Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi
Devi, marah besar terhadap suaminya. Karena Alfan, tidak mau membawa ibunya ke panti jompo.
Pada akhirnya Alfan,masih mempertahankan rumah tangganya dengan Adelia.
Padahal Adelia, berharap secepatnya sang suami menalaknya. Lagi-lagi gagal,entah kenapa Alfan tiba-tiba pergi begitu saja.
Adelia,membeli obat untuk ibu mertuanya dan memanggil tukang urut.
"Adelia,aku sudah selesai memijit ibu mertua mu. Tetapi,aku merasakan hawa mistis di rumah ini. Ada sesuatu roh jahat, ibu mertua tidak apa-apa. Aku yakin sekali, ibu mertua diganggu sama makhluk halus. Aku sempat berselisih dengan suamimu, tetapi merasakan sesuatu yang berbeda". Bisik bi Jum, matanya calingukan melihat sekeliling.
Degggg...
Adelia, terkejut mendengar dan bulu kuduk seketika berdiri. "Mas Alfan,memang berbeda bi. Biasanya menurut perkataan ibunya, sekarang berani membantah. Malah tunduk kepada istri keduanya,aku ingin cepat pergi dari rumah itu. Tapi masih menunggu talak dari,mas Alfan".
"Berhati-hati dengan adik madumu, lebih cepat lebih baik kamu pergi. Untuk apa bertahan dengan pria seperti Alfan, sok-sokan punya istri dua. Ya sudah kamu pulang sana, takutnya kena marah suamimu". Kata bi Jum, langsung di angguki Adelia.
"Assalamualaikum bi,pamit dulu". Kata Adelia, tersenyum manis.
"Wa'alaikum salam, hati-hati". Jawab bi Jum, kasian sekali terhadap Adelia yang setia mengurus ibu mertuanya. Namun pengorbanan dan kesetiaan, sia-sia saja.
Adelia,memusut kedua lengannya. Hawa dingin memasuki kulitnya,ketika membuka pintu rumah tempat tinggal mereka.
"Darimana saja kamu,ibu teriak-teriak minta bantuan. Lapar mau makan, sudah di siapkan Devi. Tinggal suapin ibu,sana". Bentak Alfan, menarik paksa lengan Adelia.
"Sakit mas,aku tadi ngantar bi Jum. Kenapa gak kamu aja,beliau ibumu". Adelia, menepis tangan suaminya.
"Wajar aku menyuruhmu, Adelia. Karena kamu di gajih oleh ku,paham!". Bentak Alfan, memberikan tatapan tajam.
"6 juta perbulannya mas,jika kurang aku pergi dari rumah ini". Kata Adelia,tak kalah nyaringnya bersuara.
Plakkkk....
Alfan, menampar wajah istrinya itu. "Jangan ngelunjak seperti ini, Adelia. Apa hak kamu ha? Suka memerintah perkataan suami,jangan jadi istri durhaka yah. Aku capek-capek kerja,lalu kamu memeras uangku. Ck,tak akan pernah terjadi. Lebih baik aku, memberikan uang kepada Devi. Dia adalah istri yang cantik, paling aku sayangi". Teriak Alfan, membiarkan Adelia menangis kesegukan.
"Oke, mulai sekarang aku pergi mas. Tidak perduli dengan ibumu,puas!". Adelia, langsung melongos melewati suaminya dan masuk kedalam kamar.
Bergegas memasukkan baju-baju di dalam lemari,lalu membuatnya ke dalam tas. Tidak sanggup lagi untuk bertahan, jika ada uang nanti. Dia akan menggugat cerai di pengadilan agama,bodo amat dengan kata talak yang tidak di dapatkannya.
Setelah selesai memasukkan bajunya,dia bergegas ke luar dan menuju ke kamar ibu mertuanya.
"Adelia, kamu mau kemana nak? Jangan pergi,jangan tinggalkan ibu". Bu Norma, menggeleng kepalanya.
"Aku pamit bu, tidak sanggup lebih lama tinggal di sini. Apa lagi perlakuan mas Alfan, begitu kasar kepadaku. Maaf bu, Adelia pamit pergi. Semoga ibu baik-baik saja,". Pamit Adelia, menangis kesegukan meratapi nasib ibu mertuanya.
"Adelia,ibu cuman menginginkan dirimu saja. Bawa ibu pergi nak,tolong ibu". Pinta bu Norma, dengan mengiba belas kasih terhadap menantunya.
