Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGAKUAN LI CHEN
Jiang Jiyun melotot, dia segera berbalik untuk memunggungi Li Chen. Sayang nya pria itu telah bertekad untuk menebalkan wajahnya, dia bergerak mendekat dan langsung memeluk dari belakang.
"Li Chen! Lepaskan!" ucap Jiang Jiyun, dia berusaha untuk mendorong pemuda di belakang nya.
"Masih belum mengganti nama panggilan?" tanya Li Chen, dia semakin mengeratkan pelukannya.
"Kau! Apa yang kau inginkan?" tanya Jiang Jiyun, dia berhenti meronta dan berbalik menatap wajah pria di depannya.
"Ganti nama panggilannya!" ucap Li Chen, Jiang Jiyun bergidik, dia semakin bingung memikirkan kelakuan suaminya itu.
"Li Chen, kau kerasukan apa? Kenapa jadi seperti ini? Meskipun kita berdua sudah menikah, tapi kita hanyalah pasangan palsu, tidak ada perasaan apapun. Lepaskan!" ucap Jiang Jiyun, dia semakin tidak nyaman dengan tindakan pemuda itu.
"Jiang Jiyun, katakan padaku, apakah kau benar-benar sudah melupakan perasaanmu sepenuhnya padaku?" tanya Li Chen.
Jiang Jiyun menatap wajah pemuda di depannya dengan beribu keraguan, "Li Chen! Jangan katakan bahwa kau menyukaiku!"
Li Chen mengangguk, dia menarik tangan Jiang Jiyun dan menempelkan telapak tangan gadis itu di dadanya. "Jiang Jiyun! Ada terlalu banyak hal buruk yang pernah kulakukan sebelumnya terhadapmu, aku pernah mengabaikanmu, bahkan tidak pernah menghargai semua usaha dan kerja keras yang kau lakukan untukku. Bisakah kamu memberiku satu kali kesempatan lagi? Aku pernah membuat perjanjian dengan sepupu ketiga mu, tapi saat itu aku berpikir bahwa aku mungkin saja tidak bisa disembuhkan dan akan membebanimu, sehingga setuju untuk menyerahkan keputusan perceraian terhadapmu. Tapi melihat bagaimana kamu berjuang selama ini, aku tidak bisa melepaskan mu. Izinkan aku menjadi pria egois sekali lagi, Jiang Jiyun, aku menyukaimu!"
Wajah Jiang Jiyun terlihat memerah, matanya melotot mendengar pengakuan yang keluar dari mulut Li Chen. "Apakah kau selalu memperlakukan seorang gadis seperti ini?"
Li Chen menggelengkan kepala, "Tidak pernah! Kau satu-satunya."
Jiang Jiyun menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan-lahan. "Li Chen! Apakah kau percaya pada hukum karma? Di masa lalu, aku pernah mengabaikan diriku sendiri, hanya agar aku bisa terlihat di matamu, tapi kau sama sekali tidak pernah menoleh padaku. Apa kau tahu? Berapa kali jari-jari tanganku tertusuk jarum hanya karena ingin membuatkan pakaian hangat untukmu? Berapa kali tanganku terbakar, hanya karena belajar memasak untuk menyenangkan hatimu? Tapi semua itu sia-sia, kau bahkan tidak pernah menyadari keberadaanku. Di matamu, aku hanyalah orang yang tidak penting."
Jiang Jiyun merasakan dadanya sangat sakit, dia bahkan hampir saja menjatuhkan air mata. 'Inikah perasaan pemilik tubuh yang sebenarnya? Cinta tapi terlalu sakit, bahkan rasa kecewanya melebihi besarnya dunia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana dia melewati hari-hari dalam keputusasaan, kesakitan dan kesedihan. Jiang Jiyun! Kau harus bahagia sekarang! Pria yang dulu pernah mengabaikanmu, saat ini memohon agar aku memberinya kesempatan. Apakah kau sudah puas sekarang?'
Mata Li Chen berkaca-kaca mendengar pengakuan gadis itu, dia menyentuh wajah cantik di depannya, sambil mengusap air mata yang meluncur deras di pipinya. "Jiang Jiyun, maafkan aku!"
Wajah Jiang Jiyun perlahan-lahan berubah menjadi sangat dingin, dia melepaskan pelukan Li Chen. Batu besar yang selama ini mengganjal di hatinya, perlahan-lahan mulai menghilang. Dia menarik nafas panjang, kemudian tersenyum tipis.
