NovelToon NovelToon
Pelabuhan Hati Tuan Muda

Pelabuhan Hati Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:56.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ennita

Usia yang sudah memasuki 33 tahun, membuat tuan muda Anderson merasa frustasi karena tekanan orang tuanya untuk segera menikah. Ditambah dengan semua adiknya sudah berumah tangga, hal itu membuatnya semakin tertekan.

Namun, pertemuan tidak sengaja dengan seorang perempuan muda yang ceria dan menarik, membuat Tuan muda terpesona.

Apakah akhirnya dia akan segera menemukan pendamping hidup dan terhindar dari tekanan kedua orangtuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Sofia yang baru saja membuka kedua matanya refleks langsung mengambil posisi duduk karena tak mengenali tempat dimana dirinya saat ini. Tempat yang begitu sangat asing. Sofia sedikit meringis kala merasakan kelapanya yang terasa pusing karena duduk tiba-tiba.

Cklek

Axel masuk kedalam kamar saat kedua mata gadis itu mengedar mengamati kamar tersebut.

"Kamu sudah sadar ternyata." ujar Axel yang berjalan semakin mendekat dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celana sehingga membuatnya terlihat semakin cool.

"Kamu siapa?" tanya Sofia mantap Axel.

Tak menjawab pertanyaan Sofia, Axel justru dengan santainya menarik kursi yang ada di depan meja rias untuk di pakainya duduk tepat di samping ranjang.

Axel mengambil ponsel miliknya untuk mengubungi seseorang dan semua itu tak luput dari penglihatan mata Sofia.

"Bawa makanan ke kamar tamu sekarang." kata Axel yang memberikan perintah pada artnya.

Karena ini hanya kamar tamu jadi tak ada telpon khusus yang bisa langsung tergabung ke bagian dapur, yang memiliki fasilitas itu hanyalah kamar utama saja dan belum saatnya Sofia ada di sana, jadi sementara di kamar tamu saja dulu.

"Kamu ... kamu belum jawab pertanyaanku. Kamu siapa?" ulang Sofia.

Namun lagi-lagi di harus menahan rasa ingin taunya tentang pria tersebut, karena keburu ada orang yang mengetuk pintu kamarnya untuk mengantarkan makanan.

"Permisi tuan muda, ini makanannya." kata sang kepala pelayan yang langsung mengantarkan makanan tersebut.

"Taruh di situ." perintah Axel.

❤️

"Ayo makan dulu." kata Axel dengan tangan memegang sendok berisi makanan, berhenti tepat di depan mulut Sofia.

"Tapi kamu ... " kata Sofia.

"Makan dulu, nanti aku jawab semua pertanyaan kamu." potong Axel. "Ayo." katanya lagi dengan menggerakkan sendoknya.

Karena perutnya terasa perih, mua tak mau Sofia pun akhirnya membuka mulutnya untuk menerima suapan demi suapan dari Axel. Tak jarang pula gadis itu mencuri-curi pandang melihatnya wajah Axel.

Cuma satu kali bertemu dan itupun Sofia tak begitu terlalu memperhatikan jadi dirinya sama sekali tak mengingat jika Bernah melihat Axel.

"Sudah." kata Sofia saat Axel hendak menyuapinya lagi.

"Sekali lagi." bujuk Axel. "Mau marah, mau ngamuk, mau kabur juga butuh tenaga, ayo ak ..." sambung Axel.

"Aku gak suka nasi yang tekku lembek seperti itu, kayak bubur." kata Sofia.

"Perut kamu sedikit bermasalah jadi harus makan yang lembut-lembut dulu." sahut Axel.

Karena Axel tak mau menyerah juga akhirnya Sofialah yang kalah. Gadis itu akhirnya mengabiskan lebih dari separuh makannya. Baru setelah itu Axel membantunya untuk minum obat yang tadi di resepkan oleh dokter.

"Jadi kamu mau tanya apa?" tanya Axel dengan mata menatap lekat kearah Sofia.

"Kamu siapa?" tanya Sofia.

Axel tak langsung menjawab, pria itu justru mengulurkan tangannya.

"Apa?" tanya Sofia yang tak mengerti maksud pria itu.

"Salam, sebagai tanda perkenalan." jawab Axel.

Sofia mengikuti api aku Axel, gadis itu mulai menyambut uluran tangan Axel.

"Axelo Anderson ... panggil saja Axel."

"Sofia Adara." kata Sofia yang ikut memperkenalkan diri. "Tapi tunggu dulu sepertinya aku familiar dengan nama belakang kamu, Anderson ... ah iya." kata Sofia yang membuat otaknya kembali berfikir. "O iya Ruby Zera Anderson, apa hubunganmu dengan gadis kecil itu?" tanya Sofia yang ingat jika salah satu muridnya memiliki nama belakang yang sama dengan pemuda yang kini duduk santai di depannya.

"Ruby ya ... em dia itu keponakan aku." jawab Axel dengan jujur.

"Jadi mau apa kamu membawa aku ke sini?" tanya Sofia ke intinya karena baginya sudah cukup segitu saja untuk sekedar berbasa-basi.

"Orangtuamu sudah menukar anak perempuannya dengan uang milikku." jawab Axel yang membuat hati Sofia serasa di remas-remas oleh tangan tak kasat mata ... sakit. "Jadi mulai saat ini kamu milikku." sambung Axel.

