Anna Wijaya adalah seorang gadis yang tangguh, diusia 25th dia sudah menjadi CEO dari sebuah perusahaan Wijaya Grup perusahaan milik almarhum ayahnya Angga wijaya,
yaah walaupun secara karir Anna adalah seorang gadis yang sangat sukses, namun di balik kesuksesan Anna sesungguhnya, Dia adalah gadis yang kesepian dan kurang kasih sayang,
keseharian Anna hanya disibukkan dengan urusan perusahaan konstruksi ayahnya,
sejak orang tuanya meninggal Anna tinggal dengan kakeknya Lukman Wijaya,
sang kakek selalu mendesaknya untuk segera menikah, namun Anna selalu menolak keinginan kakeknya itu,walaupun jauh di lubuk hatinya dia juga ingin menikah, agar dia tidak lagi kesepian dan ada orang yang akan mengasihi dan mencintainya,,tapi bayangan masa lalu lah yang membuat Anna enggan untuk menikah,
yaah masa lalu tentang cinta yang tak terbalas, cinta yang menyayat hati,dan cinta itu adalah Aldo Sanjaya teman SMA Anna seorang lelaki tampan pujaan hati di sekolah,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hati Anna hancur
satu minggu setelah acara kelulusan*
di rumah Aldo*
Erick pergi ke rumah Aldo
mereka berencana untuk
mendatangi salah satu universitas
di ibukota
"permisi Assalamualaikum,"ucap Erick
"waalaikumsalam" Bu Erika
"Aldo ada Tante?"
"ada,,mari masuk dulu Erick
kalian ngobrol aja
Tante mau kedepan jaga toko
Gak pa pa ya Tante tinggal
"Iya Tante,gak pa pa kok"
"hi,bro cepet banget datengnya
baru jam segini"sapa aldo
"tahu sendiri lah bro,
jalanan ibukota kota macetnya kaya apa"
"tapi ada jalanan yang gak macet"ujar Aldo
"Jangan bilang jalan tikus"sahut Erick
"Bukan jalan tikus tapi gorong gorong"celetuk Aldo
"Kata siapa gorong gorong gak macet
nyatanya tiap tahun banjir
gara gara sampah numpuk di
gorong gorong"ujar Erick
"bener juga lo,
sampai tikus aja gak bisa lewat
saking macetnya gorong gorong"timpal Aldo
Ditengah canda tawa Aldo dan Erick
terdengar suara gaduh dari toko
Bu Erika
"suara apaan tu,,kok rame banget"ujar Erick
"kayaknya dari toko mama"Aldo bangkit dari duduknya
Aldo dan Erick berlari ke toko
Bu Erika
Terlihat segerombolan preman
sedang mengacak acak toko Bu Erika
"hei, kurang ajar lo,,!"Aldo memekikkan suara
Aldo dan Erick berusaha melawan orang orang itu
Tapi apalah daya mereka tak bisa
melawan para preman itu
"kita disuruh pak Angga wijaya
untuk menghancurkan toko ini"
oceh dari bos preman
"apa maksud mu b*ngs*t!"pekik Aldo
"sudah Aldo tenang,jangan emosi
mama gak mau kalau kamu sampai terluka"
bujuk Bu Erika
"pak Angga tidak mau kamu dekat
dengan anaknya, orang kayak kalian
gak pantas berhubungan dengan
keluarga pak Angga"kata bos preman
"gak mungkin Angga melakukan ini
aku kenal betul siapa Angga" ujar Bu Erika
"aaaah banyak b*c*t lo,,!"
lalu dua orang preman mendorong
rak pajangan dari besi yang cukup besar
sampai ambruk dan menimpa kaki Bu Erika
"mama,,!" teriak Aldo
lepasin gue br*ngs*k!"
Aldo dan Erick tak bisa berbuat
apa apa karena preman yang
lain mengekang tubuh keduanya
melihat Bu Erika tertindih rak besi itu
Para preman itu justru ketakutan
dan lari tunggang langgang
dari toko mamanya Aldo
Aldo segera menghampiri mamanya
yang sudah tak sadarkan diri
"Mama,,! Bangun ma,,!"teriak Aldo
sambil menangis
"cepat kita bawa kerumah sakit sekarang"
ujar Erick
Kemudian Bu Erika dilarikan
kerumah sakit menggunakan mobil Erick
Di tempat lain*
"Lo gila yaah,, kenapa Lo pake jatuhin
itu rak besi sih,kita cuma disuruh
menakut nakuti aja,, kalau gini bisa kacau
ni urusannya"oceh dari bos preman itu
"sorry bos,gak sengaja tadi"
"gak sengaja,gak sengaja pala lo pecah"Amuk bos preman
"apa yang sudah lo lakuin sama mama gue
kenapa lo malah melukai mama gue
gue cuma nyuruh Lo buat geretak doang,
Kalau sampai terjadi apa-apa
kalian tanggung akibatnya"ancam Mila
"Laah dia yang nyuruh
dia juga yang ngancem
eeeh bocah,,
kalau sampai kita kena masalah
lo juga gak bakalan selamat
nih gue balikin duit lo"cecar bos preman
sambil melemparkan uang
ke wajah Mila dan beranjak pergi
Yaah begitulah sifat aslinya Mila si l*kn*t itu
yang tidak tahu terimakasih
dan hanya mengikuti egonya sendiri
tentu saja ego yang sudah di rasuki
Mak Lampir
"keluarga Bu Erika"panggil dokter
"saya keluarganya dok"ucap Aldo
"dikarenakan saraf kaki
ibu kamu rusak dan tulangnya patah
ada kemungkinan
dia tidak akan bisa jalan lagi
kami minta maaf,yang sabar ya,"jelas dokter
seketika Aldo langsung lemas
"lo harus kuat do, kalau lo lemah
nanti yang jagain mama lo siapa"Erick
menenangkan Aldo
kemudian Mila datang kerumah sakit
Dengan wajah tak merasa bersalah
"Lo kemana aja sih,
kenapa baru datang sekarang"tanya Aldo
Maaf kak,,tadi aku kerumah temen"jawab Mila
tergagap
"Lo jagain mama,"ucap Aldo sambil beranjak pergi
"Lo mau kemana do",tanya Erick
"Gue mau kerumah Anna"jawab aldo
"Mau ngapain?"tanya Erick
Aldo tak menjawab
Sesampainya di rumah Anna
"Pak Angga,keluar sekarang juga,!"
