wang telah mengasingkan diri dari pengadilan selama bertahun-tahun, dia juga selalu menjadi pihak netral, jadi sangat bagus jika dia bisa memiliki koneksi dengannya.
Fi Sichen dengan cepat menyusul Xinxin, dengan tangan dibelakang punggung, dia mengapa, "Xinxin.."
Xinxin mengabaikan nya, dia tidak menyerah dan terus memanggilnya, "Xinxin.. Xinxin.. Xinxin.." membuat mata Ling Jiwei hampir jatuh ketanah. Mengapa putra mahkota ini makin tidak tahu malu.
"Kenapa kau tidak menerima sapaan ku." tanya Fu Sichen dengan sedih.
Xinxin memelototi nya, berpikir dalam hati, "Bukankah berita diluar mengatakan putra mahkota itu orang yang pendiam, dingin, dan kejam. Tapi lihat bagaimana orang yang ada disampingnya ini, sangat cerewet dan menyebalkan. Sungguh, berita sekarang tidak bisa dipercaya."
"Apa yang kau lakukan, mengapa kau terus muncul di hadapan ku." tanya Xinxin dengan cemberut.
"Bukankah itu karena kau yang meminta agar kita menjadi pasangan." ucap Fu Sichen dengan wajah polos.
"Kapan aku mengatakan itu." ucap Xinxin, dia masih muda dan belum pikun, oke! Sejak kapan dia mau menjadi pasangan dengan orang ini.
Sebenarnya Xinxin ingin bertanya, "Bagaimana bisa kau tahu rumahku, apa kau mengikutiku secara diam-diam." Tapi sepertinya tidak perlu, karena dia baru bertemu orang ini kemarin, jadi dia mungkin menyuruh seseorang untuk mengikutinya, yah.. tidak perlu melelahkan mulutmu untuk bertanya ulang padanya."
"Xinxin sangat galak, aku datang jauh-jauh kesini hanya untuk memberitahu mu apa yang akan terjadi di festival musim semi." ucap Fu Sichen pura-pura kecewa.
Telinga Xinxin bergerak-gerak mendengar apa yang Fu Sichen katakan. "Jadi, apa yang akan terjadi. Kenapa kau tidak melanjutkan kata-katamu." ucap Xinxin salah hati.
Melihat Xinxin tertarik, Fu Sichen pura-pura kecewa dan berkata, "Karena Xinxin tidak mau tahu, aku hanya bisa pergi ke restoran Taiyuan untuk minum." dia lalu berbalik seolah akan pergi.
"Baiklah.. baiklah.. restoran Taiyuan kan."
"Nona, apa kau akan pergi." tanya Pei Shi.
"Pergi.. kenapa aku tidak pergi.. ayo kita lihat seberapa penting hal yang akan dia katakan." ucap Xinxin.
*****
~Restoran Taiyuan~
"Xinxin, apakah kau sudah cukup umur untuk minum." Fu Sichen bertanya sambil menggodanya
"Ohh ayolah, dia sudah lebih dari 20, oke!. Jadi dia sudah cukup umur untuk minum alkohol. Dia bahkan mencuri botol kecil anggur bunga milik Wang Xuemin kemarin." ucap Xinxin dalam hati.
***Ehem.. tolong jangan beritahu Wang Xuemin bahwa Xinxin mencuri botol anggur nya oke, ini rahasia kecil Xinxin***
"Ini.. kau hanya boleh minum teh hangat." Fu Sichen memberikan gelas teh pada Xinxin.
Pei Shi sedang duduk di meja lain bersama Ling Jiwei. Matanya tidak pernah lepas dari Xinxin. "Tuan Pei, tidak perlu terlalu serius. Tuan ku tidak akan menyakiti nona Xin." ucap Ling Jiwei.
Pei Shi hanya meliriknya, tidak menanggapi kata-kata ling Jiwei. Melihatnya diabaikan, Jiwei hanya bisa menyesap tehnya.
"Jadi katakan, apa yang kau tahu tentang festival musim semi." Xinxin langsung bertanya poin nya.
"Kenapa terburu-buru, kita juga bisa membahas hal yang lainnya." ucap Fu Sichen.
"Pei Shi, ayo pergi." Xinxin segera berdiri memanggil Pei Shi untuk pergi. Pei Shi ingin berdiri tetapi di tahan oleh jingwei.
"Festival musim semi, kau harus berhati-hati." ucap Fu Sichen.
Xinxin melihat ekspresi Fu Sichen sangat serius, jadi dia bertanya, "Apa maksudmu."
Dia sedang berdiri di tepi meja, sedangkan Fu Sichen duduk di sisi lainnya. Fu Sichen menatapnya, "Seseorang akan melakukan sesuatu. Aku tidak tahu persis apa yang akan dia lakukan, tapi aku yakin akan satu hal. Entah itu mempermalukan mu atau membuat mu dalam kondisi bahaya. Jadi kau harus berhati-hati." ucap Fu Sichen.
"Padaku? Mengapa." Xinxin bertanya kembali pada Fu Sichen.
"Tentu saja, itu karena kau adalah putri Jenderal Wang. Bukankah ini kali pertama mu ikut festival musim semi. Banyak berencana mendekati mu, semata-mata demi mendapatkan dukungan dari jenderal Wang. Beberapa orang ingin menjilat mu, sementara yang lain menganggap mu merusak pemandangan, dan mungkin menghalangi rencana mereka." jelas Fu Sichen.
"Mengapa kau memberiku informasi ini." tanya Xinxin.
"Nona Xin, aku ingin membuat hubungan baik denganmu." ucap Fu Sichen Dangan tulus.
"Terimakasih untuk pengingat nya, akan kubalas dilain kesempatan. Pei Shi, ayo pergi." Setelah mendengar ini Pei Shi menepis tangan Jiwei yang sedang menahannya, dan berjalan kesisi Xinxin.
Saat mereka hendak berbalik, Fu Sichen mengatakan sesuatu lagi, "Nona Xin, apa kau tau siapa aku." Fu Sichen bertanya hanya untuk memastikan, jika dia tahu bahwa Fu Sichen adalah putra mahkota, tapi masih berani menginjak kakinya, hmm.. bagaimana menjelaskan nya, alih-alih merasa marah, dia malah merasa seperti cakar kecil sedang menggaruk-garuk hatinya.
Xinxin menoleh dan tersenyum, "Tentu saja, Putra Mahkota.. Fu Sichen."
Setelah kepergian Xinxin, Ling Jiwei berkata pada Fu Sichen, "Tuan muda, nona Xin mengenalimu."
"Ya," dia tersenyum sambil memandang ke arah Xinxin pergi.
Dalam hati Ling Jiwei berkata, Nona Xin sangat berani, dia tahu bahwa yang didepannya adalah putra mahkota, tapi dia tidak terlihat takut sama sekali. Terutama putra mahkota, senyum konyol apa itu. Sepertinya musim semi akan benar-benar tiba.
Sukaaaaa... ❤️❤️