ada seorang mahasiswi yang aktif mengikuti organisasi dan kegiatan kampus lainnya, pada suatu saat ia mendapatkan sebuah kesempatan mengikuti kegiatan kampus dengan mengunjungi sebuah museum peninggalan kerajaan Balden, Tapi naasnya dia harus mati karena kecelakan di dalam museum.
arwahnya malah masuk ke dalam tubuh seorang Ratu pertama di dalam kerajaan tersebut, bercerai dengan raja bodoh dan menikahi seorang pria tampan bergelar Duke. Duke ini juga di juluki sebagai Raja Iblis.
hari-harinya menjadi seorang istri Duke, harus bertanggung Jawab mengembalikan kejayaan dan keadilan untuk rakyat miskin dan cara bertahan hidup dari sang Duke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Pameran part 3
...----------------episode 28----------------...
Waktu sudah sangat larut malam. Para petinggi kerajaan dan rombongan Alaric juga sudah mulai bubar.
dan rombongan orang yang sedang mencari Ellisha masih dibuat panik sampai sekarang, karena Ellisha tak kunjung di temukan.
Sementara itu, tak jauh dari istana dan rumah warga kota, ada sebuah sungai kecil dan di sungai itu ada sebuah perahu bangsawan tertutup, di dalamnya sudah tersedia tempat duduk yang empuk dan di tambahi meja untuk makan dan kasur tidur, perahu itu mengapung dan hanya di tahan oleh tali yang terikat di sebuah tiang tepian sungai.
Dan di dalamnya ada dua orang pasangan yang sedang bercinta di gelapnya perahu dan malam.
"ehmm yang mulai... pelan-pelan saja.."suara seseorang lirih yang berasal dari dalam perahu tersebut.
Dan ada langkah kaki kecil yang mengedap-edap di tepian sungai, ia dengan pelan-pelan dan tanpa rasa takut ia mencoba membuka tali yang menahan perahu bangsawan tersebut.
Hingga perahu tersebut pelan-pelan hanyut menjauh dan menuju tengah-tengah sungai. Si kecil itu mulai tertawa kecil saat melihat perahu tersebut hanyut. Di tambah ia menyalakan banyak lentera lampu dan di hanyutkan juga di sungai tersebut.
...----------------...
"bagaimana ini, nyonya belum kita temukan sampai sekarang... Apa malam ini malam terakhir kita hidup.."ucap Marya panik sambil menunggu kedatangan Zaid.
"aku masih belum menikah tuhan.... Aku juga ingin merasakan jatuh cinta"
"dan aku masih memiliki seorang putri dan suami yang sedang sakit.., jika aku mati mereka pasti tidak akan bertahan"
"AKUUU BELUM SIAP UNTUK MATIIII"
Semua pelayan mengeluh dan khawatir dengan nyawa mereka. Dikarenakan akan janji dari Alaric bahwa Ellisha tidak boleh dalam masalah, karena itu taruhannya adalah nyawa mereka.
"PENGUMUMAN AKAN ADA PERTUNJUKAN PENUTUP DI SUNGAI SEMUA DI HARAPKAN UNTUK DATANG KESANA... PENGUMUMAN AKAN ADA PERTUNJUKAN TERAKHIR SEBELUM PAMERAN MALAM INI DI TUTUP. DIHARAPKAN SEMUA MENUJU KE SUNGAI!"teriak seorang anak muda dengan membawa sebuah pengeras suara tradisional. Berjalan di tengan kota memberitahukan hal tersebut.
teriakan anak muda itu juga di dengar jelas oleh para pelayan, mereka saling memandang satu sama lain mencari jalan keluar dari masalah yang sedang mereka alami sekarang, ingin kabur? Itu lebih parah. Dengan detak jantung yang tak berhenti berdetak kuat mereka bersepuluhkan orang itu mengikuti keramaian orang yang sudah menuju sungai, berharap bisa menemukan Ellisha di sana
...----------------...
Sesampainya mereka di sungai, sudah banyak keramaian orang yang berkumpul juga disana. Mereka di buat pusing karena semakin banyak orang maka semakin sulit Ellisha, ditambah tubuh Ellisha yang mungil itu bagaimana mereka bisa menemukan di keramaian tersebut.
Tapi beruntungnya marya tak sengaja membuang pandanganya dan bertemu dengan Zaid juga yang sedang berdiri dan juga sedang mencari Ellisha.
Ia berlari menghampiri Zaid dengan perasaan sedikit lega, "ZAID?!"teriak Marya dari kejauan lari menghampirinya.
Zaid yang mendengar teriakan tersebut menoleh ke arah suara.
"Marya dan kalian.? Kenapa kalian disini? bagaimana nanti tuan datang dan tidak ada seorang pun di tempat? aah kita dalam masalah besar sekarang! Aku belum bisa menemukan nyonya"ucap Zaid yang mulai panik. Karena ia tau sedikit lagi Alaric akan datang.
"Apa yang kamu katakan tadi Zaid!"tidak jauh dari belakang mereka. Ada suara yang sangat familiar.
