Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berita
"Dia berani menatap ku, berbicara dengan nada keras serta mendorong ku ma!" Tutur Abra dengan berapi-api saat ini.
"Apa? Dia mendorong mu? Dan berteriak padamu?" Ulang Mama nya lagi dan diangguki oleh Abra dengan pelan.
"Beraninya dia, apa dia berpikir dia itu hebat?"
"Aku tidak mengerti ma, dia bersikap sangat berbeda. Caranya menatap ku dan berbicara sungguh sangat berbeda sekali." Abra terduduk sambil mengurut keningnya yang pusing saat ini.
"Apa karena bantuan papamu?" Tebak Mama nya, dan Abra tidak mengatakan apapun.
"Entahlah ma, aku sungguh pusing."
"Biar mama berikan pelajaran padanya nanti. Sungguh tidak sopan kepada suami nya." Sepertinya wanita itu tidak sadar akan putranya yang tidak memiliki sikap sebagai seorang suami yang seharusnya.
"Ngomong-ngomong apa....."
"Putra ma, dia seperti ku." Ucap Abra membuat mata wanita itu membesar dan melangkah mendekat pada putranya segera.
"Kau tidak berubah pikiran kan Abra?" Tanya nya dengan menyelidik.
"Kenapa Mama berpikir begitu? Apa mama inginkan itu?" Tanya Abra balik.
"Mama tidak ingin! Memiliki menantu yang sangat manja, tidak memiliki kemampuan apapun. Selain wajah cantik saja! Apa itu! Sangat menganggu!" Sungguh, tampaknya kekesalan itu sudah mendarah daging hingga ke ubun-ubun nya.
"Mama akan bicara pada papamu nantinya. Dia begitu membela menantu nya yang tidak bisa apa-apa itu. Lagipula perjanjian kalian akan berakhir, bukankah begitu?"
Tapi putranya terlihat duduk termenung, membuat wanita itu menyadarkan putranya."Abra,kau tidak merubah perjanjiannya kan?"
"Tidak ma, masih tersimpan dengan rapi."
"Baguslah, kau harus terbebas dari istri seperti itu. Tidak usah pikirkan putra yang dilahirkan wanita manja itu!" Setelah menyampaikan kekesalan nya, wanita itu melenggang pergi sambil memanggil pelayan untuk membersihkan kekacauan yang putranya lakukan.
"Putra...."
'Dia hanya putraku!' Perkataan Shera terngiang-ngiang dikepala nya, ditambah dengan cara bicara dan tatapan matanya.
"Entah sandiwara apalagi yang akan ia lakukan! Siall!" Abra bangkit dari sana sambil melepaskan beberapa kancing kemeja nya.
Kamar dengan nuansa abu-abu itu menjadi kamar yang bernuansa buruk baginya. Tidur seranjang dengan wanita yang tidak disukainya, adalah mimpi buruk bagi Abra.
Sebelum menuju kamar mandi, Abra terhenti di sebuah pigura yang memperlihatkan sepasang pengantin. "Kau cantik Shera, tapi sikapmu tidak membuat ku jatuh cinta padamu." Ucapnya sambil melenggang pergi mendinginkan kepalanya.
*********
Pintu tampak terbuka menampilkan senyum dari pria paruh baya itu. "Papa bawakan makanan, pastinya menantu ku ini tidak bisa makan buatan rumah sakit." Manik Shera menangkap sekotak makanan yang tampaknya asing baginya.
"Makanlah, mumpung Leo tertidur pulas. Papa bawakan salmon panggang untuk mu, dan tentunya dengan sayuran yang segar dan juga buah-buahan."
"Terimakasih Papa." Ucap Shera, ada sebuah sendok dan benda yang terlihat seperti pisau kecil disana.
'Memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda, pastinya fungsinya juga begitu.' Perlahan, Shera mulai memotong daging yang beraroma lezat itu, dan sepertinya dia melakukan nya dengan benar.
"Enak? Kau suka?"
"Ya, sangat lezat."
"Papa sudah bertemu dengan dokter, sepertinya lusa sudah bisa pulang. Kau akan tinggal di kediaman papa. Tidak masalah kan?"
"Shera.... Papa tau, nanti akan ada perdebatan kecil yang dilakukan Mama nantinya. Tapi jangan dipikirkan, Papa akan bicara padanya nanti. Lagipula, dia akan merasa senang melihat sosok mungil yang tampan ini."
'Apa aku akan memulai konflik dengan ibu mertua ku?' Batin Shera menebak jalan yang akan dihadapinya.
Bersambung....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
ternyata tuan josept tau abra pergi dg kekasihnya