"Untuk jadi budak, jadi mulai kapan aku kan bekerja untukmu dan haruskah aku memanggil dengan sebutan tuan muda Axel?" tanya Sofia.

"Kamu tak perlu memanggilku dengan sebutan tuan muda karena kamu di sini bikin art apalagi budak." sahut Axel. "Kamu di sini bukan untuk bekerja melainkan menjadi calon istriku." sambung Axel yang membuat Sofia terperangah.

"Ca - calon istri." ulang Sofia dengan terbata.

"Benar, karena orangtuaku menginginkan diriku untuk segera menikah ... jadi baik-baik ya calon istri, jangan suka memberontak." sahut Axel dengan tangan menepuk-nepuk pelan puncak kepala Sofia di akhir kalimatnya.

Di tengah keterkejutan Sofia, Axel memilih untuk keluar dari kamar. Membiarkan wanita itu sendiri untuk mencerna segala sesuatu yang serba mendadak ini.

❤️

"Axel mana Noel?" tanya bunda Meyva yang baru saja tiba di perusahaan Anderson.

Dia tadi ada janji dengan teman-teman sosialitanya untuk makan siang bersama sambil arisan dan kebetulan tempatnya tak jauh dari perusahaan, jadi dirinya memutuskan untuk mampir guna melihat kondisi putranya.

"Axel sudah pulang dari sebelum makan siang tadi Tante." jawab Noel."Tadi Noel pikir dia sedang ingin menikmati waktu bersama keluarganya, mengingat kesibukan Axel dalam waktu belakangan ini." sambungnya lagi.

"Kemana itu anak?" gumam bunda Meyva.

Ibu tiga anak itu mulai mengubungi para art bahkan anggota keluarga yang lain untuk mengetahui apa Axel ada di sana.

"Tante pulang dulu Noel." pamit bunda Meyva .

Tentu saja bunda Meyva tak serta merta lansung pulang ke rumahnya, melainkan meminta supir untuk melakukan kendaraannya menunju ke rumah Axel. Dia cukup penasaran ada apa sebenarnya sehingga putranya yang terkenal workaholic sampai-sampai ijin pulang lebih dulu ... ada hal penting dan mendesak apa.

Untuk Tuan Pramana sendiri, begitu mendapatkan uang dia langsung pergi ke perusahaan untuk membereskan segala kekacauan yang ada sehingga perusahaan bisa kembali berjalan dengan stabil seperti sebelum-sebelumnya.

Sedangkan beberapa uang yang masih ada di rumah langsung di amankan oleh ibu Eli dan putrinya. Mereka cukup bahagia tak jadi bangkrut dan juga karena tak ada Sofia lagi di sana.

"Bagaimana ya bu nasib si Sofia?" celetuk Elsa.

"Ibu gak perduli dengan nasib Sofia, bagi ibu yang penting Sofia pergi dari rumah ini untuk selamanya." sahut ibu Eli.

"Mungkin saat ini dia sedang mengerjakan pekerjaan rumah atau menangis meraung-raung di pojokan kamar, hih kasihan dia dijadikan budak ... bekerja namun sama sekali tak mendapatkan upah." papar Elsa. "O iya Bu, bolehlah aku minta sedikit saja uangnya ... aku mau ke salon, sudah lama aku tak melakukan perawatan." ujar Elsa.

"Gak bisa Sa, uang ini gak boleh di otak-atik dulu sama ayah kamu." sahut ibu Eli yang ingat dengan perasan suaminya.

"Halah gak apa-apalah Bu, lagiankan gak semua." kata Elsa. "Ya hitung-hitung upah kita karena sudah berhasil mendatangkan uang sebanyak ini." imbuhnya lagi.

1
secret
so sweet bgtt kaliann
next, semangatt thorr
Sri Ayuu
Luar biasa
ennita: terimakasih 🙏
total 1 replies
Dewi @@@♥️♥️
Sofia panggil sayang apa hubby gitu ke Axel
ichcha
lanjut kak
Kasih Bonda
next thor semangat
secret
iyaa nihh sofia hrs siapin panggilan khusus buat Axel jgn panggil nama ajaa biar makin romantis😁😁
yumna
seng bngt liat sofia m axel
Rina
Bahagia terus ya Axel dan Sofia 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Yuliana Purnomo
bahagia nya,,, lepas dari rumah nya sndri yg bak neraka,, diterima bagai ratu di keluarga suami,, nasib nya Sofia sungguh beruntung
Yani
MasyaAllah
cerita bagus ..
Yuliana Purnomo
beruntung banget Sofia,, dicintai Axel yg tampan dan tajiiiir
fee2
soalnya bilang mandi ujung-ujungnya minta iya iya kan Sofia... jadi suda antisipasi dulu lah....
fee2
susahnya jadi bos gak bisa tenang bulan madu ya axel....
ichcha
lanjut kak
Bak Mis
di tunggu lagi lanjutannya OK 💪💪🤗
Bak Mis
kasian banget bacanya gak ada bisa bebas dari tanggung jawabnya ya pak boss /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Bak Mis
aku pengen banget keluarga toxic itu tau gimana kehidupan Sofia sekarang
Dewi @@@♥️♥️
yg udah unboxing , tapi masih aja ya d ganggu pekerjaan
fee2
senang nya liburan punya vila pribadi juga....
secret
wahhh jd critanya udah golll nihh? 😁😁 smg makin romantis yaa kaliann
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!