NovelToon NovelToon
Menantu Hina Menjadi Penguasa

Menantu Hina Menjadi Penguasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Menantu Pria/matrilokal / Kebangkitan pecundang / Dokter Ajaib / Pusaka Ajaib
Popularitas:9.7M
Nilai: 4.5
Nama Author: dina Auliya

Vindra adalah menantu yang tinggal di rumah keluarga istrinya dan selama itu juga, Vin selalu mendapatkan hinaan dan di rendahkan karena kastanya yang rendah.

Namun suatu hari, tanpa sengaja ia mendapatkan batu permata dan mengaktifkannya kembali yang membuatnya memiliki kemampuan medis dan berhasil menyelamatkan seorang anak yang berada diambang Kematian. Berkat pertolongannya membuat Vin mendapatkan black Card yang mampu mengubah hidupnya.


Bagaimana kisah Vindra, Mengubah hidupnya dari menantu hina menjadi Penguasa tak tertandingi bersama batu permata dan keahlian Medis yang dimilikinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Merasa malu

Beberapa tahun yang lalu, Gultom adalah seorang Developer property yang membangun banyak hunian, namun karena beberapa kendala, membuat rantai keuangan yang digunakan untuk pembangunan hunian terputus dan bangunan Villa yang terakhir pun tidak mampu di selesaikan. Akibatnya Villa itu kini menjadi bangunan terbengkalai dan tak tau kapan akan dilanjutkan.

Tapi sekarang Sifa memanfaatkan keadaan itu untuk mengikat Vin agar tidak mudah melepaskannya.

Sebenarnya tujuan Vin ingin menceraikan Sifa karena Vin tidak ingin Sifa ikut menderita jika tetap bersamanya dan akan menjadi bahan ejekan orang-orang yang tidak menyukai dirinya.

Namun niat baik Vin, tidak di hargai dengan malah memandangnya rendah oleh Sifa dan pada akhirnya, syarat pun diberikan Sifa untuk dirinya.

"Aku ingin villa itu kembali di bangun. Jika kamu berhasil membangunkannya. Aku tidak akan mencegah mu lagi, Tapi untuk sekarang kamu tidak bisa menceraikan aku begitu saja, paham." Ucap Sifa, melanjutkan pembahasannya yang belum usai saat di tinggal Vin ke kamar.

"Baiklah aku akan mencobanya. Apa kamu puas Sekarang? Apa masih ada syarat lagi yang ingin kamu ajukan? karena setelah ini tidak akan ada lagi tambahan syarat yang harus aku lakukan." Vin pun segera pergi ke kamar untuk segera mandi. Setelah selesai mandi, Vin mendengar dengan jelas obrolan Sifa dengan sahabat di telepon, seolah Sifa sengaja memancing agar Vin mendengarnya percakapannya.

"Nia, Besok kamu dan Lusi temani aku ya, Aku ingin bertemu dengan pria-pria tampan di pesta Club house. Aku tidak ingin pergi sendiri, makanya aku ingin mengajak kalian. Kalian mau kan? Baiklah kalau begitu kita bertemu besok malam." Ucap Sifa sebelum mematikan ponselnya dan kembali masuk kedalam kamar.

"Mau kemana kamu besok?" Tanya Vin ingin memastikan sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Apa peduli mu? hah, Aku ingin pergi ke pesta besok bersama teman-teman. Kau tidak bisa melarang ku karena ini adalah keinginanku.”jawab Sifa dengan ketus.

"Terserah. Aku juga sudah tidak perduli kamu mau kemana dan dengan siapa.” Saut Vin dan memilih untuk segera tidur, dan Sifa napak terlihat kesal dengan reaksi yang diberikan Vin.

'Dasar laki-laki tidak peka sama sekali.' gumam Sifa.

******

Keesokan harinya Miranda tak sengaja menemukan jam rolex yang Vin letakkan di lemari kemarin, dan Vin lupa menyimpannya di kamar.

"Jam siapa ini?" tanya Miranda Sambil membolak-balikkannya.

Vin mendapati mertuanya sedang memegang jam yang ingin mengambil Vin namun keburu jam tersebut di ambil ibu mertuanya. Vin ingin menjawab kalau itu miliknya, namun mama mertuanya segera menyela membuat Vin memilih untuk diam.

"Ini pasti jam tangan dari Kania yang ingin diberikan untuk ayahnya.” Ucap Miranda dan segera mencari Kania untuk menanyakannya.

"Ah, Kania kebetulan kamu datang, Mama ingin bertanya. Kania apa ini jam kamu yang beli? Jamnya sangat bangus, pasti ini mahal harganya. Kamu memang pintar memilih barang yang bagus." Puji Miranda.

"Ah, iya ma. Aku sengaja membelinya sebagai kejutan untuk papa, aku harap papa menyukainya." Saut Kania berbohong.Padahal dia sendiri tidak tau pemilik jam tersebut.