"Li Chen, apakah menurutmu semua rasa sakit, penghinaan, dan kebencian yang aku tanggung selama ini bisa menghilang hanya karena permintaan maafmu? Mari kita bicara, setelah sampai di alam liar, aku harap kau bisa menceraikanku, itu adalah hal yang paling aku inginkan selama ini. Anggap saja sebagai penebusan atas semua yang kulakukan untuk keluargamu." ucap Jiang Jiyun, dia berdiri membelakangi Li Chen.
"Baik! Ikuti kemauanmu!" jawab Li Chen, matanya memancarkan kekecewaan yang sangat besar, ia bahkan hampir menjatuhkan air matanya.
Bagaimana mungkin seseorang Jenderal besar yang telah mengalami pertempuran hebat di dalam hidupnya dan berhasil meraih kemenangan selama 6 tahun berturut-turut, namun harus merasakan sakit yang tidak terhingga hanya karena penolakan dari seorang gadis?
Li Chen berbalik, dia kembali berbaring di tempat nya. Dadanya terasa sesak dan sakit. 'Jiang Jiyun! Sesakit inikah hatimu saat itu? Meskipun kau bersikap baik padaku, tapi aku tahu bahwa pria yang kau cintai sebenarnya bukan aku, kau sudah sepenuhnya melepaskan ku. Maaf, aku sudah gagal menjadi suami dan pria sejati, jika dengan melepaskan mu, kau bisa hidup lebih baik, maka aku akan melakukannya.'
Jiang Jiyun melirik, Li Chen sudah berbaring kembali di tempatnya. Wajah pemuda itu terlihat sangat tenang, namun dia yakin bahwa saat ini ada pergulatan hebat di dalam hatinya.
'Li Chen! Maafkan aku! Aku belum bisa memberitahu bahwa aku sebenarnya bukanlah Jiang Jiyun yang asli! Gadis yang kamu cintai sudah tidak ada lagi di dunia ini, aku hanyalah jiwa dari masa depan yang kebetulan mendapatkan keberuntungan untuk kembali hidup di tubuh ini! Aku tidak ingin melihatmu semakin sedih saat mengetahui kebenaran itu nantinya. Aku harap kau bisa menemukan gadis lain yang bisa menerima dan mencintaimu seperti Jiang Jiyun yang asli!'
Jiang Jiyun kembali berbaring, dia sengaja membelakangi Li Chen, tidak ingin melihat pemuda itu lagi. Ada rasa bersalah di dalam hatinya, karena belum mampu untuk jujur tentang jati dirinya yang sebenarnya.
Setelah beberapa saat, akhirnya dia bisa terlelap. Menanti mimpi indah yang hadir menghiasi tidurnya.
Keesokan harinya semua orang kembali bangun, mereka membersihkan diri di sungai, kemudian berganti pakaian.
Pagi ini Jiang Jiyun kembali membakar ubi kayu, dia juga menyiapkan sup jamur untuk semua anggota keluarganya.
"Ibu! Ayo makan!" ucap Jiang Jiyun sambil menyimpan mangkuk di depan Wu Jia. Wanita itu tersenyum manis dan segera mengangguk. Sementara Li Chen duduk sedikit lebih jauh dengan anggota keluarganya, pandangan mata pemuda itu terlihat kosong, dia bahkan tidak menyadari saat keempat orang adiknya memanggil.
"Kakak! Kemarilah! Kakak ipar sudah memasak untuk kita!" ucap Li Shuang sambil mengangkat mangkuk.
"Kakak tertua, ada apa denganmu? Apakah ada yang sakit?" tanya Li Yue, dibandingkan dengan anggota keluarganya, gadis kecil itu jauh lebih peka, dia tahu bahwa saat ini emosi dan suasana hati kakak laki-laki tertuanya sedang buruk.
Li Chen akhirnya bereaksi, dia melirik ke arah Li Yue sambil menggelengkan kepala. "Aku baik-baik saja, pergilah makan!"
Li Yue mengangguk, dia tidak ingin menambah kesedihan kakak laki-lakinya. "Baiklah, kakak laki-laki, anda juga harus makan!"
Li Chen menggelengkan kepala, "Aku belum lapar, kalian makan saja dulu!"
Jiang Jiyun melirik ke arahnya, dia segera berjalan sambil memegangi mangkuk. "Apakah aku harus menyuapimu?"
"Tidak!" jawab Li Chen, dia bahkan tidak merubah raut wajahnya.
dikirain udh belah duren