Aldo berteriak di depan pintu gerbang
rumah Anna
"lo tenang dulu Do"bujuk Erick
"Dimas,!
ada apa kok ribut ribut diluar"tanya pak Angga
"itu kayaknya temen non Anna tuan"tutur pak Dimas
"kamu panggil Anna bilang
ada temanya datang"ucap pak Angga
"tapi dia nyari tuan"kata pak Dimas
"apa?" pak Angga keluar rumah
"kalian cepat buka gerbangnya"ujar pak Angga
"Baik tuan"
Lalu Aldo masuk dan mengamuk
di depan rumah Anna
"kenapa Anda tega melakukan
semua ini"tanya Aldo dengan nada tinggi
"apa maksud kamu"pak Angga bingung
"kenapa Anda menyuruh orang untuk
mengganggu kami"tanya Aldo lagi
"aku tidak paham apa maksudmu,
kamu anak Erika kan,?tanya pak Angga
"Jangan sebut nama mama saya,
ternyata semua orang kaya
sama saja, menggunakan kekuasaan
untuk menindas orang lain"cecar Aldo
Mendengar keributan
Anna keluar kamar lalu turun ke lantai
bawah
Anna terkejut melihat Aldo dan Erick
ada disana
"Ada apa Aldo"tanya Anna heran
"Kamu gak usah sok polos Anna
kamu pasti sama saja kayak papamu
yang suka menghancurkan
hidup orang lain"ujar Aldo
"maksud kamu Apa Aldo,
papa sebenarnya ada apa ini
tolong papa jelasin ke Anna" kepanikan
tampak di wajah Anna
"Tidak ada yang perlu di jelasin
karena papa tidak melakukan apapun" tegas
pak Angga
"Anda ingat pak Angga, suatu saat saya akan
balas perbuatan Anda
dan lo Anna,, jangan pernah lo deketin gue lagi,,gue benci sama lo,,!"ujar Aldo
lalu Aldo pergi dari rumah Pak Angga
Mendengar perkataan itu
seketika hancur hati Anna
lalu Anna kembali ke kamarnya
dan menangis sesenggukan
"Dimas,
kamu selidiki apa yang sedang terjadi
saya mau masalah ini selesai
secepatnya"ujar pak Angga
"baik tuan"jawab pak Dimas
sambil beranjak pergi
malam harinya pak Dimas
kembali melapor pada pak Angga
"malam tuan,,
ini bukti dari penyelidikan saya,
sekarang mamanya Aldo berada di rumah
sakit,,tadi pagi ada preman yang
mengaku sebagai suruhan pak Angga
menghancurkan toko mamanya Aldo"
"baik Dimas kamu boleh pergi sekarang"
"baik tuan"
Keesokan harinya pak Angga pergi
kerumah sakit sendiri
mencari ruang rawat Bu Erika
pak Angga masuk keruangan Bu Erika
"Erika,,kamu baik baik saja,?"tanya pak Angga
"Angga,,kenapa kamu kesini"balik bertanya
"aku ingin menjelaskan soal
kejadian kemarin
dan aku ingin kamu melihat
semua bukti yang aku kumpulkan"jelas
pak Angga
Kemudian pak Angga memutar
rekaman cctv menggunakan laptop
dimana rekaman itu berisikan
pertemuan Mila dengan preman itu
sekaligus video pengakuan
dari semua preman itu
yang mengaku kalau disuruh Mila
Bu Erika terkejut melihat
semua itu
"saya akan melaporkan semua ini pada polisi"
ujar pak Angga
"jangan Angga,,saya mohon jangan lapor
polisi"pinta Bu Erika
"tapi kenapa,,anak itu sudah melukaimu
kenapa kamu masih melindunginya"tanya pak Angga
"anak itu masih muda Angga
dia belum bisa membedakan
mana salah mana benar
kalau dia masuk penjara
hidupnya akan hancur"ungkap Bu Erika
"lalu bagaimana dengan anak saya
hatinya juga hancur karena ulah anak kamu"jelas pak Angga
"aku akan bicara pada Aldo
tapi sekali lagi saya mohon
demi persahabatan kita di masa lalu
jangan lapor ke polisi"
Lama pak Angga berpikir
dan dengan berat hati menyetujui
permohonan Bu Erika
walau dia harus melihat hati
anaknya sendiri hancur
"Baiklah kalau begitu
saya serahkan semua bukti ini padamu
semoga kita tidak akan bertemu lagi"ujar pak Angga
~£Q~