Alaric sudah berada tepat di belakang mereka dengan wajah datar. Seperti sudah mengetahui sesuatu.
"TUAN!?"sentak kaget mereka semua.
Beberapa pelayan pingsan saat melihat Alaric. Ada yang terjatuh lemas, dan ada yang gemetaran saat itu juga. Padahal banyak orang yang sedang bersorak gembira menunggu pertunjukan apa nanti di sungai, tapi hawa untuk mereka sangatlah mencengkram.
"AMPUN TUAN.. SAYA SIAP MATI SEKARANG! TAPI IZINKAN SAYA MENEMUKAN NYONYA TERLEBIH DAHULU!"teriak Zaid panik.
"istriku menghilang!?"teriak Alaric dengan wajah panik bercampur marah. Ia benar-benar tidak menyangka hanya meninggalkan istrinya beberapa jam, dia langsung kehilanganNya.
"TEMUKAN WANITAKU SEKARANG JUGA. JANGAN MUNCUL DI HADAPANKU SAMPAI KAMU MENEMUKANYA. DAN KALIAN JUGA SEMUA CARI NYONYA. JANGAN SAMPAI DI TERLUKA SEDIKIT PUN!"teriak Alaric menggeram hingga gigi taringnya berbunyi dan mata merahnya menyala terang. Suaranya begitu bergema, hingga suaranya terdengar jelas oleh orang-orang.
tapi pada saat mereka tak sadar karena sibuk mencari Ellisha mereka tak memperhatikan orang-orang sedang berbisik.
"wah bukankah ada orang di perahu sana?"Tanya beberapa orang berbisik di tepian sungai.
Mereka menunggu acara penutup apa yang akan di tunjukan sambil mereka memperhatikan perahu bangsawan itu yang di sinari banyak lentera.
"wah benar ada sepasang kekasih yang sedang... Hmmm iiiww.. Siapa mereka di tengah malam ini melakukan hal itu disana"seru seorang perempuan pari baya.
saat orang-orang mengkerumunin perahu tersebut termasuk Alaric dan rombongannya yang masih kehilangan Ellisha. Mereka berharap dengan cemas bahwa di dalam sana bukan nyonya mereka. Begitu juga Alaric, ia mengepal kedua tangannya dengan kuat, ia berpikir bahwa di perahu sana ialah sang raja dan istrinya.
*KAMU MENGHIANATIKU SAYANG? KAMU MASIH MENCINTAI STAYLO? HAHAHAHAHA!!"batin Alaric ingin pergi ke perahu tersebut dan menghanyutkannya.
"eeh bukankah itu Raja?"sentak seorang wanita melihat mereka berdua yang akhirnya keluar dari perahu.
Diikuti oleh seruan masyarakat lainya.
"APA-APAAN INI! KENAPA AKU BERADA DI SINI!!!"teriak Staylo yang hanya menggunakan celana tidur pendek dan kain yang menutup badanya dan seorang wanita yang menutup wajahnya.
"PERGI SEMUA!!! BUBAR!!! PRAJURIT DIMANA PRAJURITKU! BUBARKAN MASYARAKAT JELATA INI!!!!"teriak staylo mencoba mengusir mereka di atas perahu. sedangkan ia dan wanita itu masih berada di tengah-tengan sungai.
Tak banyak yang diam-diam ketawa akan lelucon yang di buat Staylo.
"siapa wanita itu!?"tanya beberapa masyarakat mulai penasaran, karena ia hanya menunduk dan menutup wajahnya.
"Tuan?"panggil Zaid karena ia melihat bahu Alaric gemetaran. Ia pikir Alaric sedang menangis karena penghianatan dari Ellisha.
Namun semakin ia mendekati Alaric ia dengan kaget mengetahui bahwa Alaric bukan menangis tapi ia sedang menahan tawa.
"pffft.... Hahahaha Zaid itu bukan nyonya hahaha"ucap Alaric yang tak kuasa menahan tawanya yang lega. "Lihat wanita berjubah hitam disana? Bawa dia kesini cepat!"perintah Alaric sambil menunjuk ke arah seseorang yang berdiri tak jauh dari mereka dan juga sedang diam-diam tertawa.
Alaric mengetahui bahwa itu bukan Ellisha karena sudah pasti, Alaric sangat mengerti dan mengetahui semua ciri-ciri tubuh Ellisha istrinya yang setiap malam ia perhatikan, dan kenapa ia memerintahkan Zaid membawa seseorang berjubah hitam yang ia liat kepadanya. Karena dia yakin orang itu ialah Ellisha yang sedang menyamar untuk mengerjain Staylo.
*dasar wanita ini! Liat saja sampai di rumah aku akan menghukum atas semua yang kamu lakukan disini sayang*batin Alaric menatap tajam ke arah Ellisha yang sedang menikmati Staylo di permalukan oleh rakyatnya sendiri.
BERSAMBUNG...
yang kuat alaric kamu harus bisa memecahkan mengenai kutukan dan saranku beritahu istrimu apa yang tengah menimpamu karna aku yakin dia punya solusinya secara dia kan datang dari masa depan🤭
lanjut terus Thor 💪😘