"Tidak bisa bu,aku sudah telanjur kecewa dengan ibu. Selama ini ibulah, sudah menyimpan kalung emas pemberian orang tuaku. Hampir 1 tahun lamanya hilang, tetapi ibu yang mengambil dan menyimpannya.Jika ibu tidak mau tinggal di sini, ikutlah dengan anak ibu yang kedua". Kata Adelia, lirikan matanya penuh dengan kebencian.
"Ck, lancang sekali kamu! Sudah berani mengotak-atik milikku, pergi sana! Aku tidak pernah menganggap seorang menantu,kalau bukan untuk memanfaatkan kebaikan mu saja". Bentak bu Norma, yang geram dengan Adelia.
Adelia, tersenyum sumringah dan mengangguk. "Berhati-hati bu, terhadap anak dan mantumu itu". Katanya, sebelum membalikkan badan dan meninggalkan kamar ibu mertuanya.
Di ruang tamu Alfan dan Devi, terkejut melihat Adelia membawa tas lumayan besar.
"Mau kemana mbak?". Cegah Devi, langsung.
"Aku pergi dari rumah ini, tidak sanggup dengan gajih yang di berikan oleh suamimu". Jawab Adelia, melirik sekilas ke arah suaminya.
"Jangan ngelunjak seperti ini, mbak. Masa 6 juta perbulannya belum cukup,jangan memeras uang kami dong". Devi,merasa kesal dengan Adelia.
"6 juta perbulannya,kamu salah Devi. Mas Alfan, cuman memberikan uang 2 juta saja. Dia enggan memberikan gajihku 6 juta, siap-siap untuk mengurus ibu mertuamu". Ucap Adelia, tersenyum sumringah.
"Apa? Aku tidak mau,mas tolong hentikan mbak Adelia. Kita membutuhkan jasa kerjanya mas,pliss...". Pinta Devi, memasang wajah sedihnya.
"Sudah sayang,kita cari orang lain saja. Yang lebih murah,dari dia". Alfan, langsung menolak perkataan istrinya.
"Oke deh mas,aku setuju. Pergilah Mbak,yang jauh-jauh yah". Devi, tersenyum kemenangan karena dia lebih unggul dibandingkan istri pertama suaminya.
"Devi, bujuk suamimu untuk menalak ku sekarang juga. Aku ingin bebas,tanpa ada ikatan pernikahan ini". Pinta Adelia, menatap tajam ke arah Devi.
"Ckckck....Yakin mau minta talak? Apa kamu sanggup pergi dari rumah ini, takutnya kamu malah balik ke sini lagi. Cuman aku yang menerima mu Del,mau menampung di rumah ini". Alfan,malah mengejeknya.
"Jangan meremehkan orang lain mas,aku bisa hidup tanpamu. Karena aku tidak mencintaimu lagi,". Tegas Adelia, wajahnya nampak biasa saja.
Alfan,meras tidak senang mendengarnya. Tangannya mengepal erat, rahangnya mengeras seketika.
"Mas talak Adelia,aku mohon". Bisik Devi, mengelus lembut lengan suaminya.
"Apa sih,yang gak buat kamu sayang. Adelia,dalam keadaan sadar ku tanpa paksaan apapun. Mulai sekarang aku talak kamu,kita bukan lagi suami-istri. Haram aku menyentuh dirimu, pergi sana". Ucap Alfan, dengan lantangnya.
"Aku terima mas talakmu, terimakasih atas semuanya. Satu lagi mas,jangan membawa ibumu kepadaku. Ketika kamu tidak sanggup untuk merawatnya, silahkan bawa ibumu ke panti jompo atau ke rumah adikmu". Kata Adelia, sebelum pergi meninggalkan rumah ibu mertuanya.
"Tidaaaakkkk.....!". Teriak bu Norma, membuat yang lainnya terkejut mendengarnya.
Alfan dan Devi, langsung berlarian menuju kamar bu Norma. Adelina, ikut-ikutan menyusul karena penasaran apa yang terjadi.
"Ibu...! Bangun bu,ibu". Alfan, seketika panik melihat ibunya tergelatak di lantai. Mulutnya keluar darah segar, begitu Adelia syok berat.
Devi,berlagak khawatir dan ketakutan. Padahal dia kegirangan loncat-loncat, melihat ibu mertuanya tak berdaya.
"Mas kita bawa ke rumah sakit,". Kata Adelia, langsung di angguki Alfan. Cuman Adelia,yang membantu mantan suaminya mengangkat tubuh bu Norma.
Devi, malah santai dan tersenyum sumringah. Berpura-pura menangis kesegukan,berkata macam-macam.