NovelToon NovelToon
Cintaku Luar Biasa

Cintaku Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Permintaan Rumi untuk mutasi ke daerah pelosok demi menepi karena ditinggal menikah dengan kekasihnya, dikabulkan. Mendapatkan tugas harus menemani Kaisar Sadhana salah satu petinggi dari kantor pusat. Mereka mendatangi tempat yang hanya boleh dikunjungi oleh pasangan halal, membuat Kaisar dan Rumi akhirnya harus menikah.

Kaisar yang ternyata manja, rewel dan selalu meributkan ini itu, sedangkan Rumi hatinya masih trauma untuk merajut tali percintaan. Bagaimana perjalanan kisah mereka.

“Drama di hidupmu sudah lewat, aku pastikan kamu akan dapatkan cinta luar biasa hanya dariku.” – Kaisar Sadhana.

Spin off : CINTA DIBAYAR TUNAI

===
follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CLB - Mela dan Ardi

Mela bersedekap dengan wajah cemberut menatap Ardi yang sedang berpakaian. Tidak ada niat membantu suaminya, memasangkan dasi atau memastikan penampilan sudah oke seperti pasangan lain dan terlihat saling mencintai.

Setelah pernikahan mereka lalu Ardi mengajak Mela ke Jakarta, baru dua kali bertemu orangtua Ardi. Bahkan mereka tinggal di apartemen bukan rumah mewah yang selalu Mela agungkan dan sombongkan melalui media sosial.

“Perut aku sudah buncit begini, tapi belum ada juga kejelasan resepsi pernikahan kita.”

Ardi menghela nafasnya. bukan baru kali ini Mela meributkan masalah resepsi, sepertinya setiap hari. Kalau diingat bukan hanya resepsi saja, istrinya juga menuntut honeymoon atau baby moon mengingat sudah hamil juga pengakuan dari keluarga Ardi.

Meski saat menikahi Mela di Surabaya, ada perwakilan keluarganya, tapi orangtua Ardi tidak begitu saja menerima Mela. Mereka membiarkan Ardi menikah karena Mela sudah hamil. Kalau saja bukan karena itu sepertinya akan menolak.

“Sabar, Mela,” jawab Ardi.

“Sabar terus, lama-lama aku kenyang sama kata sabar.” Mela kembali berbaring membelakangi Ardi. “Hampir dua bulan aku di sini, tapi kamu baru dua kali ajak aku bertemu orangtua kamu.”

Ardi sudah rapi lalu mengambil ponsel di atas nakas dan jam tangannya, tidak terlalu meladeni omongan Mela karena apapun yang dia katakan akan dijawab dan selalu saja salah.

“Weekend ini kita kesana. Bunda sibuk, kamu tahu dia dokter. Weekend pun kadang harus ke rumah sakit karena ada pasien darurat. Ayah, sedang ada kunjungan ke luar kota.”

“Ya sudah, aku minta uang. Daripada bete mending shopping sekalian perawatan. Kulit aku … kering banget perlu luluran dan wajah aku perlu facial. Ini karena hormon kehamilan aku. Kamu harus tanggung jawab.”

“Minggu lalu aku sudah transfer, memang sudah habis?” tanya Ardi dengan suara pelan, berusaha untuk sabar meski rasanya greget karena Mela sangat boros.

“Dua juta doang, kamu pikir kita makan dan laundry selama ini boleh minta. Perasaan semenjak kita menikah, kamu malah pelit.”

“Bukan pelit sayang, kita harus hemat karena beberapa bulan lagi kamu melahirkan. Perlu persiapan dan harus dipikirkan juga tabungan untuk pendidikan anak kita nanti. Untuk makan kayaknya jangan pesan online dan makan di luar terus, sesekali kamu masak aja.”

“Boro-boro masak, bau bumbu dan asap kompor aku pusing. Kamu mikirin anak yang belum lahir malah aku yang sedang hamil nggak dipikirin.”

“Nggak gitu Mela. Aku berangkat, kamu istirahat dan jaga emosi ya. Tidak baik untuk kandungan kamu.” Ardi hendak mendekat untuk sekedar memeluk atau mencium kening istrinya, tapi urung daripada mendapat penolakan dan memperburuk moodnya nanti.

Mutasi ke pusat ternyata tekanan dan tugasnya lebih berat dibandingkan di cabang meski hitungan penghasilannya lebih besar, tapi dia sudah menikah dan kebutuhan mereka semakin besar pula. Apalagi dengan gaya hidup Mela.

Orang tua Ardi tidak ingin ikut campur mengingat ia yang memaksa ingin menikah dengan Mela. Saat menyampaikan keinginan untuk resepsi, Ayah Ardi hanya akan membantu sebagian dari kebutuhan biaya resepsi bukan sepenuhnya. Tentu saja hal ini yang membuatnya menunda pesta pernikahan mereka, tanpa menyampaikannya pada Mela.

