tidak salahkan aku mencintai papa angkatku? aku rasa tidak, walaupun kami terpaut umur belasan Tahuh, tapi aku rasa kami sangat serasi.
tak masalah dia hanya menganggapku anak, tapi aku pastikan dia hanya akan melihat aku. dan akan aku singkirkan wanita yang berniat mendekat pada ayah angkatku sekaligus lelaki yang aku cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengutuk
2
Ken menggaruk tengkuk yang tidak gatal, ini sudah setengah jam berlalu Alena menangis sesegukan di lantai, dia ingin sekali tertawa melihat kondisi Alena, tapi dia juga harus merasa waspada karena sebentar lagi pasti Alena akan melanjutkan acara mengamuknya.
"Alena, kau tidak lelah menangis terus menerus?" Tanya Ken.
"Beri aku air!" Alena berteriak, hingga Ken pun dengan cepat meraih botol lalu memberikan pada adiknya. Dan tak lama Ken memalingkan tatapannya ke arah lain, rasanya dia ingin tertawa ketika melihat kondisi Alena.
"Ken, kenapa kau tega melakukan ini kepadaku, kenapa semua tidak membohongiku, apa kalian tahu semenjak kematian palsu Papa darius, Aku melalui hari-hariku dengan penuh rasa bersalah, aku merasa menyesal karena telah membuat Papa Darius seperti itu, kenapa kalian begitu tega padaku ....." Tepat setelah mengatakan itu Alena menangis sesegukan, sedangkan Ken langsung waspada, ketika Alena terlihat akan bangkit.
"Kemari kau!" Sepertinya tenaga Alena sudah kembali, hingga wanita itu berniat untuk kembali menghajar Ken, dan dengan cepat Ken pun langsung berbalik kemudian berlari lagi, dia harus menghindari Alena jika tidak tubuhnya akan menjadi sasaran wanita itu.
***
Alena masuk ke dalam kamar, Dia berjalan dengan langkah yang sangat pelan, wajah Alena sudah sangat terlihat kacau karena dari tadi arena belum berhenti menangis, setelah berada di dekat ranjang Alena malah terjatuh di lantai, kaki wanita itu seolah tidak sanggup menahan beban tubuhnya.
Seolah belum cukup tangis yang dikeluarkan Alena, sekarang wanita itu kembali menangis tersedu-sedu, tentu saja karena dia bahagia Darius masih hidup
Selama 2 tahun ini setelah kehilangan Darius, Alena selalu berandai-andai dan selalu mengatakan pada dirinya sendiri, andaikan saja Darius masih hidup, Alena benar-benar tidak akan membahas masa lalu lagi, dia akan benar-benar memaafkan Darius dan melupakan apa yang terjadi serta memperbaiki hubungannya, tentu saja hubungan ayah dan anak, Tapi saat itu tentu saja Alena tau tidak mungkin dia bisa melakukan itu karena Darius sudah tidak ada, dan sekarang ketika mendengar Darius masih hidup, Alena tidak ingin lagi memupuk dendam, dianya kembali seperti dulu di mana dia menjadi anak dari lelaki itu.
Tak lama Alena teringat sesuatu, dia pun langsung bangkit dari lantai kemudian berjalan ke arah lemari, lalu setelah itu Alena langsung ambil surat yang selama ini dia simpan, tak lain surat Terakhir Darius.
"Kenandraaaaaa!" Teriak Alena, emosi Alena semakin membara ketika mengingat bahwa selama 2 tahun ini dia selalu tidur sambil menggenggam surat dari Darius, ternyata surat itu bukan tulisan Darius melainkan tulisan Ken, karena saat Alena datang ke rumah sakit dan menyuruh Darius mati Ken sedang berada di rumah sakit, saat itu kebetulan Ken sedang berada di toilet hingga dia bisa mendengar pembicaraan Alena, dan bodohnya Alena baru sadar bagaimana mungkin Darius yang belum bisa bergerak dengan bebas menulis surat serapi itu.
Alena merobek surat itu, kemudian dia membuangnya ke tempat sampah lalu dia mengambil bingkai foto yang berisi fotonya dan juga Ken, dan setelahnya Alena langsung membanting bingka foto itu ke lantai lalu menginjak fotonya dengan kesal Seraya mengutuk Ken.
.
Setelah puas mengucapkan sumpah serapah pada Ken, Alena langsung pergi dari kamar dia berencana untuk bertanya pada ayahnya di mana keberadaan Darius