"Assalamualaikum, boleh nggak Alice masuk ke hati Om dokter?" Alice Rain menyengir.
Penari ice skating menyukai dokter yang juga dipanggil dengan sebutan Ustadz. Fakhri Ramadhan harus selalu menghela napas saat berdiri bersisian dengan gadis tengil itu.
Rupanya, menikahi seorang ustadz, dosen, sekaligus dokter yang sangat tampan tidak sama gambarannya dengan apa yang Alice bayangkan sebelumnya.
Happy reading 💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makam malam?
...Visual sesuai karakter... Adil ya, buat yang nggak punya Igeh bisa liyat jadinya... Tapi yang mau Liyat versi videonya boleh, di Pasha_Ayu14....
Fasilitas seorang Alice yang tidak murah ini, mungkin juga menjadi alasan pria itu tak lagi mengingat waktu berlibur. Kemarin, bukankah Alice sendiri yang mengatakan jika dirinya tidak bisa hidup dengan 15 juta perbulan?
Sekarang, Fachry sibuk dengan pekerjaan, Alice malah menganggapnya lelaki yang hanya pulang saat ingin bercinta. Kalau boleh memilih, Fachry juga ingin mengurangi jam kerja, tapi tidak semudah itu.
Fachry bukan CEO seperti Daddy Sky. Fachry bisa sukses karena universitas yang memberi beasiswa, pesantren yang memberi beasiswa, dan menjadi dokter adalah cita- citanya.
Andai Alice paham, Alice tidak akan pernah meragukan keseriusannya. Serius mencintai Alice, karena Allah telah memilih gadis itu untuk menjadi jodoh dunia dan akhiratnya.
"Tidur sana!" Fachry berusaha menepis, menyuruh Alice tidur lagi, tapi bukan Alice jika menuruti perintah remeh sang suami.
"Alice mau perkosya Dokus!" Alice menggigit bibir bawahnya, turun dari pangkuan Fachry, lalu menarik celana pria itu.
Fachry menyebut, tapi tak dipungkiri jika dia bersorak untuk ini. Sedari tadi dirinya mencoba mengendalikan hasrat, dan malam ini Alice sendiri yang merengek.
Bahkan, Alice sendiri yang memagut miliknya tanpa diminta. "Lice!" Fachry melenguh, wajah mulai terolah secara sensual.
"Sebagai permintaan maaf Alice. Malam ini Alice main sendiri deh. Dokus diam. Biar Alice yang ugal- ugalan," kata Alice.
Fachry berlari keluar, bahkan Alice mengejarnya. Handuk dia sangkutkan di pinggang kokohnya, berlarian sampai Ibu Widya ikut keluar karena bising mereka.
"Kalian ngapain?!"
"Buk, Alice mau paksa Fachry!" Fachry bersembunyi di balik tubuh ibunya, sedang Alice berusaha meraihnya.
"Cepetan, kiss Alice!" Alice manyun- manyun tak jelas, bahkan Widya sampai tertawa terpingkal- pingkal melihat aksi menantunya.
"Ogah!"
Fachry berlari masuk kembali ke dalam kamar, dan Alice tak menyerah untuk mengejarnya, hingga berhasil dapatkan handuk dari pinggang suaminya.
Menerjang, bahkan menduduki. "Agh!" Fachry bisa apa selain mendesah. Terlebih, ketika wanita bar- bar itu mulai memaksa masuk.
Pertama kalinya, Fachry dipaksa, ya Tuhan, rasanya aneh sekali. "Sayang, ... Mas nggak mau! ... Mas takut!"
Kalau Fachry yang beringas, Fachry masih bisa merasa hebat, tapi jika Alice yang dominan, Fachry merasa dirinya cupu sekali.
"Sayang, ... Please!" Antara menolak, tapi juga pasrah, dilakukan dalam waktu bersamaan.
"Sudah berdiri, tegang begini, sayang banget kalo nganggur!" Alice beraksi, dan Fachry tertawa sambil terpejam. Bukan erotis, ini lebih menggelitiknya untuk terkakak.
"Huaaaa! ... Karma buruk dari hal jahat apa yang aku lakukan, sampai harus punya istri yang model begini!" Fachry berteriak.
...🎬🎬🎬...
🎬🎬🎬
^^^🎬🎬🎬^^^
Malam hari yang ceria, rembulan terang melingkar di atas sana. Bintang pun ikut tampak sebagai penghias, angin berdesir tipis- tipis, menggoyang dedaunan di atas pot bunga- bunga Kamboja.
Suasana makan malam out door sedang dibuat seromantis mungkin. Meja makan panjang itu, dan kursi klasik itu, tersusun dengan rapi dibungkus kain putih.
Asap yang mengepul dari pemanggang, mulai menguarkan aroma barbeque. Puluhan pelayan berbusana khas hitam dan putih tampak sibuk seluruhnya.
Tak ayal, Sky Rain mengundang cukup banyak keluarganya. Salah satunya keluarga Miller yang sudah jarang sekali berkumpul di rumah ini.
Sebenarnya, seluruh anggota keluarga juga paham betul, jika acara ini selalu diadakan setiap Tante Lala berulang tahun. Namun, seorang Sky, terlalu gengsi jika acara makan malam ini disebut untuk merayakannya.