Sempat terbersit penyesalan, bukan penyesalan menikah melainkan menyesal karena pernah tergoda dengan Mela padahal dirinya berpacaran dengan Rumi. Tidak pernah dikenalkan secara langsung, hanya saja Ardi pernah datang ke kosan saat Rumi tidak ada dan bertemu Mela. Dari situlah mereka sering komunikasi dan menjalin hubungan tanpa Rumi tahu.

“Rumi,” batin Ardi saat dalam perjalanan. Dari awal ia bergabung dengan Iniland Property langsung ditugaskan di cabang Surabaya. Setelah beberapa tahun akhirnya bertemu Rumi yang diangkat sebagai asistennya.

“Di mana dia sekarang,” gumam Ardi karena sempat mendengar dari Mela kalau Rumi sudah pindah dari Surabaya. Tidak mungkin Ardi menanyakan pada Mela karena akan berujung perdebatan, dia akan dianggap masih berharap pada Rumi.

Mobil sudah terparkir di basement, pagi ini ia ada rapat dan kondisinya belum sarapan. Rasanya emosi sudah sampai ubun-ubun, perut lapar dan antrian lift cukup ramai. Melihat coffe shop yang letaknya tidak jauh dari pintu ke arah basement, Ardi pun berniat membeli kopi dan cake untuk sarapannya.

“Pagi Pak,” sapa asisten Ardi saat tiba di ruangan

“Pagi,” jawabnya lalu menuju meja kerja. Divisi marketing dengan banyak kubikel diisi oleh staf marketing dan ruang sederhana untuk manager yang di tempati Ardi. Juga ada ruang meeting masih di lantai yang sama.

“Bapak belum sarapan?” tanya sekretarisnya melihat cup kopi dan kantong kertas berisi cake yang dibawa Ardi. “Lima menit lagi kita harus ke lantai sembilan, rapat semua manajer undangan langsung dari Pak Johan.”

Ardi mendengus kesal, lalu beranjak sambil membawa kopinya dan meneguk sambil berjalan bahkan saat berada di lift.

Sedangkan di rumah, Mela masih bermalas-malasan. Jangankan untuk masak, beberes apartemen pun enggan. Dua hari sekali ia akan menggunakan jasa bersih-bersih yang disediakan pengelola apartemen, tentu saja tidak murah.

Sambil menikmati cemilan, Mela kembali membuat postingan dan cerita di media sosial membanggakan hidupnya bersama Ardi. Padahal setiap harinya ada saja perdebatan, lebih tepatnya dia yang selalu memancing dan memulai perdebatan itu.

“Rumi, sebenarnya pindah ke mana dia,” gumam Mela lalu menghubungi sepupunya.

Dua kali panggilan hanya terdengar nada tunggu dan tidak dijawab.

“Hah, sok sibuk. Sama kayak dulu, sibuk dengan Ardi ujung-ujungnya si Ardi malah sama aku. Emang gobl0k si Rumi.” 

Postingan Rumi pun dikomentari oleh teman-temannya membuat dia tersenyum. Namun, senyumnya hilang saat membca pesan dari ibunya.

Ibu : Mela, kapan Ardi ajak Ibu dan Bapak ke Jakarta. Tetangga juga tanya terus pesta pernikahan kamu. Mereka pikir Ardi bukan orang kaya. Kamu buktikan ya, jangan buat ibu malu

"Ck, bukan ibu doang yang mau, aku juga."

1
Siti Dede
Jadi inget Dara & Sultan
CintaAfya
sabar Kai cuma seminggu aja..
rmhtangga Ardi semakin hari semakin berantakan.. Mela tu istri gk sedar diri
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
Gatot ya kasihaaaann 🤣🤣🤣🤣🤣
Iccha Risa
kesabaranmu teruji kembali mas Kaisar wkwkwk
Purnama Pasedu
mela lebay
Dewi kunti
awas keselek kulite
Mrs.Riozelino Fernandez
wow... ya bosan la klo gini terus kelakuan si Mela...😒
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
gagal total...sabar ya Kai...
Vita
q d belakang author dech
klo ardi yg demo q yg maju
klo kaisar yg demo q ikut othor makan kuaci smbil liat kaisar ngomel kagak jelas smp klimpungan mikirin tu pedang 🤣🤣🤣
Farida Razigi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Farida Razigi
Semoga berkah kaisai
Farida Razigi
Assalamualaikum thor salam kenal ya...aq ngikuti Ig km thor...
Siti Dede
Laaah kenapa aku baru tahu agda karya barumu thooor
aliifa afida
lanjut thor
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eva Karmita
sabar ya Kai mungkin Mak otor masih belum seratus persen merestui mu jadi kamu harus berusaha lebih keras lagi untuk mengambil hati Mak otor 🤣🤣🤣🤣
Eva Karmita
mulai dah si Mela ganjen lupa tu perut udah kayak bola kaki , masih aja gatel so" kecantikan jadi orang 😏😏
Eva Karmita
Rumi sayang ngk tuuuuuhhhh...👻🙈😂😂😂😂😂😍
Dewi kunti
sakne kaisar, author edan 😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!