Terlahir dari keluarga broken home membuat Nirmala yang kerap dipanggil dengan Mala, sangat susah diatur oleh sang ibu sampai akhirnya dia di masukkan ke pesantren dengan harapan bisa membuatnya dapat berubah. Tetapi saat di dalam pesantren bukannya berubah, tetapi tingkahnya menjadi-jadi membuat guru-guru sampai gusnya pun pusing akan tingkahnya. Sampai suatu hari terjadi tragedi diantara keduanya, mereka terpaksa dinikahkan takut terjadi fitnah. Akankah Mala berubah sikap setelah menikah dengan gusnya atau malah semakin Badung ?. Yuk ! Baca Selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Kembalinya Mala Ke Pondok
Setelah bersusah payah merayu Mala untuk pulang bahkan sampai menunggu 3 minggu di rumah Mala, karena pekerjaan di pesantren sudah menumpuk dan sekarang Mala bersedia untuk di ajak pulang ke pesantren.
“Ayah, bunda aku berangkat ya” Pamit Mala kepada kedua oang tuanya
“Iya, sayang. Baik-baik di sana ya” Ucap Bunda Amalia
“Iya bunda” Jawab Mala
“Ahtar” Ucap Ayah Ridwan
“Iya ayah” Jawab Gus Ahtar
“Ayah nitip Mala, ayah harap kejadian kemarin tidak terulang kembali. Semoga dari kejadian kemarin kalian bisa lebih mengontrol emosinya lagi” Ucap Ayah Ridwan
“Iya yah, amin. Sekali lagi saya minta maaf atas kejadian kemarin yah” Jawab Gus Ahtar
“Iya gak papa, ayah minta maaf ya Ahtar” Ujar Ayah Ridwan
“Yasudah kalau begitu kami pamit dulu bunda ayah, assalamu’alaikum” Ucap Mala berpamitan
“Iya wa’alaikumsalam, hati-hati di jalannya” Jawab Bunda Amalia
“Iya bunda” Jawab Gus Ahtar
Gus Ahtar dan Mala naik mobil, mereka berdua segera pulang ke pondok. Sepanjang perjalanan Mala tidak berhenti ngoceh sampai membuat gus Ahtar pusing.
“Awa ya kalau coba-coba bikin aku marah lagi. Aku gak akan segan-segan buat balik lagi ke rumah aku” Ucap Mala
“Dan kamu juga, awas aja kalau coba-coba bikin ulah lagi di pondok. Saya pastikan kamu akan saya hukum lebih keras lagi” Jawab gus Ahtar
“Kurang ajar kamu” Ucap Mala kesal
“Astagfirulloh, ucapanmu di ubah sedikit kenapa sih Mal. Kasar banget” Jawab gus Ahtar
“Biarin, mulut-mulut aku” Ucap Mala
“Kamu yah, kalau di kasih tahu ngeyel” Jawab gus Ahtar
“Gak usah atur-atur aku, gus” Teriak Mala kesal
“Malaa… kamu apa-apaan teriak kaya gitu, sakit tahu gak telinga saya” Ucap gus Ahtar
“Bodo amat” Jawab Mala
Selang beberapa lama Mala di landa bosan dia mengajukan pertanyaan
“Gus…”
“Apa ?”
“Burung apa yang suka nolak ?”
“Burung kakak tua”
“Salah jawabannya burung gak gak”
“gagak itu namanya”
“Sama aja, ada lagi. Kendaraan apa yang paling imut ?”
“Pasti jawabannya sedan”
“Salah lagi”
“Lah terus apa ?”
“Kereta apa cute cute, ada lagi gus”
“Apa lagi ?”
“Pekerjaan apa yang gak pernah senyum ?”
“Mas sinis, benar kan ?”
“Yah benar lagi”
“Yes, akhirnya benar. Sok tambah lagi”
“Penyanyi Indonesia yang ramah ?”
“Pasti Glen Friendly”
“Benar lagi, terakhir ya. Bayi apa yang bisa di bakar ?”
“Masa bayi di bakar Mal, aneh-aneh kamu ini”
“Jawab aja”
“Gak ada bayi yang bisa di bakar”
“Ada”
“Apa ?”
“Bayi gon”
“Astagfirulloh”
Gus Ahtar berbicara dalam hatinya.
“Awas yak amu Mala. Siap-siap aja kamu dapat hadiah dari saya”
Setelah tebak-tebakan dengan gus Ahtar, Mala tertidut pulas di mobilnya.
“Tumben diem, em… pantesan diem tidur ternyata. Kenapa gak tidur dari tadi sih, pake acara ngoceh dulu bikin saya pusing aja”
Di pondok ning Hani dan teman-teman Mala sedang menunggu kedatangan Mala. Mereka sudah gak sabar nunggu Mala kembali ke pondok.
“Ning ini Mala mau pulang hari in ikan ?” Tanya Cika
“Iya Cik. Soalnya kemarin aku di telpon sama aa katanya hari ini mereka akan kembali ke pondok lagi. di tunggu aja” Jawab ning Hani
“Huaaa…. Akhirnya Mala pulang juga ke sini ya ning” Ucap Sri
“Iya Sri” Jawab ning Hani
“Tapi kira-kira sampainya ya ning ?” Tanya Ririn
“Paling malam ini” Jawab ning Hani
“Oalah gitu toh ning, berarti malam ini dia ada bahan tidur di ndalem ya ning” Ucap Luthfi
“Kan biasa juga tidurnya di ndalemkan fi” Ucap Ririn
“Oh iya aku lupa” Jawab Luthfi sambil menyengir
“Mudah-mudahan setelah kejadian kemarin gak ada lagi drama kaya kemarin ya ning” Ucap Ririrn
“Iya mudah-mudahan doakan saja yang terbaik” Jawab ning Hani
Di ndalem abah Rais dan uma Hana tengah membicarakan Mala dan gus Ahtar.
“Uma”
“Apa bah ?”
“Kira-kira Ahtar jadi gak ya ajak Mala pulang mala mini ?”
“Katanya jadi ma, soalnya kemarin Ahtar bilang akan pulang hari ini di tunggu saja uma”
“Syukurlah kalau begitu uma”
“Kalau begitu abah ke masjid dulu ya mi, sebentar lagi mau magrib”
“Iya bah”
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam”
Beberapa saat kemudian mereka samapi di pondok pesantren dengan selamat.
TOK TOK TOK
“Assalamu’alaikum”
“Wa,alaikum salam, sebentar”
“Alhamdulillah kalian sampai dengan selamat, uma khawatir kalian kenapa-napa”
“Alhamdulillah uma di jalannya lancar. Kita ke kamar dulu ya uma”
“Silahkan nak”