Saat Gultom menghampiri, Kania langsung menyerahkan jam tersebut kepada Gultom.

"Papa, aku harap papa mau menerima hadiah kecil ini dari kami." Kania pun menyerahkan jam tersebut kepada Gultom dan Gultom pun menerimanya dengan senang hati.

Vin hanya memperhatikan sandiwara yang dilakukan kakak iparnya yang tanpa rasa malu itu, tak lama Sifa pun menghampiri Vin saat melihat keluarganya berkumpul.

"Apa kamu lihat Vin, saudara ipar mu bisa memberikan hadiah mewah kepada kepada kami. Sedangkan kamu kapan bisa membelikan hadiah mewah seperti iparmu.” Sindir Miranda.

“Ma, Vin sudah berhasil mengambil uang dari perusahaan BMX bahkan melebihi sepuluh juta, apa itu juga belum cukup, Tolong mama tidak membandingkan mereka.” Bela Sifa yang merasa kesal kerena sang mama selalu saja membandingkan dengan kakaknya, Sifa tidak terlalu suka cara mamanya dalam membandingkan namun ia tak kuasa untuk melawan hanya karena Sifa memiliki suami miskin.

"Kemarin itu bukanlah hadiah, melainkan sebuah syarat yang harus dia lakukan agar bisa menceraikan kamu, jadi itu bukan hadiah melainkan tanggung jawab dia kerena sudah berjanji dan keinginannya untuk bercerai, jadi itu di hal yang berbeda." saut Miranda yang masih saja membela Kania .

Ditengah perdebatan, Gultom sedang sibuk memperhatikan Jam rolex tersebut yang tidak mau bergerak.

"Kenapa jamnya tidak bergerak? Apa jam ini rusak?" Tanya Gultom seraya membolak-balikkan jam tersebut, Bahkan Miranda yang tak percaya pun juga memeriksanya tapi jam tersebut tetap tidak bergerak.

"Masa sih pa? Jam itu baru loh pa, mana mungkin itu rusak. Coba papa periksa lagi." Saut Kania.

"Tapi memang tidak bergerak Kania, apa kalian tidak memeriksanya sebelum membeli?" tanya Miranda lagi.

"Eemmm, anu ma." Kania bingung untuk menjawabnya, karena sebelumnya dia juga tidak tau.

Vin yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua mertuanya membolak-balikkan jam yang tidak bergerak itu, Ia segera menghampiri

"Berikan padaku ayah, biar aku mencobanya." ucap Vin dan Gultom pun memberikannya kepada Vin.

Segera saja Vin menyalakannya dengan menggunakan sidik jarinya dan arloji itu pun bergerak.

Vin segera menunjukkannya kepada Gultom dan Miranda namun tak memberikannya.

Miranda dan Gultom tertegun, dan bertanya-tanya bagaimana bisa Vin melakukannya padahal bukan miliknya pikir mereka.

“Bagaimana kamu bisa menghidupkan jam tangan yang aku kira rusak ini?” Tanya Gultom.

"Ini jam tangan milikku dan aku menggunakan sidik jari untuk menghidupkannya." Jawab Vin membuat Miranda merasa malu, ia pun menoleh ke arah Kania dan tak percaya kalau putrinya berani menipu dan mempermalukan dirinya.

"Kania! kenapa kamu tadi bilang kalau kamu yang membelinya? padahal jelas-jelas itu bukan milikmu. Kenapa kamu membohongi kami?" tanya Miranda dengan kesal karena sudah dipermalukan.

"Maafkan aku ma, aku tidak bermaksud membohongi mama dan membuat mama malu." Jawab Kania sambil tertunduk.

Gultom dan Miranda yang kesal pun segera pergi, mereka tidak ingin di permalukan lebih lagi.

"Emmm, sandiwara yang sangat bagus kakak ipar, nilai sembilan buat kakak." Ejek Vin lagi.

"Cukup Vin jangan perlakukan kak Kania." cegah Sifa, dan Vin pun hanya menyeringai.

to Be Continued ☺️☺️☺️

1
Dewa ayu Mitha
nungguin Thor nya nulis yg baca dah jamuran
Ablay Chablak
lama amat up nya bangkeee
Sujana Wagir
seruuuuu
Ppur Wanto
mana lagi ini up nya Thor.. sudah 10 menghilang
Dewa ayu Mitha
lanjut Thor, semakin menarik
arfan
semangat up terus bos
Reynd Pg
Biasa
Dirman Ha
xp bp
Dirman Ha
cuus bo
Dirman Ha
dzikir
Dirman Ha
ck
Dirman Ha
ni n
Dirman Ha
bbug noob za
Dirman Ha
gi bo
Dirman Ha
go jml
Dirman Ha
gi bo
Dirman Ha
Xi HP
Dirman Ha
bu bo
Dirman Ha
sy ckp
Dirman Ha
vi bbk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!